"aku ingin menikah lagi " ucap seseorang, seseorang yang sedang berkutik di dapur langsung di membalikan badan mendengar seseorang yang datang. sebelum menghampiri suaminya Hana menyelesaikan pekerjaan nya terlebih dahulu, dan langsung menghampiri suaminya mencium tangan suaminya.
" menikah lah jika itu yang membuat mas bahagia " jawab nya dengan senyum yang sangat manis dia tunjukan pada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
" oh iya apa benar yang ku dengar jika kau bukan docter tetap di sini " tanya Karin hati-hati, Saputra tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya.
"iya kau benar, aku hanya docter pendamping di rumah sakit ini " ucap Saputra santai.
"bagaimana bisa " ucap Karin tak percaya.
"seperti yang kau bilang tadi, suatu saat siap atau tidak aku harus menggantikan posisi Daddy di perusahaan tidak mungkin aku membiarkan mommy mengurus semuanya, tapi sebelum itu aku harus menyiapakan diri untuk terjun ke dunia bisnis karna menurutku dunia bisnis sangat mengerikan jika kita tidak mempunyai bekal yang banyak " ucap Saputra beritahu.
"ya kau benar, dulu aku sempat berpikir jika dunia bisnis itu mudah tapi saat aku jalani itu tidak lah mudah, banyak yang menginginkan kita jatuh dari apa yang kita usahakan, sadis bukan, kita yang usaha tapi dengan begitu mudah mereka ingin merebut hak kita " ucap Karin kesal.
"kalau boleh meminta aku ingin jadi anak kecil lagi, yang tak tau apa-apa selain bermain makan dan hal menyenangkan lain nya" ucap karin.
"kau benar, tapi begini lah hidup tak semulus ala yang kita bayangkan "
"kita sudah sampai " beritahu Karin, tak butuh waktu lama Karin langsung membuka pintu kamar inap sahabat nya.
ceklek .....
saat mendengar pintu ruangnya terbuka Hana sudah bisa menebak siapa yang datang, tapi kali ini dia tak sendiri.
"maaf jika membuat mu menunggu " ucap Karin tak enak.
"it's okey, seharusnya aku yang berterima kasih pada mu, sudah mau aku repotkan " ucap Hana.
"ah tidak, tidak aku sama sekali tidak merasa di repot kan dan oh iya ini sahabatku " ucap Karin mengenalkan sahabatnya.
"pagi docter " sapa Hana lembut dan tak lupa senyum yang selalu die perlihatkan, bukan nya menjawab Saputra malah tertegun dengan senyum manis yang Hana perlihatkan, tak hanya Saputra yang tertegun bahkan mata Karin sampai berkaca-kaca di saat hatinya terluka tapi dia menunjukan senyum yang begitu manis seakan dia sedang dalam kondisi baik baik saja.
"hey apa kau tak ingin sapa balik sahabat ku " protes karin, sambil menyenggol siku Saputra.
"ha,,,,, pa,,,,, pagi kembali " ucap Saputra terbata bata.
"ada apa dengan mu, apa kau sakit " tanya Karin heran melihat perubahan dari sikap sahabatnya, dengan riflek Karin menyentuh darinya.
"tidak panas " ucap Karin polos.
seakan baru sadar dengan apa yang sahabatnya lakukan, Saputra langsung mundur satu langkah dari sahabatnya.
"seperti nya aku harus pergi, seperti nya sudah waktunya aku mengganti jadwal sahabatku " ucap Saputra saat melihat jam tangan miliknya.
"aku pergi, permisi " ucap Saputra salah tingkah, dia langsung pergi tanpa mendengar jawaban sahabatnya.
"apa kau tak ingin mengantar kami " teriak Karin, saat Saputra sudah mulai menjauh.
"ada apa dengan nya, padahal tadi dia baik baik saja kenapa sekarang dia begitu cepat berubah pikiran " tanya Karin, Hana hanya mengangkat bahu acuh.
"sudah lah mungkin dia sibuk, apa kau sudah siap " tanya Karin lagi.
"sudah, bahkan aku sangat siap " ucap Hana semangat.
"ayo sini ku bantu " ucap Karin.
sedangkan Saputra yang berada di ruangan, dengan reflek dia menyentuh jantung nya, ya dia berbohong jika sudah waktunya dia tak bisa mengontrol jantung nya yang bergetar hebat.
"apa aku punya riwayat sakit jantung "
******happy reading guys*****
jangan lupa untuk dukung terus karya author 🥰 dan jangan lupa untuk follow ig Lilianti921
ingin coba2 mengusik hana, siap2 aja
yakin banget, calon cucunya hasil dari nikah seminggu sdh langsung tokcer, ngimpi kali, semoga saja karma akan melanda pada manusia2 yg tak punya hati