NovelToon NovelToon
Kisah Kita Telah Usai

Kisah Kita Telah Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:196.1k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Lintang Pertiwi hanya bisa diam, menyaksikan suaminya menikah kembali dengan cinta pertamanya. Ia gadis lugu, yang hanya berperan sebagai istri pajangan di mata masyarakat. Suaminya Dewa Hanggara adalah laki-laki penuh misteri, yang datang bila ia butuh sesuatu, dan pergi ketika telah berhasil mendapatkan keuntungan. Mereka menikah karena wasiat dari nyonya Rahayu Hanggara, ibunda Dewa juga merupakan ibu angkatnya. Karena bila Dewa menolak semua harta warisan,akan jatuh pada Lintang. Untuk memuluskan rencananya, Dewa terpaksa mau menerima perjodohan itu dan meninggalkan Haruna Wijaya kekasihnya yang sudah di pacari selama dua tahun.
Akankah Lintang bisa meluluhkan hati Dewa? Atau suaminya akan lebih memilih Haruna. Dan jangan lupa,ada seorang secret admire yang selalu ada bila Lintang bersedih.
Yuk! Pantengin terus kelanjutan dari cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

(POV Dion Arya)

Aku Dion Arya anak bungsu dari BPK Sasongko yang terhormat, pemilik firma hukum juga beberapa swalayan. Aku baru kembali dari USA, setelah lima tahun bermukim di sana. Di luar negeri aku belajar seni fotografi siang harinya, dan malamnya bekerja di sebuah restoran cepat saji. Untuk membuktikan bahwa aku mampu berdiri sendiri, aku pergi dari tanah air. Selain itu karena perjodohan yang papa ku dan rekan bisnisnya rencanakan. Di hari pertunangan diam-diam aku melarikan diri, di bantu Diana kakak perempuan ku. Ia memang menentang pertunangan ku dengan Mariska, tetapi Diana sendiri mengalami pernikahan bisnis. Bersuami kan laki-laki pilihan Papa, dan ternyata kini ia bahagia dengan dua anak yang lucu-lucu.

Aku pulang karena kabarnya papa ku yang terhormat, tuan Sasongko Hartoyo sakit keras dan tengah berbaring di rumah sakit. Tetapi apa dinyana, ternyata laki-laki itu sehat walafiat tidak kurang satu apapun ketika aku pulang.

Aku senang hidup berpetualang serta penuh kebebasan, itulah sebabnya mengapa aku menentang keras keinginan papa yang ingin menjadikan ku bonekanya. Aku di haruskan kuliah bisnis atau hukum, yang nantinya akan mewarisi semua milik papa. Tetapi akhirnya aku luluh juga, ketika berita sakitnya sampai ke telinga ku. Namun dengan satu catatan, aku tidak mau ikut campur dalam bisnis beliau.

Rumah yang ku tinggalkan masih berdiri kokoh serta angkuh seperti pemiliknya, dan di bangun di atas tanah yang luas. Di kiri kanannya terdapat pohon yang rindang, serta air mancur di tengah-tengahnya. Bangunan dengan gaya Eropa modern, terlihat megah diantara rumah-rumah yang lain.

Rupanya ke pulangan ku kali ini bisa ku anggap sebuah berkah, karena secara tidak sengaja berjumpa seorang gadis cantik tapi galak. Aku yang saat itu sedang suntuk, dan tengah berada dalam bus dari arah Jakarta menuju Surabaya. Pertemuan pertama dengan sedikit drama pertengkaran, dan selalu ada kesalahpahaman pada pertemuan berikutnya.

Seperti hari ini ku dapati gadis bernama Lintang, yang sedang duduk berdua dengan lelaki sebaya papa ku. Ia tampak akrab dan nyaman, di samping laki-laki tua itu. Lintang yang selalu menolak dan bersitegang setiap bertemu dengan ku, kini tampak lebih banyak bicara serta tersenyum. Kalau di pikir-pikir, kurang apa aku sebenarnya? Atau karena salah paham dengan Mariska, yang mengaku sebagai tunangan ku. Bisa juga dengan Chintya, mantan pacar ku.

