"Pokoknya bulan depan harus cerai!”
Ben Derrick menghela nafas berat mendengar permintaan istrinya yang selalu labil dalam membuat keputusan, permintaan yang ujungnya selalu dibatalkan oleh wanita itu sendiri.
"Saya tidak pernah memaksa kamu dari dulu, asal jangan buat saya kena marah kakakmu itu"
"Ya ya ya... Ingetin aja, aku suka lupa soalnya"
Tapi meski kekeuh ingin berpisah, Keymira tak pernah bisa menolak sentuhan suaminya.
"Malem ini aku ada gaya baru, mas mau aku pakai baju dinas apa?" tanya Key usai membahas perceraian beberapa detik yang lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Bagian Januartha
Keymira Pratistha Ozora, perempuan berusia 23 tahun yang sudah menyandang istri dari putra kedua keluarga Januartha.
Ya, pencapaian yang terbilang luar biasa.
Bagaimana tidak, keluarga konglomerat yang sudah terdaftar dalam 10 jajaran orang berpengaruh di Asia bisa dia gaet di usianya yang masih terbilang muda.
Meskipun hubungan keduanya tidak didasari langsung atas dasar cinta.
Keymira orang yang sangat penurut di keluarganya, anak perempuan satu-satunya dan sangat dimanja oleh orang tua serta kakak laki-lakinya.
Ketika sang kakak ingin menjodohkan Keymira dengan sahabatnya pun wanita itu tak menolak. Meskipun sebagai Kakak, Kaisar tidak yakin Keymira bisa menjadi istri yang sempurna, akan tetapi dia yakin sahabatnya lah yang bisa menjadi suami yang baik untuk adiknya ini.
Kaisar tentu akan menitipkan adik kesayangannya kepada laki-laki yang tepat, yang jelas bibit bebet bobotnya dan itu semua ada di dalam diri seorang Ben Derrick Januartha.
Dia tau saat itu Ben Derrick sedang mencari calon istri untuk memenuhi perjanjian keluarga, dimana laki-laki di keluarga Januartha harus sudah menikah sebelum usia 30 tahun.
Dan lelaki itu baru akan mencari ketika usianya sudah berada di ujung 29 tahun.
"Gue harus menikah desember tahun ini, tahun depan usia gue udah memasuki kepala tiga" ujarnya kepada Kaisar.
Berbeda dengan Ben Derrick yang masih lajang, Kaisar sudah memiliki istri beserta anak yang baru berusia satu tahun.
Kaisar menyesap kopi panasnya yang beberapa menit lalu datang, sembari mendengar curhatan sahabatnya di tengah dinginnya malam.
"Hmm... Dengan siapa?" tanya Kaisar.
Ben Derrick mengedikkan bahunya ke atas. "Entah!"
Alis Kaisar otomatis terangkat satu, tak bisa langsung mencerna ucapan tersebut yang menurutnya sangatlah aneh dan tak jelas.
"What do you mean 'entah'?"
"Ya, gue belum menemukan calon istri sampai sekarang, but I have to get married this year" jelasnya.
"So, gimana caranya lo bisa menikah?"
"Itu yang masih jadi beban gue"
"Kenapa enggak nyewa perempuan aja?"
Ben Derrick menggeleng dengan cepat.
"Gue mau menikahi sekali seumur hidup" jawabnya dengan teguh.
"You have to marry the person you love"
Ben Derrick mengepulkan asap rokoknya sebelum berbicara.
"Love is not that important to me, cinta bisa hilang dan bisa datang dengan sendirinya. Yang terpenting kita cuma perlu fokus menjalani kehidupan dengan baik" tutur pria itu dengan amat sangat yakin.
"Bisa aja, tapi yang namanya pernikahan akan selalu ada ujiannya. Yang menikah karena cinta aja banyak rintangannya apalagi yang enggak saling cinta" imbuh Kaisar menimpali, dia berkata sesuai pengalaman.
"Gue akan tetap memperlakukan istri gue seperti orang yang gue cintai, dan gue enggak memaksa pasangan gue untuk mencintai gue. Dia pun boleh minta pisah kalau memang gue pernah melakukan kesalahan selama menikah"
Kaisar Pratama Ozora, lelaki yang menemani Ben Derrick itu mencerna setiap kata yang keluar dengan cermat.
Dari setiap kalimat yang dituturkan oleh Ben Derrick dia bisa melihat keseriusan pria tersebut. Sedikit banyak Kaisar tahu silsilah dan sikap dari para Januartha.
Ben Derrick bisa saja berkata dengan mudahnya karena memang setiap calon yang akan menjadi bagian Januartha akan diseleksi terlebih dahulu, tak bisa sembarangan mereka menerima seseorang untuk menyandang marga tersebut, mereka yang terpilih adalah mereka yang tak akan berani mengelak keputusan darah asli Januartha.
