Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.
Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Warisan keluarga
“Mari Nona Kecil, aku akan menemanimu menari!” kata Yang Shu seraya menjilati bibirnya.
“Menjijikkan!”
Dengan kesal, Mei Yin maju dengan cambuk yang memiliki aura cukup kuat, setiap cambuk yang dia lepaskan seperti hidup, dan mampu membuat batu arena retak.
“Hahaha! Apakah hanya segini saja kemampuan murid pilihan Lentera Lotus?” kata Yang Shu dengan ucapan mengejek setelah berhasil menghindari sejumlah cambukan Mei Yin.
“Aku tidak bisa merasakan kemampuan murid Naga Emas ini!” kata Xiu Lei.
“Aku juga!” Li Hang menimpali.
“Apa maksud kalian?” tanya Liu Bai.
“Artinya dia memiliki Teknik menyembunyikan kemampuannya, walau semua para Kultivator memiliki teknik unik seperti itu, namun teknik murid Naga Emas ini jelas berbeda, aku penasaran, apakah para tetua bisa menembusnya?” kata Li Hang seraya menatap ke arah kursi para tetua.
“Saudara Xiang Gu, apakah murid mu ini mempelajari keterampilan khusus menyembunyikan kemampuannya, atau Sekte Naga Emas memang memberikan Keterampilan khusus itu kepada Yang Shu?” tanya salah seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan dengan pakaian berwarna putih.
“Perlu kamu tahu saudari Qin Lin, kami belum memberikan Keterampilan semacam itu sebelum murid-murid kami mencapai ke Tahap Ahli!” jawab sosok pria paruh baya yang mengenakan jubah kuning dengan gambar naga di punggungnya.
“Jadi kenapa dia bisa memiliki keterampilan seperti itu, siapa yang mengajarinya?” tanya Qin Lin yang merupakan salah satu tetua di Lentera Lotus.
“Aku juga tidak tahu, dan seingatku, Yang Shu tidak memiliki sifat seperti itu, jujur aku juga terkejut melihat perubahan ke pribadiannya!” jawab Xiang Gu.
Qin Lin menatap Xiang Gu dengan bingung, dia merasa jika Xiang Gu menyembunyikan sesuatu, namun melihat raut wajahnya yang sepertinya memang terlihat terkejut, sepertinya ucapan Xiang Gu adalah benar.
“Mari kita amati dulu pertandingannya!” kata wanita lain yang usianya terlihat sama seperti Qin Lin dengan pakaian perak dan memiliki lencana Matahari.
“Benar sekali saudari Yun Li, lebih baik kita ikuti sekaligus mengamati pertandingannya, percuma saja jika kita hanya saling bertanya dan hanya menjawab secara acak,” kata pria lain yang juga duduk di sebelah Lang Wu yang terlihat santai namun tatapannya cukup dingin, dia adalah tetua dari Lembah Pedang bernama Hang Chi.
Di arena sendiri, Yang Shu tidak menggunakan teknik umum ataupun teknik dari Naga Emas, dia justru terlihat menggunakan teknik lain yang tidak diketahui.
“Belahan Bayangan Hantu.”
Yang Shu mengeluarkan dua belati hitam dan kemudian dengan gerakan aneh, tiba-tiba saja bayangan tubuhnya menjelma menjadi sosok hitam sebanyak empat sosok bayangan, hal itu membuat Mei Yin dan semua penonton serta para tetua terkejut.
“Teknik aneh apa itu? Sejak kapan Yang Shu memiliki teknik asing seperti itu?” kata Xiang Gu yang kaget dan berniat bangkit untuk menghentikan pertandingan.
“Jangan gegabah saudara Xiang, lebih baik kita perhatikan saja dan berjaga-jaga, jika nanti terjadi hal yang tidak di inginkan, kita baru bisa bertindak, dan kamu bisa langsung menghentikan muridmu itu,” kata Lang Wu.
