NovelToon NovelToon
Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Dijual, dibeli, dikurung selama hamil.

Dan saat melahirkan, salah satu dari bayi kembar tiganya, direnggut paksa oleh orang yang tidak dikenal Nabella.

Lolos dari maut, 6 tahun kemudian, Nabella kembali ke kota kelahirannya untuk mencari anaknya.

Saat di stasiun, tanpa Nabella sadari kalau Edgar-anak pertamanya dan Lucas-anak keduanya yang dibesarkan dipihak Shane-sang Daddy, tertukar tanpa disengaja.

Kesalahpahaman itulah yang membawa si kembar sedikit mengetahui kenyataan tentang Ayah dan ibu kandung mereka sesungguhnya.

Lantas, berhasilkah si kembar menyatukan Nabella dan Shane di antara kelicikan Zoya, sang ibu tiri yang memegang rahasia besar.

Lalu, bagaimana reaksi Shane jika mengetahui anaknya bukan satu, melainkan tiga sekaligus? Apakah pria yang punya trauma terhadap wanita itu, tega merebut semua hak asuh anaknya dari tangan Nabella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Paman, kau mungkin perlu ke Dokter THT. Tidak ada yang mengatakan kabur."

Pfftt... Edgar seketika menahan tawanya mendengar Elzan mengelak sekaligus mengejek halus Shane.

"Kau anak siapa sih? Songong benar!" sungut Shane. Tidak peduli dengan anak kecil sebagai lawannya berbicara, tetap dia pada sikapnya yang kaku dan datar-datar dinginnya.

"Anak__"

"Daddy..."

Elzan melirik sebal Edgar yang menjedanya mengatakan 'anakmu' ke Shane. Ia itu belum puas mempermainkan Shane.

"Iya?"

Kan, jadinya Shane mengabaikannya. Padahal Elzan kan juga kepingin banyak mengobrol dengan Daddy nya yang jarang-jarang punya kesempatan.

"Dia itu anak nyasar masuk kemari, Dad. Katanya tadi, dia mencari kamar inap kakaknya yang juga dirawat," karang Edgar yang membuat Elzan melipat tangannya ke dada, sewot di belakang tubuh tinggi Shane dengan mata menyorot masam ke kakak pertamanya.

Saat Shane membalik tubuhnya, Elzan secepat mengubah mimik wajahnya semanis mungkin.

"Keluar!" usir Shane datar.

Seperkian detik, Elzan terpaku dengan raut wajah cemberut. Dingin sekali Daddy nya ini.

"Rupanya kau lah yang harus ke Dokter THT." Tanpa melihat lawan bicaranya, Shane membalikkan kata-kata Elzan sebelumnya yang songong, karena usirannya tidak dihiraukan.

"Paman, kau galak sekali. Air putih saja ada manis-manisnya, tapi kalau Paman cuma ada pahit-pahitnya seperti kopi."

Lagi, Edgar terhibur dengan pemilihan kalimat Elzan yang memang terkenal cerewet di antara dirinya dan Lucas.

"Kau mau mengajakku berdebat?"

Dengan polos, Elzan mengangguk ke Shane. Sejurus, meralatnya dengan gelengan beberapa kali.

"Ish, kau songong sekali. Jangan sampai aku bertemu dengan Daddy mu, kupastiakan akan saya omelin karena tidak bisa mendidik anak."

Omelin saja dirimu karena kaulah Daddyku. Sayangnya, Elzan cuma bisa membatin demikian ketika menyadari kode Edgar yang menyuruhnya untuk tidak terlalu cerewet.

"Keluar, keluar."

Elzan hanya pasrah saat Shane memaksa untuk membalik tubuh kecilnya ke arah pintu. Tapi seketika, kakinya kembali terpaku disertai seringai jahilnya.

"Ada apa lagi? ini bukan ruangan kakakmu." Telunjuk Shane terarah ke pintu sebagai tanda tegasnya mengusir bocah songong di matanya.

