Setelah 5 Tahun, Dania Wijaya kembali. Tetapi ia kembali bukan menjadi Dania Wijaya yang sebagaimana adalah istrinya Zillan Donzello. Dania kembali untuk membalas dendam sakit hatinya kepada suaminya sendiri yang adalah Zillan Donzello, yang terkenal dengan pengusaha yang kejam.
Dania terima jika Zillan ingin melumpuhkan kakinya,karena ia tahu suatu hari suaminya akan menyesal karena telah melumpuhkan kakinya.
Tetapi Dania tidak terima jika suaminya juga ingin kematiannya. Oleh karena itulah ia kembali untuk balas dendam kepada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Djli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 20 Hubungan darah
Zillan mendongakkan kepalanya dan melihat Azelea berjalan mendekati meja makan mereka.
"Kok kamu bisa di sini. ?" Tanya Azelea lalu ia melirik ke arah seseorang yang sedang duduk makan bersama Zillan.
"Dania.. " Ucap Azelea
"Kok kamu juga bisa di sini? "
Lalu tanpa sengaja matanya melihat banyak paper bag di dekat duduk Dania dan Zillan.
"Apakah kalian lagi belanja bersama." Tanya lagi Azelea
"Bukan urusan mu. " Jawab Zillan sekenanya lalu meletakkan kembali sendok dan garpu di piringngnya.
"Pergilah dari sini, saya tidak ingin di ganggu saat lagi sedang makan. " Sambungnya lagi.
"Zillan , apakah saya mengganggu mu."
"Bukankah begitu"
"Apakah karena wanita ini kamu menolak pergi bersama ku.? "
"Pergilah sebelum saya mengusir mu dengan kasar. "
Azelea mengabaikan ucapan Zillan lalu ia membalikkan badannya menghadap Dania dan dengan cepat ia melayangkan tamparan ke pipi Dania.
Plakkkk..
"Dasar ****** tidak tahu malu. "Ucap Azelea dengan amarahnya.
Zillan yang melihat itu langsung berdiri dan mendorong Azelea dengan kuat dan Azelea pun langsung terduduk di lantai yang dingin. Di sana orang-orang yang juga lagi sedang menikmati makanan melihat ke arah mereka.
" Aw.. Zillan, Kamu sudah membuat ku jatuh,, sakit.. "Ucap Azelea tetapi Zillan mengabaikannya.
Dengan lembut tangan Zillan mengelus pipi Dania yang kena tamparan Dari Azelea.
" Kamu tidak apa-apa. "Tanya Zillan dengan lembut tapi hatinya sangat sakit melihat orang yang di cintainya terluka.
Dania menatap Zillan ia merasa kelembutan tangan Zillan di pipinya Dan tatapannya terlihat sangat sedih.
" Apakah kamu sakit hati "Batin Dania.
Sesaat kemudian Dania menggelengkan kepalanya lalu berkata "Saya baik-baik saja. "
Lalu Zillan menatap tajam kepada Azelea dan berkata "Jika kamu masih di sini jangan salahkan saya bersikap kejam terhadapmu. "
Melihat tatapan tajam Zillan, Azelea menjadi takut dan dengan enggan dia menghentakkan kakinya pergi dari sana.
Lalu Zillan membalikkan badannya melihat pipi Dania masih merah dan bekas jari Azelea yang masih menempel di pipi Dania ia mengepalkan tangannya dengan erat, ia sakit hati karena tidak bisa melindungi Dania dari tamparan Azelea.
"Saya akan membuat perhitungan dengannya. " Ucap Zillan dengan amarahnya.
Dania melihat kemarahan Zillan, entah kenapa ia merasa aneh. Apakah Zillan benar-benar sakit hati ketika melihat dia terluka, lalu bagaimana ceritanya 5 tahun yang lalu dengan begitu mudahnya Zillan berkata "Hutang di bayar hutang, Nyawa di bayar nyawa, jika Zillia lumpuh maka kamu juga harus lumpuh."
Mengingat perkataan yang menyakitkan itu dari mulut suaminya untuk dirinya ekspresi Dania menjadi lain, ia tidak percaya Zillan akan sakit hati jika melihatnya terluka apalagi mengingat hal yang terjadi di dalam gubuk itu.
Zillan melihat ekspresi Dania menjadi lain ia tidak mengerti apa yang sedang Dania pikirkan tetapi ia merasa Dania tidak tersentuh dengan kelembutan yang ia belikan tadi hatinya menjadi sesak.Apakah Dania sebegitu membencinya sampai tidak akan merasa kelembutan darinya lagi.
Sementara dari kejauhan tempat mereka makan Azelea menatap penuh kebencian kepada Dania.
"Tidak peduli kamu Dania atau Glenn, saya akan mengusirmu dari kehidupan Zillan.Selain saya,siapa pun tidak boleh mendekati Zillan. " Ucap Azelea mengepalkan tangannya.
