NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Satu Miliar

Rahim Bayaran Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pihak Ketiga
Popularitas:541.1k
Nilai: 4.6
Nama Author: Cumi kecil

Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.

.................



Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas

Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "


Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu


" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "

" Dil "




Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MERTUA BAIK

Setelah makan malam Karan langsung berpamitan kepada Kanaya dan juga ibunya. Karan akan kembali ke rumah utama Iya ingin menyelesaikan dulu masalahnya dengan Winda dan bahkan dirinya akan menyusul Indah ke luar negeri dan menyaksikan sendiri bagaimana perlakuan Wenda di sana.

" Sayang Aku pergi dulu ya, Kamu di sini baik-baik sama Mamah kalau ada apa-apa hubungi aku dan jika kamu tidak patah tinggal di sini kamu boleh kembali ke rumah utama " Kata Karan mengelus wajah Kanaya

" Kamu benar-benar menyebalkan Karan. tidak mungkin menantuku tidak betah dia tinggal di rumah ini karena aku akan selalu memanjakan dia " Kata Bu Erina

" Iya kan aku bilang kalau "

" Menantuku Pasti akan sangat betah tinggal di sini daripada tinggal bersamamu, Jadi kamu jangan khawatirkan menantuku khawatirkan lah hubunganmu dengan istrimu tercintamu itu " Keluh Bu erina sebal

" Mah baiklah, Aku titip istriku di sini dan Mama jangan apa-apain istriku biar aku tenang menyelesaikan semuanya " Kata Karan kepasa sang Mamah.

" Percuma ngomong sama kamu, sudah sana kamu pergi " Usir Bu erina kepada Putranya

Bu Erina masih merasa kesal kepada putranya itu, dulu dirinya sering sekali mengingatkan kepada putranya agar selalu mendidik istrinya dengan benar Tapi apa sekarang bukannya menjadi istri yang lebih baik karena ada saingan eh malah semakin jadi, Apa pantas disebut Seorang Istri yang seperti itu?

" Aku akan baik-baik saja di sini Karan. Kan ada Mamah yang menjaga aku " Kata Kanaya

" Kamu benar-benar menantuku, Mama akan selalu menjaga kamu dan juga calon cucu Mamah " Kata Bu erina sangat antusias dengan keberadaan Kanaya di rumah nya jadi ia ada teman tidak merasa sendiri lagi.

" Baiklah kalau begitu aku pergi dulu ya, jaga diri baik-baik kalau kangen hubungi aku " Kanaya menganggukkan kepalanya lalu ia tersenyum

" Iyah Karan "

Karan berjongkok, Iya mengelus perut sang istri lalu ia mencium perut melik Kanaya dengan lembut " Nak, Baik-baik di dalam ya jangan bikin susah Mamah. Papah akan pergi sebentar " Kata Karan yang membuat Bu Erina meneteskan air matanya, Bu Erina baru pertama kali melihat Karan yang begitu manis seperti ini.

Karena tidak ingin diketahui anaknya jika dirinya menangis, Bu erina langsung memalingkan pandangannya ke arah lain dan mengusap pipinya yang basah.

" Aku pergi ya " Sebelum pergi Karen mengecap kening Kanaya terlebih dahulu lalu karena ia pun mencium punggung tangan Karan

" Mamah heran sama kamu, dari yadi bilang mau pergi tapi gak pergi-pergi" keluh Bu erina

" Ini serius mah " Kata Karan

" Hati-hati ya Karan " Ucap Kanaya

Setelah kepergian Karan. Kanaya dan Bu Erina pun masuk kembali ke dalam rumah " Menantu Istirahatlah ini sudah malam, tidak baik ibu hamil tidur malam-malam " Kata Bu erina

Kanaya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya " Iyah Mah, kalo gitu Aku ke kamar ya. Mamah juga istirahat "

" Iyah Menantu " Jawab Bu erina.

Kanaya masuk ke dalam kamarnya Iya melihat kamar yang begitu luas dan juga begitu nyaman namun terasa kosong mungkin karena tidak adanya kehadiran Karan membuat kamar ini merasa kosong " Aku mungkin orang jahat karena mendoakan suamiku bercerai dengan istri pertamanya, tapi Aku juga ingin mencoba mempertahankan Rumah tanggaku demi calon Anakku " Gumam Kanaya

Kanaya langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur ia melihat langit-langit yang bercat warna putih lalu mencoba untuk memejamkan kedua matanya.

~ KEESOKKAN HARI

Sebagai menantu yang baik karena ia bangun lebih awal dan ia langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Kanaya bertekad jika dirinya ingin merebut hati Karan dan juga Bu Erina demi anaknya.

