NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

027 | Cowok juga butuh curhat

"Maksudnya?"

"Lo waktu pertama kali jatuh cinta sama Riska, kesan pertama yang Lo rasain apa?"

"Ya berbunga bunga lah," jawab Roki asal.

Bian menghela nafas, bagaimana cara menjelaskannya coba? Roki di beri penjelasan tapi tak pernah masuk di otak.

"Ck! Maksud gue tuh, Lo kaya ngerasa pengen ada di samping dia terus gitu. Bawaannya nggak mau jauh jauh. Apalagi, kalo ngeliat cewek yang Lo suka deket sama cowok lain. marah nggak?"

Bian menatap Roki dengan sabar, semoga Roki mengerti dengan apa yang di ucapkan nya.

Roki mengangguk beberapa kali membuat Bian tersenyum lega.

"Ya iya lah! Riska deket sama Ve aja gue cemburu."

Bian melotot tak percaya mendengar ungkapan dari Roki. Separah itu kah mencintai wanita?

"kok bisa? Sesama loh mereka rok."

"ya Lo mikir lah, si Ve itu dari perawakan sampe tingkah lakunya aja udah cowok banget. Dia kalo masuk dapur, nyariin Riska Mulu! Sampe manggil sayang coba. yang lebih parahnya, Riska nyahutin dengan manggil embel-embel mas! walaupun dia betina. Gue nggak bisa maklumin banget!"

Bian mengangguk membenarkan. Betul juga apa yang di bicarakan Roki. Sangat terlalu fakta able banget.

"gue juga kalo sama dia di apart yah, berasa se kamar sama adek cowok."

Roki memberikan jempol pada Bian dengan semangat.

"Apalagi orangnya mungil kecil, se pendek pendeknya cowok nggak ada yang lebih pendek dari Ve. Dia doang yang beda."

"Ya iya lah sableng! Orang dia cewek. Rata rata tinggi cewek tuh segitu," Bian sampai berucap dengan nada sewot membuat Roki terkejut sedikit. Mungkin saking semangatnya menceritakan kekurangan dari seorang Veronica Han.

"Tapi nggak separah dia Yan! Pendeknya nggak wajar."

"udah udah! Kok malah ngomongin dia sih? Kita kan lagi bahas soal percintaan."

Roki menatap Bian dengan raut keruh yang di buat buat. "Geli gue dengernya Yan."

"Jadi gimana?"

"Apaan sih? Nggak jelas banget!" Roki menatap Bian dengan sewot.

Ia sampai terdiam melihat temannya sekaligus partner kerja. kok jadi gampang senggol bacok? mungkin sudah terkontaminasi oleh virus Veronica.

"Lo ngegas Mulu perasaan rok. Gue ada salah?"

"Nggak, gue cuman kebawa suasana aja gara gara ngomongin si Ve. Jadi ikutan sewot kaya tuh bocah."

Bian menghela nafas lelah, Veronica lagi yang salah. Padahal gadis itu tidak mau menjadi seorang yang paling bersalah. Ia harus si paling benar dalam hal apapun. Tapi kini? Di mata karyawan senior Ve, gadis itu jadi paling bersalah di sini.

"oke oke, serius. Jadi, gue waktu jauh cinta sama Riska pas awal banget tuh. Rasanya nyium parfum dia dari kejauhan aja dada tuh udah detek detek nggak karuan. apa lagi kalo udah di dekat dia, apa yang dia lakuin itu. Selalu lucu di mata gue."

Bian mengangguk, apa yang di bicarakan oleh Roki itu seakan ia juga ikut merasakannya.

"Lo juga kaya gitu?" tanya Roki yang di angguki pelan oleh Bian.

"ck ck! Jatuh cinta sama siapa Lo? Orang paling sibuk ini kan belum pernah ketemuan sama cewek."

"ada lah!"

Roki menatap penuh curiga pada Bian. Yang di tatap malah memalingkan wajahnya karna malu malu.

