NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Nada

Ketulusan Cinta Nada

Status: tamat
Genre:Poligami / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: syitahfadilah

"Sebenarnya Aku hanya terpaksa menikahi mu demi memenuhi permintaan terakhir mendiang Papa, jadi kamu jangan pernah berharap lebih dalam pernikahan ini. Satu bulan lagi Kania kekasihku akan kembali dari luar Negeri, kami sudah berencana menikah setelah dia kembali dan pernikahan kita hanya sebatas itu saja" Farhan Adinata.

Mendengar pengakuan suaminya yang begitu menyesakkan dada, tak menyurutkan keteguhan Nada K.A mencintai suaminya. Ia meminta waktu satu bulan itu untuk menjalankan perannya sebagai istri yang berbakti kepada suaminya. Setelah satu bulan ia akan merelakan suaminya untuk wanita lain. Namun, setelah satu bulan Nada berubah pikiran, ia lebih rela di madu dan menyembunyikan statusnya sebagai istri Farhan demi cinta dan baktinya kepada sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KCN~ BAB 15

"Tuh kan mata kamu jadi sembab gitu gara-gara nangis semalam," ujar mama Sarah ketika Nada baru saja datang dari dapur membawa nasi goreng lalu meletakkannya di atas meja makan.

"Nanti sembab nya juga hilang kok, Ma." Ucap Nada seraya mendudukkan tubuhnya disamping mama Sarah sambil tersenyum.

Nada menyajikan nasi goreng buatannya ke dalam piring mama Sarah, dan inilah yang selalu mama Sarah rindukan ketika Nada ikut tinggal bersama Farhan.

"Ma, tadi aku lihat di grup sekolah ada ajakan untuk mengajar secara sukarela di sebuah desa yang terpencil. Di sana bukan hanya anak-anak, tapi sebagian para orangtua juga membutuhkan pendidikan seperti baca dan tulis," ujar Nada.

Mama Sarah menyimak ucapan Nada sambil mengunyah makanannya.

"Dan kalau Mama izinkan, aku ingin ikut mengajar disana, hanya satu bulan kok, Ma." Lanjut Nada.

"Mama sih setuju aja kalau kamu mau ikut mengajar disana, itu kan termasuk pekerjaan yang mulia apalagi kamu melakukannya secara sukarela. Tapi sebelum kamu pergi, urus dulu perceraian kamu dan Farhan." Ucap mama Sarah.

Nada mengangguk, sejak semalam ia sudah memikirkan semuanya, memang lebih baik berpisah daripada menekan diri dan semakin tersakiti. Dan ia juga sudah memutuskan, ia sendiri yang akan mengajukan gugatan cerai itu.

"Tapi Nada, sebelum itu Mama ingin memastikan satu hal dari kamu," mama menghentikan makannya lalu menatap Nada dengan lekat.

Nada pun menghentikan makannya, menatap mama Sarah dengan kening mengkerut.

"Kamu dan Farhan menikah sudah lebih dari satu bulan, apa kamu yakin nanti tidak akan hamil?" Tanya mama Sarah dengan pelan.

Dan Nada langsung menggeleng dengan tegas sambil tersenyum getir, bagaimana dirinya bisa hamil sementara Farhan saja tidak pernah menyentuhnya.

"Kamu yakin?" Tanya mama Sarah sekali lagi memastikan, ia hanya tidak ingin Nada semakin tersakiti jika telah berpisah dengan Farhan nanti dan Nada dinyatakan hamil.

"Yakin, Ma."

Mama Sarah menghela nafas lega, iapun melanjutkan kembali makannya begitupun dengan Nada. Sesekali mereka saling menyuapi sambil tertawa pelan. Meski hanya berdua tetapi suasananya begitu hangat, mama Sarah tidak pernah merasa kesepian lagi semenjak Nada kembali. Sama halnya dengan Nada, ia bebas menumpahkan segala keluh kesah bahkan air matanya diatas pangkuan mama Sarah, dan setelah ia akan merasa lega.

.

.

.

"Ck!"

Farhan berdecak kesal ketika baru saja membuka mata, tatapannya tertuju pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Ini adalah pertama kalinya ia bangun kesiangan, biasanya Nada akan membangunkan jam enam pagi bila ia kembali tertidur setelah sholat subuh.

Bahkan tadi subuh pun ia sampai tidak shalat karena baru bisa tertidur saat menjelang subuh. Semalam panjang ia terjaga dengan posisi berbaring miring membelakangi Kania, ia tidak bisa tidur karena memikirkan tentang Kania yang ternyata sudah tidak perawan.