Di sisi lain, raut wajah Qin Lin sedikit suram, walau dia juga tidak tahu teknik apa yang di gunakan oleh Yang Shu, namun dari yang terlihat, teknik tersebut cukup berbahaya, walau tidak terlihat seperti sebuah metode di kelas serigala, namun aura yang di pancarkan hampir menyamainya.
“Teknik jenis apa ini?” kata Li Hang.
“Aku juga tidak tahu, ini jelas bukan teknik dari Naga Emas, karena yang ku tahu, Naga Emas memiliki keterampilan Naga mulai dari jenis beladiri hingga metode-metode nya!” jawab Xiu Lei.
Liu Bai melihat dengan harap-harap cemas, namun yang bikin dia sedikit penasaran, dia sering melihat Yang Shu melirik ke arah dirinya, tanpa alasan yang tidak diketahui, Yang Shu sering tersenyum aneh padanya.
Keempat bayangan yang semuanya memegang belati bayangan hitam terpencar dan mengelilingi Mei Yin, sedangkan Mei Yin yang sejak awal sudah waspada kini mengalirkan Qi ke cambuknya sehingga cambuk itu berubah dari hitam ke merah.
“Mulailah menari gadis kecil!” kata Yang Shu seraya menggerakkan kedua belatinya dari jarak sekitar lima meter dari Mei Yin.
Keempat bayangan secara bersamaan menyerang Mei Yin dari empat sisi yang berbeda, kemudian keempat bayangan itu mengayunkan belatinya ke tubuh Mei Yin.
Mei Yin melompat setinggi tiga meter, namun salah satu bayangan berhasil menyusulnya dan menyerangnya di udara, hal itu memaksa Mei Yin untuk berputar bebas di udara dengan menggunakan cambuknya sebagai bantuan.
Bayangan yang lain juga menyerang Mei Yin ketika tubuh Mei Yin hampir sampai di atas arena, hal itu membuat Mei Yin sama sekali tidak bisa memberikan serangan balasan, yang ada dia hanya bisa menghindari setiap serangan dengan gerakan lincah, seperti yang di katakan oleh Yang Shu, Mei Yin terlihat seperti menari ketika menghindari setiap serangannya.
“Melihat kemampuannya, seharusnya dia berada di Tahap Petarung Tingkat tiga atau lebih!” kata Li Hang berasumsi yang membuat Xiu Lei dan Liu Bai terkejut.
“Apa? Apakah kamu yakin?” tanya Xiu Lei.
“Itu hanya menurut pengamatanku, bisa saja itu memang benar, dan jika tepat, itu artinya, Mei Yin tidak memiliki kesempatan untuk melawan ataupun menang!” jawab Li Hang.
“Dia benar-benar berada di tingkat yang berbeda, tapi kenapa para Tetua dan Senior Hao Jian diam saja?” tanya Liu Bai.
“Mungkin mereka masih mengamati, aku yakin jika Yang Shu ingin mencelakai Mei Yin, senior Hao Jian dan tetua Qin Lin akan langsung turun tangan!” kata Li Hang.
Mata Feng Huang dan Luan Qiao juga dipenuhi kejutan melihat Yang Shu, mereka juga memiliki asumsi yang sama seperti Li Hang, namun mereka tidak menyuarakan nya, karena menebak secara acak juga tidak akan didengarkan.
“Itu adalah Teknik rahasia dari kelompok Hantu!” kata salah satu penonton yang sepertinya mengenali teknik Yang Shu.
“Kelompok Hantu? Siapa itu?” tanya Li Hang.
“Kelompok Hantu adalah sebuah faksi misterius, baru-baru ini ada isu jika mereka sering muncul dan membunuh beberapa kultivator, untuk alasannya aku tidak begitu mengetahuinya, namun yang jelas teknik bayangan itu hampir sama seperti informasi yang aku dapatkan dari kota lain!” jawab penonton yang merupakan seorang pria paruh baya.
