Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.
Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.
Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 - Menjual Anak Perempuan Untuk Melunasi Hutang
Brahma dan Starla kini sudah duduk di ruang tamu kediaman Mami Monic. Ketiganya masih dalam kondisi diam dan suasananya saat ini hening namun sesungguhnya begitu mencekam.
Beberapa saat lalu baru saja terjadi pertikaian mulut antara Mami Monic dengan Brahma. Bahkan Mami Monic selain menampar Starla karena menghilang tanpa kabar padanya sejak semalaman, ia juga sempat menjambak rambut putri kandungnya sendiri. Beruntung Brahma bisa mencegah aksi kejam selanjutnya yang dilakukan oleh seorang ibu pada anak kandungnya sendiri tersebut.
"Pacar? Apa kamu pikir aku bodoh tak tahu siapa saja teman dekatmu, terlebih itu jenis laki-laki?" desis Mami Monic tertuju pada Starla.
"Saya serius ingin menikah dengan Starla, Bu. Saya datang ke sini untuk meminta restu pada Anda selaku ibu kandung Starla," sela Brahma.
Namun Mami Monic tak menggubris ucapan Brahma. Pandangannya bak burung elang yang menatap tajam mangsanya yakni tertuju pada Starla yang terus menundukkan kepalanya.
"Apa kamu hamil?"
"Tidak. Starla tidak hamil, Bu." Brahma yang menjawabnya.
"DIAM !! AKU ENGGAK NGOMONG SAMA KAMU!" bentak Mami Monic.
Akhirnya Starla bersuara pada ibunya bahwa ia memang akan menikah dengan Brahma. Namun bukan karena hamil duluan di luar nikah seperti tuduhan ibunya, tapi memang karena cinta. Starla terpaksa berbohong. Ia mengatakan bahwa dirinya baru saja berpacaran dengan Brahma dan memutuskan segera menikah. Starla beralasan daripada pacaran kebablasan dan lama-lama ujungnya enggak jadi nikah, lebih baik nanti pacarannya dilanjutkan setelah menikah karena sudah halal.
Brahma pun ikut menjelaskan pada Mami Monic bahkan ia tak segan secara jujur menyebut nama keluarga besarnya terutama kedua orang tuanya yakni Arjuna dan Bening serta profesi dirinya sendiri yang seorang Kapolsek.
"Uhuk...uhuk..."
"Mi, Mami kenapa? Mami baik-baik saja kan," Starla begitu terkejut melihat ibunya mendadak terbatuk-batuk tidak jelas setelah Brahma berbicara mengenai jati diri, profesi dan keluarga dari calon suaminya itu. Starla langsung berdiri dan duduk di samping ibunya. Ia berusaha mengelus lembut area tengkuk dan punggung Mami Monic.
Deg...
Jantung Mami Monic berdetak kencang setelah mendengar nama seseorang terlontar dari bibir Brahma. Orang yang berhubungan dengan masa lalunya.
Setelah kondisi cukup kondusif, Mami Monic pada akhirnya menyetujui dengan beberapa syarat. Pertama, Brahma harus memberikannya uang sebanyak tiga ratus juta rupiah untuk membayar hutang Mami Monic pada Pak Wiryo. Sebab rencana awal, Starla akan dijual oleh ibu kandungnya itu pada Pak Wiryo sebagai istri kelima karena Mami Monic punya hutang pada juragan besi tua yang umurnya sudah 70 tahun itu. Yang kedua, Starla tetap berstatus sebagai anak yatim piatu. Dirinya tak akan hadir dalam pernikahan antara Brahma dan Starla. Walaupun restu tetap akan mereka dapatkan dari Mami Monic.
Perihal uang, Brahma tak masalah. Namun untuk syarat yang lainnya, dengan terpaksa Brahma dan Starla pun akhirnya menyetujuinya. Wanita yang bekerja sebagai muci_kari ini beralasan semua demi nama baik keluarga Brahma sendiri.