Mungkin Awalnya rumah tangga mereka hanya sebuah perjanjian di atas kertas namun dengan seiringnya waktu rasa cinta itu tumbuh begitu saja tanpa Kanaya sadari.

" Menantu Kamu sedang apa di sini? " Tegur Bu erina yang baru muncul dari ruang tamu.

" Selamat pagi mah " Sapa Kanaya

" Mamah tanya kamu sedang apa di dapur dan apa ini? " Tanya Bu erina

Kanaya tersenyum " ini Kanaya buatkan sarapan buat kita " Jawan Kanaya

" Ya ampun Kanaya, kamu nggak perlu repot-repot masuk ke dapur kan ada Bibi yang akan menyelesaikan semuanya lagian kamu sedang hamil Bagaimana kalau ada minyak ya tumpah terus kamu jatuh " Kata Bu Erina " Mamah nggak mau kamu dan cucu mamah Kenapa-kenapa "

" Enggak kok mah, Lagian ini kan hanya membuat sarapan biasa saja " Kata Kanaya " Aku sudah terbiasa diam di dapur Mah, Jadi Mama nggak usah khawatir "

" Tetap saja Mamah nggak mau kamu ada di dapur. Di dapur itu sangat bahaya untuk ibu hamil, kamu cukup duduk dengan manis biar Bibi ya Masak kalau nggak Mama sendiri yang akan memaksakan sarapan untuk kamu " Kata Bu erina yang langsung membawa Kanaya ke meja makan.

" Tapi Mah "

" Tidak ada tapi-tapian. Ini perintah Mamah, kalo sampai kamu masuk ke dapur lagi Mamah akan Marah kepadamu " Kata bu erina yang langsung kembali ke dapur dan melanjutkan membuat sarapan

Kanaya membuang nafasnya pelan iya sungguh beruntung memiliki ibu mertua yang sangat baik dan juga pengertian kepada dirinya. Dan lebih beruntung lagi Ibu mertuanya sangat Pemaaf sehingga kesalahan dirinya dan juga Karan dimaafkan oleh Bu Erina.

" Semoga Mamah selalu di berikan kesehatan Amin " Gumam Kanaya yang melihat ibu mertuanya sedang sibuk memasak di dapur.

Bu Erina tersenyum ketika melihat Kanaya tersenyum kepada dirinya. Bu Erina semakin bersemangat untuk membuatkan sarapan.

" Non ini susunya di minum dulu " Kata Bibi

" Terimakasih ya bi " Kata Kanaya sopan

" Sama-sama Non " jawan Bibi yang langsung kembali ke dapur untuk melanjutkan membantu memasak.

Meja sudah dipenuhi dengan makanan yang dibuat oleh Bu Erina barusan, Kanaya sampai bingung ia harus memakan apa dulu karena banyaknya makanan di depan matanya " Mah ini banyak sekali makanannya " Seru Kanaya

" Iya dong. Kan Mamah buatkan untuk kamu, Lagian Mamah kan tidak tahu apa yang kamu suka dan apa yang tidak kamu suka "

" Kanaya pemakan apa saja Mah yang penting itu enak. Tapi Kanaya ucapkan Terimakasih kepada Mamah, karena mama sudah mau buatkan ini semua untuk Kanaya " Kata Kanaya tulus

" Kalau begitu makanlah nanti makanannya keburu dingin " Kata Bu erina yang langsung di balas anggukan oleh Kanaya.

Kanaya begitu menikmati masakan ibu mertuanya, sampai-sampai Ia lupa jika di depannya ada mertuanya " Hehehe.. Maaf ya mah, aku makannya banyak habis masakan Mamah enak sekali " Puji Kanaya

" Syukurlah kalo kamu suka, Mamah jadi tidak sia-sia memasak " jawab Bu erina

Seumur-umur Karan dan Wenda menikah, Bu Erina belum pernah memaksakan Wenda. Bu Erin malah selalu menyuruh Bibi untuk membuatkan masakan untuk Wenda karena Bu Erina sangat Tahu betul Bagaimana sifat Wend yang pemilih dalam hal makanan.