“Faksi misterius? Tapi dia itu adalah anggota Naga Emas, bagaimana mungkin dia bisa memiliki teknik seperti itu?” gumam Li Hang lalu dia memperhatikan Xiang Gu yang sepertinya juga kebingungan.
“Itu artinya Mei Yin dalam masalah, bisa saja nyawanya terancam!” kata Liu Bai.
“Tidak mungkin, disini ada beberapa tetua dari enam Sekte, Faksi apa itu tadi namanya pasti tidak akan begitu bodoh untuk bertindak!” jawab Xiu Lei.
Di arena, Mei Yin benar-benar di pojokan dalam posisi bertahan, dia yang masih berada di Tahap Petarung awal Tingkat satu jelas tidak bisa berbuat apa-apa, namun Yang Shu sepertinya sedang mempermainkan dirinya agar menari seperti keinginan Yang Shu.
“Xio Fei, cepat periksa ke anehan ini!” kata Xiang Gu kepada salah seorang anggotanya yang berada tidak jauh di belakangnya.
Sosok yang di panggil Xio Fei itu segera mundur dan kemudian pergi untuk melaksanakan perintah, dia pergi menuju ke tempat terakhir dia berpisah jalan bersama Yang Shu dan mengamati setiap jelan sekaligus memeriksa di sekitar tempat itu.
“Tidak ada yang aneh dan aku tidak menemukan apapun yang mencurigakan di tempat ini, tapi apa yang salah dengan Yang Shu hari ini?” batin Xio Fei seraya berjalan secara acak mencari petunjuk.
Setelah beberapa saat, dia menemukan sebuah tali lencana yang merupakan tali milik Naga Emas, hal itu membuat Xio Fei sedikit curiga dan mulai memeriksa setiap tempat yang memiliki banyak barang, dan setelah cukup lama mencari, alangkah terkejutnya dia setelah menemukan sesosok pemuda yang terbaring dengan mulut dan tangan serta kaki terikat, dan Xio Fei sangat mengenali sosok pemuda tersebut.
“Yang Shu? Bagaimana bisa kamu di sini dan terikat seperti ini?” kata Xio Fei yang bertanya seraya menyelamatkan Yang Shu.
“Senior Xio, tadi ada yang memukul leherku dari belakang, dan sadar-sadar aku sudah terikat disini!” jawab Yang Shu yang terlihat sedikit lemas.
“Jika kamu ada disini, lalu yang berada di arena itu siapa?” tanya Xio Fei sebelum akhirnya dia bangkit seraya berseru, “Celaka, murid Lentera Lotus dalam bahaya, kita harus secepatnya memberitahukan ini kepada para Tetua!”
Xio Fei membantu Yang Shu berdiri, dan kemudian mereka berdua bergegas pergi ke tempat para Tetua berada, sedangkan di arena, Yang Shu yang masih mempermainkan Mei Yin dengan bayangannya membuat Mei Yin hampir kehabisan Qi karena kelelahan, untungnya dia tidak terluka, namun dia tidak diberi kesempatan untuk berbicara agar bisa mengucapkan kata menyerah.
Nafas Mei Yin tidak teratur kerena terlalu banyak Qi yang dikeluarkan hanya untuk menghindari setiap serangan bayangan yang datang, dia merasa kemampuan Yang Shu jauh di atas dirinya dan kemungkinan lebih tinggi dari pada kedua murid jenius dari kedua sekte.
“Apakah kamu sudah mencapai batasnya? Hem, ternyata kamu sangat mengecewakan! Kalau begitu, aku akan mengakhirinya,” kata Yang Shu yang kemudian mengubah segel tangannya.
“Formasi Bayangan Kematian.”
Keempat bayangan masing-masing melompat mundur dua meter dari Mei Yin, sedangkan Mei Yin yang kelelahan berusaha untuk tetap waspada, namun dia melihat keempat bayangan melempar kedua pisau hitam mereka masing-masing ke arahnya, pisau-pisau tersebut terbang dan kemudian berputar mengelilingi tubuh Mei Yin tanpa memberikan celah untuk meloloskan diri.
