Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.
Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ardy Menuju ke Rumah Nia
Ardy yang sudah sampai di bandara dengan berbekal alamat Ayu, langsung mencari taksi untuk mengantarnya ke alamat tersebut.
"Pak, apa Bapak tahu alamat ini?" tanya Ardy pada sopir taksi tersebut, ia memberikan secarik kertas membuat sopir taksi tersebut mengambil kertas itu dan membaca alamat yang tertera di sana.
"Oh ini, tempatnya cukup jauh, membutuhkan waktu sekitar 6 jam menuju ke tempat ini, aku akan mengantar Anda ke terminal terlebih dahulu dan dari sana Anda bisa mengambil kendaraan lain menuju ke tempat ini," ucap sopir taksi tersebut menjelaskan kepada Ardy.
"Apa? Bapak, apa tak bisa bapa saja yang mengantarkanku secara langsung ke tempat ini? Berapapun biayanya akan saya bayar, Pak," mendengar apa yang diucapkan oleh Ardy membuat supir taksi pun sepakat untuk mengantar Ardy menuju ke alamat tersebut.
"Ya sudah, Pak. Boleh, tapi satu juta, ya, Pak," ucap sopir tersebut.
"Iya, saya akan membayar Bapak 2 juta asal Bapak bisa mengantar saya ke alamat sesuai dengan yang tertera di sini. Saya belum pernah ke tempat ini, jadi saya tak tahu di mana alamatnya," jujur Ardy. Mendengar angka dua kali lipat yang ditawarkan Ardy, sopir taksi pun menyanggupi untuk mengantar Ardy ke alamat Ayu.
Perjalanan dari bandara menuju ke rumah Ayu cukup jauh, terlebih lagi jalannya yang melewati tebing dan jalurnya yang berliku-liku. Sopir taksi tersebut belum pernah melewati daerah itu dengan membawa mobil sendiri, biasanya ia akan meminta temannya untuk mengantarnya ke daerah yang diminta oleh Ardy, mengingat keluarga sopir taksi tersebut juga tak jauh dari alamat yang mereka tujuh saat ini. Namun, mendengar Ardy mampu membayarnya dua kali lipat dari bahkan harga yang sebelumnya jauh ditawarkan dari harga biasanya, membuat sopir taksi tersebut nekat untuk membawa Ardy.
"Pak, apa tidak bisa lebih cepat lagi?" ucap Ardy saat supir taksi tersebut melajukan mobilnya dengan sangat lambat.
Hari sudah malam, Ardy ingin segera bertemu Ayu malam ini juga, sejak tadi ia memiliki firasat buruk, takut jika sampai Ayu ambil pria lain.
"Saya sedang terburu-buru, Pak. Tolong tambah kelajuannya," ucap Ardy yang gemes saat supir tersebut sangat lambat. Ingin rasanya ia menggantikan supir taksi tersebut membawa mobil. Namun, ia tak tahu alamatnya dan ia juga sangat lelah dan mengantuk.
"Iya, Pak. Tentu saja," jawab sopir taksi tersebut mencoba menambah kelajuan mobilnya.
Ardy yang sangat kelelahan menyandarkan tubuhnya, rasa kantuk mulai menyerangnya. Ia pun tak bisa lagi membuka mata dan akhirnya perlahan matanya pun menutup, Ardy yang tak bisa menahan kantuknya pun tertidur. Namun, tiba-tiba ia tersentak kaget saat merasakan jika mobil yang mereka kendarai berjalan dengan tak stabil, saat membuka mata Ardy melihat di depan mobil terlihat mobil truk besar yang melaju menuju ke arah mereka dengan cukup kencang, Ardy melihat sopir taksi tersebut terlihat tak bisa mengendalikan mobilnya.
"Pak, awas!" ucap Ardy membanting setir mobil tersebut menghindar dari mobil truk yang melaju kencang ke arah mereka. Namun, keduanya sama-sama tak bisa mengendalikan kelajuan mereka masing-masing, belum lagi di jalur yang sempit membuat Ardy yang tadi membanting setir mobil membuat mobil taksi itu masuk ke dalam jurang, sementara mobil truk itu terbalik di tengah jalan.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa