Kejora wanita yang memiliki sindrom bersin-bersin jika sedang berbohong layaknya sebuah cerita Pinokio, di undang ke sebuah pernikahan yang sangat mewah dan megah sebagai tamu VVIP tanpa tahu yang menjadi pengantin pria nya adalah atasan di tempatnya bekerja sekaligus pria yang selalu antipati terhadapnya.
Dan tanpa di duga oleh Kejora di tempat itulah ia terjebak dijadikan pengantin pengganti di saat mempelai wanita atasannya itu melarikan diri.
"Kenapa harus aku?" KEJORA
"Karena kau satu-satunya wanita yang tidak akan pernah bisa membuat aku jatuh cinta." MARS
Dua nama yang berada di tata Surya akankah bisa bersatu? Akankah Kejora bisa menaklukkan planet merah itu, di saat ada sebuah nama wanita lain di hati Mars sejak dulu? Apakah Mars tercipta untuk Kejora? Ataukah tercipta untuk wanita lain?
Jangan lupa follow aku dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2
"Ah sudahlah." Gumam Kejora, berniat mengambil ponselnya dari kantung celana. "Ponselku?" Kejora meraba saku celananya kembali, dan tidak menemukan ponsel miliknya. Ia mencari ke seluruh ruangan pantry, tapi tetap tidak menemukannya. Kejora mengingat-ingat kembali, di mana terakhir kali menaruh ponselnya.
"Ruang Presdir." Pekik Kejora, lalu bergegas keluar dari ruang pantry.
Bruk
Kejora menyenggol seseorang hingga terjatuh.
"Kejora ..!" pekik Tari mengelus pundaknya yang sakit.
"Maaf aku tidak sengaja." Kejora membantu Tari berdiri.
"Kau mau ke mana?" tanya Tari yang melihat Kejora jalan terburu-buru.
"Aku harus ke ruangan presdir." Kejora langsung berlari.
"Tapi Kejora, Presdir baru kita ...." Tari menatap punggung sahabatnya yang sudah menjauh. "Gawat, aku harus mengejar Kejora." Tari bergegas menyusul sahabatnya, namun langkahnya terhenti saat melihat pintu lift yang terbuka. Menampakkan Tuan Mars yang berjalan kearah ruangannya.
Sementara itu Kejora yang masih berada di ruang kerja Presdir, sudah berhasil menemukan ponsel miliknya yang berada di meja dekat sofa. Dengan hati yang gembira Kejora menuju pintu untuk keluar dari ruangan, namun gerakan tubuhnya terhenti saat melihat pintu yang di buka dari luar.
"Apa saja agendaku hari ini?" Mars memasuki ruangannya, dan langsung duduk di kursi kerjanya.
"Jam sebelas ada rapat dewan direksi, dan setelah itu kita ada pertemuan dengan Mr. Jhon dari perusahaan Canon, dan jam ...."
Mars mendengarkan semua agenda yang akan dijalaninya hari ini dengan seksama.
"Untuk jam lima sore kau undur saja jadwalnya, karena aku harus menjemput Monica."
"Baik, tuan." Tom mengubah jadwal kunjungan ke cabang perusahaan milik tuan Mars, tanpa protes sama sekali. Padahal jadwal tersebut sudah di agendakan beberapa hari yang lalu, dan tuan Mars merubah jadwal tersebut hanya demi menjemput seorang Monica. Wanita yang sudah satu tahun ini menjalin kasih dengan tuannya.
"Kau mencium bau sesuatu?" tanya Mars, mengendus sekelilingnya.
Tom mengikuti gerakan tuannya mengendus bau yang tercium tidak enak seperti bau sampah.
Tut ... pes
Terdengar bunyi dari arah sofa belakang, membuat Mars dan Tom saling berpandangan.
"Bunyi apa itu? Dan kenapa bau sekali?" Mars menutup hidungnya. "Cepat kau lihat!" perintah Mars.
Tom yang juga menutup hidungnya, berjalan kearah belakang sofa.
"Siapa kau?" Tom melihat seorang wanita yang menunduk di bawah sofa.
"Sial! Gara-gara tidak bisa menahan kentut, aku jadi ketahuan." Gumam Kejora dalam hati, berjalan keluar dari tempat persembunyiannya sambil menundukkan kepalanya.
"Aku ... aku ...." Kejora yang merasa ketakutan, hanya bisa menundukkan wajahnya.
"Siapa kau? Kenapa kau ada di ruangan aku?" Mars yang masih menutup hidungnya, begitu terkejut saat melihat seorang wanita keluar dari balik sofa.
"Aku ... nama ku Kejora, aku—" Kejora masih menundukkan kepalanya.
"Kenapa kau bersembunyi di ruangan ini? Apa kau ingin mencuri?"
"Tidak tuan, aku ada di sini karena ingin mengambil ponselku yang tertinggal. Dan aku terpaksa bersembunyi karena takut anda akan marah, saat melihat aku di ruangan kerja anda." Jawab Kejora memberanikan diri menatap pria, yang duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Deg
Jantung Kejora tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat, saat matanya menatap lurus kearah pria di depannya yang berwajah sangat tampan. Wajah perpaduan Asia dan Eropa dengan mata biru yang sejernih lautan, yang sudah berhasil menghipnotis mata dan hati Kejora.
"Kau bekerja di bagian apa?" tanya Mars, hening tidak ada jawaban yang keluar dari wanita itu. "Hei jawablah!" Mars menatap tajam pada wanita yang ada di depannya. "Mata itu." gumam Mars dalam hati menatap kedua mata yang berwarna pekat di depannya, dan dengan segera ia mengalihkan pandangan matanya.