Hasrat Cewek Introvert

***

Saking asiknya mengerjakan tugas, tanpa sadar mereka melupakan waktu...

"Aahh akhirnya" Gelsi meregangkan tubuhnya yang Kaku, jangan tanya kean, Cowok itu sudah merebahkan tubuhnya di karpet bawah sofa..

"Hah udah malam?" Gelsi panik, saat dia menatap kearah balkon apartemen kean, ternyata diluar sudah gelap..

"Lah lo baru sadar? " Kean hanya melirik gelsi dan kembali menutup matanya..

"Ck gue harus cepat balik" Gelsi segera bergegas membereskan buku buku yang berserakan..

"Buru buru banget." Hei ini baru jam 7, tapi gelsi sudah beraksi seperti itu..

"Hhmm ya, gue harus pulang" Gelsi meraih ponselnya dan mendapati benda itu dalam keadaan mati..

"Kenapa? " Kean melihat ekspresi cemas cewek itu, apa yang ditakutin sih?

"Daya baterai ponsel gue habis. " Gelsi menunjukkan ponselnya..

"Ya udah, di charger aja dulu. " Kean masih berbaring..

"Gak usah gue pulang aja. " Gelsi menyandang tasnya dan menuju pintu..

"Gue anter aja gimana?" Kean menawarkan bantuan...

"Gue bawa motor, lagi-

Jderr...

Suara petir menghentikan ucapan gelsi, tidak lama kemudian suara derasnya hujan terdengar begitu jelas ditelinga nya..

"Masih hujan, nanti aja pulangnya. " Kean sebenarnya bingung, kenapa cewek ini ngotot ingin pulang..

"Gak bisa gu-

" Lo mau nerobos hujannya? Itu bahaya. Tunggu reda aja dulu, paling cuma bentar. " Dia jengah melihat sikap gelsi..

"Ta-

" Siniin ponsel lo, biar gue charger dulu."cowok itu mengambil ponsel gelsi dari tangan pemilik nya..

Gelsi masih berdiri dan menatap balkon, derasnya hujan begitu jelas di pandangannya...

" Duduk aja dulu" Kean baru kembali dari kamarnya.

"Gak usah" jawaban itu sangat acuh.

"Mau sampai kapan lo berdiri disitu? " Kean heran melihat Gelsi.

"Nanti gue duduk" tatapan nya masih terpaku ke luar.

"Lo belum makan kan?" mereka belum makan apapun dari siang tadi.

"Gue gak lapar" itu bohong, ia pasti lapar.

Kruyuk..

Suara perut cewek itu berbunyi dan membuatnya malu..

"Tu perut lo sampe bunyi, malah bilang gak laper. " Kean terkekeh.

"Gue makan nanti aja"Gelsi masih menolak.

"Ck aneh banget sih, lo mau sakit gitu? Tunggu bentar gue masak dulu" Kean berjalan menuju kitchen set nya..

"Lo bisa masak?" Gelsi mengikuti cowok itu..

"Emang kenapa?" Apa salahnya dengan cowok bisa masak?

"Lo hebat. " Dipuji seperti itu membuat pipi kean memanas, ayolah itu hanya pujian biasa..

"Biasa aja. " Cowok itu mulai membuka kulkas, dan mengeluarkan bahan bahan yang akan di olahnya malam ini..

"Lo mau masak apa?" Gelsi penasaran dengan masakan cowok itu..

"Yang simpel aja, gue lagi gak mood buat masak soalnya." Kean sebenarnya terpaksa, tapi demi Gelsi, ia memaksakan untuk memasak.

"Ya udah biar gue aja yang masak" Gelsi menawarkan..

"Lo bisa masak?" Kali ini kean yang bertanya seperti itu?.

"Ya bisa dong. " Hey dia itu perempuan, tentu saja memasak adalah hal yang lumrah untuknya..

"Kok gue ragu ya?" Kean hanya berniat menggoda, tapi sepertinya gelsi menganggap serius candaan cowok itu..

"Lo mau bukti?" Kean mengangguk..

"Minggir biar gue yang masak" Mission complete, hei Kean hanya memancing gelsi, tapi cewek itu langsung menangkap umpan yang diberikan nya..

"Oke, coba lo buktiin!!" Kean menyeringai, kalian tidak lupakan? Selain bajingan Kean itu juga penipu ulung..

"Oke, sana lo hus hus hus" Gelsi mengusir cowok itu..

"Kalau gitu gue mandi dulu" Kean langsung pergi setelah mendengar cewek itu berdehem..

Didalam kamar mandi Kean berdiri dibawah shower, dia masih meraba sebenarnya apa yang dia rasakan pada gelsi..

Yang jelas, jika berada di dekat cewek itu Kean selalu merasa nyaman.

Apa itu cinta?

Cihh Kean membuang jauh jauh pemikiran itu!!

Tidak ada yang namanya cinta dalam hidupnya!!

Sebisa mungkin dia akan menjauhi yang namanya cinta cinta itu...