NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Markas Besar Wuye

Xinyu menatap sekeliling, dia bergegas mengikuti orang itu sebelum pintu kembali tertutup. Di dalam sana, ternyata bukanlah rumah di bawah tanah yang besar atau gua dengan sekat-sekat berbatu.

Melainkan halaman sebesar halaman utama istana kaisar. Xinyu menelan ludah, ada banyak sekali orang Wuye yang berlalu-lalang di halaman besar itu.

Ada satu bangunan yang berdiri di tengah lapangan, bangunan itu pasti markas utama mereka. Xinyu mencari waktu untuk bergerak perlahan tanpa diketahui siapapun.

Dia berjalan di tepi dan bersembunyi di balik bebatuan alami, sesekali mengintip dan mencari celah untuk menyamar dan segera keluar.

Xinyu melumpuhkan satu orang yang berjalan di dekatnya. Dia bergegas mencuri Pelat Wuye yang dimiliki orang itu. Lantas menggantungnya di ikat pinggang.

Dia berjalan penuh percaya diri menuju tengah halaman luas. Lantas langkah kakinya tiba-tiba terhenti saat seseorang menepuk bahunya.

Xinyu menoleh ke belakang, dirinya nyaris melompat terkejut, seseorang dengan pelat yang sama dengannya memikul jasad seorang pemuda berpakaian hitam.

Orang ini seperti menyuruhnya membawa masuk mayat itu ke dalam markas. Xinyu mengangguk dan mengeluarkan tenaga dalamnya untuk memikul jasad pemuda yang beratnya melebihi berat tubuhnya.

Xinyu melihat wajah mayat yang dipikulnya, dia sudah gemetar karena takut orang ini adalah Yi Xuan.

"Hei, cepat maju."

Dia tersentak karena mendapat seruan galak dari orang di belakangnya, Xinyu membulatkan mata, ternyata tidak hanya dia seorang yang sedang menggendong mayat.

Ada lebih dari lima belas orang sedang mengantri di belakangnya untuk membawa mayat masuk ke dalam markas. Dia segera berjalan memasuki markas sebelum ditegur orang di belakangnya lagi.

Begitu memasuki markas, Xinyu mencium bau amis darah di setiap sudut ruangan. Dia beberapa kali menahan napas, namun bau ini tetap tercium hingga menusuk hidung.

Xinyu diminta meletakkan mayat di bahunya ke dalam kotak yang tak cukup besar. Kotak itu bermuatan rendah. Xinyu tidak tahu bagaimana mayat ini dapat masuk seluruhnya ke dalam kotak.

Orang yang mengawasi proses ini memukul punggung Xinyu—yang langsung tersungkur seketika hingga memuntahkan darah. Orang itu maju dan mematahkan kaki dan tangan mayat agar muat masuk ke dalam kotak.

Lantas darah yang mengucur dari bekas potongan pedang dikumpulkan dalam kendi berwarna hitam. Lalu kendi berisi darah mayat diserahkan lagi pada Xinyu.

"Bawa ke ruangan Bos."

Xinyu menerima kendi besar berisi darah dengan tangan gemetar, dia sedang berusaha menguatkan hatinya untuk tidak membuka identitas di tempat ini.

Bersama orang lainnya, Xinyu memasuki ruangan yang lebih kecil. Di dalamnya terdapat banyak sekali tanaman obat dan ekstrak biji-bijian beracun. Aroma bangkai dan darah dari ruangan sebelumnya tergantikan oleh aroma akar teratai yang dikeringkan.

Xinyu juga samar-samar mencium aroma Yingsu, ternyata markas ini mengelola obat-obatan dan berbagai macam jenis racun dan penawarnya.

Xinyu meletakkan kendi di atas meja, lalu matanya tertuju pada sebuah pintu yang berada di sisi utara ruangan. Dia bertanya pada orang yang baru saja meletakkan kendi di tempat yang sama.

"Pintu itu, ada apa di balik pintu itu?"

Orang itu memandang Xinyu dengan aneh. Dia menatap Pelat Wuye di ikat pinggangnya, "Ternyata kau anggota baru. Itu adalah tempat bagi tamu-tamu penting. Kita sebagai kelas satu, tidak diperbolehkan memasuki ruangan tamu penting."

Xinyu berjalan menyejajari langkahnya, "Bagaimana agar kita ditingkatkan menjadi kelas tiga?" Xinyu bertanya lagi.

"Ayolah, Kawan. Kamu benar-benar anggita baru, ya? Sudah berapa lama? Satu bulan? Satu minggu? Bahkan tidak tahu cara meningkatkan kelas."

"Aku baru satu hari."

Orang itu berkedip, lalu terkekeh, dia menatap Xinyu dengan malas, "Kau harus membawa paling sedikit lima belas mayat dalam sehari. Maka kelasmu akan ditingkatkan menjadi kelas dua, semakin banyak mayat yang kau bawa, kau hisa ditingkatkan menjadi kelas tiga."

Xinyu berani bersumpah kalau ini adalah toko obat yang dia cari bersama Yi Xuan. Ruangan itu pasti digunakan untuk menerima pelanggan penting mereka.

Mayat-mayat yang barusan dimasukkan ke dalam kotak mungkin saja digunakan untuk kepentingan bisnis ini. Xinyu mengutuk orang-orang Wuye dalam hati, bisa-bisanya mereka menculik mayat yang sudah dikubur untuk dijadikan racun dan obat.

"Baiklah, karena sudah berada di sini, aku harus mencari Xianwei terlebih dahulu. Yi Xuan pasti bisa bertahan hingga aku datang menyelamatkannya." Xinyu berjalan keluar dari bangunan berbau bangkai.

Dia bertanya pada orang yang barusan dia tanyai, "Di mana tempat tinggal kita?"

"Astaga. Kamu benar-benar baru bergabung, ya?" Orang itu meminta Xinyu untuk mengikutinya.

Ini sudah waktunya bagi para anggota untuk tidur. Organisasi Wuye hanyalah sebutan untuk orang luar saja. Mereka yang adalah anggota-anggota kecil seperti ini sebenarnya hanyalah pekerja toko obat untuk membantu bos mereka mengumpulkan bahan-bahan obat dan racun. Seperti yang dilakukan Xinyu tadi.

Rupanya, ada pintu lain di sudut halaman luas ini, pintu ini menuju ruang bawah berikutnya. Ada empat buah paviliun cukup besar, yang lebih besar adalah Paviliun Kelas Satu. Semakin kecil, semakin besar tingkatan kelas orang-orang yang meninggalinya. Ada pun paviliun paling kecil ditinggali orang-orang Wuye dengan tingkatan Pengurus Toko atau Pembuat Ranjau. Tingkatan ini lebih tinggi dari Kelas Tiga.

Dia merencanakan penyelinapan di Paviliun Kelas Tiga untuk mencuri satu pelat kelas tiga dan mencari Xianwei. Ruangan di dalam dapur obat tadi perlu dicurigai.

Dia juga harus menegakkan keadilan untuk mayat-mayat yang dicuri itu. Keluarga mereka pasti merasa sedih, dia juga menduga beberapa mayat sengaja dibunuh demi meningkatkan kelas para pekerja.

Xinyu mengencangkan ikat pinggang, pedang Linghuo yang tersembunyi di baliknya turun melingkar lebih kecil. Xinyu menahan napas, dia memasuki Paviliun Kelas Satu dan pura-pura beristirahat untuk menunggu anggota lain terlelap tidur. Xinyu menghela napas, dia beruntung karena sejauh ini tidak ada yang mencurigainya.

Saat di medan perang, Xinyu lebih suka menyerang terang-terangan dari pada menyelinap masuk ke markas musuh untuk menyerang tiba-tiba.

Dia membenci adegan penyelinapan ini. Tapi situasi memaksanya untuk melakukan hal yang tidak dia sukai. Bagaimana pun Langit sedang berpihak padanya.

Pukul satu pagi, Xinyu bangkit dari tempat tidur. Lima orang yang tidur sekamar dengannya sudah terlelap, dia mengendap keluar dari kamar. Dan menatap puncak Paviliun Kelas Dua dari jendela lantai tiga Paviliun Kelas Satu.

Mata kirinya yang begitu tajam sudah memastikan bahwa puncak Paviliun itu kosong, alias tidak ada orang yang berjaga di sana.

Dia memakai kemampuan Qinggong untuk terbang tanpa suara dan hinggap di atap Paviliun Kelas Dua. Dia bergegas bersembunyi saat melihat ada dua orang yang berjalan di bawah sana.

Xinyu mendengus, dia menyesal memutuskan melompat dari atap ke atap. Paviliun Kelas Tiga ramai sekali di atas sana. Dia bergegas turun dan masuk ke dalam Paviliun Kelas Dua.

Hanya ini yang bisa dia lakukan. Dia berjalan perlahan melewati kamar demi kamar dan lantai demi lantai di dalam Paviliun Kelas Dua.

"Aku melihat Anggota Kelas Tiga membawa masuk seorang jenderal pria dari Ibu Kota. Kelihatannya memang jenderal sungguhan, dia memiliki Plakat Emas Jenderal Agung di tubuhnya."

"Tapi sayang sekali, jenderal tampan itu tertangkap Pembuat Ranjau."

"Dia tidak mempunyai tenaga dalam sama sekali. Kupikir meski dia bertarung dengan Pembuat Ranjau, dia tetap punya waktu beberapa detik untuk melarikan diri jika memiliki tenaga dalam."

"Percuma jika seorang jenderal agung tidak bisa bertahan di dunia persilatan. Di beberapa kesempatan mereka diharuskan untuk memiliki lawan hebat dari dunia persilatan."

Xinyu terdiam saat mendengar obrolan itu. Dia tahu yang sedang mereka bicarakan pasti adalah Yi Xuan. Yi Xuan diam-diam mengambil Plakat Emas miliknya karena ingin menyelamatkannya dari pemeriksaan yang dilakukan Organisasi Wuye.

Karena sudah tahu yang menculik Yi Xuan adalah Pembuat Ranjau, Xinyu harus menyelinap ke Paviliun Pembuat Ranjau begitu selesai memerika Paviliun Kelas Tiga dan mencuri pelat di sana.

Dia berjongkok di bawah meja ketika ada seseorang melewatinya, lantas dia mencabut pelat yang tergantung di pinggangnya tanpa terdeteksi. Xinyu tersenyum puas.

Tapi ternyata, dia sepertinya sudah salah orang. Pemilik Pelat yang dia curi mengetuk pintu di sebelahnya bersembunyi. Xinyu menahan napas, jarak mereka hanya terpaut dua langkah kaki orang dewasa saja.

"Tunjukkan pelatmu," orang dari dalam ruangan berseru.

Xinyu semakin panik, jika seperti ini, dia pasti akan segera ketahuan. Dia mencari kesempatan untuk menggeser pelatnya ke bawah kaki orang itu.

Tapi sepertinya dia kurang beruntung dalam hal ini. Dia tertangkap basah saat menggeser pelat ke bawah kaki orang itu.

"Dia mencuri pelatku!" Orang itu berseru dan mengejar Xinyu yang sudah melarikan diri.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!