NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lany Sary

Aulia Adzania Gladisha seorang gadis desa yang usianya 19 tahun, yang suatu saatnya nanti akan bertemu dengan seorang CEO tampan,

Namun siapa sangka seorang CEO tampan yang sangat terkenal jatuh cinta dengan pesona gadis desa.

disamping itu juga seorang CEO tampan memiliki penyakit keturunan dari sang kakek.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lany Sary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27:Jangan Pergi

Matahari pun muncul dengan menerangi mansion mewah itu, tampak gadis cantik yang sedang menuruni anak tangga menuju kedapur.

"Selamat pagi semuanya?" Sapa Aulia dengan tersenyum manis,

"Selamat pagi juga, Nyonya ingin apa?biar bibi buatin. "ucap bibi daya sang pelayan.

" Aulia ingin membuat Kue untuk Tuan Muda Bi, Em... Tante Mayana dimana? Tumben belum keliahatan."Ucap Aulia melihat kiri kanan, Karna biasanya pagi-pagi begini Mommy Mayanalah yang terlihat terlebih dahulu

"Nyonya Besar dan Tuan Besar sedang pergi berlibur diluar Negeri. Merayakan Tuan Besar yang telah pensiun." Jelas Bibi Daya.

"Benarkah...Lalu kapan mereka datang?"Tanya Aulia.

"saya juga kurang Tahu Nyonya." Jawab Bibi Daya.

"Baiklah... kalau begitu Bibi lanjutlah berkerja, aku ingin membuat Kue sekarang." Ucap Aulia tersenyum manis, Bibi Daya mengangguk sambil tersenyum juga.

Setelah beberapa menit bertempur didalam dapur, dengan sangat telaten akhirnya selesai juga Aulia membuat kue kesukaan tuan muda, kue brownies kukus coklat dengan taburan Meses-meses berwarna coklat .

Dia melihat mencari keliling dan melihat tuan muda sedang duduk di pinggir kolam dengan laptop di atas meja, hari ini hari Minggu jadi tuan muda tidak pergi kekantor.

"Ekhemm...pagi kak Ano? ini aku ada buatin kue kesukaan Kaka, Makanlah..."Ucap Aulia mencoba mengajak Auliano untuk bicara walaupun ada rasa canggung karna sudah menganggu Auliano yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Eh ada Aulia ternyata disini, oh iya ano ini aku buatin kamu susu hangat, bagus untuk diminum pagi-pagi begini, bukan dengan memakan yang manis-manis. "ucap Sary yang tiba-tiba saja datang dan membawa susu putih hangat,

Auliano langsung menatap Sary dan mengambil minuman yang dipegang oleh Sary, Dan tidak menghiraukan adanya Aulia.

"Kaka ini kuenya dimakan juga!" ucap Aulia yang langsung ingin menaruh kue buatannya diatas meja yang ada dihadapan Auliano.

"Tidak perlu, saya hanya menginginkan susu hangat buatan Sary."ucap Auliano tanpa melihat wajah Aulia. Sungguh Sary sangat besar kepala karna kali ini Auliano memihaknya.

"Oh ya sudah kalau begitu Aulia taruh saja yah diatas mejanya Kaka, biar sebentar Kaka bisa memakannya."Ucap Aulia dengan tersenyum paksa seperti ada buliran-buliran air yang akan jatuh.

"Sudah kukatakan tidak perlu, sebaiknya kau bawa saja kue buatanmu itu kebelakang dan berikan saja ke semua pelayan di mansion ini!" Tekan Auliano dengan tatapan tajam.

"Tapi setidaknya kaka Makan sedikit saja, Bukankah ini kue kesukaan kaka." Ucap Aulia mencoba tersenyum walau matanya sudah menahan kristal-kristal yang siap terjatuh dari tempatnya.

"Apa kau Tuli? sudah aku katakan jika aku tidak menginginkan kue buatanmu, jadi pergilah!" Ucap Auliano langsung membuang muka, dan Aulia hanya bisa menunduk.

"Aulia apa kau tidak mendengar jika Ano tidak menginginkan kue jelek buatanmu itu." Ucap Sary tersenyum lembut.

"Baiklah... Terimakasih atas penolakannya Tuan Muda? Kalau begitu saya permisi dulu."Ucap Aulia tersenyum lalu beranjak pergi.

" Hahahaaa... Akhirnya wanita kampung itu ditolak mentah-mentah juga oleh Ano, dan kau Ano Nikmatilah Susu hangat bubuk buatan ku."batin Sary dengan seringai jahat.

"Dan kau Sary, Pergilah!" Tekan Auliano. Sary hanya mengangguk menahan rasa kesal sambil beranjak pergi,

"Argghhhh...apa yang sudah aku lakukan?"Ucap Auliano bergegas pergi untuk menemui Aulia yang pastinya sedang sangat kecewa tapi sebelum itu Auliano menuju ke dapur dulu,

"Tuan muda, ada yang dibutuhkan?" Tanya bibi Esta kepala pelayan mansion yang heran melihat kedatangan tuan mudanya itu.

