NovelToon NovelToon
Waiting For You

Waiting For You

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyelamat
Popularitas:57.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

Bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tidak kita kenal?
Baik Arsya maupun Afifah terpaksa harus menerima takdir yang telah di tetapkan.

Pada suatu hari, ayah Afifah di tabrak oleh seorang kakek bernama Atmajaya hingga meninggal.
Kakek tua itupun berjanji akan menjaga putri dari pria yang sudah di tabraknya dengan cara menikahkannya dengan sang cucu.

Hingga pada moment di mana Afi merasa nyawanya terancam, ia pun melakukan penyamaran dengan tujuan untuk berlindung di bawah kekuasaan Arsya (Sang suami) dari kejaran ibu mertua.

Dengan menjadi ART di rumah suaminya sendirilah dia akan aman.

Akankah Arsya mengetahui bahwa yang menjadi asisten rumah tangga serta mengurus semua kebutuhannya adalah Afi, istrinya sendiri yang mengaku bernama Rere?

"Aku berteriak memanggil nama istriku tapi kenapa kamu yang menyahut, Rere?" Salah satu alis Arsya terangkat.

"Karena aku_" Wanita itu hanya mampu berucap dalam hati. "Karena aku memang istri sahmu, pak Arsya"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

"Saya terima nikahnya Ufaira Berlin Afifah, dengan mas kawin dan uang tersebut, tunai"

"Bagaimana, para saksi? Sah?"

"Sah"

Sedetik kemudian, si penghulu membacakan doa untuk kelanggengan kedua mempelai yang di amini dengan khidmat oleh para hadirin sekaligus pelayat yang menyaksikan pernikahan di depan jenazah ayah dari mempelai wanita.

Arsya Atmajaya, pria itu adalah anak tunggal dari pasangan Prillya dan Zidan Atmajaya. Dia terpaksa menikahi gadis asing yang tak di ketahui seperti apa latar belakangnya.

Demi baktinya pada sang kakek, juga rasa tanggung jawab karena kakeknya sudah menabrak ayah gadis itu hingga meninggal dunia, dia akhirnya mengalah untuk memenuhi permintaan lelaki tua yang paling ia sayang, yaitu menepati sebuah janji.

Janji itu di buat oleh Atmajaya sesaat sebelum pria yang di tabraknya menghembuskan nafas terakhir, yang sekaligus meninggalkan putrinya seorang diri di dunia ini.

"Aamiin"

Seiring doa yang sudah di lantunkan, kedua mempelai saling memakaikan cincin di jari manis tanpa saling bersitatap.

Pasangan baru menikah itu sama-sama merasakan sesuatu yang aneh, yang mungkin tak ada seorangpun yang bisa menjelaskan. Mengingat ini pertemuan pertama mereka, di tambah janji suci yang membuatnya harus terikat oleh sebuah hubungan sakral, suasanapun terkesan canggung di antara keduanya.

"Bos, sudah tidak ada waktu, satu jam lagi pesawat akan terbang ke Paris. Kita harus segera ke bandara" Bisik sang aspri di telinga Arsya. Pria yang usianya lebih tua dua tahun dari Arsya itu bernama Beno, asisten pribadi yang membantu Arsya mengurus perusahaan keluarga Atmajaya.

Arsya mengangguk pelan merespon bisikan Beno sebelum kemudian berucap.

"Maaf kek, Aku harus ke Paris untuk urusan bisnis"

"Kakek tahu, pergilah dan cepat kembali"

"Baik, kek"

"Hati-hati, sempatkan diri untuk bertukar kabar dengan istrimu, jangan mengabaikannya, mengerti?" Alih-alih mengiyakan pesan kakeknya, Arsya justru menoleh ke samping kiri di mana sang istri masih terisak dengan kepala tertunduk.

Entah seperti apa gadis yang sudah di nikahi, Arsya sama sekali tak tahu bagaimana rupanya, sifatnya, ataupun tingkah lakunya.

