NovelToon NovelToon
Nikahi Aku, Pak

Nikahi Aku, Pak

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Konflik etika / Tamat
Popularitas:689.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

Ingin berbuat baik, Fiola Ningrum menggantikan sahabatnya membersihkan apartemen. Malah menjadi malam kelam dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kesuciannya direnggut oleh Prabu Mahendra, pemilik apartemen. Masalah semakin rumit ketika ia dijemput paksa orang tua untuk dijodohkan, nyatanya Fiola sedang hamil.

“Uang yang akan kamu terima adalah bentuk tanggung jawab, jangan berharap yang lain.” == Prabu Mahendra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Lambat ....

Hampir tiga jam perjalanan, akhirnya tiba di kampung. Wajah Ola masih sembab akibat menangis diperlakukan kasar oleh ayahnya. Tidak aneh kalau omongan, dari masih remaja sudah sering mendapatkan bentakan. Namun, sampai menampar dan diseret, ia merasa seperti bukan putri pria itu. Dalam perjalanan ayahnya masih saja menuding Ola sebagai anak durhaka.

Mobil berhenti di depan rumah. Ibu sambung Ola sudah menunggu sambil berkacak pinggang.

“Turun!” titah Ayah sudah membuka pintu mobil dan turun lebih dulu.

Ola memilih keluar melalui pintu di sebelah kanannya.

“Jangan mencoba kabur kamu.”

Menatap sekeliling, Ola melihat ada tiga pria lain yang tidak dia kenal. Kalau mang Ujang dan supir memang bekerja untuk ayahnya dari dulu dan dua orang asisten rumah tangga.

Namun, ketiga pria asing itu entah siapa. Yang dia tahu usaha Ayahnya sedang tidak  baik, mana mungkin menambah pekerja.

“Disuruh pulang baik-baik, nggak mau. Mau jadi apa kamu di Jakarta. Makin lama makin kurang ajar.” Ola mengabaikan ibu sambungnya mengoceh.

Penampilanya sedikit kacau. Rambut berantakan, wajah sembab dan mengenakan piyama.  Dari pada mendengar lagi ocehan tidak berguna, Ola memilih masuk ke rumah untuk ke kamar.

Namun, dihalangi oleh ibu dengan mencengkram wajahnya.

“Kerja apa kamu di sana, nggak mungkin Cuma bersih-bersih apalagi sambil kuliah. Wajah kamu kok kelihatan makin cantik, nggak murah perawatan biar terlihat cantik. Jangan-jangan kamu kerja haram.”

Menghempaskan tangan itu, Ola berusaha tidak terpancing untuk berbuat kasar. Ia harus segera berbaring, perutnya terasa kram sejak tadi.

“Aku tidak butuh perawatan mahal, sudah cantik dari lahir. Mungkin warisan dari bunda.”

“Heh, Fiola ….” Teriak Ibu, tapi diabaikan.

Sampai kamar Ola langsung berbaring, menger4ng memegangi perutnya.

“Neng Ola.” Bik Encum istri Mang Ujang sudah berada di kamar. “Ya ampun neng, kenapa?”

“Perut aku sakit bik.”

“Mau makan?” Ola menggeleng pelan.

“Bersih-bersih dulu ya, terus ganti baju. Bibi buatkan sarapan, neng pasti belum makan. Ayo, nanti bapak sama ibu marah lagi.”

Bukan hanya marah dan memperlakukan putrinya dengan kasar, setelah memastikan Ola sudah ke toilet dan berganti pakaian. Bik Encum membawakan sarapan, ayah Ola meminta wanita itu keluar.

“Jangan macam-macam, apalagi kabur.”

Brak. Pintu ditutup dan dikunci dari luar. Tidak ada jalan lain keluar dari kamar, jendela dipasang teralis. Ola menghela nafas, mengusap perutnya.

“Pak Prabu, tolong aku.”

***

Sedang tergesa karena khawatir dengan kondisi Ola, Gama malah berbelok di rest area.

“Kok ke sini?” tanya Maya. “Jangan bilang habis bensin, mobil mahal tapi nggak ada bahan bakarnya.”

Gama melirik sekilas lalu menepi. Sebenarnya Prabu ingin bertanya juga, tapi sudah diwakilkan oleh Maya.

“Pak, itu orang kita. Sepertinya ada masalah,” ujar Gama karena share loc yang dikirim terhenti di tempat itu.

Tampak dua orang pria menghampiri mobil. Gama dan Prabu pun keluar. Ternyata mobil yang mengikuti mobil dimana Ola berada, kehilangan jejak. Prabu kembali ke mobil mengambil dompet Ola yang tertinggal di kamar dan mengeluarkan kartu identitas.

“Ini alamat tempat tinggalnya, kita ke sana sekarang,” ajak Prabu. Harus sekarang menemui Ola, memastikan wanita itu baik-baik saja. Ada perasaan tidak enak, khawatir terjadi sesuai dengan Ola dan kandungannya.

Orang kepercayaan Prabu memfoto kartu tersebut.

“Berangkat sekarang,” ujar Gama.