"Apa bibi tidak melihat Aulia membawa kue kesini??"Tanya balik Auliano.

"Iya tuan, Nyonya Aulia membawa kue kesini dan di bagi-baginya kesemua penjaga dan pelayan di mansion ini, padalah Nyonya Aulia membuatnya pagi-pagi sekali." Ucap Bibi estha.

Langsung saja Auliano bergegas pergi menuju kekamar sang kekasih, ada rasa sesak didada mengapa kelakuannya begitu jahat terhadap seseorang yang dicintainya.

"kau tidak makan kue buatan ku, apa karna aku gadis desa yang menjijikkan!!Hikks..Hiikks.."ucap Aulia dengan menenggelamkan wajahnya di samping tempat tidurnya.

"Baiklah..aku rasa aku memang sudah tidak dibutuhkan, mungkin ini saatnya untuk aku pergi dari sini, aku akan mencari pekerjaan lain di luar sana." Ucap Aulia dengan menghapus airmatanya dengan kasar

Aulia langsung mengambil tasnya dari desa yang tak terlalu besar, dia langsung memasukkan pakaiannya kedalam tas dan Pakaian yang di belikan dari Nyonya besar dan sang kekasih tidak diambilnya, dia rasa pakaian yang mewah dan mahal tidak pantas untuknya yang hanya seorang gadis desa.

"Kau yang salah lalu mengapa aku yang disalahkan?" Tanya Aulia pada diri sendiri dengan berderaian air mata yang telah membasahi wajah cantiknya."Nyonya besar maafkan Aulia yang sudah pergi dari rumah ini tanpa pamit darimu, dan handphone ini aku akan menaruhnya dengan baik." Lanjutnya.

"Terimakasih untuk segalanya tuan muda.. terimakasih"lirih Aulia, Namun saat membalikan Tubuhnya betapa terkejutnya aulia saat melihat Auliano yang masuk kekamarnya.

Dan tak kalah terkejutnya lagi dengan Auliano saat melihat Aulia sudah memegang dengan tas yang lumayan besar, pikirnya Aulia ingin pergi meninggalkan Mansionnya.

"Aul..." Auliano langsung berlari kecil dan menghambur memeluk Aulia dengan erat.

"Jangan pergi sayang...maafkan aku, maafkan aku yang sudah egois ini, jangan tinggalkan aku Aul."Ucap Auliano dengan mata yang berkaca-kaca. "Jika kau ingin pergi dari sini, itu sama saja kau ingin membunuhku secara perlahan, jadi aku mohon tetaplah tinggal disini hingga kita dipertemukan di ijab Kabul."Lanjutnya, Aulia langsung melepaskan pelukannya secara lembut.

"Maafkan aku kak, mungkin ini saatnya aku harus meninggalkan mansion ini, dan Kaka jangan menyalahkan diri Kaka, aku yang salah Seorang gadis desa seperti Aulia tidak akan ada benarnya" ucap Aulia dengan deraian air mata.

"Kaka pantas untuk menolak kue buatan gadis desa yang menjijikan, dan Kaka juga berhak untuk tidak menganggap Aulia." Lanjut Aulia tersenyum gentir

"Aulia Kaka bisa jelasin semuanya...

"Cukup Kak...Aulia pamit pergi dulu." pamit Aulia beranjak pergi

"Aulia aku Mo ...." ucap Auliano yang langsung terputus, dan tiba tiba merasakan perih bagian dada kirinya, apakah jantungnya kumat lagi, Sedangkan Aulia berlalu begitu saja tanpa menghiraukan panggilan Auliano

"Akkhhhhhh...Astaga mengapa begitu sakit, A-aul jangan pergi."ucap Auliano berderaian airmata dengan menjerit kesakitan, seluruh tubuhnya berkeringat Nafasnya yang terasa sesak dan jantungnya yang begitu sakit."Ja-jantungku mengapa sa-sangat sakit.. Akkkkkhhhhhh" Auliano tak sengaja menjatuhkan vas bunga diatas meja yang tak jauh darinya .

BRANGG!

Bersambung...!!

Akankah Aulia Pergi?

jangan lupa Like, Vote dan komentarnya🙏Muachhh... 😘

1
Mulyana
lanjut
Mulyana
lanjuut
Mulyana
lanjut
Wafiq Nansi alhusna
ceritanya sangat menarik
Mulyana
lanjut
ATAKOTA_
busetdah mulutnya itu lo astaga 🗿
Alisa channel
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Husna
Merinding bacanya, thor! Jangan berhenti menulis ya, aku akan selalu mendukungmu! 💪
ella ellie
Tindihan perasaan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!