Selama hidupnya Lesya memang selalu licik dan tak terkalahkan hanya demi mempertahankan warisan sang ibu. Tetapi dia mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang. Lesya dinyatakan meninggal dan harta warisan miliknya dikuasai oleh pamannya yang serakah.
Siapa sangka dia kembali hidup dan memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Tetapi Lesya dibangkitkan pada tubuh seorang gadis lemah bernama Yiesha yang di biarkan terkurung dan kelaparan berhari-hari. Jiwanya yang penuh dendam ingin Lesya bisa membalaskan perbuatan keluarga tiri dan teman-temannya yang jahat kepadanya. Lesya berjanji.
Hingga Lesya bertemu dengan atasan sekaligus orang yang membantunya untuk membalaskan dendam. Kenzo pewaris keluarga Will yang buruk rupa. Ingin membuktikan jika dia pewaris yang sah atas kekayaan milik ayahnya.
Bagaimana cara Lesya membalaskan dendamnya? Yukkk... mari kita simak bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(³log27 x ²log 32) - ( 3 tan² 45⁰)
Karena perutnya terasa lapar, Yiesha terbangun dari tidurnya. Dirinya linglung dan merasa heran mengapa berada di kamar apartemennya. Padahal terakhir dia berada di lobby sedang menunggu Kenzo pulang.
Yiesha merutuki kebodohannya mengapa bisa tertidur begitu pulas sampai-sampai tidak bangun saat dipindahkan hingga apartemen, lantas dia pun mulai mencari-cari dimana keberadaan ponselnya.
"Kok banyak panggilan tak terjawab dari Kenzo??"
Yiesha begitu heran setelah membuka ponsel miliknya. Ada sekitar sepuluh panggilan tak terjawab dari Kenzo. Jika bukan Kenzo yang mengantarkannya pulang lantas siapa, itu pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Tetapi hanya Kenzo yang mengetahui dimana apartemen tempat tinggalnya.
Rasa lapar pada perutnya tak tertahankan, Yiesha memutuskan untuk bangun dan pergi keluar untuk mencari penjual makanan, dia teringat jika tidak ada bahan makanan yang masih tersisa hanya ada mie dan beberapa makanan beku, Yiesha sedang malas memasak karena seharian lelah bekerja sehingga tubuhnya terasa lemas.
"Ahh ya ampun Kenzo!!!" pekiknya merasa kaget.
Kenzo tertidur di depan pintu apartment Yiesha dalam kondisi memeluk kedua kakinya, tubuhnya juga terasa begitu dingin karena terpaan angin malam.
"Kenzo.... Ken. Bangun lah Ken, jangan membuatku cemas..."
Yiesha mencoba membangunkan Kenzo dengan menepuk-nepuk pipinya, bibirnya pucat karena tubuhnya kedinginan.
Mendengar suara yang dia kenali, Kenzo berusaha bangun, dia tidak sadar tertidur di depan pintu apartemen Yiesha.
"Sha, akhirnya kamu keluar juga. Saya kira akan mati kedinginan di sini," ucapnya begitu lirih.
"Kenzo jangan bercanda. Maaf aku tidak tahu kalau kamu datang ke sini dan aku mengira kamu yang sudah mengantarkanku pulang. Ya sudah kita masuk saja kedalam, kamu sudah kedinginan seperti ini," ucap Yiesha dengan sendu.
Dengan sangat hati-hati bisa memapah Kenzo dan membawanya ke dalam. Yiesha segera berlari kedalam kamarnya dan mengambil selimutnya untuk menghangatkan tubuh Kenzo.
"Ini diminum dulu air angetnya Ken, maaf cuma ada air putih," sahut Yiesha.
Dalam sekali tegukan Kenzo meminum air yang diberikan oleh Yiesha, meskipun hanya segelas air putih biasa yang hangat namun efeknya langsung terasa di tenggorokan dan lambungnya.