"Do you have your own criteria?"
"No, asalkan dia bisa meyakinkan eyang kakung dan eyang putri juga ayah dan ibu kalau dia pantas untuk mengapit gelar Januartha di belakang namanya"
Kaisar diam cukup lama, dia tak tahu harus merespon apa, tak bisa sembarangan menyarankan Ini dan itu kepada orang pada umumnya. Akan ada setiap tanggungan dari saran yang jika nanti akan diambil.
Ben Derrick menyesap puntung rokok terakhirnya sebelum dia mematikan tembakau tersebut ke dalam asbak.
"Lo ada saran untuk gue? Kali aja ada kenalan yang menurut lo cocok untuk disandingkan dengan gue"
Ditanya begitu entah kenapa pikiran Kaisar malah tertuju pada satu nama, nama perempuan yang juga menyandang marga yang sama dengannya. Dan itu membuat kepala Kaisar memberat seketika.
***
Usulan Kaisar berujung dengan mempertemukan adik kandungnya dengan Ben Derrick. Entah hasutan setan mana yang membuatnya punya pemikiran yang begitu gila.
Harus berurusan dengan Januartha bukan sekedar kebanggaan tapi juga kesengsaraan jika salah satunya sudah berkata 'tidak'.
Tapi yang satu ini Ben Derrick, pria yang bisa dinegosiasi jika lawannya sedikit meleset dari perkiraan.
"Kalau kamu enggak suka kamu bisa menolaknya, mas enggak akan memaksa kamu. Tapi mas juga enggak pernah main-main dalam mencarikan kamu pendamping, dengannya kamu bisa aman dan tak ada yang perlu mas khawatirkan lagi untuk masa depan kamu"
Begitulah percakapan kedua adik-kakak tersebut sebelum Keymira dipertemukan dengan putra kedua Januartha.
"Mira masih kecil, mas.Mira takut gak bisa jadi istri yang baik" lirih wanita berusia 22 itu, bahkan dia masih menunggu wisudanya yang tinggal beberapa bulan lagi.
"Dewasa itu bisa diasah, Mira. Yang utama adalah dia bisa menjadi suami yang baik untuk kamu"
Keymira memutar otaknya cukup keras, dia ragu akan dirinya sendiri. Keymira memang penurut, karena dia tumbuh dari keluarga yang sempurna. Dia dimanjakan, disayang, dan diperhatikan dengan begitu besar. Tetapi sedikit saja dia diabaikan Keymira bisa terluka, hatinya mudah rapuh dan gampang menangis jika ucapannya tak didengar.
"Bukannya teman mas terlalu tua untuk Mkira? Dia seumuran mas Kaisar, Mira khawatir kita bakal sering berbeda pendapat"
"Justru karena itu dia akan lebih punya pemikiran yang dewasa, dia pasti akan mencoba memahami kamu, seorang Januartha enggak akan pernah merendahkan apalagi menyakiti pasangannya. Itu yang membuat mas tenang jika kamu bisa bersamanya, justru yang membuat mas resah adalah...." Kaisar menghentikan sejenak ucapannya, dia menatap wajah sang adik dengan penuh keragu-raguan.
Menyadari hal itu bibir Keymira mengerucut, dia tau apa yang dipikirkan kakaknya.
"Tuh kan! Makanya aku ragu buat menikah, mas"
"Tapi bagaimana pun sikap kamu tak akan ada yang berubah, dia akan tetap memperlakukan kamu dengan baik"
"Mas yakin banget?"
"Karena kami udah berteman dari SMA, mas bahkan sudah diperkenalkan dengan keluarganya, mas tau gimana mereka saling memperlakukan, jadi itu sebabnya mas memilih kamu"
Keymira menimang hampir seminggu lamanya, dia masih bisa menolak jika memang belum siap atau merasa tidak cocok, hak memilih masih ada sepenuhnya di tangan Keymira.
Tetapi ketika melihat kedua orang tuanya yang teramat senang kala bertemu dengan pria bernama Ben Derrick Januartha itu Keymira seolah sulit untuk menolak sahabat kakak laki-lakinya tersebut.
"Bagaimana Mira? Apa keputusan yang akan kamu ambil"
"Kalau emang menurut kalian itu yang terbaik, mira akan melakukannya. Mira setuju untuk menikah dengan pria itu"
...🥀🥀🥀...
...Tuliskan komentar kamu untuk kesan dan pesan episode ini....
...Mamie Tunggu ya, tunggu episode selanjutnya😘...
Masa sih kamu belum jatuh cinta kepada Ben?
lanjuuuttt kaka authoorr