NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Di sebuah Ballroom berbintang lima terdapat seorang pria yang sedang fokus melakukan presentasi mengenai beberapa produk miliknya. Dengan sebuah katalog yang berada di tangannya. Seperti biasa ia begitu berbeda dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.

Sedangkan Alice bertanggung jawab untuk mencatat isi keseluruhan meeting termasuk mencatat keinginan klien tentang design produk yang ingin mereka buat.

Awal tiba Alice begitu terkejut, karena di dalam ruangan meeting Alice di pertemukan dengan orang-orang yang familiar berada di dalam ruangan. Apalagi saat mendapati sahabatnya yang tengah duduk di dalam ruangan tersebut.

Lah! Kenapa kamu bisa di sini. Tanya Alice kepada sahabatnya seolah berbicara lewat mata batin dengan tatapan tajam menyelidik.

Namun Viola hanya mengangkat kedua bahunya dengan santai, dia tidak terkejut meski awalnya tidak tahu jika dia akan bertemu Alice di sini.

Waktu di berikan berkas oleh Steven, Alice tidak teliti dengan siapa mereka akan meeting ia hanya fokus tentang isi dari proyek tersebut.

Alice pikir tidak penting dengan siapa toh ia hanya ikut menemani Steven karena permintaan William agar dapat menambah wawasan Alice.

Ternyata dia di pertemukan dengan Viola sahabatnya sendiri, wakil dari pihak Yoona Company. Perusahaan miliknya sendiri.

( Bukankah ini begitu lucu gaes 😅 )

Meeting berlangsung cukup lama karena pihak dari Yoona Company menginginkan detail setiap produk. Entah karena keisengan sahabatnya itu atau karena memang ini kebiasaan Viola yang sangat detail dalam hal memilih sesuatu.

Kebiasaan itulah yang membuat Alice mempercayakan perusahaan nya kepada Viola agar di kelola seperti saat di tinggal Alice seperti sekarang ini.

Kini Alice hanya bisa diam seribu bahasa di depan laptopnya, manakala Viola melempar senyum jail ke arahnya.

Menurutnya ini hal paling konyol saat Alice harus terlibat proyek dengan perusahaan nya sendiri, padahal ia adalah Yoona Kim pemilik perusahaan Belle Beauty.

Ting

Sebuah pesan masuk melalui messenger muncul di laptop milik Alice. Diapun melirik dengan tatapan tajam pada Viola yang berada di seberang meja, sebelum akhirnya membuka isi chat tersebut.

Viola : Jagan tegang gitu dong mukanya Bu Sekertaris. 😅 Pantesan betah disini orang manajer nya ganteng banget kayak artis Korea. CK CK CK

Alice: awas sampai ketahuan tak pecat kamu! 😡

Viola : Eh! Main pecat aja. Ya gak deh Bu maaf bercanda. 😁

Alice : Lagian dari sekian perusahaan properti kenapa harus perusahaan ini sih? 🙄

Viola : Ya maaf Bu, mana saya ngerti. Setau saya ini perusahaan yang bagus. Toh kemarin pas saya ngasih pengajuan kamu setuju saja.

Urgent juga Bu bentar lagi kita launching produk di sini jadi gak banyak waktu buat milih-milih.

Alice mengingat kembali tentang ucapan Viola yang pernah menyodorkan persetujuan untuk bekerja sama dengan sebuah perusahaan properti. Namun Alice tidak membaca ada nama Christopher Company di sana atau hanya dia saja yang kemarin tidak sempat membaca.

Ia buka kembali email dari sang sahabat, benar saja Alice telah memberi izin untuk bekerja sama.

Setelah di ingat-ingat ternyata ini waktu Alice sedang ribut memikirkan Steven yang tiba-tiba ia peluk saat mengantarkan ia pulang dari Taman.

'Duh teledor banget sih aku ini'

Batin Alice merutuki dirinya yang begitu ceroboh dalam mengambil keputusan, ini kali pertamanya biasanya dia sangat teliti terhadap sesuatu sebelumnya.

Alice: ya sudah sampai ketemu nanti setelah meeting kita bahas lagi.

Pungkasnya lalu kembali melanjutkan pandangan nya ke depan untuk melihat presentasi yang masih di lakukan oleh Steven.

