NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 - Apa dia ibunya Elnan?

Sekitar pukul satu siang, Richard meninggalkan kantornya untuk menjemput mamanya. Tentunya semua pekerjaan kantor sudah Richard serahkan pada sekretarisnya, karena Richard yakin, ia tak akan kembali lagi ke kantor. Ia akan langsung pulang ke rumahnya.

Sesampainya di bandara Richard menunggu mamanya di tempat kedatangan. Pesawat yang ditumpangi mamanya akan landing pukul 13.45. Richard sengaja datang terlebih dulu, agar mamanya tidak menunggunya.

Beberapa menit kemudian, Richard mendengar suara teriakan seorang gadis yang begitu nyaring di telinganya.

"KAK RICHARD!"

Richard langsung menoleh ke sumber suara dan terkaget-kaget. Saat mamanya datang bersama sepupunya yang tinggal di Paris.

"Astaga! Kenapa setan kecil itu ikut kesini!?" gerutu Richard.

Helen dan sepupunya kini sudah berada di depan Richard.

"Kak Richard, Ele rindu," ucap Ele yang langsung memeluk Richard dengar eratnya.

Gadis yang menyebut namanya Ele itu adalah sepupu Richard, anak dari adik mamanya. Eleanor Kavindra itulah namanya. Sedari kecil Ele memang dekat dengan Richard, ia bahkan selalu mengikuti kemana pun Richard pergi. Namun, saat usia Ele 15 tahun, ia dan orangtuanya pindah ke Paris. Jadi, mereka tak lagi saling bertemu dan bersapa. Perbedaan usia di antara Ele dan Richard adalah 9 tahun.

"Setan kecil, kenapa kau ikut juga? Bagaimana kuliahmu disana?" tanya Richard sambil membalas pelukan sepupu kecilnya itu.

"Is, aku tidak suka panggilan itu!" kesal Ele lalu melepaskan pelukannya. Ia mengerucutnya bibirnya tanda merajuk.

Richard tertawa melihatnya. Ia memang suka menggoda Ele sedari dulu. Ele bagaikan penghibur di saat dia sedih dan lelah ketika mereka masih bersama dulu.

"Mama, lihat tuh kak Richard! Dia dari dulu suka sekali memanggil aku seperti itu!" Ele mengadukan kelakuan Richard pada mamanya. Wanita yang disebut dipanggil Ele 'mama' itu adalah mamanya Richard. Panggilan itu sudah berlaku dari jaman Ele masih kecil.

"Cad, kau ini jangan mengganggu Ele. Lebih baik kita pulang sekarang. Mama lelah sekali."

Akhirnya mereka pun memasuki mobil Richard. Ele duduk di samping kemudi, mamanya duduk di belakang Richard. Di dalam perjalanan Richard mengajak Ele berbincang-bincang.

"Kuliahmu bagaimana jika kau pergi ke Indonesia?" tanya Richard.

"Begini nih karena gila kerja! Sekarang kan aku lagi liburan. Makanya aku ikut mama ke Indonesia. Makanya cari pacar baru biar ada yang ngingetin hari, tanggal, bulan dan tahun. Pacaran kok sama kertas terus. Emang bisa buat anak!"

Bukannya kesal karena ocehan Ele, justru Richard malah tertawa. Ele tidak pernah berubah dari dulu. Ia cerewet dan suka mengatakan apa saja yang ada di pikirannya.

"Aku kira 5 tahun berada di Paris kau akan berubah. Ternyata sama saja, haha."

"Iya, yang berubah itu Kak Richard yang sama sekali tidak pernah menanyakan kabarku, kecuali aku yang menanyakannya duluan." Ele menggerutu kesal. Ia kemudian mengedarkan pandangannya ke samping, melihat pemandangan kota yang sudah lama tak pernah ia kunjungi.

***

"Tin ... tin ... tin ..." Suara klakson mobil Richard meminta pintu gerbang rumahnya untuk dibuka. Satpam rumahnya pun langsung membukanya.

Mobil melaju sampai ke pekarangan rumahnya yang luas. Richard turun dari mobilnya lalu memanggil pelayan di rumahnya untuk membawa koper milik mama dan sepupunya ke kamar mereka. Tentunya di rumah Richard sudah ada kamar khusus untuk Ele. Karena sedari kecil, Ele memang sering menginap di rumah Richard.

Richard mengantar mama ke kamar kemudian pergi ke kamarnya untuk mandi. Sementara Ele, ia langsung pergi ke kamar Elnan setelah diberi tahu dimana bayi kecil itu tidur.

Pintu kamar Elnan terbuka lebar, Ele langsung masuk dan mendekat ke arah box bayi milik Elnan.

"Hai sayang, ini mami. Mami rindu sekali denganmu," ucap Ele sambil mengecup pipi gembul Elnan.

Rupanya ada seseorang yang mendengar ucapan Ele. Siapa lagi jika bukan Naya.

"Deg!"

Suara jantung Naya seakan berhenti sejenak saat melihat wanita cantik dengan pakaian yang bisa dipastikan sangat mahal dan mewah itu. Ia juga menghentikan langkahnya ketika si wanita menyebut dirinya 'mami'.

Apa dia ibunya Elnan? Dia kesini untuk mengunjungi anaknya, atau mereka berdua akan rujuk kembali? Lalu bagaimana denganku? Padahal aku sudah menerimanya di hidupku.

Flashback

Di suasana malam yang hening. Naya duduk di taman depan rumah Richard. Ia memegang setangkai bunga mawar yang ia ambil dari taman itu. Kemudian ia memetik kelopak demi kelopak untuk memberikannya sebuah jawaban akan pertanyaan Richard.

"Terima, tidak, terima, tidak, terima ..., tidak. terima?"

Kelopak yang ia pegang tinggal satu dan itu menyatakan bahwa ia harus menerima Richard.

"Apa benar aku harus menerimanya? Tapi apa mungkin aku dan Richard bisa bersama? Dilihat dari sisi mana pun aku tidak pantas bersamanya. Apalagi Nyonya Helen pun belum tentu setuju dengan aku yang menjalin hubungan dengan anaknya. Aku takut jika terjadi seperti di sinetron-sinetron televisi, yang ibu pacarnya berbuat jahat pada pacar anaknya karena tidak disetujui. Di sisi lain, aku memang ada sedikit ketertarikan padanya. Apalagi dia sudah hampir meraba semua bagian tubuhku. Aku hanya tidak ingin calon suamiku kelak akan kecewa karena tubuhku sudah pernah diraba-raba oleh lelaki lain."

Tanpa Naya sadari, Richard sudah berada di belakang Naya. Ia mendengarkan segala ucapan yang dikeluarkan oleh mulut kecil Naya. Ia tahu Naya memang berbeda dari gadis yang pernah ia temui. Bahkan sangat jarang ia temui. Hati kecilnya tidak salah memilih Naya untuk jadi ratunya.

Naya terkejut, saat sebuah tangan melingkar di lehernya. Kepala orang tersebut pun mendekat dan bertopang pada bahu Naya.

"Semua kekhawatiran mu tidak beralasan. Cukup kau menjawab iya. Semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya. Percaya padaku," ucap Richard kemudian mencium pipi kanan Naya.

Naya tahu, itu adalah suara Richard. Ia menghela napas pelan kemudian melepaskan tautan tangan Richard di lehernya. Richard pun segera berpindah duduk di samping Naya.

"Jadi, kau menerimaku, kan?" tanya Richard yang sangat percaya diri itu.

"Aku ... aku .... aku tidak bisa," jawab Naya sambil menundukkan kepalanya.

Richard sedikit kecewa mendengarnya. Namun, ia masih belum menyerah. Masih banyak cara untuk menjerat Naya supaya mau menerimanya.

Tangan Richard memegang dagu Naya agar tidak menunduk lagi. Ia membiarkan wajahnya dan wajah Naya berhadapan. Richard menatap inten seluruh area wajah Naya.

"Naya, apa pun yang kau katakan barusan. Aku anggap, aku tak pernah mendengarnya. Aku akan mengetahui jawabanmu dengan caraku sendiri."

Naya seperti terhipnotis oleh mata cokelat milik Richard. Ia tak berani untuk membantah ataupun membalas ucapan Richard.

Lama kelamaan, wajah Richard semakin mendekat ke arahnya. Hidung mereka sudah bersentuhan. Hembusan napas mereka saling beradu. Naya tanpa sadar langsung memejamkan matanya. Ia berpikir bahwa Richard akan mencium bibirnya.

"Lihat! Kau saja berpikir bahwa aku akan mencium mu! Apa kau ingin berbohong pada hatimu sendiri?" ucap Richard sambil terkekeh. Ia berhasil mengerjai Naya.

Naya yang merasa dikerjai, merasa malu dan kesal pada Richard. Ia mencoba menjauhkan wajahnya dari wajah Richard. Namun, hal itu tidak terjadi karena Richard langsung membungkam mulut Naya dengan bibirnya. Ciuman yang begitu lembut dan memabukkan. Naya terlena dan langsung membalas ciuman tersebut.

Di malam yang bertaburkan bintang mereka saling bertukar napas hingga Richard menghentikan ciumannya.

"Mulai saat ini kau adalah wanitaku! Tidak ada penolakan lagi. Tubuhmu sudah menerimanya."

Flashback end

***

Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.

Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.

Ramaikan juga cerita ini dengan komentar-komentar kalian.

Kalian bisa juga memberikan dukungan untuk yoyo dengan menonton iklan yang ada di kolom pemberian hadiah.

1
Muliyati Annisa
saya suka jalur ceritanya...k mbangka. lagi
aryuu
kamarnya pake triplek kali sampe desahan kedengaran 🤭
Warung Tari
Luar biasa
aryuu
bikin deg degan /Tongue/
Bundane Ayah Nova
Luar biasa
ayudesy subardo
berharap suatu hari ini Nicholas yg berlutut mohon Denada kembali ke dia
ayudesy subardo
ngebayangin mama Helen lagi meluk Naya, trus tangannya ditarik disuruh udahan /Facepalm/
icad icad..
ayudesy subardo
lucu banget 2 makhluk ini 🤭😂
Fitri Sari
Luar biasa
Andre Herman1984
Buruk
Katherina Ajawaila
kasihan juga Naya, 🤭
Ipah Syarifah
lanjut
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
Banu Tyroni
ada udang di balik batu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!