Heriani mengalami perubahan setelah koma di rumah sakit.
Dia yang dulunya selalu di tindas berubah menjadi perempuan yang percaya diri dan berpengetahuan luas.
Sekarang saatnya balas dendam pada semua yang telah menyakitinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Setelah acara sarapan, Clarissa masih berusaha berpikir bagaimana caranya untuk menahan heriyani tetap tinggal di rumah mereka.
Namun itu sangatlah susah, sebab suami dan putranya sudah setuju jika heriani pergi ke desa sehingga dia kesulitan mencari cara untuk mencegah perempuan itu meninggalkan kediaman mereka.
Sementara heriani dan Dito bersiap-siap untuk pergi ke stasiun kereta api, Clarisa yang sedang cemas di tempat duduknya dihampiri oleh kedua putrinya.
"Ibu,, Ibu tidak boleh membiarkan perempuan itu pergi meninggalkan rumah kita!!! Kalau dia pergi, maka pengeluaran kita akan menjadi lebih besar karena selama ini dialah yang bekerja di pabrik untuk menanggung semua biaya hidup kita. Juga, siapa yang akan memasak, mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, dan terlebih mengerjakan tugas kuliah kami?!!" Kata Keyla yang benar-benar tidak rela jika perempuan yang sudah selama ini menjadi pembantu mereka di rumah malah harus pergi meninggalkan mereka.
Wasti pun berpikiran sama dengan Kesya sehingga dia menganggukkan kepalanya dan menimpali ucapan Kesya, "benar!!! Ibu harus melakukan sesuatu atau kalau tidak mulai hari ini kita akan hidup menderita!!! Ibu tahu sendiri kan kita tidak boleh memanggil pembantu ke rumah ini karena itu adalah perintah langsung dari kakek!!!" Kata Kesya yang kini benar-benar cemas Jika saja perempuan itu benar-benar harus pergi meninggalkan mereka.
"Hah,,," Clarissa menghela nafas dengan berat, "Ibu juga maunya seperti itu, tapi apa yang bisa kita lakukan? Ayah kalian dan kakak kalian sudah setuju Jika dia pergi, terlebih perempuan itu, dia sangat ingin pergi meninggalkan rumah ini!" Gerutu Clarissa yang benar-benar tidak memiliki ide untuk menahan perempuan itu.
Jawaban Ibu mereka Langsung membuat wasti dan Kesya merasa kesal hingga keduanya duduk dalam kegelisahan.
Ketiganya berada dalam suasana hati yang buruk dan pikiran yang mumet memikirkan heriyani yang benar-benar akan meninggalkan kediaman mereka.
Sampai akhirnya pintu kamar terbuka memperlihatkan Dito keluar dari kamar sembari menarik sebuah koper berukuran besar.
"Kakak!" Wasti langsung berdiri menatap kakaknya dengan kesal, "Kakak benar-benar akan membawa kakak ipar? Kalau dia pergi, lalu kami,, akhh!!!" Perempuan itu menjerit saat kakinya ditendang lagi oleh Kesya.
Tetapi Kesya tidak memperdulikan jeritan Wasti, perempuan itu hanya berkata, "kakak, aku sudah sangat dekat dengan kakak ipar, kami sudah tinggal bersama selama bertahun-tahun jadi aku hanya merasa sedih lagi saja jika dia harus meninggalkan kami. Bagaimana kalau kakak ipar tetap tinggal di sini selama satu minggu lagi dan nanti biar aku dan Ibu yang mengantar dia ke desa?"
Ucapan putrinya benar-benar membuat Clarissa tersenyum hingga perempuan itu mendekati putranya, "benar,, biarkan dia tinggal satu minggu lagi, dengan begitu dia akan semakin sehat sebelum melakukan perjalanan jauh. Nanti, biar ibu sendiri yang mengantarnya pergi ke desa menemuimu," ucap Clarissa berusaha meyakinkan putranya.
Jika putranya setuju, maka satu minggu itu akan terus diulur-ulur olehnya sehingga heriani tidak akan pernah pergi di desa.
"Benar!!!" Timpal Wasti sembari menatap kakaknya dengan mata berbinar-binarnya.
Tetapi kemudian ketiga perempuan itu harus menelan kecewa saat Dito kemudian berkata, "Jangan khawatir, aku akan menjaganya dengan baik di jalan. Juga, kami akan lebih sering kemari Jadi kalian bisa sering-sering bertemu."
Clarissa sungguh tidak terima jadi perempuan itu berkata, "itu,, kau harus lebih mempertimbangkan perjalanan jauh yang harus dilakukan oleh istrimu."
Clek!
Pintu kamar kemudian terbuka dengan heriyani yang keluar dari kamar dan perempuan itu sudah mendengarkan percakapan semua orang sebab dari tadi dia berdiri di belakang pintu menguping pembicaraan mereka.
Oleh sebab itu, heriyani yang keluar dari kamar langsung berkata, "Ibu terlalu khawatir, tapi Ibu tenang saja karena suamiku pasti menjagaku dengan baik. Ahh,, setiap hari Sabtu kami akan datang kemari lalu kembali ke desa pada hari Minggu malam supaya kita bisa sering-sering bertemu. Bukan begitu suamiku?"
Dito yang mendengarkan ucapan istrinya langsung mengulurkan tangannya merangkul perempuan itu sembari menunggukan kepalanya, "ya, kan pasti akan datang setiap Minggu, apalagi kalian sangat menyayangi istriku jadi pastinya aku tidak akan mencegahnya Jika dia ingin datang," ucap Dito benar-benar membuat kesal 3 perempuan yang ada di hadapannya.
klg mu aja udah jahat ama anakmu sendiri, masa kamu jg jd jahat ?