"Gue cuman kasih saran aja nih yah, jodoh itu cerminan diri. Jadi, Lo kan orangnya sewotan. Pasti jodoh Lo juga sewotan. Dan seorang Bian Nugroho ini kan ganteng, kalo dapet cewek yang kebanting sama ketampanan Lo. Parah banget sih."

"gue nggak mandang muka yah rok! Emangnya elo? Yang penting tuh, hatinya bener bener tulus mencintai gue."

Roki menggeleng mendengarkan penuturan polos dari Bian. Baru pertama kali merasakan jatuh cinta sih, jadi kesannya seperti bocil baru demen demenan.

"jaman sekarang nyariin cewek yang bener bener tulus mencintai kita itu susah Yan! kalo nggak karna harta ya karna tampang."

"mana bener lagi," ucap Bian tanpa sadar.

"nah kan? Gue bilang juga apa?"

Bian berdecak karena malah mengiyakan ucapan Roki. Ia menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Jam tujuh?" ucap Bian terkejut.

"kenapa?" Roki menatap heran ke arah Bian yang kelabakan.

"gue udah janji jemput Ve di tukang cukur setengah tujuh. Sekarang udah lebih dari setengah jam!"

Roki tertawa kencang mendengar alasan di balik Bian yang kelabakan.

"alah Lo! Cewek tuh kan orangnya senggol bacok banget. Siap siap kena semprot deh."

Bian berlari menuju mobilnya yang terparkir di rumah Roki. Niatnya hanya ingin curhat sebentar pada temannya itu malah jadi kebablasan.

"mampus Lo Bian, mampus!"

...****************...

"aduh aduh! Iya Ve iya, aw-- shh... Lepasin dulu Ve, perih nih!"

gadis itu melepaskan cubitannya pada pinggang Bian. Ia menatap lelaki jangkung di depannya dengan sorot tajam yang kapan pun siap menerkam Bian hidup hidup.

"janji Lo mana hah?"

"maaf Ve, gue kelupaan."

"Boong!" sentak Veronica membuat Bian terjingkat kaget.

"Gue nunggu lama di sini, kaya orang ilang! Lo malah enak enakan ngegosip sama bang Roki?"

Bian meringis ngilu mendengar teriakan membahana dari Veronica. Ia tersenyum tak enak pada orang lain yang melihat pertengkaran keduanya.

"marahnya lanjut di apart aja yah Ve? malu tau di liatin banyak orang," Bian menatap sekeliling yang memang semua orang menatap mereka berdua yang menjadi pusat perhatian.

"siapa yang marah?" Veronica melotot tajam membuat Bian lagi lagi menghela nafas sabar.

Bian membuka pintu mobil bagian penumpang untuk Veronica. Gadis itu dengan masih mempertahankan ngambeknya. Ia duduk dengan di hentak agar Bian sadar bahwa ia sedang marah besar kini.

Lelaki itu memasangkan seat belt untuk Veronica tapi di tepis kasar oleh sang empu. Bian duduk kembali dan lebih menjalankan mobilnya agar segera sampai.

Ia sesekali melirik Veronica yang bersedekap dada dengan kedua kakinya yang baik ke atas, tidak lupa bibir nya yang jika ngambek selalu maju beberapa senti.

"hari ini mood dia anjlok banget gara gara gue," Bian melirik Veronica yang sepertinya menahan mual. Mungkin karna lampu merah terus membuat perutnya terguncang guncang.

"mau mabok? keluarin aja, jangan di tahan."

Bian mengambil kresek dan minyak kayu putih yang senantiasa selalu ada dalam mobilnya karena Veronica yang selalu mabuk perjalanan.

Ia mengurut tengkuk leher gadis itu menggunakan minyak kayu putih dan menyodorkan kresek pada Veronica.

"nggak papa, mau minum?" tanya Bian lembut. Veronica menggeleng lemas membuat Bian menatap kasihan. Jika Veronica mabuk perjalanan seperti ini, ia selalu tidak tega.

"gue ada permen gagang kesukaan Lo, mau nggak? Biar ngalihin rasa mual."

Veronica akhirnya mengangguk setelah di tawari permen oleh Bian.

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!