LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.
Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.
Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?
Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 19
Pagi hari di rumah sakit dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketegangan. Alex dan Marcus telah mengidentifikasi beberapa petunjuk baru yang mungkin mengarah pada pengkhianat. Mereka memutuskan untuk melacak lebih lanjut dan mencari tahu siapa yang mungkin terlibat dalam ancaman terhadap Lara.
Alex duduk di ruang tunggu, terlihat lelah tetapi tekadnya tidak pudar. Marcus baru saja menerima telepon dari seorang kontak yang mungkin memiliki informasi penting.
“Alex, kita perlu segera pergi. Aku baru saja mendapatkan informasi tentang seseorang yang mungkin tahu lebih banyak tentang ancaman ini," Ucap Marcus dengan nada serius.
Alex mengangguk dan mereka berdua segera bergerak untuk mengikuti petunjuk tersebut.
Mereka menuju sebuah kafe kecil yang sering dikunjungi oleh banyak orang. Mereka bertemu dengan seorang informan bernama Vince, yang dikenal memiliki koneksi dengan berbagai kelompok di luar sana.
“Terima kasih telah datang. Aku mendengar bahwa kalian sedang mencari seseorang yang terlibat dalam ancaman terhadap Lara,” Ucap Vince sambil menyajikan kopi.
“Ya, kami mendengar bahwa kamu mungkin memiliki informasi penting. Kami perlu tahu siapa yang mungkin berada di balik semua ini," Jawab
Vince mengamati sekeliling sebelum berbicara dengan pelan.
“Ada rumor tentang seorang individu bernama David, seorang pengacara yang terlibat dalam beberapa kasus kontroversial. Dia memiliki banyak koneksi dan mungkin memiliki motif untuk melakukan sesuatu seperti ini," Sahut Vince.
“David? Apa yang dia miliki dalam masalah ini?” Beo Alex mengernyitkan dahi.
“Dia memiliki hubungan dengan beberapa orang yang merasa dirugikan oleh keputusan Lara dalam beberapa kasus. Jika David merasa ada sesuatu yang terancam, dia mungkin berusaha untuk melakukan tindakan drastis," Ucap Vince menjelaskan.
“Bagaimana kita bisa menemukannya?” Tanya Marcus.
Vince memberikan alamat dan nomor kontak yang mungkin berguna.
“Ini alamat kantornya. Jika ada sesuatu yang tidak beres, dia mungkin memiliki informasi lebih lanjut tentang situasi ini," Jawab Vince.
Alex dan Marcus langsung menuju kantor David. Mereka tiba di gedung perkantoran yang besar dan memasuki lobi. Mereka diberi izin untuk naik ke lantai di mana kantor David berada.
Ketika mereka sampai di kantor David, mereka disambut oleh seorang sekretaris.
“David sedang tidak di tempat sekarang. Apakah ada yang bisa saya bantu?” Tanya Sekretaris.
“Kami ingin berbicara dengan David tentang beberapa masalah penting. Apakah ada cara untuk menghubunginya?” Sahut Alex menunjukkan ID mereka.
“Dia biasanya sangat sibuk, tetapi saya bisa mencoba menghubunginya. Mungkin dia bisa menjadwalkan pertemuan dengan kalian," Jawab Sekretaris itu tampak ragu-ragu.
Marcus dan Alex menunggu dengan cemas sementara sekretaris mencoba menghubungi David. Setelah beberapa menit, David akhirnya tiba di kantor.
“Alex dan Marcus, apa yang bisa saya bantu?” Tanya David dengan nada dingin.
“Kami mendengar bahwa Anda mungkin memiliki informasi tentang ancaman terhadap Lara. Apa yang Anda ketahui?" Ucap Alex tanpa basa basi.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang ancaman tersebut. Saya hanya menjalankan pekerjaan saya," Jawab David terlihat tidak nyaman.
“Kami mendapat informasi bahwa Anda mungkin memiliki alasan untuk merasa dirugikan oleh Lara. Apakah ada yang ingin Anda bagikan?” Tanya Marcus tidak puas dengan jawaban itu.
“Saya memang memiliki beberapa perselisihan dengan Lara terkait beberapa keputusan hukum. Namun, saya tidak terlibat dalam ancaman apa pun. Jika ada orang lain yang merasa dirugikan, mereka bisa saja melakukannya," Jawab David menghela napas.
“Kami hanya mencari jawaban. Jika Anda tahu sesuatu, beritahu kami sebelum situasinya semakin buruk," Timpal Alex merasa frustrasi.
“Saya tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut. Jika Anda merasa ada masalah, Anda harus melaporkannya kepada pihak berwenang," Ucap David tetap bersikeras bahwa dia tidak tahu apa-apa.
“Kita harus kembali ke rumah sakit sekarang. Kondisi Lara semakin memburuk," Sahut Alex dengan cemas.
