Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Linda dan Ari makan siang berdua dengan hati yang riang. Linda melayani Ari layaknya sebagai seorang istri melayani suaminya.
Bibik memperhatikan dari kejauhan tingkah Linda dan Ari. " Moga tidak terjadi apa - apa dalam rumah tangga Bu Rani." gumam bibik melanjutkan tugasnya.
"Linda,nanti sore kita jalan yuk. Mumpung Rani ga ada." ajak Ari saat keduanya tengah duduk diruang tengah sambil menonton TV.
"Tanya kak Rani dulu,mas?" ujar Linda polos.
"Ga usah,toh dia juga ada disini." Ari berpindah duduk disebelah Linda namun Linda beringsut menjauh karna masih ada bibik di rumah.
"Kita liat aja,nanti mas." sahut Linda sambil menganti saluran TV. Tidak ada tayangan yang menarik,Linda memilih mematikan TV dan beralih membuka medsos di ponselnya.
"Permisi, pak,non, bibik permisi pulang dulu. Makan malam sudah bibik sediakan di meja." pamit bibik saat jam menunjukkan pukul enam sore. Saat libur bibik akan pulang lebih awal,karna biasanya Rani dan suaminya jarang ada di rumah.
"Ooh baik,bik. Makasih ya bik. " ujar Linda sopan.
Setelah kepergian si bibik Ari langsung memeluk Linda membuat gadis itu terkejut.
"Mas."
"Apa sayang." Ari menciumi leher Linda dengan penuh nafsu membuat Linda kelabakan.
"Mas katanya mau ajak aku keluar." Linda berusaha menghentikan kegiatan Ari yang mulai nakal.
"Ga usah ,yang. Kita di rumah aja." ujar Ari sambil terus menggerayangi tubuh Linda yang meliuk - meliuk karna merasakan sensasi nikmat.
Ari kembali mengulum bibir Linda dan mengiring Linda menuju kamar. Linda bisa merasakan milik Ari sudah sesak dibawah sana dan putranya sendiri juga sudah cenat cenut dan basah.
Tangan Ari mulai membukakan baju Linda satu persatu sehingga terpampang sepasang gunung kembar yang menggoda. Tangannya Wisnu bergerak melepas pengait dan melempar bra Linda sembarangan.
Mata Ari berbinar melihat gunung kembar yang sangat menantang,dengan takutnya Ari melahap puting merah jambu bergantian.
"Mas....o...oh.....mas." teriak Linda merasakan sensasi melayang.
Tangan Ari nakal mulai mencari sesuatu yang sudah basah di bawah sana. Linda melenguh saat jari Ari mulai menekan sebuah benda kecil di bagian intinya.
Linda sudah dibakar gairah,matanya sayu. Ia sudah tidak mengingat apa - apa lagi. Akal warasnya menghilang karna sensasi m yang Ari ciptakan.
Ari mulai menjelajah setiap inci tubuh Linda. Lidahnya bermain di antara kedua paha Linda.
"Masss....." teriak Linda permainan lidah Ari di bawah sana membuatnya melayang dan tubuhnya meliuk - liuk seperti cacing kepanasan. Ia mengigit bibir bawahnya menahan suara yang tidak seharusnya keluar.
Linda membuka matanya yang tadi terpejam saat Ari menghentikan permainannya. Padahal Linda hampir saja samapi dan itu membuat wajah Linda mengerut.
"Mas...." ujar Linda seperti memohon dan itu membuat Ari tersenyum menang.
Perlahan Ari merangkak keatas tubuh Linda yang sudah tidak memakai apa - apa. Linda merasakan milik Ari yang sudah siap mencari gua yang tersembunyi di sebuah lembah lembab. Linda mendorong tubuh Ari saat senjata Ari berusaha menusuk goanya.
"Kenapa,yang?"mata Ari sudah berkabut gairah.
"Aku takut,mas." ujar Linda bergidik ngeri melihat tongkat Ari yang panjang dan besar.
"Ga usah takut,yang. Mas akan pelan - pelan,awalnya memang sedikit terasa sakit tapi setelahnya mas jamin kamu akan melayang dan ketagihan." Rayu Ari yang sudah tidak tahan melakukan penyatuan.
"
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri