NovelToon NovelToon
Two Hearts One Love

Two Hearts One Love

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: teteh lia

Pernikahan tanpa cinta yang didasari sebuah pengorbanan dan misi balas dendam nyatanya membuat Fahreza Narendra putra terjebak di posisi yang sulit.
Pertemuannya kembali dengan cinta pertamanya, membuat Pria itu kembali harus memilih antara cinta sejatinya atau tetap bertahan dengan pernikahan tanpa cinta yang harus dijalaninya.

Akankah ia lebih memilih cinta sejatinya atau tetap bertahan mengarungi bahtera rumah tangga bersama wanita yang tidak ia cintai.

cerita ini merupakan sekuel dari Cerita "Story of my life"

Yuk simak cerita lengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teteh lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Hana tengah asyik mengobrol bersama Bunda Alya. Keduanya tampak ceria meski waktu menunjukkan sudah hampir tengah malam.

Sementara Vino, pria itu terus saja mencoba menatap Hana sambil menduga-duga apa kiranya yang telah terjadi pada Hana selama tengah bersama Rayyan sejak kemarin malam.

"Bunda,,,, sudah terlalu malam, sebaiknya bunda istirahat dulu, besok pagi bukankah kita berencana untuk menghabiskan uang ayah Vino di Mall." Goda Hana sambil tersenyum dengan kedua tangannya yang terus menggenggam kedua telapak tangan bunda Alya.

Bunda Alya ikut tersenyum, apalagi melihat perubahan putrinya yang sekarang terlihat lebih dewasa, pakaian yang Hana kenakan saat ini pun terlihat lebih tertutup dari biasanya.

"Hana benar, sayang.... Ini sudah hampir larut malam. Istirahatlah dulu. putri kita tentunya juga akan menginap di sini malam ini." Ucap Vino sembari mendekat kearah Alya. Vino mengulurkan tangannya untuk membantu Alya berdiri dan mengajaknya segera pergi ke kamar untuk beristirahat.

"Baiklah, bunda istirahat duluan... Kamu juga istirahat ya, sayang." Ucap Bunda Alya yang kemudian mengecup pucuk kepala Hana. Hana pun tersenyum lebar agar bunda nya tidak perlu mengkhawatirkannya lagi.

Pasangan suami istri itu pun kemudian beranjak pergi menuju kamar mereka, meninggalkan Hana yang masih duduk termenung seorang diri diatas sofa. Hana tidak berniat untuk segera beristirahat di dalam kamarnya di rumah ini.

Hana yakin, setelah mengantar dan menunggu bunda Alya tertidur, ayah Vino pasti akan kembali menemuinya dan tentunya mengajukan banyak pertanyaan padanya.

"Apa yang harus aku katakan pada Ayah? Apa sebaiknya,,,, aku minta bantuan ayah saja untuk menyelesaikan masalah ini? Tapi..... Aku juga tidak ingin terus-terusan merepotkan Ayah Vino." Gumam Hana dengan penuh keraguan.

Benar saja dugaan Hana, setelah 15 menit berselang, Ayah Vino bergegas turun dari tangga untuk kembali menemui putrinya itu dengan banyak pertanyaan yang akan ia lontarkan.

Ayah Vino sengaja menunggu Bunda Alya tertidur, agar bisa leluasa mengobrol dengan putri sambungnya itu. Ayah Vino tidak ingin Bunda Alya curiga dan merasa khawatir dengan keadaan putrinya itu.

"Hana,,, ikut Ayah ke ruang kerja, Ayah!" Titah Vino yang kemudian berjalan lebih dulu menuju ruang kerjanya di ikuti oleh Hana yang mengekor di belakang Ayah Vino.

Sampai di ruang kerja kedap suara itu, Ayah Vino bergegas menutup pintunya rapat-rapat setelah memastikan Hana sudah berada di dalam.

"Katakan pada Ayah,,, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sudah Daddy brengsek mu itu lakukan padamu? Apa dia menyakitimu? Sebelah mana yang sakit....? Katakan pada Ayah, Hana....!"

Rentetan pertanyaan, Vino lontarkan dari mulutnya, kedua tangan Vino bahkan sampai memutar tubuh Hana untuk mencari jejak penyiksaan yang mungkin Rayyan lakukan pada putrinya itu.

"Hana tidak apa-apa, Ayah! Tidak terjadi apapun pada Hana." Jawab Hana yang kemudian menarik kedua tangan Vino dan menggenggamnya.

"Tapi, Hana.... Daddy mu itu,,, Dia pasti......"

"Walau bagaimana pun, Hana adalah putri kandungnya,,,,, Daddy Rayyan tidak akan mungkin tega berbuat sesuatu yang menyakiti Hana." Ucap Hana berusaha meyakinkan Vino yang terlihat tidak percaya begitu saja dengan ucapannya.

