Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Yang Mengaiirahkan
Suasana di ruangan itu begitu tenang. Ellena duduk di kamar, merenung sambil menatap ke arah pintu kamar mandi di mana Luis sedang mandi. Dia merasa ada dorongan yang kuat untuk mendekati suaminya. Tanpa banyak berpikir, Ellena berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.
Saat pintu kamar mandi terbuka, Luis yang sedang di bawah pancuran air terkejut melihat Ellena masuk. Air mengalir deras membasahi tubuhnya yang berotot. Ellena menatap suaminya dengan tatapan penuh keinginan, membuat Luis tidak bisa berkata-kata.
"Luis," Ellena memanggil lembut, mendekat ke arahnya.
"Ellena? Apa yang kau lakukan di sini?" Luis bertanya dengan nada terkejut.
Ellena tidak menjawab. Sebaliknya, dia mulai membuka setiap helai pakaian yang melekat di tubuhnya. Tatapan Luis berubah dari terkejut menjadi penuh hasrat. Tubuh telanjang Ellena kini berada di hadapannya, memicu reaksi yang tak bisa ia kontrol.
Ellena mendekat, tangan lembutnya melingkari leher Luis dan bibirnya menyentuh bibir suaminya. Mereka berciuman dengan penuh gaiirah di bawah guyuran air yang terus mengalir.
"Luis, aku ingin kau ada di dalam diriku," bisik Ellena di sela-sela ciuman mereka.
Luis tidak bisa menolak. Dia memeluk tubuh istrinya erat, merasakan kehangatan yang mengalir dari tubuh mereka yang basah. Ciuman mereka semakin panas dan penuh gairah.
Di bawah pancuran air yang terus mengalir, mereka saling menjelajahi tubuh masing-masing, membuat malam yang dingin menjadi sangat panas bagi mereka berdua.
Luis mendesah, "Ellena, kau membuatku gila."
Ellena hanya tersenyum, menikmati momen itu. Setelah beberapa saat, Luis mengangkat tubuh istrinya dan membawanya keluar dari kamar mandi. Tubuh mereka masih basah saat mereka melangkah ke kamar tidur.
Di atas tempat tidur, mereka melanjutkan momen panas itu. Ellena dan Luis terlarut dalam keintiman yang mendalam, saling memeluk dan mencium tanpa henti. Malam itu menjadi malam yang penuh gaiirah dan cinta.
Setelah beberapa waktu, mereka berdua terbaring di tempat tidur, kelelahan tapi puas. Luis memeluk Ellena erat, membisikkan kata-kata cinta di telinganya.
"Aku sangat mencintaimu, Ellena. Kau benar-benar membuatku gila, kau memberikanku candu untuk selalu menyentuh dan menikmati tubuhhmu,"
Ellena tersenyum, menatap suaminya dengan penuh cinta. "Aku juga mencintaimu, Luis. Malam ini benar-benar luar biasa,"
Malam semakin larut, tetapi bagi Luis dan Ellena, waktu seakan berhenti. Mereka berdua terbaring di tempat tidur, terengah-engah setelah sesi kenikmatan yang penuh gairah. Namun, percintaan mereka tidak berakhir di situ.
Ellena mengalihkan pandangannya dari langit-langit kamar ke arah suaminya, matanya berbinar penuh cinta. "Luis, aku tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya," bisiknya dengan lembut.
Luis tersenyum dan membelai wajah istrinya dengan lembut. "Aku juga, Ellena. Kau membuat hidupku penuh warna," jawabnya dengan suara yang rendah dan penuh makna.
Ellena tertawa kecil, lalu mendekatkan wajahnya ke arah Luis. "Kau tahu, aku selalu bermimpi memiliki seseorang yang bisa mencintaiku sepenuh hati, dan sekarang aku memiliki kau," katanya sambil mengecup lembut bibir suaminya.
Luis membalas kecupan itu dengan penuh hasrat. Ciuman mereka yang semula lembut berubah menjadi semakin intens. "Kau adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagiku, Ellena," gumam Luis di antara ciuman mereka.
Ellena menghela napas, menikmati setiap sentuhan dan ciuman dari suaminya. Dia kemudian menarik Luis lebih dekat, membiarkan tubuh mereka kembali menyatu. "Luis, jangan pernah tinggalkan aku," katanya dengan nada memohon.
Luis menatap dalam-dalam ke mata istrinya. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Ellena. Kau adalah segalanya bagiku," jawabnya dengan tegas.
Mereka kembali tenggelam dalam percintaan yang penuh gaiirah. Tangan Luis menjelajahi tubuh Ellena dengan lembut namun penuh keinginan, sementara Ellena membalas dengan desahhan-desahhan yang menggoda. Kamar mereka dipenuhi dengan suara cinta dan gairah yang tidak terkatakan.
"Aku ingin bercinta dibawah guyuran air shower," bisik Ellena.
"Tentu , Sayang. Sesuai keinginanmu," Luis menjawab dengan lirih.
Luis mengangkat tubuh Ellena dan membawanya kembali ke kamar mandi, di mana pancuran air yang hangat masih mengalir. Di bawah aliran air itu, mereka melanjutkan percintaan mereka. Setiap sentuhan dan ciuman membuat mereka semakin tenggelam dalam hasrat.
Ellena memeluk Luis dengan erat, tubuh mereka saling menempel erat di bawah pancuran air. "Luis, aku mencintaimu," bisiknya di telinga suaminya, tak cukup hanya mengatakan satu kali Saja.
Luis menatapnya dengan penuh cinta. "Aku juga mencintaimu, Ellena. Selalu," jawabnya sebelum kembali mencium istrinya dengan penuh gairah.
.
.
Setelah cukup lama. Mereka memutuskan untuk kembali ke kamar tidur setelah beberapa saat, tubuh mereka basah oleh air tetapi penuh dengan kehangatan cinta. Luis merebahkan Ellena di atas tempat tidur, lalu menelusuri tubuhnya dengan ciuman yang lembut namun menggoda. Ellena mendesah penuh kenikmatan, membiarkan dirinya tenggelam dalam sentuhan-sentuhan suaminya.
"Luis, kau membuatku gila," gumam Ellena di antara desahannya.
Luis hanya tersenyum, menikmati setiap reaksi yang diberikan istrinya. "Itu karena aku mencintaimu, Ellena. Sangat mencintaimu," katanya sambil melanjutkan ciumannya di sepanjang tubuh istrinya.
Malam itu terus berlanjut dengan penuh gairah dan keintiman. Luis dan Ellena saling menjelajahi tubuh masing-masing, menciptakan momen-momen penuh cinta yang tak terlupakan. Mereka tidak ingin malam itu berakhir, seolah-olah mereka ingin menikmati setiap detik bersama.
Ketika akhirnya mereka berhenti, tubuh mereka lelah namun hati mereka penuh kebahagiaan. Luis menarik Ellena ke dalam pelukannya, membiarkan tubuh mereka yang telanjang saling bersentuhan.
"Terima kasih, Ellena. Kau membuat hidupku begitu berarti," bisik Luis sambil mengecup bibir Ellena.
Ellena tersenyum dan mengecup lembut bibir suaminya. "Aku yang seharusnya berterima kasih, Luis. Kau adalah segalanya bagiku," jawabnya.
Mereka tertidur dalam pelukan satu sama lain, merasakan kehangatan cinta yang begitu mendalam. Malam yang dingin bagi orang lain menjadi malam yang sangat panas dan menggairahkan bagi Luis dan Ellena. Mereka menemukan kebahagiaan dalam cinta yang saling mengikat, dan tidak ada yang bisa memisahkan mereka.
---
BERSAMBUNG
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️