Brittany Moon tidak pernah menduga pernikahannya dengan tunangannya Ralph Smith akan batal karena Ralph lebih memilih bersama Clara William yang jatuh sakit disebabkan kelelahan sehingga dirawat di rumah sakit daripada memenuhi janji suci mereka dalam ikatan pernikahan.
Saat hati Brittany terluka akan sikap Ralph yang membatalkan acara pernikahan mereka demi Clara, dihari itulah Brittany tak sengaja dipertemukan dengan seseorang yang juga sedang kesulitan dikarenakan kekasihnya meninggalkannya dihari pernikahan mereka.
Nama pria itu adalah Adam Bennet, seorang pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik perusahaan distributor jam mewah diberbagai penjuru dunia.
Lantas bagaimana kelanjutan cerita ini, saksikan terus disetiap babnya ya 🤝
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Masuk Kerja
Brittany masuk kerja setelah problema yang terjadi dalam hidupnya berlalu kemarin.
Hari ini, awal kembali Brittany Moon masuk kerja di perusahaan yang sama dengan Ralph Smith karena pria itu merupakan salah satu pemegang saham disini.
Brittany Moon melangkah cepat menuju ke arah ruangan kerjanya.
Rencananya dia hendak mengundurkan diri dari perusahaan ini dan beralih tempat kerja lainnya.
Tidak mungkin bagi Brittany untuk melanjutkan pekerjaannya ditempat yang sama dengan mantan tunangannya, rasanya terlalu berat dirasakan dalam hati gadis itu.
Brittany mendorong cepat pintu kaca didepannya.
"Hai, Brittany !" sapa seseorang dari dalam ruangan kerjanya.
Brittany hanya terdiam sembari melangkah cepat menuju meja kerjanya.
"Ada apa kau mencariku ?" tanya Brittany sembari mengambil kotak kerdus dari dalam lemari kerjanya.
"Aku turut prihatin dengan kejadian yang menimpamu, aku tidak pernah menyangka kalau Ralph akan membatalkan pernikahan kalian", ucap seorang perempuan yang duduk didekat meja kerja milik Brittany.
"Yah, pada kenyataannya seperti itu, dia menduakanku dan lebih mementingkan Clara daripada pernikahan kami", sahut Brittany.
Britttany memasukkan barang-barang miliknya dari atas meja kerja ke dalam kotak kardus.
Hari ini dia telah bertekad bulat untuk mundur dari agen perusahaan Alfa yang menaunginya dalam kariernya selama lima tahun belakangan ini.
Sejak usia lima belas tahun, Brittany Moon memang telah berkiprah serta berkecimpung didunia keartisan dan disinilah dia mengenal Ralph Smith, mantan tunangannya.
"Aku tidak mengira Ralph akan menduakanmu dengan Clara, perempuan tak tahu diri itu bahkan tega merebut Ralph darimu dihari pernikahan kalian", ucap perempuan bermata coklat itu.
"Aku sendiri tidak pernah menduganya kalau Ralph lebih memilih Clara ketimbang denganku bahkan dia tega meninggalkanku dihari pernikahan kami kemarin", kata Brittany.
"Aku turut menyesal atas musibah yang terjadi padamu, Brittany", ucap perempuan bermata coklat terlihat prihatin dengan nasib yang dialami oleh Brittany yang batal menikah kemarin.
"Lantas apa yang membuatmu kemari, Morgan ?" tanya Brittany seraya menatap ke arah perempuan bermata coklat itu dengan sorot mata selidik.
"Ralph memintaku untuk menemuimu, ada hal yang ingin dia bahas denganmu", sahut Morgan.
"Apa masalah pekerjaan ?" tanya Brittany yang masih memasukkan barang-barang miliknya ke dalam kotak kardus.
"Ya, Ralph memanggilmu untuk datang ke ruangan kerjanya sekarang", sahut Morgan.
"Kenapa tidak Clara William saja yang datang menemuinya ?" ucap Brittany.
"Kau tahu kalau dia sedang dirawat di rumah sakit, bagaimana dia akan tampil besok malam di acara gala dinner perusahaan Alfa", sahut Morgan sambil beranjak berdiri.
"Lalu apa hubungannya denganku kalau begitu ?" ucap Brittany.
"Ralph memintamu datang ke ruangan kerjanya dan aku tidak tahu maksud dia yang memintamu datang ke ruangan kerjanya", sahut Morgan.
Brittany berdiri diam seraya berpikir sesuatu tentang maksud Ralph Smith yang memintanya datang ke ruangan kerjanya.
"Mungkin aku bisa mencari tahu jika aku datang ke ruangan kerja Ralph sekarang, dan sebelum aku mengundurkan diri dari Alfa, setidaknya aku bisa memberinya sedikit pelajaran berharga untuk Ralph Smith..."
Gumam Brittany seraya menatap tajam ke arah Morgan.
Brittany mendesah pelan sembari berkacak pinggang lalu melanjutkan ucapannya.
"Baiklah, aku akan datang kesana untuk menemui Ralph, mungkin aku bisa mencari jawabannya, kenapa dia mengundangku", ucap Brittany seraya melipat kedua tangannya ke depan dada.
"Ya, segeralah temui dia, mungkin masih ada kesempatan untuk kalian berdua bersama lagi", kata Morgan.
"Aku akan menemuinya sebentar lagi, karena masih banyak hal yang hendak aku urus sekarang", ucap Brittany seraya mengedarkan pandangannya ke arah ruangan kerjanya dengan seksama.