Sebetulnya tidak ada satu orang pun di keluarga Christopher yang mengetahui jika Brand kecantikan Belle Beauty di bawah naungan Yoona Company adalah milik seorang anak kecil seperti Alice.

Meskipun ada beberapa orang di tempat Alice tumbuh yang mengetahui bahwa nama lain Alice adalah Kim Yoona namun tetap saja mereka tidak berfikir bahwa Alice adalah owner dari perusahaan tersebut.

Viola adalah teman baik Alice saat ia tiba di Korea, mereka tumbuh di lingkungan yang sama. Akhirnya Alice berinisiatif untuk bekerja sama membangun sebuah usaha lewat bantuan Viola yang pada saat itu sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Awalnya hanya usaha kecil yang di mulai dari perorangan saja. Namun karena keuletan Alice berjalannya waktu brand-nya yang dibuat Alice, begitu istimewa dari segi formulasi mampun packaging nya.

Dengan begitu dapat mendobrak sampai ke Rancah internasional.

Kedua orang tua Alice belum mengetahui sampai saat ini, mereka hanya tau jika anaknya adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan kecantikan.

Dengan posisi nya sebagai wakil direktur di sana.

Bukan tanpa sebab Alice menutupi tentang perusahaan nya, ia hanya tidak ingin ada orang yang menghancurkan bisnisnya sebelum ia mencapai puncak kemenangan nya

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 akhirnya rapat dengan Yoona Company selesai. Setelah merapikan file dan laptop nya ke dalam sebuah tas lantas Alice meraih ponsel yang berada di dalam sakunya.

Ia kemudian mengubah kembali pengaturan ponselnya dari mode senyap ke mode dering.

Terlihat beberapa notifikasi yang masuk, ada beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab dari Peter maupun telepon rumahnya.

Alice segera mendial kembali nomor Peter di ponselnya namun tidak ada tanda-tanda panggilan tersambung.

Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk dari Peter.

Peter : Non maaf saya ada urusan mendadak jadi tidak bisa menjemput Non Alice. Tolong nanti pulang dengan Tuan Steven ya, ini perintah Tuan William.

"His! Dasar Uncle, main perintah aja terus." Gerutunya saat membaca isi pesan asisten pribadinya.

"Terimakasih untuk hari ini, kamu bekerja dengan baik seperti biasanya." Puji Steven yang berjalan menghampiri Alice

"Eh! Sama-sama." Lirih Alice yang mengubah mode wajahnya menjadi ramah.

"Ayo saya antarkan, barusan Peter mengirim pesan untuk memberimu tumpangan." Jelas Steven dengan senyum kikuknya.

Ih bisa senyum juga ini orang, kenapa tiba-tiba jadi baik gini ya. Sudahlah yang penting pekerjaan ku di terima dengan baik, masa bodo mau gimana si kutub ini.

Batin Alice menggelengkan kepalanya saat punggung Steven sudah menghilang terlebih dahulu dari balik pintu.

Selanjutnya Alice berjalan menyusul Steven yang sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan. Alice terkejut saat membuka pintu ternyata Steven masih menunggunya di luar ruangan.

Mereka berjalan beriringan tanpa pembicaraan sedikitpun, untuk Steven dia masih sungkan dengan kejadian makan siang di ruangannya tadi. Sedangkan Alice tengah sibuk memberi kabar kepada Viola jika ia tidak jadi menemuinya hari ini.

Diliriknya beberapa kali Steven yang berjalan di sebelahnya, bahagia seolah terpancar dari dalam hati Alice. Terlihat dari guratan wajahnya yang menampilkan sebuah senyuman.

"Ekhem! Gak usah gitu lihatnya." Dehem Steven bermaksud menyadarkan tingkah laku Alice.

"Eh! Jangan kepedean deh!" Sergahnya tidak terima lalu berjalan dengan tergesa mendahului Steven. Alice pun sedikit berlari untuk segera masuk ke dalam pintu lift yang terbuka karena malu.

Hanya beberapa langkah Steven berhasil mengejar, kini ia telah sampai di dalam lift bersama Alice.

Lift kembali terbuka saat tiba di lobby hotel, namun ternyata ada sepasang mata yang mengintai gerak gerik mereka.

Tiba-tiba wanita tersebut sedikit berlari dari arah berlawanan dengan Steven dan Alice datang.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!