Yu Liu An
Seorang wanita yang menerima tugas diberbagai dunia misi sebagai seorang Antagonis.
Setelah menikmati masa liburannya, dia kembali dihadapkan pada sejumlah tugas dari sistem utama untuk masuk ke dalam berbagai dunia novel, komik, drama.
Bersama teman sistem kecilnya, kini Yu Liu An sang ratu antagonis akan menunjukan kemampuannya lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Akan ada hal yang lebih seru lagi, langsung baca saja kelanjutannya.
Terima kasih atas semua dukungan kalian untuk karya-karya ku 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/26
Merebut Hati Ceo Dingin
...****************...
Tian An mengayunkan beberapa kali tongkat baseball yang ada di tangannya, seperti dia sedang bermain di lapangan.
"Ayo, siapa dulu yang ingin menjadi bolaku?" ucap Tian An sambil menatap 8 orang laki-laki itu.
"Wanita sombong s*alan! Aku akan membunuhmu hari ini!"
Dua orang laki berlari ke arah Tian An sambil membawa tongkat kayu juga rantai.
Tian An menatap dua orang yang berlari, "Bagus, dua orang ini akan menjadi bahan latihan awalku!"
Tian berlari sambil mengayunkan tongkatnya ke arah mereka, dan perkelahian pun terjadi.
Baagh
Buugh
Tian An menghadapi dua orang laki-laki dengan gerakan yang cukup cepat, sehingga mereka sedikit kewalahan.
Tian An mencoba menahan pukulan dari salah satu laki-laki, dan menendang dengan keras perut laki-laki yang lainnya saat dia akan memukul Tian An, hingga laki-laki itu terdorong menjauh dari Tian An.
"Kalian bahan latihan yang sangat payah!" ucap Tian An sebelum menendang perut laki-laki yang ada di depannya.
Braaak!
Tubuh laki-laki itu terpental hingga menghantam box besar di belakangnya.
"Wanita s*alan ini ternyata cukup hebat, lebih baik kita maju bersama-sama!" ucap salah seorang dari mereka yang melihat kedua orang temannya kalah oleh Tian An.
"Iya, aku juga tidak ingin membuang waktu,"
6 orang laki-laki yang tersisa berlari ke arah Tian An dengan berbagai senjata yang mereka miliki.
Tian An menatap 6 orang itu, "Apakah ini latihan utamaku? Baiklah, kita mulai!"
Tian An bersiap untuk berlari dan melakukan perkelahian dengan 6 orang laki-laki itu.
Dooor!
Suara tembakan membuat semua orang terdiam, mereka lalu menoleh ke arah sumber suara itu.
"Berhenti kalian di sana, jika kalian masih ingin hidup!" ucap seorang laki-laki yang ternyata sekertaris Lu Yan Cheng.
Tian An menepuk heningnya, baru saja dia ingin melanjutkan latihannya, tapi Lu Yan Cheng dan sekertarisnya sudah datang dengan 5 orang anak buah Lu Yan Cheng.
Lu Yan Cheng berjalan dengan cepat mendekati Tian An dengan tatapan yang mematikan.
"Kenapa kau ada di sini?" ucap Tian An yang tidak merasa takut sama sekali akan tatapan Lu Yan Cheng.
Lu Yan Cheng tidak menjawab ucapan Tian An, dia justru menarik tangan wanita itu dan membawanya masuk ke dalam mobil. Sementara tongkat baseball yang Tian An bawa, dibuang ke sembarang arah oleh Lu Yan Cheng.
Braak!
Lu Yan Cheng menutup mobilnya dengan keras, setelah memaksa Tian An duduk di kursi mobil bagian depan.
"Cari tahu siapa yang sudah membayar mereka, lalu habisi mereka semua!" ucap Lu Yan Cheng sebelum masuk ke dalam mobil.
"Baik, tuan!" ucap sekertarisnya.
Lu Yan Cheng menyalakan mesin mobil lalu melajukannya pergi dari tempat itu. Sementara Tian An hanya bisa duduk diam di sampingnya.
Kedua orang itu saling diam selama perjalanan, Tian An diam karena kesal dengan Lu Yan Cheng yang tiba-tiba datang dan membuatnya gagal untuk memukuli 6 orang laki-laki yang tersisa, sementara Lu Yan Cheng diam entah karena apa.
"Lu Yan Cheng, kau...."
"Jadi ini urusanmu?"
Tian An menatap Lu Yan Cheng dengan penuh tanya, karena dia sendiri tidak tahu maksud perkataan itu.
Dengan kesal Tian An memalingkan pandangannya, dia memilih untuk melihat jalanan kota dari kaca jendela.
"Aku mengira tidak akan pernah lagi datang ke dunia ini, aku pikir setelah aku mati, aku akan hidup di tempat lain dan tidak lagi melihat semua hal yang ada di sini. Bukankah akan sangat menyenangkan jika seperti itu?" ucap Tian An tanpa menoleh pada Lu Yan Cheng.
Lu Yan Cheng yang mendengar itu mengeratkan tangannya pada setir mobil yang dia kendarai. Dia sangat ingin bicara, tapi saat ini perasaan yang berkecambuk di dalam dirinya lebih menginginkannya tetap diam.
Xin Xin keluar dari dalam ruang sistem, "Nona, perusahaan milikmu akan selesai diurus, hanya tinggal beberapa langkah saja. Setelah itu perusahaan akan kembali seperti semula, yang artinya tugas juga akan segera selesai,"
"Baguslah jika seperti itu,"
"Nona, apa kau baik-baik saja?"
"Iya, aku baik. Aku hanya merasa kesal dengan Ceo dinginmu itu!"
"Nona, apa kau tadi mengalahkan semua orang-orang itu?"
"Itulah yang membuatku kesal, dia tiba-tiba datang dan membawaku pergi. Dan 8 orang itu diserahkan begitu saja pada anak buahnya!"
Xin Xin hanya bisa diam, "Pantas nona terlihat kesal, ternyata dia tidak bisa menyelesaikan latihannya karena orang ini,"
Tian An masih saja diam, dia tidak mempunyai niat untuk berbicara lagi dengan Lu Yan Cheng.
Tak berapa lama, mobil berbelok dan tiba-tiba kaca jendela yanh ada di samping Tian An terbuka.
Angin yang cukup kencang menerpa wajah Tian An dan membuat rambut-rambut kecilnya menari dengan indah karena terpaan angin itu.
Pemandangan air laut yang berkilau seperti bintang karena terkena sinar matahari, membuat kedua Tian An menyipit.
Lu Yan Cheng mengarahkan mobilnya ke pantai, dan setelah sampai dia mematikan mesin mobilnya.
Brak!
Lu Yan Cheng turun dari mobil dan berjalan beberapa langkah dari mobil, membiarkan Tian An yang masih di dalam mobil.
Tian An melihat Lu Yan Cheng dengan bingung, "Yang seharusnya marah adalah aku, karena aku tidak bisa memukuli orang-orang itu sampai selesai. Tapi kenapa dia yang seperti itu?"
tp siapa laki2 yg menguatkan perkataan Xin Xin??