Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Persiapan Untuk Pergi
Han Sen mencampurkan pasir bintang sebagai tahap terakhir dan mendesak kekuatan jiwanya, sebuah Pedang dan Armor perlahan mulai terbentuk dan tidak banyak waktu bagi Han Sen untuk membuatnya jadi.
Armor yang dia buat sangatlah ringan dan tipis namun sangat kuat. Sedangkan Pedangnya cukup berat dan terlihat sangat kokoh, setidaknya kedua benda ini masih belum sempurna dan Han Sen harus mengukir pola dimana layaknya sebuah Artifak.
Han Sen mengukir pola pada Pedangnya dan mengerahkan segala yang dia bisa. Aura yang sangat kuat meledak-ledak dari tubuhnya dan bahkan semua Pelayan dapat merasakan sensasi yang menakutkan.
Setelah 15 menit Han Sen berhasil membuat pola atribut api dan kegelapan. Untuk saat ini dia sangat unggul dalam kemampuan ini dan jika dia menambahkan yang lainya maka semuanya akan berakhir dengan gagal.
Sedangkan untuk Armor miliknya dikhususkan untuk melindungi Jiwanya, Han Sen memiliki kekuatan fisik yang kuat dan semua bahan ini tidak akan mampu dia buat menjadi Artifak Pertahanan yang melebihi Tingkat Nascent Soul dan pilihan terbaik dia membuat Artifak pertahanan jiwa yang mampu menahan serangan Jiwa dari Ahli Alam Nascent Soul.
"Fiuh... Akhirnya semuanya sudah jadi... Pedang ini sudah cukup untuk melukai Ahli Alam Nascent Soul dan Armor ini adalah Artifak Jiwa. Setelah sampai di Ibukota aku akan mencari bahan yang bagus untuk mendorong semua batasan Artifak ini !" Kata Han Sen yang terlihat tidak sabar.
Han Sen menyimpan semuanya kedalam Cincin Ruang dan segera keluar. Waktu sudah menunjukan sore hari dan sepertinya dia terlalu fokus dengan pekerjaannya, Tong Fang melihat Han Sen keluar dan bergegas menghampirinya.
"Tuan... ada surat dari Tuan Kota ?" Kata Tong Fang sambil memberikan suratnya.
Han Sen mengambilnya dan membaca surat itu, dia tersenyum dan matanya terlihat berapi-api. Liang Yu memperingatkannya kalau mungkin ada ahli yang dikirim oleh Keluarga Fan untuk membunuhnya.
Han Sen membakar surat itu dan berkata, "Terimakasih... besok pagi aku akan pergi ke Ibukota untuk masuk kedalam Akademi milik Kerajaan. Aku ingin kau mengirim surat nanti untuk Kepala Keluarga Shi Feng, pada saat itu aku akan mengandalkanmu untuk mengurus tempat ini. Jika kau memiliki Keluarga maka bawa saja mereka tinggal disini agar kau tidak kesepian kedepannya !"
"Terimakasih atas kemurahan hati Tuan." Tong Fang memberi hormat dan merasa puas dengan toleransi Han Sen.
Han Sen menuliskan surat dan meminta Tong Fang mengirimkannya besok. Han Sen ingin pergi segera bukan karena dia ingin melarikan diri, saat ini mungkin dia dalam pengawasan mereka dan hanya masalah waktu sampai dia diserang.
Dari pada dia harus membuat Bawahannya dalam bahaya, maka akan jauh lebih baik jika dia berada diluar dan bertarung. Jika pertarungannya nanti pecah maka dengan identitas mereka pasti Liang Yu akan menghentikannya.
Maka jika diluar Kota maka Han Sen siap dalam segalanya. Dari dulu Kultivator harus siap dengan segala macam kemungkinan, jika mereka berani membunuh orang lain maka mereka juga harus siap untuk dibunuh orang lain.
Han Sen bukanlah orang pengecut yang akan lari dari kenyataan, sekarang dia memiliki kesiapan untuk bertarung dan selama itu pertarungan yang tidak mustahil maka Han Sen tidak akan takut melawan mereka.
Dua orang Pelayan masuk dan memberi hormat, "Tuan... Air panas sudah siap... apakah Tuan akan berendam sekarang ?"
"Ya." Han Sen mengangguk dan bergegas pergi.
Han Sen melepaskan pakaiannya dan berendam dikolam air panas yang nyaman. Kedua Pelayannya itu membantu Han Sen membasuh punggungnya dan mereka juga menyiapkan arak yang bagus.
Memiliki rumah sendiri jauh lebih nyaman dari pada dia harus tinggal di Keluarga Shi. Sesekali dirinya harus bersantai dan menenangkan tubuhnya agar rileks.
Keesokan paginya Han Sen mulai berkemas dan tidak membawa banyak barang. Setelah berpamitan dengan mereka semua dia pergi dengan berjalan kaki.
Tong Fang sebenarnya ingin menyiapkan kuda untuk perjalanan Han Sen, namun Han Sen sendiri menolaknya. Dirinya lebih suka berjalan kaki dengan santai sambil melihat pemandangan disekitarnya.
Setelah beberapa waktu akhirnya Han Sen sampai didepan pintu keluar dan menghela nafas, mulai titik ini perjalanannya dalam Kultivasi akan dimulai dan dirinya akan menjadi lebih baik dari kehidupan sebelumnya.
Tidak jauh dari lokasi Han Sen disebuah kedai kecil, dua orang duduk dengan santai dan tersenyum. Mereka adalah orang-orang yang ditugaskan untuk mengambil nyawa Han Sen, sekarang setelah target mereka keluar maka tidak ada alasan untuk menunggunya lebih lama di Kota Kayu.
"Tunggu sampai dia berjalan lebih jauh... Keluarga Liang pasti akan ikut campur jika kita membunuh Anak itu diwilayah mereka. Lagi pula Kultivasinya tidak terlalu tinggi dan menyiksanya perlahan mungkin akan terlihat menyenangkan !" Kata salah seorang Pria dengan senyum seperti Iblis.
"Kebiasaanmu benar-benar buruk."
kalio bisa tingkatan kultivasi bhs indo aza tks
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor