Kelahiran Kembali Putri Yang Di Sia-siakan

Selama dalam perjalanan pulang Natalia hanya diam dan Steven merasa tidak enak melihat Natalia yang seperti itu.

Natalia mengerjab pelan melihat pemandangan gemerlap lampu yang Ia lewati hingga Natalia sadar arah jalan pulang berbeda.

"Ehh? kak? kita mau kemana?" tanya Natalia menoleh ke Steven.

"jadilah kekasihku hari ini Alia, aku tak pernah berkencan sama sekali." kata Steven memelas.

Mata Natalia berkedip-kedip berulang kali, "maaf Kak..! kakak tak boleh bersama wanita lain karna kakak sudah di kenal sebagai Suamiku. kalau kakak mau sama perempuan lain harus ceraikan aku terlebih dahulu."

"siapa yang mau menceraikanmu?" sentak Steven membuat Natalia kaget.

"ahh! maafkan aku Alia, aku tak bermaksud berteriak padamu." ucap Steven meraup wajahnya.

Natalia manggut-manggut, "dasar Kak Stev payah. kenapa dia nggak bilang suka padaku sih? sampai kapan aku harus pura-pura tak tahu perasaannya itu?" batin Natalia.

"jangan pernah mengucapkan hal itu lagi." pinta Steven melemah.

Natalia menatap Steven serius, "kalau begitu jangan bahas perempuan lain saat bersamaku Kak..! kalau kakak memang mau berkencan akan aku temani, jangan bawa perempuan lain apalagi menjadikan pernikahan kita sebagai alasan, kata-kata kakak tadi juga mengusikku."

"ke-kenapa begitu? ak-aku tak bermaksud buruk." bela Steven semakin tak enak hati.

"karna aku yang mengikat kakak duluan menikah denganku, aku juga alasan kakak tak bisa berkencan dengan perempuan lain padahal kakak tak cinta padaku." jawab Natalia berpura-pura tak nyaman.

Steven tiba-tiba menepikan kendaraannya hingga Natalia terkejut menoleh ke Steven.

Steven melepas seatbeltnya dan menangkup kedua pipi Natalia dengan tatapan dalam, "maafkan aku Alia..! aku tak bermaksud menyinggungmu tapi aku senang dengan pernikahanku ini Alia."

Natalia mengerutkan keningnya, "maksudnya?" tanya Natalia.

"ayo katakan Kak! banyak yang mau aku tanyakan pada kakak sejak kapan menyukaiku." batin Natalia dengan wajah polosnya seakan tak tahu perasaan Steven.

Sebenarnya Natalia adalah Pribadi yang Kekanakan dan Jujur akan perasaannya tapi sejak Kehidupan Keduanya ini membuat pribadinya jadi tak percaya diri, Natalia tak sanggup mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu pada Pria seperti yang pernah Ia lakukan di kehidupan pertamanya.

"hm? itu? anu..!" kata Steven terbata-bata.

Natalia menatap mata Steven dengan serius dan penuh tanya membuat Steven semakin gugup saja.

Tinnn tinnnn

Natalia terlonjak kaget hingga kepalanya terbentur atap Mobil.

"ahh?" Natalia sampai meneteskan air matanya saking sakitnya.

"Alia sayang? kamu tak apa?" tanya Steven panik.

"ahh? sakit kak." rengek Natalia.

"tunggu sebentar Sayang." pinta Steven mengusap pipi Natalia yang malah mengerjab bingung.

Steven keluar dari Mobilnya dan mengambil sesuatu dari belakang Mobil tentu saja terlihat oleh Natalia.

"ahh? i--itu? besi kan?" tebak Natalia membelalak.

"a-apa yang mau kak Stev lakukan?" gumam Natalia panik sembari celingukan dan berusaha membuka pintu Mobilnya yang malah terkunci.

"ahh? sakitnya." Natalia mengusap-ngusap kepalanya yang masih sakit.

Steven memukul kaca Mobil yang mengklakson kuat Mobil Steven hingga Natalia berubah semakin panik juga berkeringat dingin.

"Kak Stev kenapa sih? kenapa dia menghancurkan Mobil Orang? aduh..! gimana nih? seseorang tolong Pam? ehh? tolong suamiku woiii." Teriak Natalia menggedor-gedor kaca Mobilnya.

di Luar Mobil,

"kau gila hah?" teriak pengemudi di dalamnya gemetar ketakutan tapi memberanikan diri keluar dari Mobilnya.

"kau yang menekan klakson kuat tadi hah? apa kau tak lihat Mobilku parkir dengan kedua lampu berhenti disini?" marah Steven.

