Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

1

"Selamat pagi semuanya!!" Pak Jonatan selaku CEO dari sebuah perusahaan memasuki ruang meeting dengan senyuman ramahnya.

"Selamat pagi Pak" Semua yang berada di dalam ruang meeting berdiri menyambut kedatangan bos mereka.

"Silahkan duduk" Pak Jo mempersilahkan semua bawahannya untuk duduk kembali di kursi yang mengelilingi meja yang panjang membentang di tengah-tengah mereka.

"Baik sebelum kita memulai meeting rutin kita pada pagi hari ini, saya akan memperkenalkan wajah baru di perusahaan kita ini. Silahkan masuk Nona" Pak Jo mempersilahkan seseorang untuk memasuki ruang meeting.

Tuk..tuk.. tuk

Suara hells yang beradu dengan lantai marmer menggema di ruangan yang tiba-tiba menjadi hening.

Semua mata terpana melihat seorang Dewi yang sangat cantik di depan mereka. Wanita dewasa dengan rambut panjang bergelombang di bagian bawahnya. Tubuh tinggi dan ramping di balut pakaian yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus membuat mata siapapun seperti terhipnotis melihatnya.

"Perkenalkan Nona Kania abinaya yang akan mengisi manajer keuangan kita yang telah kosong beberapa waktu yang lalu" Ucap Pak Jo dengan senyuman yang masih mengembang di pipinya yang tebal.

"Selamat Pagi, mohon bimbingannya" Kania membungkuk hormat kepada semua orang yang ada di sana.

"Silahkan duduk Nona, mari kita mulai meeting pagi ini tanpa menunda apapun lagi!!"

"Terimakasih Pak Jonatan" Sebelum Kania duduk Kania mengedarkan pandangannya ke seluruh peserta meeting hingga..

Degg..

Mata Kania di sambut tatapan tajam dari seseorang selama beberapa tahun ini Kania hindari.

Kania memutuskan pandangannya setelah beberapa detik terpaut. Lalu seolah tak terjadi apapun Kania duduk di kursi yang belum terisi. Kania mencoba bersikap biasa saja walau Kania tau sepanjang meeting berlangsung mata itu selalu mengawasinya dengan tajam.

"Saya rasa itu sudah cukup untuk meeting kali ini. Silahkan kembali ke divisi masing-masing. Dan selamat bekerja!!" Pak Jonatan meninggalkan ruangan itu di ikuti yang lainnya. Kania mempersilahkan senior-seniornya keluar lebih dulu. Hingga kania bangkit dari duduknya setelah terlihat sepi.

GREPPP ... ( anggap aja suaranya gitu ya😜)

Kania terkejut karena ada yang menahan pergelangan tangannya dari belakang. Kania menoleh cepat kebelakang.

Degg

Jantung kania berpacu berkali-kali lebih cepat. Lagi-lagi Kania bertemu dengan mata tajam pria itu. Pria yang dihindarinya tiga tahun ini. Tak menyangka jika Kania akan bertemu dengannya di perusahaan ini.

"Siapa yang mengizinkanmu pergi selam ini??!!" Suara bariton yang dulu sangat di sukai Kania. Kania membuang menundukkan wajahnya tak ingin melihat pria itu.

"Kenapa sekarang kembali lagi??" Suara yang terkesan dingin dan mengintimidasi.

"Maaf saya tidak mengerti, tolong lepaskan!! Suara lembut Kania menyapa indra pendengaran pria di sampingnya. Kania melirik pergelangan tangannya yang di cekal semakin kuat.

Kania refleks menatap pria di pria di sampingnya setelah melihat cincin di jari pria itu. Mungkin sadar dengan keterkejutan Kania, pria itu langsung melepaskan tangan kania dan memasukkan tangannya sendiri ke dalam saku celananya.

Berbagai pertanyaan hinggap di pikiran Kania, tapi saat ini Kania tidak bisa berpikir jernih saat harus bertemu pria itu secara mendadak begini.

"Jawab pertanyaan ku Kania abinaya!!" Suara itu mendesak Kania.

"Maaf Pak saya permisi dulu" Kania menunduk sopan lalu pergi sebelum pria itu mencegahnya lagi.

Kania masuk ke dalam bilik toilet yang tengah sepi di waktu jam kerja begini. Ia kesal dan marah pada dirinya sendiri karena harus mengeluarkan air mata di hari pertamanya bekerja. Kania membungkam mulut dengan kedua tangannya agar suara tangisannya tidak terdengar dari luar. Ingatan Kania berputar jauh ke tiga tahun yang lalu, ingatan yang sangat ingin Kania lupakan selama hidupnya.

FLASHBACK ON

Kania abinaya, gadis cantik berusia 22 tahun yang baru saja menerima gelar sarjananya tersenyum senang saat melihat mobil milik tunangannya terparkir di depan rumahnya. Kania baru saja kembali dari lari paginya di sekitar komplek. Kakinya yang indah berlari kecil menuju pintu rumahnya karena sudah tidak sabar ingin bertemu dangan tunangannya.

Kania berhenti di depan pintu saat mendengar keributan di dalam. Dua suara yang sangat Kania kenal yaitu Alam tunangannya dan Dania Kakak angkat Kania. Kania merasa bingung karena suara keduanya saling bersahutan dengan nada tinggi. Kania mengurungkan niatnya yang ingin menyentuh pintu yang sedikit terbuka saat namanya ikut di sebut di dalam perdebatan mereka.

"Aku nggak mau menikahi Kania. Titik!!" Ucap suara laki-laki di dalam sana.

"Aku mohon Lam. Apa kamu tega menyakiti perasaan Kania setelah kalian sejauh ini. Kalian sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah!!"

"Itu urusanmu Dania. Kau tau sendiri aku melakukan itu semua karena permintaanmu. Permintaan konyol mu itu. Mana ada seorang wanita yang meminta kekasihnya untuk menerima cinta dari perempuan lain hanya karena ingin balas budi!! Aku sudah menuruti permintaanmu untuk menerima cinta Kania bahkan bertunangan dengannya. Tapi maaf Dania, untuk menikahinya aku tidak bisa!!" Terdengar jelas kemarahan dari setiap ucapan Alam, iya lelaki yang ada di dalam adalah Alam tunangan Kania, yang ternyata kekasih kakaknya sendiri, Dania.

"Tapi kenapa Lam? Sudah satu tahun lebih apa sama sekali tidak tumbuh rasa cinta untuk Kania? Dia cantik, baik, dan juga pintar. Berusahalah mencintainya Lam, itu tidak akan sulit!!"

"Aku sudah mencobanya tapi aku tidak bisa!! Aku tidak bisa menikahi gadis manja seperti dia!! Dia terlalu kekanak-kanakan, kita sama sekali tidak cocok!!" Alam menjeda kalimatnya.

"Kau dulu meminta bukti cintaku padamu dengan cara menerima cinta Kania. Itu sudah aku buktikan, sudah cukup kamu mengorbankan perasaanku Dania. Kamu pikir perasaan Kania juga tidak sakit saat menerima sikap dinginku selama ini?? Niatmu untuk balas budi hanya menyakiti hati kita berdua Dania. SADAR ITU!!" Teriakan Alam menggema di dalam sana. Kania masih mendengarkan dengan seksama. Perlahan dia mengerti apa maksud dari pertengkaran itu. Masalah utamanya adalah dirinya. Dirinyalah penyebab sepasang kekasih itu bertengkar.

"Loh kok Non Kania nggak masuk??" Suara Bi Sri dari belakang mengagetkan Kania dan kedua orang di dalam sana.

"Kania?" Dania membungkam mulutnya menyadari sesuatu. Tangannya bergetar takut menghadapi adik kesayangannya itu.

"Hai Kak Alam udah lama??" Kania tersenyum seperti biasanya seakan tidak terjadi apa-apa.

"Sudah, sejak kapan kamu di sana??" Entah kenapa tatapan Alam kali ini berbeda dari biasanya yang selalu dingin.

"Emm sejak tadi" Jawan Kania satai. Dania berjalan mendekati Kania dengan matanya yang basah tapi sudah berusaha dia keringkan.

"Kania apa kamu tadi mendeng_"

"Iya aku dengar Kak, aku dengar semuanya" Kania malah tersenyum memandang Dania dan Alam bergantian.

"Kania Kakak bisa jelaskan semuanya. Kakak dan Alam tidak ada__" Dania terlihat gugup dan kebingungan melihat adiknya yang malah tersenyum yang harusnya mencaci makinya.

"Sudahlah Kak, aku sudah tau. Kakak tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Dari awal memang aku yang memaksakan kehendak ku sendiri tanpa tau jika kita mencintai pria yang sama. Aku tidak marah pada kalian aku hanya marah pada diriku sendiri, karena aku terlalu bodoh. Sudah jelas dari dulu aku melihat tatapan mata Kak Alam saat melihatku dan kamu itu berbeda. Perhatiannya, senyumnya yang hanya untuk Kakak. Tapi aku selalu berusaha buta akan itu semua. Aku bodoh karena mempercayai pikiranku yang mengatakan kalau Kak Alam mencintaiku, tapi aku lupa bahwa hatiku percaya apa yang aku lihat" Kania memang tidak menangis tapi suaranya bergetar dengan senyuman yang masih menghiasi bibirnya.

"Dan Kakak tau apa yang lebih bodoh lagi dariku?? Yaitu saat aku menanyakan apa yang di sukai Kak Alam padamu, yang semuanya itu ternyata di jawab dengan lancar dan benar sama Kakak"

"ha ha ha.." Kania tertawa sumbang.

"Aku baru sadar sekarang, jelas semua itu Kakak tau, karena Kakak adalah kekasihnya" Dania tidak bisa menahan tangisnya melihat reaksi adiknya saat ini. Justru Danialah yang merasa kesakitan di ulu hatinya.

"Sudah berapa lama kalian Kak?" Kini Kania menatap Alam yang sedari tadi menatapnya dengan aneh.

"Apa sejak kuliah?" Alam menggeleng mendapat pertanyaan Kania.

"Sudah Kania, maafkan Kakak" Dania mencoba menghentikan Kania.

"Lalu apa sejak kalian SMA?" Alam hanya diam tidak mampu menjawab.

"Astaga, kenapa aku sebodoh ini" Kania tersenyum kecut.

Kania melepas cincin yang melingkar di jari manisnya.

"KANIA!! APA YANG KAU LAKUKAN!!" Dania meneriaki Kania.

Kania tak menghiraukan Kakaknya itu, gadis berambut panjang itu meraih tangan kanan Alam. Meletakkan cincin indah itu di telapak tangan Alam.

"Kak Alam, terimakasih sudah sudi menjadikan aku tunangan mu walau hanya sekejap saja. Terimakasih sudah sempat menerima cinta Kania walau itu hanya sandiwara. Kania lepaskan Kak Alam untuk kembali ke cintamu yang sesungguhnya. Berbahagialah sama Kak Dania. Aku tidak membenci kalian jadi jangan merasa bersalah atau terbebani dengan ini semua. Maafkan Aku yang tidak tau apa-apa dan aku yang mencoba buta selama ini. Maafkan aku yang sempat memisahkan cinta kalian. Tapi hanya satu yang perlu Kak Alam tau" Kania menarik napasnya lalu membuangnya kasar.

"Kania sangat mencintai Kak Alam dan semua itu bukan pura-pura" Satu tetes air mata akhirnya lolos juga. Benteng pertahanan Kania runtuh juga. Tapi tepat saat itu juga Kania sudah berbalik meninggalkan dua manusia yang saling berdiam diri menatap kepergian Kania. Kania tak ingin mereka melihat kania hancur.

-

-

-

-

-

-

Terpopuler

Comments

Hera Puspita

Hera Puspita

mampir lg ke karya mu ini kak author 🥰🥰

2024-07-31

1

Gamar Abdul Aziz

Gamar Abdul Aziz

lanjut

2024-07-25

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Wah suka gaya kania semangat kania

2024-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!