Ayah Vino menghela nafasnya, menatap sepasang mata Hana untuk mencari kebohongan disana. Putrinya itu tidak pandai dalam membohonginya. Vino dapat jelas mengetahui setiap kebohongan Hana hanya dengan menatap kedua mata Hana.

Namun kali ini, Ayah Vino tidak mendapati sebuah kebohongan dari kedua mata Hana.

Hana sendiri tersenyum lega, saat melihat Ayah Vino menundukkan wajahnya. Karena itu artinya, ayah Vino percaya dengan kebohongannya saat ini.

"Terimakasih, Ayah... Sudah sangat mengkhawatirkan Hana." Ucap Hana sembari tersenyum.

Hana begitu bahagia, bisa memiliki Ayah sambung yang begitu tulus menyayangi dan mengkhawatirkannya. Dari Ayah Vino jugalah, akhirnya Hana bisa merasakan rasanya disayang oleh seorang Ayah. Rasanya memiliki sebuah keluarga yang utuh.

"Mulai saat ini,,,, tolong jangan mengkhawatirkan Hana lagi. Hana sudah cukup dewasa untuk melakukan dan bertindak apapun yang menurut Hana benar.... Ayah cukup lebih memperhatikan bunda dan Agam saja!" Ucap Hana yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vino.

********

Nayara tengah menatap sendu foto pernikahannya bersama Reza. sebuah pernikahan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Di awal pernikahan mereka, Nayara memang hanya menganggap Reza sebagai seorang Kaka. Namun sebuah moment berkesan di hati Nayara membuat benih-benih cinta mulai bertumbuh di hati Nayara, dan seiring berjalannya waktu, benih cinta itu semakin tumbuh subur berkembang di hati Nayara.

Meski Reza terkesan dingin dan tak berperasaan didepan Nayara, namun Nayara masih bisa merasakan sebuah kelembutan dan perhatian yang sebenarnya Reza lakukan padanya.

Flashback on.

Cuaca dingin yang tengah menyelimuti kota tempat Nayara dan Reza menimba ilmu membuat Nayara yang memang tidak tahan dengan suhu dingin mengalami demam. Sepulang dari menemui Daddy-nya, siang tadi. Nayara hanya tidur meringkuk diatas kasurnya dengan tubuh tertutup selimut tebal. Sementara Reza tengah sibuk berkutat dengan tumpukan berkas tebal nan tinggi menjulang dihadapannya.

Waktu terus berjalan, hingga tak terasa malam pun menjelang. Reza baru sampai ke hunian yang ditempatinya tepat pukul 11 malam.

Saat membuka pintu, Reza sedikit terkejut melihat wajah Nayara yang terlihat pucat, dengan tubuh yang tampak lemah. Meski begitu, Nayara tetap memaksakan dirinya melayani sang suami yang baru pulang bekerja.

Dengan perlahan Nayara melakukan semua tugasnya yang biasa ia lakukan di kamar pribadi Reza. Yakni menyiapkan baju ganti yang akan Reza pakai untuk tidur.

Nayara meletakkan satu stel piyama milik Reza diatas kasur besar nan empuk itu. Menurut peraturan yang Reza buat, setelah meletakkan pakaian Reza, Nayara harus segera keluar dari dalam kamar Reza sebelum Reza selesai membersihkan diri. Namun kali ini, Nayara yang semakin merasa lemas dan pusing, mencoba merebahkan dirinya sejenak diatas kasur Reza, berharap rasa pusingnya segera mereda agar ia bisa segera keluar dari dalam kamar seperti biasanya.

Namun, sampai Reza menyelesaikan acara mandinya, Nayara masih berada didalam kamar Reza. Berbaring dengan posisi meringkuk.

Reza mengerutkan dahinya saat melihat Nayara masih berada di dalam kamarnya dan malah tertidur di kasur empuknya.

Setelah memakai pakaian yang Nayara siapkan diatas kasur, Reza berniat untuk membangunkan Nayara. Namun saat tangan Reza menyentuh lengan terbuka Nayara, Reza merasakan rasa panas di telapak tangannya.

karena penasaran, Reza pun menyentuh kening Nayara dengan punggung tangannya untuk memastikan keadaan Nayara.

"Sepertinya gadis ini demam..." Gumam Reza saat merasakan punggung tangannya terasa panas saat menyentuh kening Nayara tadi.

Melihat tubuh Nayara yang sedang tidak baik-baik saja, Reza berinisiatif untuk membopongnya kembali ke kamar Nayara tanpa membangunkan Nayara yang tampak tertidur lelap.