Dia hanya tahu bahwa gadis itu sedang merasakan duka mendalam. Kesedihannya bahkan kian bertambah karena sebentar lagi sang ayah akan segera di kebumikan.

"Saya permisi, kek" Pamit Arsya kembali memindai wajah pria keriput di depannya.

Dia lantas meraih tangan Atmajaya, lalu bangkit dan langsung beranjak tanpa berpamitan pada Afifah.

Sementara Afifah, pun tak peduli dengan sikap suaminya. Yang ada dalam hatinya hanyalah rasa cemas karena kedua orang tuanya kini sudah tiada, yang artinya tak ada lagi tempat untuk bersandar serta berkeluh kesah.

Wanita itu, jangankan menyapa pria yang baru saja sah menjadi imamnya, memandang saja sama sekali tak ia lakukan.

****

Setelah selesai pemakaman, Atmajaya mengajak Afifah untuk pulang, ada juga salah satu tetangga yang masih bertahan menemaninya.

Hanya menempuh jarak sekitar dua kilo dari makam, mereka pun sampai di rumah peninggalan orang tua Afifah. Dan saat ini Afifah serta Atmajaya tengah duduk di ruang tamu dengan kondisi batin yang mungkin berbeda.

Hening, keduanya saling diam hingga lewat bermenit-menit.

Puas dengan keheningan yang mereka ciptakan, Atmajaya akhirnya menyerukan suaranya.

"Afifah, maafin kakek" Atmajaya menjeda kalimatnya, sekedar untuk menghela napas panjang. "Kakek bisa pastikan kalau suamimu, akan bisa menjagamu dan menemani hari-hari di sepanjang hidupmu. Arsya pasti akan menjadi suami yang baik buatmu"

Tak merespon, Afifah justru bergeming dengan beragam kemelut yang membungkus hatinya.

Jelas kesedihan masih ia rasakan. Dan entah sampai kapan dukanya itu akan sirna.

"Kamu tak perlu khawatir, ada Arsya di sampingmu, kamu tidak sendiri, nak"

Pancaran mata Afifah yang menyorot kosong kembali menitikan buliran bening. Ia masih mengunci rapat mulutnya, sama sekali tak menggubris ucapan Atmajaya.

"Setelah pulang dari Paris, Arsya akan menjemputmu dan membawamu tinggal bersamanya"

Satu tangan Afifah mengusap pipinya yang basah.

"Sedih boleh, tapi jangan berlarut-larut"

"Maaf, kek" Ucapnya lirih sembari menunduk.

"Tidak apa-apa, kakek faham betul bagaimana perasaanmu, setelah satu atau dua minggu kakek harap kamu sudah bisa melanjutkan hidupmu"

Wanita itu mengangguk lalu mengusap pipinya yang kembali basah karena tetesan air mata.

"Ingat, setelah Arsya kembali, kamu harus sudah siap meninggalkan rumah ini. Dan kakek janji akan menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini setiap satu minggu sekali. Jika kamu ingin bermalam di sini, ajaklah suamimu ikut serta"

"Suami?" Entah kata apa yang keluar dari mulut Afifah barusan, dia seakan tak mengerti dengan kata-kata Atmajaya.

"Nak, kamu baru saja menikah dengan cucu kakek di depan jenazah ayahmu, apa kamu lupa?"

"Astaghfirullah" Lirih Afifah, lalu memejamkan sepasang matanya.

"Kamu baik-baik saja, nak?" Tanya Atmajaya cemas.

"Saya baik-baik saja, kek. Maaf, saya tidak begitu fokus tadi"

"Tidak apa-apa Afifah" Jawabnya. "Kamu butuh istirahat. Istirahatlah"

"Apa tidak apa-apa kalau saya tinggal ke kamar?"

"Pergilah ke kamar dan beristirahatlah! Kakek juga akan pulang dulu. Kakek akan beri tahu istri kakek dan papahnya Arsya kalau kalian sudah menikah"

Mendengar ucapan Atmajaya, jantung Afifah seketika berdentum. Ada perasaan takut kalau seandainya keluarga Atmajaya tak merestui pernikahannya.