"Ngelamun melulu" tepukan ringan terasa di bahu ku. Diana kakak perempuan ku, terlihat tersenyum manis.

"Siapa bilang?" tanya ku. "Aku lagi cari inspirasi, buat objek foto selanjutnya."

"Masa sih? Keliatannya lebih banyak bengong, sejak kepulangan mu."

"Sok tau!"

"Heh, aku kakak mu. Setiap gerak-gerik mu, aku hapal di luar kepala" Diana menjitak kepala ku sayang. "Gimana, betah kamu tinggal di sini?" tanyanya lagi.

"Mudah-mudahan betah, mbak. Tapi gak tau ya, kalo papa masih maksa aku buat ngelanjutin hubungan dengan Mariska. Lagipula lima tahun aku pergi, Mariska masih betah menjomblo."

"Betah-betahin aja, kasian papa udah tua. Kalo masalah Mariska, mbak juga kurang tau. Barangkali, hatinya udah mentok di kamu?"

"Itulah yang aku gak suka, orang gak ada hati sama dia malah memaksakan kehendak."

"Jangan terlalu keras dengan Mariska, kasian perempuan itu hatinya rapuh" ucap kakak ku lembut. Diana memang memiliki perangai baik seperti almarhumah Mama, ia tipe perempuan Jawa yang lembut dan penurut. Setiap tutur katanya selalu tertata rapi, dan penuh dengan rasa cinta. Tidak salah memang, bila papa begitu menyayangi kakak ku. Selain berjiwa ke ibuan, ia juga piawai menghandle bisnis papa. Dari punya satu swalayan menjadi beberapa, adalah bukti kepandaiannya terjun di dunia yang di dominasi pria.

Diana menikahi Henry cowok keturunan yang tampan, dan memiliki anak perempuan yang cantik seperti ibunya dan tampan seperti ayahnya. Ah gambaran keluarga bahagia, lalu kapan aku akan memilikinya?

"Melamun lagi!" seru Diana kesal. Ia melemparkan tisu, yang di remas-remas menyerupai gulungan.

"Aku gak ngelamun, cuma lagi berpikir..."

"Mikirin apa? pacar juga gak punya" putusnya cepat.

"Mbak kok setuju, di jodohkan sama Mas Henry yang orangnya diem banget" ucap ku, sembari menyalakan sebatang rokok.

"Ya pertamanya sih gak mau, lama-lama karena kegigihan mas Henry aku luluh juga pada akhirnya."

"So sweet banget, mbak!"

"Itulah namanya cinta, karena sering bertemu dan berinteraksi akhirnya jadi dua bocil deh."

"Lho, kalian pada ngumpul di sini" sapa laki-laki tua, yang ku sebut dia papa. Lelaki egois, yang sayangnya aku hormati dan ku cintai. "Dion, malam ini kamu jangan keluyuran kemana-mana."

"Memangnya ada apa?" tanya ku heran. Sebab tidak biasanya, beliau meminta ku untuk tinggal.

"Ada teman lama papa, yang akan makan malam di sini. Jangan coba-coba kabur lagi, atau papa patahkan ke dua kaki mu!"

"Dih, bisanya ngancam melulu..."

"Kamu kalo gak diancam, bakal ngulangi kejadian lima tahun lalu" potong papa ku cepat.

"Enggak bakalan deh, pa. Soalnya adikku ini, sepertinya sedang jatuh cinta" Diana menangkis ucapan yang akan aku lontarkan.

"Siapa yang mau, sama laki-laki bergajulan seperti Dion? Tampang sudah kayak preman, baju juga compang-camping seperti pengemis."

"Wah, papa ketinggalan jaman. Celana sobek-sobek model begini, lagi trend di kalangan anak muda" ucap ku, mematahkan pendapat tuan Sasongko yang terhormat.

"Terserah kamu aja, yang penting jangan pake baju model begituan selagi bertemu teman papa" katanya, sembari berlalu begitu saja. Tinggal aku dan Diana, yang merasa kelakuan papa kali ini benar-benar ajaib. Ya gimana gak aneh, biasanya papa akan marah besar bila melihat anak-anaknya membangkang.