“Bajingan..!”
Liu Bai yang geram mengambil kursi dan berniat untuk melemparkan kursi kayu itu ke arah Yang Shu, namun Li Hang dan Xiu Lei segera menahan tindakan Liu Bai.
“Jangan ceroboh Liu Bai, cepat letakkan kembali kursinya!” kata Li Hang.
“Tapi dia ingin mencelakai Mei Yin, aku tidak bisa hanya diam menonton saja,” kata Liu Bai.
“Tenanglah! Dia tidak akan bisa mencelakai Mei Yin, pastinya Hao Jian pasti tidak akan membiarkannya, belum lagi ada Penatua Qin Lin disana, jadi kamu jangan khawatir,” kata Xiu Lei.
Liu Bai hanya menatap Mei Yin dengan cemas sebelum akhirnya dia menuruti ucapan kedua temannya, namun dia menatap Yang Shu dengan dingin, Liu Bai sampai tidak sadar jika sampai dia menyerang Yang Shu, bisa-bisa Yang Shu yang akan menyerang balik, sedangkan dirinya tidak memiliki kemampuan apapun untuk melindungi diri.
“Gadis kecil, kamu sudah berakhir!” kata Yang Shu dan kemudian semua pisau-pisau terbangnya berubah menjadi sebuah gambar pola unik berwarna hitam serta melepaskan sebuah kurungan energi menutupi tubuh Mei Yin.
Mei Yin berusaha mencambuki energi hitam tersebut, namun tidak peduli apa yang dia lakukan, semua usahanya sama sekali tidak membuahkan hasil, sedangkan energi itu semakin lama semakin menyempit.
“Akar Kehidupan.”
Tiba-tiba saja sebuah akar hijau besar muncul dari bawah arena yang membuat arena pecah, dan akar itu muncul tepat di belakang tubuh Mei Yin sekaligus melesat ke udara menghancurkan Formasi Yang Shu.
Yang Shu terlihat sama sekali tidak terkejut melihat perubahan tersebut, dia hanya tersenyum seraya menoleh ke arah Qin Lin seraya bertanya, “Bukankah tindakan senior melanggar aturan pertandingan?”
“Aturan pertandingan hanya diperuntukan untuk para peserta, orang lain yang bukan peserta tidak diizinkan berpartisipasi, apalagi sampai mau mencelakai peserta lainnya!” jawab Qin Lin.
“Owh, apa maksud perkataan Senior?” tanya Yang Shu seraya memiringkan kepala.
Liu Bai dan kedua temannya menghela nafas lega setelah Qin Lin turun tangan menyelamatkan Mei Yin, walau dia tetap duduk di tempatnya, namun Qin Lin mampu melepaskan serangannya dari jarak yang cukup jauh.
“Tidak perlu berpura-pura lagi! Sebaiknya kamu ungkapkan jati dirimu, atau aku yang akan turun untuk memaksamu,” kata Xiang Gu.
Yang Shu di arena menatap sosok pemuda di belakang Xiang Gu, dia akhirnya mengerti kenapa Xiang Gu berbicara seperti itu.
“Hahaha! Akhirnya aku ketahuan juga, tapi tidak mengapa, karena aku sudah menemukan targetku!” kata Yang Shu palsu seraya menatap ke arah Liu Bai.
Hao Jian segera membawa Mei Yin turun, sedangkan Liu Bai mengerutkan kedua alisnya saat Yang Shu palsu menatapnya, apalagi sejak awal, sosok tersebut beberapa kali menatapnya seraya tersenyum misterius.
“Aku tidak peduli apa yang ingin kamu lakukan, namun kamu sudah hampir mencelakai murid ku, dan sekarang kamu mengacaukan acara ini, jadi kamu tetap akan ditangkap!” kata Xiang Gu.
