Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perasaan azka dan naila
"Itu bukannya ayahku? " tanya azka cukup tekejut
"Ayahmu? Jadi kau mengenalnya pasti? Apa kau pernah bertemu dengannya? " tanya husein
"Tidak namun ibuku punya foto nya, aku pernah melihatnya meskipun diam-diam, ibuku tidak mau memperlihatkan foto ayahku apalagi....ibuku tidak mau aku mencari tau tentangnya" ucap jelas azka
"Tapi kau yakin jika ini adalah ayahmu" tanya husein sembari menunjuk poto ayahnya azka
"Iya aku yakin itu" jawab azka yakin
"Tapi bagaimana bapak bisa punya foto ayahku? "Lanjut tanya azka
" sebaiknya tidak usah jujur dulu"gumam hati husein
"Aku dan ayahmu teman lama waktu sma,saya melihat dia sangat mirip denganmu waktu masih muda" jawab husein
"Begitu, apa bapak tahu keberadaan ayahku sekarang? "Tanya azka
" apa azka tidak tau ayahnya sudah meninggal? "Gumam tanya husein
" saya tidak tau terakhir saya bertemu dengannya saat kelulusan SMA"jawab husein
"Begitu" gumam azka kecewa lagi-lagi petunjuk ayahnya putus
"Oh iya saya mau bertanya, apa kamu pernah merasakan perubahan pada dirimu, seakan tubuhmu berubah? " tanya husein mencoba mencari tau
"Degh degh" suara jantung azka berdetak cukup kencang
"Apa pak husein tau tentang sistem?, dan sistem ini sebenarnya dari mana? Sebaiknya aku tidak bicara yang sebenarnya, aku belum mempercayai nya sebenarnya, cukup kukatakan saja tubuhku menjadi lebih kuat saja" gumam hati azka
"Ya sejak saat kecelakaan waktu itu tubuhku tampak berubah, terutama mata ku ini yang berubah menjadi biru, juga tubuhku sepertinya bertambah kuat" jawab azka, husein yang memperhatikan jawaban azka dan melihat matanya, kemudian mendengar detak jantung azka, dia tau azka setengah berbohong, namun husein tidak mencari tau lebih lanjut
"Sudah kuduga, apa beliau memberikan sesuatu pada azka sebelum meninggal? " gumam hati husein
"Dan bukannya beliau meninggal 3 tahun yng lalu pasca penyerangan kep4rat itu? Sepertinya dia sudah mengatur hal ini" lanjut gumam hati husein
"Hmmm.... Kurasa itu anugrah untukmu, dan selama itu hal baik itu , kurasa tidak apa-apa" ucap husein
"Pak... Apa bapak benar-benar tidak tau keberadaan ayahku? " tanya azka sambil menatap mata husein
"Tidak... " jawab husein singkat
"Tidak sekarang.. Kamu belum cukup kuat azka" gumam hati husein
"... " azka hanya diam saja
Husein yang melihat azka masih tampak termenung, berniat pulang saja
"Baiklah azka saya pulang dulu besok kalau memang belum sembuh sebaiknya istirahat saja, nanti saya suruh anak buah saya yang lain mejaga aylin" ucap husein
"Baik pak.. " jawab azka patuh
Lalu husein berjalan keluar
"Ayah ngomong apa sama mas azka? " tanya naila
"Tidak ada, ayah hanya ngomong kalo azka masih sakit sebaiknya besok tidak usah bekerja dulu" jawab husein
"Ohhh.. Begitu" balas naila
"Ayah, aku ingin merawat azka, apakah bisa? " tanya husein
"... Boleh... " jawab husein
"Sepertinya naila menyukai azka, begitu pun dengan azka, ada baiknya mereka dekat dan bersama" gumam hati husein
"Beneran yah!? " tanya naila balik dengan mata berbinar seperti anak kecil
"Iya nak" jawab husein
"Yaudah yah nanti aku balik langsung kesini aja gapapa kan? " tanya naila
"Sekarang pun boleh kalo kamu mau rawat azka, nanti ayah ngomong sama aylin " ucap husein
"Yaudah yah, yah makasih ya" ucap naila memeluk ayahnya lalu keluar menemui azka
"Dasar... " gumam husein senyum melihat tingkah naila
"Ayo jessica kita pulang" ucap husein
"Baik tuan" jawab jessica patuh
"Mas azka!! "Teriak naila
" iya naila ada apa? "Tanya azka sembari berjalan kearah pintu
" gini mas apa aku boleh nginep disini? Aku mau rawat kamu mas"ucap naila
"Loh aku udah ga sakit lagi naila, ini udah sembuh nih" balas azka memperlihatkan lukanya yang tadi dan memang sudah sembuh tanpa bekas lagi
"Hah kok cepet banget sembuhnya" tanya heran naila
"Gatau naila, tadi tiba-tiba udah sembuh aja dan gak sakit lagi" jawab azka
"Malu... Malu.... Mau pulang tapi ayah sudah pulang" gumam hati naila
"Mmmm, boleh gak kalo aku nemenin kamu aja disini? Siapa tau tiba-tiba sakit lagi kan, dan juga ayah sudah pulang " pinta naila