Apa kata dunia jika seorang Kapolsek dengan background keluarga besar terpandang dan kaya raya, menikahi wanita yang lahir dari seorang ibu mantan P S K bahkan saat ini masih aktif bekerja sebagai muci_kari ?
Tentu hal itu akan mencoreng nama baik keluarga besar Brahma bahkan karir putra kandung Arjuna dan Bening itu ikut dipertaruhkan.
"Ini semua dokumen dan kartu keluarga yang kamu butuhkan untuk mendaftarkan pernikahan kalian," ujar Mami Monic seraya menyodorkan sebuah map pada Brahma.
Setelah bercakap-cakap sejenak, Brahma pergi meninggalkan kediaman Mami Monic. Brahma segera menghubungi sang ajudan bernama Vicky untuk bertemu di suatu tempat dan mengurus perihal cutinya.
☘️☘️
Brahma dan Vicky sudah tiba di cafe. Keduanya sengaja memesan sebuah ruangan privat.
"APA!! Komandan mau nikah? Apa Mbak Ajeng sudah pulang ke Indo?"
"Ngawur kamu, Vic. Aku kan sudah putus sama dia,"
"Tapi masih cinta. Sama saja bohong, Ndan." Vicky menyindir Brahma. Sebab, ia sangat tahu bahwa komandannya itu masih mencintai Ajeng Notokusumo.
"Bantu aku urus percepatan perihal pernikahan. Aku enggak mau tahu, satu bulan lagi aku harus menikah dengan Starla."
"K3belet kawin, Ndan. Hehe..." ledek Vicky seraya terkekeh.
"Mau turun pangkat kau,"
"Maaf, Ndan. Canda-canda doang. Jangan baper lah,"
"Tolong selidiki juga mengenai Starla dan keluarganya. Segera laporkan padaku segera jika kamu sudah mendapatkan hasil yang aku mau. Paham?"
"Siap 86, Ndan."
Sepulang Brahma dari kediaman Mami Monic, seorang laki-laki yang dikenal sebagai ketua di wilayah Gang Ding Dong bernama Baron berjalan menghampiri Mami Monic yang berada di teras. Usia Baron tak jauh beda dengan Mami Monic.
"Siapa laki-laki yang datang sama Starla tadi?" tanya Baron.
"Calon suami Lala," jawab Mami Monic singkat.
"Bukankah kamu mau jual Starla ke Pak Wiryo buat bayar hutangmu,"
"Laki-laki itu nanti yang bayar hutangku ke band0t tua Si Wiryo," ujar Mami Monic.
"Hah, kok bisa?" Baron pun langsung terkejut. Selain ketua wilayah dunia hitam di Gang Ding Dong, Baron juga dikenal sebagai ketua muci_kari di sana. Sejak lama lelaki ini yang telah banyak membantu Mami Monic termasuk perihal menyembunyikan identitas hingga membuatkan dokumen palsu untuk Starla dan ibu kandungnya itu selama berpuluh-puluh tahun. Hingga detik ini pihak berwajib atau pihak lain tak ada satu pun yang mengetahui rahasia ini.
"Aku sengaja biarkan mereka berdua menikah. Semoga Lala bisa menjadi istri yang baik untuk laki-laki itu sekaligus menantu terbaik di keluarga suaminya. Anggap saja ini sebagai penebusan dosaku pada Lala dan calon mertuanya. Daripada Lala harus jadi istri kelima Si Wiryo," ucap Mami Monic lirih seraya menghela napas beratnya.
"Jadi laki-laki itu anak dari_" ucapan Baron pun terpotong.
"Iya. Takdir sungguh aneh, Bar. Sejauh mungkin aku pergi dan menyembunyikan identitas kami berdua, Tuhan malah seakan ingin menjodohkan putriku dengan putranya."
"Starla sudah mau menikah dengan laki-laki yang baik. Apa laki-laki sepertiku tetap tak punya ruang di hatimu? Kamu tahu sejak dulu aku menyukaimu, Mon. Aku ingin sekali menghabiskan sisa hidupku sama kamu, Mon."