Mereka segera menuju rumah sakit, penuh dengan kekhawatiran. Ketika mereka tiba, mereka mendapati bahwa Lara sedang dalam situasi kritis dan harus menjalani operasi darurat.
Saat Alex dan Marcus menunggu di ruang tunggu, mereka menerima pesan teks yang menegangkan dari nomor yang sama. Pesan tersebut mengancam keselamatan mereka jika mereka terus melanjutkan penyelidikan.
“Lara dalam bahaya lebih besar jika kalian tidak menghentikan penyelidikan. Jika Anda tidak berhenti, lebih banyak darah akan tertumpah.”
Alex duduk di samping ranjang Lara, menatap wajahnya yang pucat dan tak bergerak. Marcus dan Charles mengikuti, menjaga jarak untuk memberi ruang bagi Alex. Eleanor berdiri di dekat jendela, terlihat penuh harapan.
Dengan suara lembut dan penuh emosi, Alex mulai berbicara kepada Lara.
“Lara, aku tahu kamu tidak bisa mendengarku saat ini, tetapi aku perlu kamu tahu betapa berartinya kamu bagiku. Aku telah melewati banyak hal dan tidak tahu bagaimana melanjutkan tanpa kamu di sisiku," Ucap Alex sambil menggenggam tangan Lara.
“Aku berjanji, jika kamu bangun dan kembali kepadaku, aku akan menikahimu. Kita akan memulai hidup baru bersama. Aku akan memastikan kamu tahu betapa aku mencintaimu dan betapa pentingnya kamu bagiku," Ucap Alex lagi dan air mata mengalir di pipinya.
“Aku tahu ini tidak mudah, tetapi aku akan menunggu. Aku akan berada di sini setiap hari, berharap dan berdoa agar kamu kembali kepadaku," Ucap Alex sambil mengusap pipinya dan berusaha mengendalikan emosinya.
Sementara Alex berdoa untuk keselamatan Lara, Marcus terus bekerja di luar ruang rumah sakit, mencoba melacak petunjuk baru tentang ancaman yang masih ada. Dia menghubungi kontak-kontak di lapangan dan menganalisis informasi terbaru.
“Marcus, apa yang kita dapatkan?” Tanya Alex saat Marcus kembali ke ruang tunggu.
“Aku baru saja mendapatkan beberapa informasi dari sumber yang mungkin berguna. Ada rumor tentang kelompok yang merencanakan sesuatu yang besar. Mereka mungkin sedang mempersiapkan langkah selanjutnya dan berencana untuk melakukan serangan lebih besar," Jawab Marcus tampak lelah tetapi penuh semangat.
“Apa langkah kita selanjutnya?” Tanya Alex mengernyitkan dahi.
“Kita perlu memperkuat keamanan di sekitar kita dan memastikan bahwa semua akses ke Lara terjaga dengan ketat. Kita juga harus terus menyelidiki siapa yang berada di belakang semua ini dan mengungkap motif mereka," jawab Marcus.
Alex dan Marcus akhirnya duduk bersama Charles dan Eleanor untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
"Apa yang bisa kami lakukan untuk membantu? Kami merasa tidak bisa hanya duduk diam sambil menunggu kabar dari dokter," Ucap Papa tampak cemas.
“Kami ingin memastikan Lara dan Alex aman. Apa yang bisa kami lakukan untuk mendukung kalian?” Timpal Mama.
“Kami perlu dukungan kalian dalam hal memperkuat keamanan dan memastikan tidak ada yang bisa mengakses informasi atau lokasi Lara tanpa izin. Jika kalian bisa membantu kami dengan ini, akan sangat berarti," Sahut Marcus.
“Tentu, kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu," Jawab Papa.
“Kami juga bisa membantu dengan melacak informasi tambahan dan memantau perkembangan situasi. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang terlewatkan," Timpal Mama.
Saat malam tiba, Alex dan Marcus menerima pesan teks lagi dari nomor yang sama, yang mengancam akan ada lebih banyak bahaya jika mereka terus melanjutkan penyelidikan.
“Kami sudah memperingatkan kalian. Jika kalian tidak berhenti, akan ada yang jauh lebih besar. Lara hanya awalnya.”
“Ini semakin buruk. Kita harus mempercepat pencarian dan memastikan semua langkah keamanan kita diperkuat," Ucap Alex merasakan kemarahan dan yang mendalam.
“Kita perlu melakukan langkah-langkah ekstra untuk melindungi diri kita dan Lara. Ini mungkin termasuk mencari dukungan tambahan dan memastikan bahwa tidak ada celah dalam keamanan kita," Timpal Marcus.
Happy Reading🤗🤗
Jangan lupa baca karyaku yang lain ya. Dan jangan lupa like,vote. Terimakasih🤗🤗