Istri Siri Uncle Victor

Anna kembali ke kamarnya setelah menghabiskan segelas susu yang dibawa Victor untuknya.Kepalanya masih terasa sedikit pusing, ditambah lagi ia tengah berpikir apa yang terjadi semalam.Kenapa ia bisa tidur di kamar Victor hanya memakai bathrobe, kemana pakaiannya semalam dan siapa yang menggantikannya jika tidak terjadi sesuatu semalam.Apalagi tanda yang ada di lehernya membuatnya semakin bertanya-tanya namun Victor mengatakan jika tidak terjadi apapun semalaman.

Anna merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya menatap langit kamar.Ia ingat sekali semalam ia meminum minuman yang diberikan waiter dan setelah itu ia merasakan kepalanya pusing dan setelah itu ia tidak tau apa lagi yang terjadi.

Anna kembali bangkit dari tidurnya berniat mencari ponselnya namun gadis itu tidak menemukan keberadaan ponselnya bahkan tas yang ia gunakan semalam tidak ia temukan.

Anna kembali keluar kamar berniat bertanya pada Victor dimana keberadaan tasnya.Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat Victor yang sedang bersantai di ruang tengah menonton televisi.

"Apakah dia tidak mengantor?,"batin Anna melirik jam dinding sudah menunjukkan jam 07:15 pagi.Biasanya jam segini Uncle Victornya itu sudah rapi dengan pakaian kerjanya.

"Ehem... Uncle.Apakah melihat tas pesta ku semalam?,"tanya Anna yang berdiri di sebelah pria itu.

Victor mengalihkan perhatian dari televisi menatap Anna."Kamu belum berpakaian Anna?,"ucap Victor tanpa menjawab pertanyaan Anna saat melihat gadis itu masih memakai bathrobe.

"Belum...aku mencari ponselku Uncle.Aku mau menghubungi temanku yang ada di Inggris yang katanya hari ini datang ke Indonesia untuk liburan,"jawab Anna.

"Tas dan ponselmu ketinggalan di mobil semalam.Berpakaianlah lalu buat sarapan.Aku akan mengambilkan ponselmu,"ucap Victor.

"Baiklah.Oh ya Uncle mau di masakin apa?,"tanya Anna.

"Apa saja,"jawab Victor berdiri dari duduknya meninggalkan Anna menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya.

"Dasar kulkas dua pintu,"gerutu Anna lalu kembali ke kamarnya untuk berpakaian.

Sementara itu Victor mengambilkan tas pesta Anna yang tertinggal di mobilnya semalam.Hari ini ia tidak mengantor karena akan berangkat ke Bandung untuk mengecek lokasi pembangunan Villa.Dan rencananya ia akan mengajak Anna bersamanya karena Neneknya yang berada di Bandung ingin bertemu langsung dengan Anna.

Saat Victor mengambil tas pesta Anna ternyata ponsel gadis itu berdering.Awalnya Victor tidak tertarik untuk melihat siapa yang menghubungi gadis itu tapi lama kelamaan ia penasaran karena ponsel Anna tidak berhenti berdering.

Akhirnya Victor membuka tas pesta Anna dan melihat siapa yang menghubungi gadis itu.Victor mengerutkan keningnya saat melihat nomor yang tidak dikenal menghubungi Anna tapi ia melihat foto profil dari nomor itu.Seorang pria muda yang memiliki wajah bule menghubungi Anna.

Tak lama sebuah notifikasi pesan masuk kedalam ponsel Anna dari nomor yang sama yang mengatakan jika pria itu menitipkan hadiah untuk Anna melalui Ella.

Victor menggeram kesal lalu mengembalikan ponsel Anna ke dalam tas pestanya.Pria itu segara kembali ke unit apartemennya karena sebentar lagi ia akan berangkat ke Bandung.

Saat Victor memasuki unit apartemennya, aroma masakan memenuhi ruangan itu.Dan ia yakin saat ini Anna berada di dapur sedang membuat sarapan.Pria itu langsung menuju dapur dan benar saja Anna sedang sibuk dengan masakannya.