Tidak mudah mencari alamat yang dituju. sudah lebih dari empat jam perjalanan, masih belum sampai. Melewati perkebunan karet lalu memasuki perkampungan. Kedua mobil beriringan menjadi perhatian warga. Mobil milik Prabu terlihat mewah dan mencolok berada di tempat itu.

Sempat berhenti menanyakan rumah Ola karena mereka sudah berada di alamat yang sesuai. Ternyata tidak dikenal. Ketika disampaikan, Fiola Ningrum yang bekerja di Jakarta. Ada warga yang menunjuk satu rumah.

“Pak Samin, anaknya kerja di Jakarta. Biasa dipanggil Eneng, bukan Ola. Coba aja ke sana.”

Berjarak dua ratus meter, mobil Prabu akhirnya memasuki halaman rumah yang dimaksud. Cukup luas, ada pohon besar di depan dan sekitar rumah. Jarak dari rumah yang satu dengan yang lain tidak terlalu dekat.

Rumah terlihat sepi. Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah. Maya langsung menghampiri dan memberi salam.

“Ini benar rumah Fiola Ningrum?” tanya Maya.

Wanita itu menatap Maya dan orang-orang di hadapannya. Menduga kalau mereka bukan orang sembarangan dari penampilannya.

“Neng Ola, iya ini rumah Fiola. Saya yang mengasuh Neng Ola dari kecil.”

“AH, syukurlah,” ucap Maya. “Ola nya ada, kami dari Jakarta, mau bertemu. Pria itu,” tunjuk Maya ke arah Prabu. “Dia calon suaminya.”

“Calon suami?” tanya Encum heran.

Merasa ada yang aneh, Prabu ikut mendekat begitupun dengan Gama.

“Bisa kami bertemu Ola.”

“Neng Ola dibawa Bapak. Mau dinikahkan dengan anak Juragan Marta.”

“Hah, nikah?” tanya Maya lalu menoleh ke arah Prabu.

“Nikah dimana bu?” tanya Gama. Ia mengangguk saat Encum menjelaskan lalu semua gegas kembali ke mobil.

“Bapak sih lambat, coba kalau dari kemarin-kemarin mau tanggung jawab. Nggak akan ada drama begini. Gimana kalau Ola udah jadi istri orang?”

 

 

 

1
Sintia Dewi
lahhh...mana si kadal tau lg ola dirawat dimna..dikasik tau pasti ini keluarga toxicnya ola sm si kadal...gk kapok2 ni orang
Sintia Dewi
butuh bantunya pasti gk jauh2 dari uang...udh dibayari hutangnya dikasik uang jg 100jt masih aja mau malak anak sm mantunya...dasar ayah durhaka
Sintia Dewi
hayoo katanya mau peluk kalok beneran dateng..udh dteng malah malu dengan tampilan dirinya sendiri🤭🤣...maya2
Sintia Dewi
maya maya mulutmu nyerocos aja
ayu cantik
suka
Nisa
Seru cerita nya
Tini SiBoru Juntak
trimakasih buat author
cerita nya gk bnyk konflik yang bertele-tele
Hr sasuwe
👍
Dey Desuka
ampuun....dah c Maya bikin aku ngakak pagi2
Irma Susanti
🤣🤣🤣
chess🍂
ya tuhaaan Maya,,,,ini sangat bagus buat d tiru ya thor😄😄😄
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Shee
dikira hidup di jakarta enak kali, belum tau dia g semua orang jakarta kaya raya. duh si amel perlu di suapin pake sendal Swalow biar sadar kayanya😂
Shee
ketawa Mulu kalau bab Maya sama gama 😂😂😂
kasian banget maya di kacangin mulu😂
Yurniati
aku suka keseruannya cerita nya,,,,,, 😘😘
tetap semangat terus,,,
dengan cerita seru lain nya,,,,,
Yurniati
tetap semangat terus,,,,, 💪💪👍👍
Yurniati
karna ada maya cerita jadi seru,,,,,,
tetap semangat terus,,,,, 💪💪👍👍
Santika Aprilianti
aku suka kk karyanya, ceritanya bagus! juga tidak ada penambahan akhiran "k" dan "h" pada kata-kata, enak bacanya kyk jalan tol lancar jaya tanpa hambatan, hanya ada sedikit typo bsa dipahami.
Aquarius97 🕊️: Halo sahabat pembaca ✨ Aku baru saja merilis cerita baru berjudul CINTAKU MENTOK DI WANITA MALAM 🖤 Mampir yuk siapa tahu kamu tertarik nantinya 🤗 Dukung dengan Like dan komentar yah, karena setiap dukunganmu berarti buatku. Terimakasih.
total 1 replies
Linsi bleskadit
Sadewa lebih gnteng, mending dia jdi prabu
dtyas (ig : dtyas_dtyas): baca juga yg Sadewa ka 😄
total 1 replies
Linsi bleskadit
bayanganku, Prabu itu wajahnya kayak pandu😍
Santika Aprilianti
pantas bukan panas mungkin, ya kak🤔?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!