"Terima kasih banyak Sha, itu sudah sangat menolong saya. Saya hanya ingin meminta maaf karena sudah membuatmu menunggu tanpa kabar," jawab Kenzo dengan penuh penyesalan.
Yiesha tampak berpikir sejenak, masih bertanya-tanya siapa yang susah membawanya pulang, dengan lekat dia memandang Kenzo yang masih terlihat sedikit pucat di bagian bibirnya.
"Jika bukan kamu yang membawa pulang ke apartemen?" todongnya langsung
"Firza," jawab Kenzo langsung tanpa berfikir untu menyembunyikan faktanya.
"Apaa!!! Pak Firza bagaimana bisa? Aahhh Ken, itu memalukan, beliau pasti.... Aaaaarrrrggghhhhhj!!!"
Yiesha melampiaskan nya dengan menjambak rambutnya. Entah harus bersikap bagaimana jika nanti akan bertemu dengan Firza di kantor, yang jelas Yiesha malu.
"Sudahlah tidak usah berlebihan. Dia mungkin tidak tega melihat kamu tertidur di lobby makanya dia berpikiran untuk membawamu pulang ke apartemen," ucap Kenzo dengan datar.
"Bagaimana kau tahu itu, emangnya kau ada disana pada saat itu? Kenapa bukan kamu aja Ken, kan aku tidak akan malu seperti ini!!" ujar Yiesha kesal
"Andai saya bisa saya pasti akan merebutmu dari Firza. Dan bukannya kamu sendiri yang menginginkan hubungan kita disembunyikan?"
Yiesha terdiam, jawaban Kenzo memang benar adanya. Dia tak lagi banyak berbicara dan hanya diam.
"Maaf, andai saya lebih cepat datang mungkin tidak akan ada kesempatan untuk membawamu pulang ke apartemen."
Krucukkk
Krucukkk
Krucukkk
"Sha, kamu lapar? Memangnya kamu belum makan malam?" tanya Kenzo dengan khawatir.
Yiesha menggelengkan kepalanya sambil menahan malu. Lagi-lagi perutnya harus bersuara nyaring saat bersama Kenzo.
"Dasar cacing-cacing tak tau diri!!!" rutuknya dalam hati.
"Terakhir aku makan kotak bento yang kau berikan Ken. Setelah itu aku belum sempat makan lagi karena menunggu kabar darimu. Sebenarnya kamu kemana? Kenapa tidak kunjung membalas pesanku?"
"Akan saya ceritakan setelah kita makan, kebetulan saya juga lapar," jawab Kenzo.
Kemudahan dia mengambil ponselnya dan membuka sebuah aplikasi untuk memesan makanan. Seolah tahu apa yang ingin dimakan oleh Yiesha, Kenzo langsung meng-order nya tanpa bertanya terlebih dahulu.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Kenzo pun menceritakan apa yang terjadi kepadanya, Yiesha tak menyangka jika kejadian buruk telah menimpa calon suaminya tersebut.
"Ya untung saja ikan buntal kesayangan mu itu cepat datang, jika tidak mungkin akan tersebar berita skandal tentang pewaris grup Will," ujarnya usai menceritakan kejadian yang menimpanya.
Itupun berdasarkan cerita versi supir yang mengantar Kenzo karena dia belum bertanya banyak kepada Thomas.
"Lalu apa yang akan di lakukan kepada wanita itu?" tanya Yiesha begitu serius.
"Itu urusan Thomas, saya tidak ikut campur," jawab Kenzo malas.
Pembicaraan mereka harus terjeda karena kurir yang membawa pesanan makanannya sudah datang. Tak menunggu waktu lama, Yiesha langsung mengambilnya dan membukanya, bersiap untuk makan.
"Huuuaaaa.... Nasi goreng, wanginya eeemmmm pasti enak. Terima kasih calon suami," seru Yiesha sambil menyuapkan makanannya ke dalam mulut.