Bersambung..

1
Asri
siapa itu? arsya kah?
sryharty
duuuh pasti Arsya ini,,semoga Arsya
mau mendengarkan Alasan Afi pergi ke Kanada
sedikit aku
Sri Wahyuni Abuzar
dan pria itu ternyata arsya...penjelasan apa yang akan di sampaikan ifa pd arsya..
yaa rabbi..pasti serba salah kaan ifa nya...arsya yakin kepergian ifa di dalangi oleh sang mama...dan mama prilly bersiap lah untuk kehilangan arsya 😃😃
Ainisha_Shanti
Alhamdulillah... pak Arsya tahu planning busuk Mama nya, sebab tu mengelabui Mama nya dengan alasan keluar kota. good job pak Arsya
N I A 🌺🌻🌹
wah afi kamu ketahuan mau kabur🤭 yo wis lah di tgu flash back nya
Rubyred
ibu meetua yg kejam jangan pulak nnt emak bilang mentunye yg maoknoergi sendiri bukan die yg nyuruhnye emaklah mak lampir
Sugiharti Rusli
apa Arsya tahu yah tentang rencana mamanya tuk mengirim Afifah ke Kanada
Salim S
iru arsya ya..? ayo fi jujur sama arsya apa yang kamu bicarakan sama prilly...arsya pasti mau mendengarkan semua cerita mubdan dia pasti percaya jangan main kabur2 an mulu,setiap ada masalah kabur ga bakalan selesai lah...percaya pada suamimu dia bukan orang yang picik kaya emaknya...
Puspita
semoga itu Arsya,trus afi gak jadi pergi sendiri,jadilah hanimun hehe
Syirfa Ratih
smga bnr" itu Arsya..malas bgt kl ceritanya sm kyak sinetron ikan terbang..plis y thor...jgn ada pisah"in mereka,,🥺
Asri
hayyah, menunggu reaksi arsya waktu pulang dari Singapura saja lah 😅
sryharty
ya Allah Ka ane sedikit syekaliii
N I A 🌺🌻🌹
afi pergi trus hamil trus bbrp tahun kemudian ketemu sama arsya dan udah punya anak terus kayak kisah novel pada umumnya😂
di tunggu karma prily
Salim S
udah gitu doang...?dikit amat..?!nunggunya sampai lumutan loh..mending kamu jujur fi ceritakan pertemuan kamu dengan s prilly kasihan arsya dia nggak melakukan kesalahan tp selalu menderita dia udah bucin sama kamu...jangan sakiti arsya lagi dengan meninggal kannya...jujur sama pasangan itu lah kunci keutuhan rumah tangga
Sugiharti Rusli
semoga aja kamu hamil yah pas pisah sama Arsya
Asri
hah, beneran jadi korban, silvia? kena aids gak tuh? 🫣
Salim S
tinggal jujur aja sama arsya,tahu ibu mertua mu manipulatif dan licik belum tentu srnua yg dia ceritakan semuanya benar atau hanya ingin membuatmu merasa bersalah dan meninggalkan arsya tanpa harus ribut dengan anaknya...arsya bukan orang picik dia pasti akan mengerti dan tetap menerimamu karena dia tulus mencintaimu..
sryharty
kalo aku jadi Afi pun akan mumet ,,
afi pergi pasti lg dalam keadaan hamil
duuuh kasihan banget seh fi hidup kamu

awas Arsya jangan sampe kamu mau di nikah kan sama si ulet bulu Silvia,,dia pembawa virus
enak kan sil senjata makan tuan
itu mama nya Silvia bener2 bikin gedek
Ainisha_Shanti
femikiran yang sangat dangkal
N I A 🌺🌻🌹
entahlah fi, apa nasib mu bakal sama kayak tokoh2 lain nya, berpisah terus hamil setelah bbrp tahun ketemu sama suami dg anak yg sdh kau lahirkan sendirian🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!