Mami Monic tak menggubris permintaan Baron yang satu itu. Walaupun kalimat seperti ini bukan pertama kali ia dengar dari Baron untuknya. Mami Monic memilih masuk ke dalam rumahnya dan menguncinya rapat. Baron hanya menghela napas beratnya melihat Mami Monic selalu menghindar jika soal yang satu itu.
Mungkin seumur hidupnya ia hanya akan menyandang status duda dengan satu anak, begitu pun sama dengan Mami Monic yang berstatus asli yakni janda anak satu. Namun status asli ibu kandung Starla itu, hanya Baron dan Mami Monic saja yang tahu. Bahkan Starla sendiri tak tahu jika ibu kandungnya itu pernah menikah atau berstatus janda.
☘️☘️
Jakarta.
Brahma sudah tiba di kediaman orang tuanya. Jauh-jauh datang ke Jakarta untuk meminta restu pernikahan antara dirinya dengan Starla yang akan berlangsung satu bulan lagi.
"APA !! Me_nikah? Gila apa sudah enggak wa*ras kamu, Brahma Satria Mahendra !!" pekik Bening yang terkejut setengah mati mendengar berita rencana pernikahan Brahma dengan seorang gadis asing bernama Starla yang belum ia kenal sama sekali.
"Gila sama enggak wa*ras itu sama saja, Ma." Arjuna ikut menimpali.
"Suka-suka Mama. Papa jangan ikut campur dulu. Kalau enggak, siap-siap Papa bobo di luar." Bening mengancam Arjuna. Seketika nyali ayah kandung Brahma itu pun menciut di depan istrinya yang tengah mengamuk bak singa beti*na yang kelaparan bertahun-tahun.
Akhirnya Brahma menjelaskan siapa Starla pada kedua orang tuanya. Brahma juga berkata jujur pada Bening bahwa ia lelah terus dicarikan jodoh yang memang enggak sesuai hatinya.
"Kamu enggak bunti_ngin anak gadis orang kan, Brahma Satria Mahendra?" Bening terus mencecar putra kesayangannya itu.
Sebagai ibu, ia takut apa yang pernah terjadi pada dirinya bersama Arjuna di masa lalu, kini berbalik menimpa putranya juga. Walaupun anak-anaknya tak ada satu pun yang tahu perihal aib dirinya dan Arjuna di masa lalu. Bahkan keempat anaknya itu tak tahu bahwa mereka punya kakak yang telah meninggal dunia ketika menjelang dilahirkan di dunia ini yang bernama Putra Arjuna dan makamnya berada di Jogja.
"Enggak, Ma."
"Kamu enggak lagi bohongin Papa dan Mama kan, Nak?" tanya Bening sekali lagi. Ia masih belum percaya jika Brahma akan menikah dalam waktu dekat ini.
"Iya, Ma. Percaya deh sama Brahma. Please, restui aku sama Starla. Aku hanya ingin nikah sama dia saja. Enggak mau yang lain. Titik!" Brahma terus bersikukuh pada ibunya.
"Terus Si Novi, anaknya Pak Dotok, teman Papamu di kepolisian gimana?"
"Aku baru jalan sekali sama Novi dan cuma makan malam biasa buat saling kenal saja. Lagi pula yang aku dengar di luar sana kalau dia itu playgirl, Ma. Nanti putramu yang tampan ini bisa ngenes sekaligus sakit hati kalau nikah sama dia karena diselingkuhin,"
Bening hanya bisa menghela napas beratnya. Arjuna menepuk lembut pundak istrinya.
"Restui saja, Ma. Katanya pengin cepet punya cucu dari Brahma," ucap Arjuna yang berusaha meredam emosi istrinya.
"Siapa nama keluarganya? Tinggal di mana?" cecar Bening tiba-tiba. Ia harus tahu jati diri serta asal-usul calon menantunya itu. Feeling seorang ibu begitu kuat dan ia tak mau Brahma sampai salah dalam memilih wanita yang akan menjadi pendamping hidup untuk selamanya.
Bersambung...
🍁🍁🍁