" Nanti setelah makan kamu mau ngapain? " Tanya Bu erina

" Aku ada kelas online Mah, semenjak hamil aku langsung ngambil kelas online karena Karan tidak mengizinkan aku untuk kuliah offline " Kata Kanaya

" Jadi kamu masih kuliah? " Tanya bu erina tidak menyangka

" Iyah Mah " Jawab Kanaya sambil tersenyum

Bu erina berdecak " Suamimu itu memang bodoh bisa-bisanya mengurung istri secantik Dan sepintar Kamu. Mamah sudah dari awal sudah suka sama kamu dan berharap kamulah yang menjadi menantu Mamah dan siapa sangka Allah mengumpulkan doa Mamah " Kata Bu Erina jujur

Kanaya tersenyum malu " Mamah bersyukur walaupun Mama memiliki anak yang bodoh tapi Mamah memiliki menantu yang pintar dan juga cantik seperti kamu, Mamah akan selalu mendoakan kebahagiaan kamu dan juga anak bodoh itu "

" Amin.. Makasih ya Mah "

" Sama-sama Sayang " Jawab Bu erina

Sesi sarapan pun telah usai Kanaya langsung masuk ke kamarnya karena jam 08.00 pagi iya ada kuliah online. Sebenarnya Kanaya merasa tidak enak sama ibu mertua karena membiarkan Ibu mertuanya itu sendirian di taman.

Bu Erina yang sudah menyelesaikan menyiram tanaman ia melihat jam melingkar di tangannya Jam sudah menunjukkan jam 09.00 lewat " Apa Menantuku sudah beres? " Gumam Bu erina. Karena penasaran Bu Erina pun pergi ke kamar Kanaya namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara dibalik laptop " Oh ternyata belum beres " Bu Erina membuka celah pintu kamar Kanaya pelan Iya melihat Kanaya yang begitu serius di depan laptop. Sebuah senyuman pun terbit di bibirmu Erina selama ini Bu Erina selalu menginginkan memiliki seorang putri dan sekarang Allah telah mengirimkan Kanaya untuknya.

Karena tidak ingin mengganggu Bu Erina menutup kembali pintu kamar Kanaya.

Jam 11.00 siang Kanaya baru selesai kuliah online Iya langsung mencari keberadaan sang ibu mertua " Mah " Panggil Kanaya

" Mamah di dapur " Balas bu erina

Kanaya tersenyum lalu ia menghampiri Ibu mertuanya yang sedang berada di dapur " Mamah lagi apa? " Tanya Kanaya

" Ini Mama sedang membuatkan rujak asinan bogor untuk menantu Mamah " Jawa Bu Erina sambil tersenyum ke arah Kanaya

" Mama tahu saja kalau aku sedang ingin makan Yang segar-segar " seru Kanaya yang langsung mendekat kearah Bu erina

" Apa kamu sudah selesai kuliah online nya? "

" Sudah Mah " jawab Kanaya

" Kalau begitu cobalah, ini Pasti cocok di lidah ibu hamil seperti kamu " Bu Erina mengambil sendok lalu menyuapi Kanaya

Kanaya tidak ingin membuat kecanduan Ia pun menerima suapan dari ibu mertuanya " Wah Mah, ini seger plus enak banget " Kata Kanaya

" Mamah sengaja menambahkan lebih banyak mangga mudanya Karena Mama juga pernah mengalami hamil jadi Mama tahu bagaimana lidah ibu hamil "

" Makasih ya Mah "

" Tidak perlu berterimakasih justru Mamah merasa bersalah kepada kamu " Kata Bu erina

" Kok gitu sih Mah, Mama itu nggak punya salah sama Kanaya. Kanaya lah yang banyak salah kepada Mamah "

Bu Erina menggelengkan kepalanya " Mamah salah karena mama tidak membuatkan acara 4 bulanan untuk kamu. Mama malah pembuatan acara 4 bulanan untuk Wenda. Maafkan mama ya karena mama tidak tahu "

" Mah. Mama itu sudah menjadi ibu mertua yang baik untuk Kanaya jadi Mama jangan merasa bahwa Mamah punya salah kepada Kanaya. Seorang ibu itu tidak memiliki salah kepada anaknya yang ada anaknya adalah yang banyak salah kepada ibunya " Ucap Kanaya " Lagian ada atau tidaknya acara 4 bulanan aku tidak apa-apa kok Mah yang penting anak yang ada di dalam kandungan Kanaya sehat sampai kelahirannya Nanti " lanjut Kanaya

" Kamu benar-benar wanita yang baik, Mamah sangat bangga kepada kamu "

" Sudah mah daripada kita sendirian mending kita makan rujak ini " Ajak Kanaya " jamnya sudah pas untuk makan rujak buatan Mama hehehe... "

" Sudah kalau begitu Kamu duduk di sana "

Kanaya dan bu erina duduk di sebuah taman mereka menikmati rujak yang dibuat Bu Erina tadi jangan lupa Bu Erina juga sudah membeli kerupuk agar menambah Citra Rasa rujaknya.