"Kok papa jadi lembek sama kamu, Dion" gumam, Diana pelan.

"Takut aku minggat lagi, kayaknya."

"Heum, mungkin juga."

"Mbak, akan ke kamar dulu. Mau bersih-bersih, sekalian mandi" pamit ku pada Diana.

"Ya, yang bersih dan wangi. Biar temen papa, kali aja punya anak perempuan mau di jodohkan sama kamu."

"Mikirnya jangan kejauhan, aku udah punya kriteria sendiri" ucap ku tegas.

"Iya... terserah kamu!"

"Nah, gitu dong punya kakak bela adiknya!" seru ku, berlari menghindari jeweran tangan kakak ku yang super cerewet.

"Jangan lama-lama, sebentar lagi temen papa mau dateng."

"Baik, kakak ku yang cantik!"

Aku segera memasuki kamar mandi, menyalakan shower dan menyabuni tubuh yang lengket dengan keringat. Tak perlu lama, ritual mandi ku sudahi. Sambil memakai jubah mandi ku acak-acak isi walk in closet, mungkin ada baju yang cukup sopan untuk bertemu tamu papa.

Sebuah kemeja lengan panjang, dan celana bahan hitam pilihan ku kali ini. Menurutku cukup kolot busana yang ku kenakan, tetapi bagaimana lagi? Tuan Sasongko yang terhormat akan murka, bila aku keukeuh dengan keinginan ku.

'Hah dasar laki-laki tua itu, banyak maunya. Mengatur, setiap gerak-gerik anak-anaknya.'

Aku ke luar menuju ruang makan, ketika pelayan rumah memberitahu kedatangan tamu papa. Dari arah ruang tamu, tampak dua lelaki partuh baya berjalan beriringan. Mengobrol santai, sambil tertawa-tawa senang. Tamu papa, seperti tak asing lagi bagiku, bukankah dia Om-om yang menemui Lintang tadi siang? 'The world, feels so small' bukankah begitu?

****

1
Dewi Dama
cerita nya sangat membosankan...malas baca nya..lagi...
Ita Mariyanti
hadeuh....g abis2 jja*ang d putaran Dion
Bintang Yafi
istrinya om ahmad linda apa sandra thor?
Ita Mariyanti
🔥🔥🔥🔥🔥
Ita Mariyanti
apa si Dion tukang celup yach bnyk bgt wanita yg cr
Ita Mariyanti
lakik modelan dewa gt ksh rok ae g ada teges2 nya jd lakik...bodoh g ketulungan....diem bae d kadalin ja*ang
Jumiah
klo Dewa gk merubah sipat x ,gk akan pernah damai rmh tangganya ,
yg ad hidupx sendirian nnt x
Ita Mariyanti
wah kl PTC kurleb 15mnt dr rmh ku Thor, smngt Lin 💪💪
Ita Mariyanti
bs jdi jodoh Lintang si Dion ini tp kq aq suka sm Zian ae jodoh nya Thor 🤭
Ita Mariyanti
sukak wanita kek Lintang yg g mdh d tindas dan teguh pendirian ❤️❤️❤️
Ita Mariyanti
😂😂😂❤️❤️❤️ bnrn ki Dion
Ita Mariyanti
slmt menikmati kotaku SBY yg panas bgt yaa Lin 😍😍
Ita Mariyanti
waduh kyk e lakik d bus kmrn ki 😁😁
Ita Mariyanti
prgi ae Lin ngpain bertahan dsitu kan g bkln jg Dewa dpt warisan ibunya
Ita Mariyanti
knpa pedes gt yach omongan Ibra...ati2 kang tar Sinta e d ambl org tar km nyesel
Dewi Dama
perfect
Merina Hu
Luar biasa
Merina Hu
Kecewa
Ita Mariyanti
d lah ja*ang ba*ingan pula, mg dewa tau kl si Har pembunuh t lsg ibunya
Ita Mariyanti
sukak karakter lintang yg g mudah d tindas...smngt Lin ja*ang kui 😘😘💪💪💪🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!