NovelToon NovelToon
Sarjana Terakhir

Sarjana Terakhir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Andi Budiman

Siang ini udara panas berembus terasa membakar di ruas jalan depan gerbang Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Matahari meninggi mendekati kulminasi. Suara gaduh di sekeliling menderu. Pekikan bersahut-sahutan, riuh gemuruh. Derap langkah, dentuman marching band dan melodi-melodi bersahutan diiringi nyanyian-nyanyian semarak berpadu dengan suara mesin-mesin kendaraan.

Rudi salah satu laki-laki yang sudah tercatat sebagai mahasiswa Unsil selama hampir 7 tahun hadir tak jauh dari parade wisuda. Ia mengusap peluh dalam sebuah mobil. Cucuran keringat membasahi wajah pria berkaca mata berambut gondrong terikat ke belakang itu. Sudah setengah jam ia di tengah hiruk pikuk. Namun tidak seperti mahasiswa lain. Pria umur 28 tahun itu bukan salah satu wisudawan, tetapi di sana ia hanya seorang sopir angkot yang terjebak beberapa meter di belakang parade.

Rudi adalah sopir angkot. Mahasiswa yang bekerja sebagai sopir angkot....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andi Budiman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Serangan Tiba-tiba

Matahari turun ke ufuk barat, dan besok sudah hari Jum’at. Hari perjalanan ke Kampung Adat Kuta bersama rombongan mahasiswa pendidikan biologi tingkat tiga segera tiba. Walaupun sempat ada pertukaran dosen mendadak, Rudi harus tetap semangat bahkan menularkan semangat itu kepada yang lain. Meski ia tahu pertukaran itu cukup merontokkan sebagian besar gairah para mahasiswa untuk mengikuti kuliah lapangan.

Dalam pertemuan-pertemuan akhir sebelum hari ini Rudi mewanti-wanti kepada semua mahasiswa supaya menjaga kesehatan, kebugaran dan keselamatan hingga tiba waktu keberangkatan. Rudi menekankan bahwa Edgar tak akan pernah memberi toleransi untuk alasan apa pun bagi yang tidak mengikuti kuliah lapangan. Sebuah penekanan yang sebenarnya sudah diketahui seluruh mahasiswa, tapi ia merasa perlu membahasnya berkali-kali sebagai pengingat.

Sore ini segala persiapan untuk perjalanan besok sudah Rudi lakukan. Rudi pun mendorong gerobak satenya ke selatan menuju sisi gerbang parkiran. Sore ini ia bermaksud berjualan dan untuk sekarang ia tak perlu cape-cape lagi. Sate-sate sudah tinggal dibakar. Rudi sudah menyiapkannya jauh-jauh hari. Potongan daging sudah ditusuk. Begitu pula bumbu-bumbu. Semuanya telah siap. Rudi tinggal membawanya dari lemari pendingin. Ia yakin pekerjaannya sore ini hingga malam nanti tak akan begitu menguras tenaga.

Dari jualan kali ini Rudi mengharapkan penghasilan tambahan. Ia ingin mengirim uang kepada ibunya. Jika besok tak sempat mampir mungkin uang bisa dititipkan di rumah tetangga pinggir jalan. Memang tampaknya tak akan sempat mampir, mengingat bus sewaan harus tiba dan pulang sesuai jadwal, sementara rumah Rudi di kampung berjarak lima puluh meter dari jalan utama.

Beberapa menit kemudian gerobak tiba. Di samping gerbang pelataran parkir kampus Rudi menyiapkan perlengkapan dan bahan dengan tenang. Kebiasaan yang ia lalui setiap sore membuatnya kian mahir dan menguasai keadaan berikut segala alur kerja. Tak gugup seperti kali pertama.

Pelanggan pun berdatangan dari sore hingga malam. Rudi sangat bersemangat. Berbeda dari malam-malam lain, malam itu pelanggan tampak tak ada habisnya. Bahkan pada jam sembilan, datang ke hadapannya dua laki-laki memesan sate banyak sekali.

Laki-laki pertama memakai jaket kulit hitam, badannya tinggi besar. Temannya yang membawa motor menyusul, badannya tinggi kurus dalam setelan celana jeans dan jaket hoody kelabu. Kedua-duanya memakai masker warna abu-abu.

Laki-laki yang berbadan besar memesan sate dua ratus tusuk. Katanya untuk sebuah acara mendadak.

Rudi terkejut. Ia sudah terbiasa menghadapi pembeli, dan Rudi merasa senang akan kedatangan mereka. Tapi entah kenapa kali ini ia merasa sedikit gugup. Mungkin karena tak biasa mendapat pesanan begini banyak hanya dari seorang pembeli. Mungkin juga karena Rudi menyadari sisa stok sepertinya tak sebanyak itu. Atau karena beberapa hal tak masuk akal yang tiba-tiba membuat Rudi merasakan perasaan aneh. Namun semua itu hanya lintasan-lintasan pikiran sesaat. Rudi pun segera menepisnya.