"Paman, kaki ku sangat lemas. Aduh, aduh... Sepertinya tidak kuat berjalan."

Buru-buru, Shane menangkap tubuh kecil itu yang tadinya sempoyongan seperti orang mabuk. Ia tidak tau saja isi hati Elzan yang mengatakan, 'Kena kau, Dad.'

"Apa kau sakit?"

Eh, Daddy nya tidak lah terlalu buruk kok. Sedikit ada kecemasan di mata itu. Mumpung lagi digendong, Elzan segera memperkuat pelukannya di leher Shane. Rupanya begini ya rasanya di gendong Daddy sendiri. Nyamaaan.

"Sepertinya begitu, Paman."

"Kalau begitu, jangan sakit atau pingsan di sini. Saya tidak mau repot-repot dituduh oleh orang tuamu."

Huuu, Elzan tidak jadi memuji Shane yang 'tidak terlalu buruk'. Lihatlah, Daddy nya seperti orang minim simpati sampai dirinya saat ini digendong keluar.

Edgar yang memperhatikan sedari tadi, cuma geleng-geleng kepala akan tingkah adiknya.

"Beri tau, di mana kamar inap kakakmu?" tanya Shane di lorong tersebut dengan tubuh kecil itu masih setia di atas gendongannya.

"Di sana!" tunjuk Elzan asal-asalan. Ia sengaja mengerjai Shane agar bisa berlama-lama dipelukan itu.

Tidak curiga dengan kejahilan demon Elzan, Shane terus melangkah. Sesekali, melirik Elzan yang seakan akan lupa berkedip menatapnya. Tunggu dulu, kenapa Shane baru sadar kalau bocah ini mempunyai kemiripan dengan anaknya sampai tujuh puluh persen? Tapi, Shane yang hanya mengetahui punya anak satu dari Zoya, tidak curiga terlalu jauh akan kenyataan yang ada.

"Paman, kau sangat cocok menjadi Daddy ku," kata Elzan menggoda.

"Tapi kau tidak cocok menjadi anakku. Kau terlalu songong dan menyebalkan," balas Shane.

No problem, Elzan orangnya tidak baperan kok. Dia justru menjawab Shane dengan kata- kata menohok untuk pria itu. "Apa kau tidak pernah mengaca, Paman? Kau juga memiliki sifat begitu."

Astaga, anak siapa sih ini? Pintar sekali membuat Shane bungkam. Sumpah, Shane ingin sekali mengetuk-etuk kepala kecil ini jika tidak mengingat adanya pasal dilarang menganiaya bocah.

"Yang mana ruangan kakakmu?' Shane memilih mengabaikan. Saat ini, ia berada di lorong paling ujung, mentok.

"Di sana, Paman." Tanpa dosa, Elzan menunjuk lorong yang sudah dilewati tadi.

Shane sampai menarik nafas dalam-dalam dengan membatin, Tuhan, panjangkan sabar ku.

"Jangan menakutiku, Paman. Tatapanmu sungguh membuatku ingin pipis di celana."

"Apa? Jangan pipis di atas gendongan ku." Buru-buru, Shane mendudukkan Elzan di lantai karena kebetulan di sekitar mereka tidak ada kursi tunggu. Ia pun ikut berjongkok di depan anak itu sembari mencuri pandang ke arah celana Elzan.

"Belum pipis kok, Paman," cicit Elzan seolah olah paham apa yang dipikirkan Daddynya.

"Jadi sekarang, kau mau di sini atau lanjut ku antarkan ke ruangan Kakakmu?"

Elzan berpikir sejenak. Nanti, Daddynya bisa melihat Lucas dong? Tidak mau gegabah dan berujung disalahkan oleh kedua kakaknya, Elzan segera memberi gelengan sembari berkata, "Tidak usah, Paman. Kau pergi saja."

"Baguslah!' Shane segera bangkit dan berjalan memunggungi Elzan. Beberapa langkah, reflek, Shane menoleh lagi ke belakang.