Rasa enak dan gurihnya nasi goreng begitu menggoyang lidah, tanpa dasar Yiesha memakannya sangat lahap, kedua pipinya menggembung saking banyaknya nasi goreng yang di masukkan kedalam mulutnya.
Kenzo hanya tersenyum tipis melihat tingkah lucu saat Yiesha makan. Teringat saat pertama kali mereka bertemu, Yiesha makan dengan sangat lahap tanpa rasa jaim sama sekali.
Mungkin jika Yiesha tahu berapa harga nasi goreng yang di pesan oleh Kenzo, dia tidak akan memakannya. Harga satu porsinya saja sekitar dua ratus lima puluh ribu, dipesan dari hotel bintang lima yang dibuatkan oleh chef terbaik. Jangan lupakan potongan daging Wagyu terbaik yang dimasak dengan saus spesial sehingga menciptakan sensasi gurih yang khas,Yiesha berpikir itu hanya daging sapi biasa.
❤️
❤️
❤️
Seorang wanita paruh baya tengah duduk di sebuah kedai kopi yang letaknya di pinggiran kota. Dia tengah menunggu seseorang yang akan membawa informasi penting untuknya. Di temani secangkir kopi Thailand, wanita tersebut melihat lalu lintas kendaraan di jalan raya sebagai hiburannya.
"Maaf nyonya saya terlambat, jalanan begitu padat," ucap seorang pria.
Dia langsung duduk di kursi yang kosong didepan wanita itu. Jantungnya sangat berdebar kencang, seperti hendak menghadapi dewa kematian.
Tanpa banyak berkata pria tersebut langsung mengeluarkan amplop coklat yang dia simpan didalam tasnya kemudian diletakkan diatas meja. Amplop kotak tersebut begitu tebal, wanita paruh baya itu pun segera mengambil dan membuka untuk melihat isinya.
"Apa ini?? Mengapa kamu berikan uang?? Saya butuh informasi tentang wanita ja--lang itu dengan segera. Kamu bilang dalam dua hari tapi ini sudah nyaris seminggu dan belum ada hasil sama sekali!!"
Wanita itu sangat marah dan kesal, rasanya ingin memakan pria yang ada di hadapannya. Ternyata selama ini dia hanya mendapatkan harapan palsu.
"Maaf nyonya, sekali lagi saya mohon maaf karena tidak bisa menyelesaikan tugas yang nyonya berikan. Ini semua di luar kendali saya nyonya, Saya sudah berusaha maksimal untuk mendapatkan semua informasi mengenai wanita itu."
.....
"Bukannya saya tidak melakukan apa-apa nyonya, tetapi sepertinya wanita itu bukan wanita sembarangan. Semua akses tentang informasi wanita itu tidak ada dan sepertinya ditutupi oleh seseorang. Bahkan dalam beberapa hari ini saya merasa setiap gerak gerik diikuti oleh seseorang. Saya takut nyonya, makanya saya mengembalikan semua uang yang Nyonya sudah berikan."
Kedua bola mata pria itu pun selalu mengawasi kondisi di sekitarnya dengan sangat awas. Kemanapun dia pergi dan beraktivitas selalu merasa ada orang yang tengah mengawasinya. Hidupnya saat ini begitu tidak nyaman.
Braaakkkkk
"SAYA TIDAK SUKA KEGAGALAN, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGAN SAYA HAH!! SAYA KECEWA!!"
Dengan wajah yang merah padam dan kedua matanya melotot wanita tersebut menggebrak meja sehingga menimbulkan perhatian dari pengunjung yang ada di kedai kopi tersebut.
"Saya minta maaf Nyonya, tetapi saya lebih memilih nyawa saya nyonya. Saya masih punya keluarga dan belum siap mati," ucap pria tersebut penuh penyesalan.
"Kurang ajar. Benar-benar tidak bisa diandalkan!!!"