Rudi memeriksa stok sate. Tak sampai dua ratus tusuk. Sisa stok hanya tinggal seratus tusuk. Si laki-laki tinggi besar berbincang dengan teman yang telah duduk di bangku. Mereka berbincang sambil melirik ke sana kemari seperti mencari sesuatu. Tak lama mereka pun sepakat pesan seratus tusuk.

“Seratus tusuk jadi berapa?”

“Dua ratus ribu A.”

Si laki-laki besar menyerahkan uang. Rudi menerima uang itu dan menyimpannya di laci gerobak.

Rudi pun segara menyiapkan semua sisa sate dan membakarnya. Tak butuh waktu lama sate-sate itu matang, lalu dibumbui dan dibungkus menjadi beberapa bungkusan. Bungkusan-bungkusan diikat dan diserahkan.

“Loh, kok cepat sekali! Sudah matang belum?” tanya si laki-laki tinggi besar.

“Sudah, sudah matang A…” jawab Rudi.

“Bener nih?” tanya kawan si laki-laki besar.

“Jangan-jangan masih mentah lagi!”

Rudi mulai merasakan keanehan.

“Mending periksa dulu!” saran si kurus.

“Ya udah, coba buka satu!”

Si kurus membuka bungkusan, memeriksa.

“Apaan nih? Masih mentah!” protes si kurus.

“Wah, kalau kerja yang bener dong!”

“Mau nipu kami ya?”

“Kembalikan uang kami!”

Rudi yang semakin merasakan keganjilan tak mau mengalah begitu saja, ia pun berkata :

“Tapi tadi sate-sate itu beneran sudah…”

Belum selesai bicara, si tinggi besar emosi.

“Aaah banyak omong!”

Ia menghantam tinju ke arah Rudi. Rudi tak sempat menghindar. Tubuhnya terdorong jatuh ke tanah. Tiba-tiba lampu di sekitar gerobak padam. Si kurus tersenyum. Dalam gerakan secepat kilat ia menyusul si tinggi besar lalu ikut memukuli dan menendang Rudi. Si tinggi besar mundur menuju gerobak, meraba-raba dan membuka laci, dia membawa semua uang dalam laci gerobak.

Rudi menyadarinya.

“Hey, apa-apaan kalian?!!” teriak Rudi.

Si kurus menghantam Rudi lagi dengan pukulan bertubi-tubi. Bahkan ia mengeluarkan sebatang kayu yang terselip di jaketnya kemudian memukulkan batang kayu itu berkali-kali ke tubuh dan kepala Rudi.

Si besar menendang gerobak sampai terjungkal, memecah kaca serta merobek terpal dan spanduk dengan pisau lipat. Sementara si kurus terus memukuli dan menendang sampai Rudi tak sadarkan diri. Habis itu mereka buru-buru naik sepeda motor kemudian pergi ngebut menembus kegelapan malam membawa kabur bungkusan sate dan semua uang dari laci.

Rudi terkapar di malam yang mulai sepi. Saat itu seorang laki-laki melihatnya. Laki-laki itu segera berlari menghampiri. Ia panik. Laki-laki itu merogoh saku dengan gemetar. Mengambil ponsel, lalu menelepon seseorang.

1
Delita bae
😁🤗👍🙏😊😇
Andi Budiman
Top
Delita bae: saya mampir 😁
total 1 replies
IR WANTO
kok di buat jdi tolol katanya cerdas..naifff
Andi Budiman: yang baca terlalu... tol...
total 1 replies
Samsul Rijal
Luar biasa
Andi Budiman: Terimakasih
total 1 replies
Sera
kalau sudah jodoh pasti akan bertemu lagi
Sera
ayo sadar intan. abang sudah datang
Sera
semangat author
Sera
jadi inget angkot yang bersliweran
Sera
sampai di panggil fakultas karna kelamaan cuti ini
Was pray
demam panggung di rudi, jadi ngeblank...hilang semua ilmu kepalanya. sepintar apapun kalau kena mental duluan maka akan jadi orang bodoh rajanya bodoh termasuk si rudi itu pad sidang skripsi,
Fatkhur Kevin
lanjut thor. crazy up thor
Fatkhur Kevin
langkah awal kemenangan BR
Fatkhur Kevin
takdir yg tk pernah diduga
Was pray
takdir telah menyatukan intan dan rudi sejauh apapun tetap akan bersatu
Fatkhur Kevin
hei kpn kamu sadar intan
Fatkhur Kevin
intan seperti putri tidur
Was pray
takdir berjodoh intan dan rudi, skenario Allah itu. terbaik bagi manusia
Fatkhur Kevin
sangat mengharukan
Fatkhur Kevin
lanjut besokx🤣🤣🤣
Was pray
semoga saja prof. Pardiman saidi mau menyelidiki penyebab rudi du DO tiba-tiba dan mau membantu agar rudi bisa meraih gelarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!