Elzan tersenyum sambil melambai manis, "Paman, nanti kita akan bertemu lagi," pesan nya ambigu.

Shane sekadar mengedikkan bahu. Lanjut melangkah tanpa menoleh lagi.

Kesempatan itu, diambil baik oleh Elzan, berlari ke arah ruangan Lucas.

"Mommy di mana?" tanya Elzan memastikan keadaan kondusif terlebih dahulu.

"Keluar beli makanan dan katanya mau mencari mu juga."

Biar tidak dianggap hilang, Elzan segera mengirim pesan ke Nabella, kalau dia sudah di ruangan inap kakak nya.

"Apa kau tau, aku bertemu siapa di luar?"

"Tidak mau tau dan tidak mau menebak nebak," malas Lucas efek perut nya yang masih mual.

"Kau sangat menyebalkan seperti Daddy barusan."

Barulah Lucas semangat mendengar nya. "Daddy di sini juga?"

Sebelum menjawab, mulut Elzan komat kamit mengejek. "Ya! Edgar demam. Kalian berdua memang kompak merepotkan."

Lucas cuma diam mendengar cibiran Elzan.

"Oh, ya, Edgar sempat mengeluh kalau dia ingin kabur dari rumah Daddy. Pasti ada masalah."

Ceklek...

"Akhirnya ketemu juga."

Elzan dan Lucas kompak tertuju ke arah pintu, ada Edgar dengan pakaian khas pasien.

"Astaga, kau mengambil resiko, Edgar. Kenapa kau kemari?" Elzan bertanya sambil gelagapan menuju pintu, memastikan apakah Mommy nya sudah ada tanda kehadiran nya atau belum? Oke, aman untuk sementara ini. Elzan, mengunci pintu rapat-rapat.

"Mumpung Daddy ee, tinggal kemwri deh. Lagian, aku kan udah bilang mau kabur."

"Alasannya?" tanya Lucas dan Elzan kompak dengan air muka penasaran setengah mati.

Dengan singkat, padat nan jelas, Edgar menceritakan kenyataan yang diketahui dari mulut Zoya langsung, serta menceritakan ancaman kejam wanita tersebut.

"Astaga, tadi Mommy datang-datang pincang loh cara jalannya, apakah itu ulah bibi zombie itu?" kata Elzan menebak-nebak.

Ceklek...

O'o, siapa yang datang?

"Apa itu Mommy?" kata mereka bersamaan.

1
Ana
siapa yang bawa nabella 🤔
Ana
semoga zoya secepatnya dapat hukuman, kasihan nabella 🥺jalan satu-satunya ya kalian menikah biar bisa bersama si triple selamanya
Ana
ih zoya ini ya jahat banget
Ana
jelaslah ibu kandung 😁
Ana
next
Ana
jangan percaya nabella meskipun shane sombongnya minta ampun tapi dia juga korban kelicikan zoya
Ana
hihihi 😁😁😁berarti dia nyaman tuh
Ana
munafik kamu shane
Ana
ck ngeselin banget sih
Aisyah Luqman
dapat notif langsung baca ...
lanjutttttt
Ana
🤣🤣🤣🤣🤣mereka tuh cocok loh sebenarnya, cuma ya sama-sama keras kepala, apalagi shane sombongnya kelewat batas
Aisyah Luqman
lanjut
Ana
semoga secepatnya zoya tertangkap
Ana
🤣🤣🤣🤣semoga kamu betah shane
Aisyah Luqman
kemarin kok g up ... ???
d tungguin loh ... kirain mo d doble hri ini 😁
Siapa Aku?: Hehehe, maaf klw ga bisa double up, Kak.
total 1 replies
Aisyah Luqman
yaahhhhh... habissssss
lagi dong .....
Ana
yuklah triple satukan kedua orang tua kalian 😁😁😁
Ana
,😂😂😂😂😂
Ana
nah bener tuh😂
Ana
kan mommy kandung mereka yang melahirkan mereka jelas dong mereka nurut 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!