Apa itu artinya selama ini Kania telah mengkhianatinya? Padahal selama ini ia selalu menjaga kepercayaan kekasihnya itu, bahkan Nada saja yang telah menjadi istrinya tidak pernah ia sentuh hanya demi Kania. Tapi apa yang ia dapatkan, memikirkan itu semua membuat kepalanya berdenyut nyeri.

Perhatian Farhan teralihkan pada pintu kamar yang terbuka, Kania masuk dengan membawa sebuah nampan yang tampak berisi segelas susu dan roti bakar.

"Mas Farhan sudah bangun rupanya, baru saja aku mau bangunkan." Ujar Kania dengan tersenyum lalu meletakkan nampan yang dibawanya diatas nakas.

"Mas Farhan mau mandi dulu atau mau sarapan dulu?" Tanya Kania, melihat raut wajah Farhan yang tidak bersahabat ia tahu jika suaminya pasti masih marah padanya. Kesalahannya memang sangat fatal karena sudah tidak jujur, maka dari itu ia akan berusaha memenangkan kembali hati Farhan dengan menyenangkan suaminya itu dari hal apapun. Ia juga yang Farhan tidak akan berbuat nekat padanya karena suaminya itu sangat mencintainya.

"Aku lapar, aku mau makan." Ujar Farhan dengan nada datar sembari menyibak selimut dengan sedikit kasar.

"Lain kali bangunkan aku setia jam enam pagi, jangan sampai telat!" Tukasnya lalu merangkak turun dari tempat tidur.

"Mas Farhan mau kemana?" Tanya Kania ketika Farhan berjalan kearah pintu kamar yang terbuka.

"Kau tidak dengar tadi aku bilang apa? Aku lapar, aku mau makan."

"Mas, ini aku bawakan susu dan juga roti bakar. Mas Farhan sarapan dikamar saja."

Farhan berbalik, mengarahkan tatapannya pada segelas susu dan juga roti bakar yang berada diatas meja lalu berpindah menatap Kania.

"Sepertinya kau perlu mencatat apa saja kebiasaan ku. Bangunkan setiap pagi jangan sampai lewat dari jam enam pagi, dan yang paling penting makanan sudah harus tersedia sebelum aku bangun. Dan satu lagi aku ingatkan, aku tidak terbiasa minum susu dan makan roti bakar. Sarapan rutin ku itu adalah nasi goreng dan udang goreng crispy." Jelas Farhan kemudian berbalik mengayunkan langkahnya keluar kamar.

Farhan menghentikan langkahnya ketika melewati ruang makan, biasanya ia akan menghirup aroma makanan kesukaannya disana. Namun, pagi ini jangankan aroma, sepiring nasi pun tidak terlihat diatas meja makan.

Farhan menghela nafasnya dengan berat, kenapa semuanya berbalik hanya dalam satu hari. Dunianya serasa jungkir balik semenjak tidak ada Nada.

Bangun kesiangan, tidak air hangat untuk mandi, tidak ada sarapan dimeja makan. Itu semua tidak pernah terjadi saat Nada masih ada.

Huh, sekali lagi Farhan menghela nafasnya dengan berat sembari mengusap wajahnya. Sepertinya ini juga salahnya yang tidak memberitahu apa saja kebiasaannya pada Kania sebelum mereka menikah.

1
Herina Febriyati
Luar biasa
Herina Febriyati
cocok bgt visual si Farhan,.pengen nonjok deh😂
Nuryati Yati
akhirnya belah duren juga
Fredy: mba mau durennya yg gede ato kecil? 😂😂
total 1 replies
Nuryati Yati
mati aja sekalian kau Kania
Nuryati Yati
Kania kah???
Nuryati Yati
baru mau membuka lembaran baru ada aja cobaannya
Nuryati Yati
haha gatot 😂😂
Nuryati Yati
Farhan udh gk sbr pengen belah duren dan semangka 😁
Nuryati Yati
owalah ternyata Alfan penjahat nya pura2 peduli
Nuryati Yati
apa mungkin Alfan yg sudah merawani Kania 🤔
Nuryati Yati
si Alfan mencurigakan
Nuryati Yati
sudah ku dugong psti Kania dalang nya
Nuryati Yati
payah kau Farhan ibunya sehat di bilang sakit
Nuryati Yati
lanjutkan percerainmu Nada
Nuryati Yati
pasti Kania
Nuryati Yati
coba kalo Kania msih perawan gk mungkin Farhan nyari Nada dasar laki2 geblek
Nuryati Yati
suami dzolim
Nuryati Yati
nikmati aja Farhan gk usah mrh2
Nuryati Yati
enak gk Farhan dpt bekasan
Nuryati Yati
ambil aja Fan Nada jd bunda nya Key, biar nyesel tu Farhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!