Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Menjaga Ozkhan
Melihat keintiman kedua chef Iris membuat Arka tidak tahan, yang dia heran Elna sedang bersama dengan adiknya sendiri tapi kenapa dia tidak terima?otaknya mencoba mencari tau apa yang sedang terjadi pada hatinya.
Drt.. drt..
"Cepat keluar, aku sudah lama menunggumu!!"Arka menelpon Elna,saat ini dia sudah berada di dalam mobil.
"Siapa yang menelponmu?"Tanya Rey,karena wajah Elna berubah pias setelah mendapat panggilan mendadak dari seseorang."Bukan siapa siapa,saya duluan ya chef."Begitu kata terakhir yang Elna ucapkan sebelum meninggalkan Rey.
"Kenapa kau lama sekali." Arka menatap tajam pada Elna yang sudah duduk di sampingnya."Apa kau pernah melihat seorang CEO menunggu bawahannya?"Arka menaikkan intonasi suaranya."Aku juga tidak pernah menyuruhmu untuk menunggu ku,yang mau juga kan kau sendiri,dasar."Elna menggerutu dengan suara yang sangat pelan,tapi masih bisa di dengar Arka."Apa kau bilang?"
"Saya tidak bilang apa apa tuan."Elna menghindar."Jangan berbohong."Arka kembali menatap Elna,mobil masih berada di tempatnya belum meninggalkan parkiran,mereka masih sibuk berdebat."Tidak,saya tidak bohong."Kali ini Elna juga menatap Arka,mata mereka bertemu,namun secepat kilat Elna membuang pandangannya dan kembali melihat lurus ke depan,dan jangan tanya jantungnya yang saat ini berdebar sangat kencang.
"Pakai sabuk pengamanmu."Arka lebih memilih untuk mengalah,dan Elna pun melakukan apa yang Arka suruh."Ini kenapa tidak mau,kemarin kemarin bisa,kenapa hari tidak."Elna sibuk memasang sabuk pengaman yang entah kenapa sulit sekali dia lakukan,melihat Elna yang kesusahan akhirnya Arka turun tangan.Dia mendekat,menarik sabuk pengaman yang ternyata memang tersangkut.Elna harus menahan nafas saat Arka berjarak beberapa senti dari wajahnya.Dan apesnya tangan Elna salah menekan pengaturan kursi hingga sandaran kursi itu berubah posisi menjadi lebih landai dan otomatis Arka tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sendiri dan alhasil bibir mereka tanpa sengaja menyapa satu sama lain.
Cup....Mata Elna membola sempurna,Refleks dia mendorong tubuh besar Arka karena kaget sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya.Namun kekuatannya tidak seberapa di bandingkan tubuh Arka yang menindihnya,hingga tubuh itu tidak bergerak sama sekali."Kau sengaja mengambil kesempatan ini kan,agar bisa menciumku."Arka sedikit menjauh kan kepalanya dan menggoda Elna yang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Ti,,tidak,,,"Elna masih mendorong tubuh Arka,tapi percuma itu tidak akan berhasil kecuali Arka sendiri yang berpindah tempat.Arka menatap dengan intens wajah Elna,wajah putih mulus tanpa jerawat,alis tebal,hidung mancung dan terakhir bibir merah tanpa polesan lipstik yang baru saja bersentuhan dengan bibirnya.Dengan kesadaran penuh,Arka melabuhkan kembali benda kenyal miliknya,ingatannya kembali di malam lima tahun yang lalu,dan rasa nya masih sama,masih manis seperti dulu.
Elna memberontak,tidak terima saat Arka dengan begitu saja menciumnya.Elna mendorong tubuh Arka sekuat tenaga.Arka akhirnya melepas pagutannya dan seketika tersadar kalau apa yang dia lakukan saat ini salah."Maafkan aku."Ucapnya lalu membersihkan bibir Elna yang basah karena ulahnya.
Situasi berubah dingin sedingin antartika,setelah memasangkan sabuk pengaman dan memperbaiki posisi kursi Elna,Arka kembali ke tempat duduknya,memperbaiki perasaan nya kemudian menyalakan mesin mobil dan melajukan kendaraan meninggalkan hotel menuju rumah sakit.Hening,masing masing sibuk dengan pikirannya,hingga tidak terasa mereka tiba pelataran parkir rumah sakit.
Elna jadi lebih pendiam setelah kejadian tak terduga yang terjadi tadi.Begitu pun dengan Arka,dia bingung untuk memulai pembicaraan dengan Elna,dulu saat dia menciumnya dengan beringas Elna tidak bisa berbuat apa apa karena dalam pengaruh alkohol,tapi sekarang berbeda,semua dalam kondisi sadar,dan ternyata di luar dugaan wanitanya itu seperti tidak menyukai sentuhan laki laki.