"ak--aku tak sengaja tadi." jawab Pria itu.

"kau bau alkohol? sialan..! kau pikir selamat berkendara dalam keadaan mabuk?" maki Steven menjatuhkan besi panjangnya dan meninju Pria asing itu.

Orang-orang mulai berkerumunan dan ternyata mendukung Steven ketika Steven bilang Pria itu mabuk.

"bukankah itu Tuan Guan ya? dia terkenal sebagai Tuan Muda pembuat Onar keluarga Guan, kali ini dia berulah lagi menyerang Tuan Muda Panelly Group." bisik salah satu pejalan kaki pada temannya.

"iya kan? apalagi Tuan Steven sudah dikenal sebagai suaminya penerus Panelly Group yang sebenarnya."

"berarti di dalam Mobil itu ada Nona Muda Panelly Group ya?"

.

"kan aku sudah minta maaf, kenapa kau malah terus memukulku?" teriak Guan tak terima.

"gara-gara kau Istriku terluka sialan." teriak Steven.

"jangan mengada-ngada deh..! aku tahu tak menabrak Mobilmu tadi terus kenapa dia bisa terluka? kau sengaja membuatku malu ya?" teriak Guan semakin nyolot.

Steven makin marah saja memukuli Guan sampai tak sadarkan diri lalu Steven membuang nafas panjang.

Siapapun juga tahu sifat alami perempuan itu mudah terkejut, kalau di klakson kuat seperti tadi jelas saja perempuan manapun akan meloncat kaget. Jadi tak ada yang mencela Steven malah mereka iri pada sosok Istri Steven yang di bela mati-matian oleh Steven sampai tak peduli reputasi sendiri.

"laporkan dia ke Kantor Polisi dan katakan dia berkendara dalam keadaan Mabuk." kata Steven dengan tegas.

"ba--baik." jawab Pria yang bertatapan mata dengan Steven.

Steven mengambil besi panjangnya dan masuk ke Mobilnya lalu pergi dari lokasi tanpa merasa bersalah.

.

di Pasar Malam,

"kenapa kakak melakukan hal tadi? bisa bahaya terhadap saham Perusahaan loh." tanya Natalia sampai tersentuh dengan tindakan Steven tadi.

Wanita mana yang tak akan tersentuh dengan tindakan Steven itu, bahkan Natalia yang memang sudah menyukai Steven itu semakin menyesal telah menyia-nyiakan Pria seperti Steven di masa lalu.

"aku bisa bekerja jadi apapun untuk menyenangkanmu Alia, walau aku harus jadi Model dan aku pastikan akan menghasilkan banyak uang untuk menyenangkanmu." kata Steven dengan serius.

Natalia tertawa pelan lalu fokus membalut tangan Steven yang terpana melihat tawa tulus Natalia itu seakan mengingatkan nya pada Natalia yang ceria saat masih kecil.

"lain kali jangan terluka begini lagi Kak." pinta Natalia mendongakkan wajahnya bertatapan langsung dengan Steven.

Jarak wajah Steven dan Natalia sangat dekat berkisar 5 cm saja.

Natalia mengerjabkan matanya ketika Steven memandang bibirnya sehingga Natalia yang gugup menggigit bibir bawahnya malah membuat Steven tertarik mendekatkan bibirnya ke bibir Natalia.

Natalia memejamkan matanya, ketika bibir mereka hampir saja bersentuhan tiba-tiba sebuah bola melayang ke arah Steven yang langsung terjatuh.

"Ehh?" Natalia yang kaget mendengar suara pun malah menoleh kiri-kanan.

"Kak?" kaget Natalia membantu Steven yang mengusap kepalanya.

seorang Wanita hamil langsung panik melihat wajah Steven dan Natalia yang sedang trending di Sosmed.

"ma--maafkan anak saya Tuan, Nona." ucap wanita hamil itu dengan cemas Steven marah karna kelakuan anaknya tak sengaja melempar bola.

Natalia memerah malu seketika saat menyadari Ia berada di Pasar Malam yang banyak anak-anak.

"kami yang minta maaf tidak lihat tempat Nyonya." ucap Natalia membuat Steven terpana melihat Natalia malah meminta maaf pada Orang lain.

Wanita itu merasa lega Natalia tidak marah lalu mengatakan Ia mengerti pengantin baru memang kalau berdua tak akan ingat tempat.

"Ehh? ibu tahu saya dan...?" tanya Natalia terkejut.

"Kalian seperti pasangan suami istri dan sangat serasi, sekali lihat saja saya paham." kata Wanita itu tak lagi takut pada Natalia yang menurutnya rendah hati.