“Hem? Mau menangkapku hanya dengan kemampuan kalian? Kalian terlalu percaya diri!” kata Yang Shu palsu dan kemudian tubuhnya mengeluarkan kabut hitam hingga seluruh tubuhnya tertutupi oleh kabut tersebut.
Setelah beberapa saat, sesosok pria tua mengenakan jubah ungu dan hitam sebagian keluar dari dalam kabut, setelah itu lonjakan Qi di tubuhnya meletus yang menciptakan pilar energi Qi menembus ke langit.
“Tahap Ahli? Ternyata orang itu berada di Tahap Ahli, pantas saja Mei Yin tidak bisa berbuat apa-apa!” kata Li Hang.
“Hem! Hanya seorang Ahli semata ingin bersikap arogan di wilayah ku? Semua murid dengarkan perintah, cepat tangkap pria tua itu hidup atau mati!” kata Qin Lin.
“Baik..!”
Lusinan murid Lentera Lotus bermunculan mengelilingi pria tua tersebut, beberapa dari mereka ada yang sudah senior, bahkan Hao Jian juga ikut bergabung di antara mereka.
“Mau menekan ku dengan jumlah? Kamu terlalu meremehkan ku Tetua Qin!” kata pria tua tersebut dan kemudian banyak bayangan hitam muncul dari bayangannya sendiri, dan jumlahnya sebanding dengan para murid dan para senior Lentera Lotus.
“Jangan menggunakan trik di hadapanku!” seru Hao Jian lalu dia mengeluarkan sebuah kapak besar berwarna hitam seraya berseru, “Serang!”
Semuanya segera maju menyerang para bayangan hitam, sedangkan Hao Jian melesat maju dengan kapak besarnya menyerang tubuh asli pria tua tersebut.
“Kekeke! Tahap Ahli Tingkat tiga ingin berhadapan dengan ku? Sebaiknya kamu lawan saja yang ini!” kata pria tersebut dan kemudian bayangan kembali muncul, namun bayangan kali ini memiliki kemampuan yang sama dengan Hao Jian sehingga membuat Hao Jian terkejut dan juga tidak memiliki pilihan selain menghadapi bayangan hitam aneh tersebut.
Pria tua itu menatap ke arah Liu Bai seraya berkata, “Kamu dari keluarga Liu Bukan? Sebaiknya kamu serahkan Cincin yang menjadi bandul kalung mu itu padaku, jika kamu menurut, aku tidak akan membunuhmu!” kata Pria tua tersebut.
Liu Bai dan Li Hang serta Xiu Lei terkejut, sedangkan orang-orang sudah lari menyelamatkan diri dengan menjauhi arena, dan yang tersisa hanyalah Liu Bai dan kedua temannya serta beberapa orang yang memiliki kemampuan.
Liu Bai menatap Cincin hitam yang dijadikan bandul kalung di lehernya, dia ingat jika pamannya pernah berpesan untuk menjaga cincin tersebut bagaimana pun caranya, hanya saja Liu Bai tidak begitu menghiraukan nya, walau dia tahu itu adalah salah satu cincin penyimpanan, namun dia tidak menduga jika ternyata ada yang menginginkan cincin tersebut.
“Ini adalah cincin warisan keluarga, aku tidak akan memberikannya padamu!” kata Liu Bai dan kemudian dia dan Li Hang serta Xiu Lei bergegas pergi melarikan diri.
“Tidak mau ya? Kalau begitu kamu memilih mati!” kata pria tersebut dan kemudian dia berniat untuk mengejar Liu Bai.
“Cukup! Kamu tidak akan bisa kemana-mana lagi!” kata Xiang Gu yang terbang di atas sebilah pedang, dan di ikuti oleh Qin Lin yang juga terbang di atas sebilah pedangnya.
“Dua orang Ahli Tingkat tujuh? Kekeke, kalian terlalu memandang tinggi diriku ini!” kata Pria tua tersebut seraya terkekeh tanpa ada rasa takut sedikitpun.