Elna berjalan meninggalkan Arka,dia sungguh malu menatap wajah pria yang sudah dengan lancang menyentuh bibiirnya.Sesampai di dalam ruangan, pemandangan tidak menyenangkan menyapa Elna karena Efrina yang sedang menjaga Ozkhan terlihat panik."Ozkhan kenapa Anne?"Tanya Elna segera menghampiri Ozkhan."Tiba tiba demamnya sangat tinggi,Anne sudah panggil perawat,dia sementara mengambilkan obat untuk Ozkhan dan katanya darahnya mau di ambil lagi untuk di periksa,takutnya trombosit nya turun lagi."Efrina menjelaskan dengan wajah yang terlihat khawatir.
"Ozkhan,, ini bunda nak,mana yang sakit sayang?" Elna duduk di tempat tidur sambil memegang kepala Ozkhan.Bersamaan dengan itu Arka masuk ke dalam kamar perawatan.Dia cukup kaget melihat Elna yang sedang menangis di depan Ozkhan.
Karena penasaran, Arka menghampiri Efrina yang dalam kondisi seperti Elna,menangis."Ozkhan kenapa teyze?"Arka mulai khawatir."Suhu tubuhnya tiba tiba tinggi sekali, padahal tadi siang dia masih main."Efrina menjelaskan kondisi Ozkhan sekarang, perlahan Arka mendekati buah hatinya. perawat juga sudah memberikan obat penurun panas.Namun saat akan pengambilan sampel darah Ozkhan mulai berulah."Tante suster,tadi siang kan darahnya Ozkhan sudah di ambil, kenapa di ambil lagi,tangan Ozkhan kan jadi sakit."Keluh nya.
"Maafkan tante suster ya nak, tapi ini juga untuk kesembuhan Ozkhan." Perawat tetap mencoba membujuk Ozkhan."Tapi kan sakit tante."Ozkhan masih tetap bertahan.Elna juga mulai pusing bagaimana cara membujuk Ozkhan,karena tidak biaanya dia seperti itu.Akhirnya Arka datang menghampiri Elna dan memegang lengan nya.."Sini biar aku yang bujuk."
Elna mengalah dan lebih memilih menyerahkan semuanya pada Arka.Mereka bertukar posisi,Arka menggantikan Elna dan duduk di tempat tidur sebelah Ozkhan."Hai anak ganteng."Sapanya lalu memegang pipi Ozkhan.Arka cukup kaget karena tubuh Ozkhan sangat panas.Ozkhan mengalihkan pandangannya pada sosok pria tampan berjas yang duduk di sampingnya."Hai tuan Arka,maaf karena harus melihatku seperti ini,aku jadi terlihat lemah di depan mu tuan."Penuturan Ozkhan jadi terdengar lucu di telinga Arka."Siapa bilang,kamu tetap pria sejati,iyakan bunda?"Arka meminta pembenaran pada Elna yang gelagapan karena mendapat pertanyaan tiba tiba dari Arka."I..Iya,Ozkhan memang anak yang berani dan tentu saja Ozkhan adalah pria sejati."Tutur Elna."
"Pria sejati itu tidak takut dengan apapun,apalagi hanya jarum sekecil itu,itu tidak ada apa apanya di bandingkan keberanian Ozkhan ,iya kan?"Arka kembali membujuk Ozkhan dan ternyata itu berhasil.Dengan sukarela dia menyerahkan tangannya pada perawat,meskipun harus menutup mata dan di peluk oleh Arka."Anak pintar."Arka memuji keberanian Ozkhan sambil mengusap kepalanya.
"Makasih nak Arka,teyze tidak tau apa yang akan terjadi jika kamu tidak ada."Efrina sangat berterima kasih dengan kedatangan Arka,berkatnya kerewelan Ozkhan bisa teratasi."Arka menjawab dengan tersenyum."Sebaiknya Anne pulang,biar Elna yang jaga,kebetulan juga besok Elna off,jadi bisa menjaga Ozkhan."
"Baiklah,tapi tidak apakan Anne meninggalkanmu sendirian?"Tanya Efrina terlihat ragu.Elna tersenyum kemudian menganggukkan kepala."Tidak apa Anne,aku akan menghubungi Anne kalau tiba tiba demamnya naik lagi,Anne juga harus banyak istirahat,toko juga sudah dua hari tidak beroperasi.Nanti saya akan coba berbicara dengan chef Rey,mudah mudahan dia memberikan cuti untuk beberapa hari."Setelah mendapat persetujuan Elna,Efrina pun meninggalkan rumah sakit,tapi sebelum itu,Elna tidak tau kalau sebenarnya Efrna sudah meminta tolong pada Arka untuk menemani Elna dan Ozkhan,jadi dia bisa sedikit lega untuk meninggalkan keduanya.
"Jangan berbuat macam macam pada putriku,kalau sampai itu terjadi aku akan melaporkanmu pada Alara." Begitu bunyi pesan yang Efrina kirim begitu keluar dari kamar perawatan.
...****************...
kek gak ada yg lain aja
kek g ada orang lain aja gitu.
kek dah habis aja stok cewek cowok