"Cepatlah temui dia sekarang, Ralph telah menunggumu sedari tadi", sahut Morgan.
"Ya, ya, aku akan datang sekitar sepuluh menit lagi, apa kau akan menungguku ?" ucap Brittany.
"Tidak, aku harus kembali ke ruangan kerjaku, masih banyak pekerjaan yang mesti aku selesaikan", sahut Morgan.
"Ya, baiklah, aku akan datang menemui Ralph sekitar sepuluh menit lagi", lanjut Brittany.
"Baiklah, kalau begitu aku pamit ke ruanganku, semoga berhasil", ucap Morgan.
Morgan tersenyum cerah lalu berpamitan pergi dari ruangan kerja Brittany, dan berjalan kembali menuju ke ruangan kerjanya.
Sedangkan Brittany masih tertegun diam didepan meja kerjanya.
...***...
Lima belas menit kemudian...
Tampak Brittany telah berdiri didalam ruangan kerja milik Ralph Smith.
Brittany menatap dingin ke arah seorang laki-laki yang berdiri didekat meja kerjanya dan membalas tatapannya.
"Kumohon kau mau menggantikan peran Clara William dalam gala dinner besok malam", ucap Ralph dengan pandangan tegas.
"Kenapa harus aku ?" sahut Brittany.
"Tolonglah, mengertilah aku, tidak mungkin aku mengabaikan tanggung jawabku terhadap pekerjaan ini, Brittany", ucap Ralph.
"Tapi kenapa aku yang harus menggantikan Clara, memangnya kenapa dengannya ?" tanya Brittany.
"Kau kan tahu kalau Clara sedang tidak baik-baik saja sekarang ini, dan dia masih dirawat dirumah sakit", sahut Ralph.
"Dan kau sangat memperhatikannya", ucap Brittany.
"Ayolah, Brittany ! Jangan bersikap tidak dewasa seperti itu, kau tahu aku akan kehilangan komisi yang lumayan besar jumlahnya untuk pekerjaan ini !" kata Ralph.
"Tidak ada hubungannya denganku, kau menerima komisi hanya untukmu sendiri, bukan untukku, ingat itu, Ralph", sahut Brittany.
Brittany berusaha memberanikan dirinya untuk menentang Ralph Smith selaku salah satu pemilik saham diperusahaan Alfa ini.
"Tidak seperti itu, sayang..., kita melakukan semua ini, untuk rencana pernikahan kita yang telah tertunda karena masalah Clara", ucap Ralph.
Ralph berjalan menghampiri Brittany lalu berdiri tepat di dekat gadis itu.
"Komisi itu akan kita gunakan untuk acara pernikahan kita yang telah tertunda kemarin, aku berencana menggantinya di hari lain, Brittany", ucap Ralph seraya menggenggam erat-erat kedua tangan milik Brittany.
Terdengar Ralph Smith sedang membujuk Brittany agar gadis itu bersedia menggantikan Clara William dipagelaran gala dinner milik perusahaan Alfa yang akan berlangsung besok malam.
"Aku berjanji akan menggantikan waktu yang telah terbuang kita dilain hari, dan kita akan menggelar acara pesta pernikahan kita lebih mewah lagi dari sebelumnya", ucap Ralph.
Kata-kata Ralph terdengar seperti rayuan bagi Brittany. Dan gadis itu tahu bahwa semua ini hanyalah ucapan omong kosong belaka dari Ralph Smith kepadanya.
Brittany menarik pelan kedua tangannya dari genggaman Ralph lalu memalingkan wajahnya ke arah meja yang ada didepannya.
"Jangan menunda berpikir lagi, ambil kesempatan ini sebagai peluang terbesarmu untuk berkembang lagi di masa depan, Brittany sayang", ucap Ralph.
Brittany terdiam, dia hanya menundukkan pandangannya tanpa berniat melihat ke arah Ralph lagi.
"Kita akan membuat acara pesta gala dinner perusahaan menjadi luar biasa dengan penampilanmu besok malam, sayang", ucap Ralph Smith.
Namun, Brittany tetap memilih menutup mulutnya dan bersikap diam, tanpa menimpali setiap perkataan Ralph kepadanya.
Terus terang saat ini, suasana hatinya sangat tidak baik-baik saja, merasa kesal, marah, sedih, semuanya bercampur menjadi satu di dalam hatinya saat ini.
Ralph mencium sekilas kepala Brittany seraya berlalu pergi, melewati gadis malang itu.
Brittany tersenyum tipis setelah Ralph berlalu dari ruangan ini lalu bekata pada dirinya sendiri.
"Nantikan saat-saat dimana kau akan menyesali karena telah meninggalkanku di hari pernikahan kita, Ralph Smith...", kata Brittany.
Brittany memandang dingin ke arah meja kerja milik Ralph Smith, menahan nafas dalam-dalam saat melihat selembar foto milik Clara William disana.
"Saat kau menginginkanku kembali untuk menikah denganmu, kau akan melihat bagaimana aku membalasmu, dan menikah dengan pria lainnya, Ralph", ucap Brittany dengan tatapan dingin ke arah meja kerja milik Ralph Smith, mantan tunangannya.
uda ada si Adam...
gaya bahasa yg dipakainya natural spt dlm kehidupan nyata...
biasanya aspri yg paling tahu apa² hal mengenai bosnya....
atau aku yg gagal paham ni situasinya 😅😅😅