"Ini tasmu!,"ucap Victor lalu duduk di kursi pantry memperhatikan Anna yang sedang memasak.Bukan ia tidak mau membantu Anna memasak tapi memang ia tidak bisa memasak.Selama ini ia selalu memesan makanan dari luar untuk menu makanannya dan entah kenapa semenjak ia memakan masakan Anna ia merasa begitu ketagihan dan masakan gadis itu.

"Terimakasih Uncle,"jawab Anna tanpa menoleh pada pria itu karena masakannya hampir rampung.Ia memasak ommelet inti menu sarapan mereka pagi ini.

"Ada yang menghubungimu,"ucap Victor dengan tatapan lurus pada Anna yang berdiri membelakanginya.

"Siapa Uncle?, Apakah Ella?,"tanya Anna mematikan kompornya menoleh pada Victor.

"Tidak tau, nomor baru tapi seorang pria,"jawab Victor.

Anna meraih tasnya lalu mengambil ponselnya.Gadis itu mengecek ponselnya dan ternyata begitu banyak panggilan masuk dari Justin dan juga beberapa pesan dari pria itu.Anna bertanya-tanya di dalam hati dari mana Justin mendapatkan nomor barunya.

"Siapa?,"tanya Victor dengan tatapan tajamnya menatap Anna yang fokus pada ponselnya.

"Dia teman satu sekolah ku Uncle.Namanya Justin,"jawab Anna.

"Kalian memiliki hubungan?,"tanya Victor.Bukan tanpa alasan dia menuduh Anna seperti itu karena ia sempat membaca pesan dari pria itu mengatakan jika ia mengirimkan hadiah untuk Anna.Jika tidak memiliki hubungan mana ada seorang pria memberikan hadiah pada seorang gadis.

Anna menggeleng dengan cepat."Tidak Uncle...aku dan dia tidak punya hubungan,"jawab Anna jujur.

"Kamu tidak berbohong kan Anna?,"tanya Victor karena ia merasa ada yang di sembunyikan gadis ini darinya.

"Aku tidak berbohong Uncle,"jawab Anna.

"Kenapa dia menghubungimu berkali-kali?,"tanya Victor.

"Mana aku tau Un--Anna tidak melanjutkan ucapannya karena ponselnya kembali berdering dan itu panggilan masuk dari Justin.Gadis itu membiarkan saja ponselnya berdering dan memilih melanjutkan pekerjaannya.Baginya pria bernama Justin itu tidaklah penting.

Anna menata masakannya diatas meja makan membiarkan ponselnya yang terus berdering.Ia tidak berniat untuk menerima panggilan telepon dari Justin.

"Kenapa tidak diangkat?,"tanya Victor dengan tatapan penuh selidik.

"Biarkan saja Uncle.Jika aku angkat dia akan besar kepala dan merasa kegeeran,"jawab Anna yang sedang membuatkan kopi untuk Victor.

"Maksudnya?,"tanya Victor.

Anna meletakkan kopi buatannya diatas meja makan lalu menoleh pada Victor."Dia menyukaiku Uncle tapi aku tidak,"jawab Anna.

"Ayo Uncle, sebaiknya kita sarapan!,"ucap Anna karena sebelumnya ia sudah selesai mandi sebelum memasak tadi.Ia tidak ingin membahas tentang Justin lagi karena baginya pria itu tidaklah penting.

Victor menatap dalam Anna setelah mendengar jawaban gadis itu.Apakah benar jika pria muda itu menyukai Anna tapi kenapa Anna tidak menyukai pria itu karena dari foto profilnya pria itu sangat tampan.

Victor memilih untuk memakan sarapannya karena perutnya sudah lapar sekali.Meski sebenarnya ia begitu penasaran dari pria bernama Justin itu.

"Anna...aku hari ini akan berangkat ke Bandung dan kamu akan ikut bersamaku,"ucap Victor menatap Anna yang sedang memakan makanannya.

"Ha?tapi aku ada janji sama Kak Arumi, Uncle,"jawab Anna.

"Nenekku yang ada di Bandung ingin bertemu denganmu,"jawab Victor.

"Baiklah.Aku akan membatalkan rencanaku bersama Kak Arumi,"ucap Anna.Anna tidak bisa membantah kali ini karena Nenek mertuanya ingin bertemu dengannya untuk pertama kalinya karena saat mereka menikah dulu Nenek Victor sedang berada di Bali.

"Good...,"jawab Victor.

...****************...