"Hmmm.... Boleh" balas azka melihat dan memang mobil husein sudah pergi
"Tapi tempatku sempit gapapa kan? " ucap azka
"Gapapa mas aku dulu juga tinggal dirumah sempit kok, jadi aku gak ada masalah" ucap naila
"Syukurlah kalo gitu aku kira kamu risih karna tempat kecil gini" ucap azka
"Gak lah mas , masa aku risih soal kamu" ucap naila cemberut
"Hehe ya siapa tau" balas azka
"Oh iya kamu kalo beneran mau nginep tidur dikamar alia aja ya, alia lagi diluar juga," ucap azka
"Oh boleh,, kamarnya mana? " tanya naila
"Itu naila kamar alia, untuk pakaian kamu kalo mau ganti bisa pakai punya alia aja dulu" ucap azka
"Iya mas makasih ya" balas naila, lalu berjalan ke kamar alia
"Oh iya mas kalo mau mandi dimana ya? " tanya naila
"Ada kok itu kamar mandi, dan jangan heran kalo kotor ya, maklum" jawab jelas azka
"Gapapa kok mas tenang aja" ucap naila , lalu berjalan keluar mau mandi
"Disini kan? " tanya naila sembari menunjuk pintu kamar mandi dan diiyakan oleh azka
Dikamar mandi tampak naila sudah membuka bajunya,
Azka tanpa sadar membayangkan bentuk tubuh naila
"Tenang azka!!!!tenang adekku!!! " ucap azka
Azka terus seperti itu sampai naila selesai mandi,
Ketika sudah keluar azka tampak diam melihat naila
"Loh ada apa mas?" tanya naila heran
"Gak apa-apa naila hehe" jawab azka
"Yaudah kalo gitu mas aku ganti baju dulu ya" ucap naila
"Huff sabar azka,,, " gumam azka
Lalu beberapa menit kemudian naila keluar dari kamar dan duduk dilantai, tepat didepan azka
"Cantik..." gumam azka
"Iya mas? " tanya naila merasa azka ngomong sesuatu
"Gapapa naila" jawab azka
"Bagai mana mas keadaan mu beneran gak sakit lgi kan? " tanya naila khawatir
"Gak sakit lagi naila kamu tenang ya," ucap azka lalu memegang pipi naila dengan tangannya
"Mas...!? " gumam naila
"Naila sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap azka
"Mau ngomong apa mas? " tanya naila heran
"Sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, bahkan ketika kamu baru menolongku waktu itu, aku sudah jatuh hati padamu" ucap jujur azka
"Iya mas,.. Sebenarnya aku juga suka sama kamu, bahkan pas pertama kali kita bertemu aku sudah menyukai mu juga," balas naila
"Serius naila? " tanya azka dengan semangat sampai memegang kedua bahu naila
"Jadi kamu mau tidak menikah dengan ku? " tanya azka
"Maaf mas... Kalo untuk menikah aku belum siap, aku masih takut... " ucap naila dengan nada lirih, benar naila masih belum melupakan traumanya karna menikah dengan pria salah
"Tapi aku tidak akan seperti mantan suami mu itu" ucap azka
"Iya aku tau kok ma, hanya saja aku masih takut" balas naila
"Begitu" gumam azka kecewa
"Memang kalo untuk menikah aku belum siap tapi, kalo pacaran mungkin bisa, itu untuk ku bisa mengenalmu lebih dalam lagi" ucap naila senyum
"Serius? Bisa pacaran? " tanya azka dan tanpa sadar lagi memegang kedua bahu naila
"Iya mas, " jawab naila malu-malu
"Asikkk asikk!!, punya pacar secantik naila, "teriak azka senang, naila yang melihat tingkah azka hanya senyum sambil menunduk tersipu
" tapi beneran mas kamu gapapa sama aku? "Tanya naila
" loh emang kamu kenapa naila? "Tanya balik azka
" ya kan kamu tau sendiri mas aku sudah punya anak, aku janda, aku bekas orang" jawab naila sadar akan dirinya, meski naila masih terbilang cukup muda namun dia tetap seoarang janda
"Naila, aku tidak pernah melihat kamu itu bekas orang atau gimana, pokoknya aku tetap cinta sama kamu, aku tidak peduli mau kamu sudah punya anak, mau kamu bekas orang aku tidak peduli, karna aku sayang sama kamu" ucap jelas azka sambil memegang pipi naila dengan satu tangan
"Dan jangan pernah kamu merasa dirimu kotor, bagiku kamu bersih tetap sempurna dimataku, dan untuk aylin aku sudah menganggapnya putriku" lanjut azka
"Mas azka... Terima kasih mas.. " gumam naila dan tanpa sadar air matanya menetes
Azka yang melihat itu pun langsung menyeka matanya dengan tissue
"Sudah sudah naila" ucap azka
"Tenang aku akan tetap mencintai kamu apapun statusmu" lanjut azka jujur, dan tanpa sadar meraih naila lalu memeluknya
Naila yang merasa pelukan yang hangat itu pun menutup matanya dan tertidur.
semangat bruh /Good/