Setelah makan Zillan mengatar Dania pulang ke apartement Dania, sesampai di apartementnya Dania pun mempersilakan Zillan masuk karena Dania tidak bisa sendiri membawa barang belanjaan mereka tadi.
Lalu Dania ke belakang menuangkan minuman untuk Zillan. Zillan yang sedang duduk di ruang tamu melihat sekeliling apartement Dania. Tetapi... Matanya tidak sengaja melihat sebuah figura photo yang ada di samping tempat duduknya.
Zillan tertegun melihat photo itu, hatinya sangat sakit melihat sebuah keluarga kecil yang begitu bahagia di dalam photo itu.Zillan mengambilnya lalu tanpa ia bisa mencegah air matanya keluar begitu saja.
Dania yang keluar dari ruang dapurnya melihat Zillan menatap photo itu entah kenapa ia merasa bersalah, bagaimana pun ia masih istri sah Zillan tetapi ia dengan begitu bahagianya photo bersama dengan pria lain beserta dengan anak mereka berdua.
Baik Zillan maupun Dania mereka sama-sama merasa seharusnya pria yang di dalam photo itu adalah Zillan dan bukan Nelson.
Mengatur napasnya Dania berjalan mendekati tempat duduk Zillan dan menyerahkan minuman yang di ambilnya kepada Zillan.
"Minumlah ini ,Pak Zillan. " Ucap Dania meletakkan minuman di depan meja tempat duduk Zillan.
Zillan menyeka matanya dan meletakkan photonya ke tempat semula lalu mengambil minuman yang di belikan oleh Dania.
Dania melihat itu, ia melihat Zillan menyeka matanya.Dania berpikir apakah Zillan nangis.
Setelah meletakkan gelasnya di meja Zillan bertanya "Apakah anakmu sedang tidak ada di rumah.? "
Mendengar Zillan berkata 'Anakmu' Dania merasa dirinya sangat egois karena memisahkan Zillan dan Alesya dan juga membiarkan Alesya hanya memanggil Nelson dengan sebutan 'Daddy', sedangkan akan memanggil ayah kandungnya sendiri dengan sebutan 'Om Zillan'
Ketika ingin menjawab Dania melihat kedua mata Zillan masih basah,ia tertegun menatap Zillan.
Zillan melihat Dania tertegun menatapnya ia pun jadi tertegun menatap Dania. Tetapi beberapa saat kemudian suara pintu menyandarkan tatapan mereka berdua. Baik Dania maupun Zillan sama-sama menoleh ke arah pintu dan melihat Nelson juga Alesya masuk ke dalam rumah.
Nelson tertegun sesaat melihat Zillan ada di sana dan Alesya langsung berlari ke pelukan Dania.
"Mamy... " Panggil Alesya
"Iya princes,, apakah hari ini bahagia pergi bersama Oma dan Daddy. "
"Bahagia banget Mamy, Oma dan Daddy beli banyak mainan untuk Sasa."
"Benarkah,, " lalu ia menatap Zillan yang duduk di sana menatap mereka dengan tersenyum.
"Sepertinya hari ini Sasa akan mendapat banyak mainan deh karena..." Sebenarnya Dania agak sulit jika berkata "Om Zillan juga membeli banyak mainan untuk Sasa. "
"Benarkah Mamy.. "
"Iya.. Cuba kamu lihat sana, semua barang yang ada di sana semua milik Sasa. "
Alesya pun menoleh ke tempat di mana Dania tunjuk.
Dengan antusias Alesya mendekati tempat di mana Dania katakan lalu dengan satu per satu ia membuka paper bag dengan gembira.
Nelson yang melihat itu ia sedikit takut, ia takut setelah ini Alesya akan semakin dengan dekat Zillan dan pada akhirnya Dania akan kembali ke sisi Zillan.Rasanya ingin sekali Nelson membuang semua barang paper bag yang ada di sana.
Setelah mengatur napasnya Nelson berkata dengan lembut "Kayaknya Sasa melupakan sesuatu lagi deh.. "
Setelah berpikir sejenak Sasa jadi mengerti apa yang di katakan Daddy nya. Sejak kecil Nelson selalu mengajari Alesya sopan santun.
"Oh iya ya.. Sasa lupa, Daddy"
Lalu Sasa pun berjalan mendekati Zillan,menjijit kakinya dan kedua tangannya melingkar di leher Zillan lalu ia mencium pipi Zillan dan memeluk Zillan dengan manja.
"Telima kasih,Om Zillan." Ucap Sasa
Tiga orang dewasa yang ada di sana menatap tak percaya dengan tingkah Sasa.
"Apakah ini karena hubungan darah di antara Ayah dan Anak" Batin Dania.