Dengan penuh kehati-hatian, Reza membopong tubuh lemah Nayara keluar dari kamarnya menuju kamar pribadi Nayara. hingga sampai di kamar Nayara pun Reza meletakkan tubuh Nayara dengan penuh kehati-hatian keatas kasur empuk gadis itu. Reza bahkan memakaikan selimut ke tubuh Nayara.

Selesai dengan Nayara yang terlihat tidur nyenyak diatas kasur, Reza segera keluar dari dalam kamar Nayara untuk menuju ke dapur. Diraihnya mangkuk besar dan termos berisi air panas. Reza juga meraih sebuah handuk kecil bersih yang tergantung di jemuran dekat dapur. Setelah barang yang Reza cari telah ia temukan, Reza kembali ke dalam kamar pribadi Nayara.

Pagi harinya.

Nayara terbangun dengan tubuh yang terasa lebih segar. Nayara baru tersadar jika semalam ia masih berada di dalam kamar pribadi Reza. Maka dengan tergesa-gesa ia hendak beranjak, Nayara berpikir ia masih berada di dalam kamar pribadi Reza, namun sebuah handuk kecil yang terjatuh setelah semalaman menempel di keningnya, membuat Nayara tersadar.

Nayara menatap ke sekelilingnya. Ia baru sadar tengah berada di kamar pribadinya. Tatapan Nayara kemudian tertuju pada semangkuk bubur yang masih mengepulkan uap panasnya dengan aroma yang terasa menggoda, mangkuk tersebut bertengger diatas laci sebelah ranjangnya.

Tidak hanya bubur hangat, Reza juga bahkan menyiapkan satu gelas air mineral dengan sebutir obat pereda demam di sampingnya.

Flashback off.

Nayara tampak menyunggingkan senyum tipisnya, saat mengingat kembali moment berharganya itu. Moment yang ia ketahui saat dengan rasa penasaran yang sangat besar tentang apa yang terjadi saat itu. Nayara sampai mengecek semua rekaman cctv yang berada di seluruh ruangan yang ada di dalam hunian yang ia tempati. Dari sanalah, Nayara dapat melihat dengan jelas, apa yang sudah Reza lakukan padanya saat itu.

Dimulai dari sanalah pula, dimana untuk pertama kalinya Nayara mulai merasa jatuh hati pada suaminya sendiri. Nayara bahkan berjanji untuk selalu setia menunggu Reza berkenan membuka hatinya untuknya.

Namun kini, setelah bertahun tahun menanti. Nayara tidak kunjung bisa meraih hati suaminya itu. Bahkan kini. Reza justru malah mengancam untuk segera bercerai dengannya jika Nayara tidak berusaha membujuk Daddy Rayyan agar mau melepaskan Hana.

"Naya sangat mencintaimu, kak..." Lirih Nayara dengan air mata yang mulai menetes dari kedua mata indahnya.

******

Terimakasih, masih berkenan membaca. 🙏

Semoga selalu di berikan kesehatan untuk kita semua 🙏❤️

1
Lukalama
Ciee... oppa....~ 🥰🥰 datang menghampirimu
Lukalama
Hadeh..., jangan bilang mau nyerang Fathia /Shame//Shame/
Lukalama
pingin tak ulek kepala si Rayyan 🙄🙄🙄
Tini Timmy
hay kk, nanti aku mampir yaww/Smile/
Lukalama
Mau cerai ya Nay....~/Smirk/
Lukalama
apa tuh...?? /Chuckle/
Lukalama
pria yang di jodohkan Rayyan....?? /Shame/
Bening Hijau
reza jhat bnget sama istrinya
Bening Hijau
fathia masa lalu itu harus di lupakan
Zhu Yun
LeeLee mau langsung melamar kamu, Han 🤭🤣🤣🤣

🌹buat kakak author 🤗
Zhu Yun
Otaknya Rayyan masih waras kah... anak orang disayang sementara anak sendiri dituntut begini begitu 🙄🙄🙄🙄
Zhu Yun
Ya itu hasil pengadonan Vino-Alya Za... tampan mana sama dirimu Za 🤭😆😆
Zhu Yun
Nanti juga ujung-ujungnya kalian berdua saling meleyot lagi dengan perasaan kalian masing-masing 🤭🤣🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun
Karena perjuangan kamu sudah sangat terlambat Za... 10 tahun lho Za, bukan 10 hari.
Muliana
3 iklan /Smile/
Muliana
Dia anak pungut, putrimu itu Hana
Muliana
Heh kamu keturunan siapa sih? kenapa bisa tanpa ekspresi gitu /Chuckle/
Muliana
Sadar diri napa sih Reza?
Bilqies
🐠🐠🌹 untukmu Thor
Bilqies
mulai deh dramanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!