" Sepertinya mama senang sekali ya sama tanaman karena aku lihat-lihat hampir seluruh rumah mama itu banyak tanaman dan juga bunga " Kata Kanaya sambil menikmati Rujak buatan Ibu mertuanya ini

" Benar. Mamah sangat menyukai tanaman makanya di rumah Mama banyak sekali tanaman dan juga bunga-bunga, Menurut Mamah Rumah di penuhi dengan bunga-bunga itu membuat rumah sejuk dan juga nyaman jauh dari polusi udara " Kata Bu erina " Dulu Mamah Dan mendiang Papa Karan, kita itu suka mendaki ataupun ke hutan karena menurut kita liburan yang sesungguhnya itu ke pegunungan kalau nggak ke hutan. Di sana kita bisa menikmati udara yang cukup segar dan jauh dari kebisingan kota "

" Mama benar, tempat yang benar-benar bagus untuk dipakai buat liburan itu ya ke pegunungan apalagi bersama pasangan, Em.. pasti dulu Mamah dan Papa sangat romantis sekali " Seru Kanaya

Bu Erina tersenyum dia jadi teringat masa-masa muda dirinya Bersama sang suami nya selalu mendaki gunung dan menikmati hari libur mereka di Puncak Gunung

" Mama pasti merindukan Papa ya " Kanaya langsung memeluk Bu Erina Iya bisa merasakan bagaimana perasaan Bu Erina saat ini versi merindukan sosok suaminya.

" Itu sudah masa lalu. Walaupun Papa sudah pergi tapi di hati Mama tetap hanya ada Papa " Kata Bu erina

" Mamah sekarang tidak akan kesepian lagi karena ada kamu dan juga calon cucu Mamah, nanti rumah ini pasti akan semakin ramai dengan tangisan Anak kamu " Seru Bu erina

Kanaya kini paham dengan sikap Bu Erina yang selalu meminta cucu kepada Karan mungkin salah satunya adalah merasa kesepian berada di rumah. Rumah yang cukup besar namun tidak ada keramaian dan juga kehangatan yang ada hanya keheningan.

" Kalau begitu nanti Kanaya akan buat anak yang banyak biar mama tidak kesepian lagi " Seru Kanaya memeluk Bu erina

" Terimakasih, Kamu memang menantu Mamah yang paling pengertian "

Kanaya tersenyum ia merasa mendapatkan sosok seorang ibu. Selama ini dirinya tidak pernah bertemu dengan sang Ibu jaya tawa hanyalah sebatas cerita dari sang nenek.

" Oh ya mah, kapan-kapan Bolehkah Kanaya pulang ke kampung. Kanaya sudah merindukan nenek "

" Tentu boleh. Kamu boleh pulang ke kampung tapi Mama ikut hehehe... "

" Serius Mama mau ikut? " Tanya Kanaya yang antusias

" Serius. Mama juga ingin mengenal Nenek kamu apalagi sadari awal pernikahan kalian Mama belum pernah menjenguk ataupun berkenalan dengan Nenek "

Kanaya sangat senang karena Ibu mertuanya mengizinkan dirinya untuk pulang kampung " Makasih ya Mah "

1
Elizabeth Yanolivia
Diman = dimana
Elizabeth Yanolivia
iya = IA
Elizabeth Yanolivia
sekarang juga = KARAN juga
Elizabeth Yanolivia
yaudah = ya udah
Elizabeth Yanolivia
giman = gimana
Elizabeth Yanolivia
kearah = ke arah
Elizabeth Yanolivia
terimakasih = TERIMA KASIH
Elizabeth Yanolivia
selama karan tidak pulang = SUDAH LAMA karan tidak pulang
Elizabeth Yanolivia
di kejutakan dengan kesayangan wenda = di KEJUTKAN dengan KEDATANGAN wenda
Elizabeth Yanolivia
terimakasih = terima kasih
Elizabeth Yanolivia
samapi = SAMPAI
Elizabeth Yanolivia
karena tidak ingin = KARAN tidak ingin
Elizabeth Yanolivia
juga.n = juga
Elizabeth Yanolivia
samapi = SAMPAI
Elizabeth Yanolivia
lebah gunung = LEMBAH gunung
Elizabeth Yanolivia
leng guhan = LENGUHAN
Elizabeth Yanolivia
ciu man itu berbuah = CIUMAN itu BERUBAH
Elizabeth Yanolivia
ciu man = CIUMAN
Elizabeth Yanolivia
sen tuhan = SENTUHAN
Elizabeth Yanolivia
Men cium Bi bir = mencium bibir
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!