Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
" Jika saja tuan Abbio tidak melarang kita untuk menyentuhmu , sudah dari kemarin kau mungkin habis ditangan kami gadis sombong !! " seru salah satu pria berbadan tambun yang sedang melihat Gracia ketakutan di pinggir kolam yang berisi banyak buaya .
Setiap hari setelah selesai membuat makanan dan mencuci pakaian para penghuni barak , Gracia masih harus memberi makan hewan kesayangan tuan besarnya .
Jika saja Abbio tidak memberi larangan untuk menyentuh gadis itu maka entah bagaimana nasib gadis itu berada di tempat yang sebagian besar penghuninya adalah kaum laki laki . Karena bagi mereka perintah tuan besar atau tuan muda mereka adalah harga mati yang harus di lakukan .
Ketika sampai ditempat itupun ternyata Gracia masih saja bisa membuat ulah , gadis licik itu tahu bahwa Abbio sudah menurunkan larangan untuk tidak menyentuhnya . Terbukti tidak ada satupun dari pria itu berani kurang ajar padanya .
" Kalian pikir aku takut pada kalian hahh !! Mereka tidak akan membiarkan kalian menyentuhku . Semarah apapun Abbio akan tetap tunduk di kakiku !!! " lantang Gracia walau ia masih ketakutan untuk memberi makan buaya buaya itu .
" Tuan besar ... " lirih pria itu ketika seseorang menepuk bahunya pelan dari arah belakang .
Dan pria itu ternyata pria yang sangat dia hormati yang merupakan pimpinan dari klan Al Shamma . Gaffar hanya mengangguk dan memberi isyarat agar semua yang ada di tempat itu untuk tetap diam . Pria parubaya itu hanya ingin melihat kenapa Abbio sampai tega mengirim putri kepala pelayannya ketempat ini .
Setelah berlarian kesana kemari akhirnya Gracia berhasil melempar sepuluh ekor ayam itu ke tengah kolam yang berisi lima ekor buaya besar .
" Kalian lihat ? Aku sudah selesai !! Lima ekor buaya tidak akan bisa menakutiku !! Apalagi yang kalian punya selain budaya dan kucing kucing bodoh itu !!? Aku tidak akan pernah takut "
" Jaga bicaramu !! Kau pikir kami segan untuk melemparmu ke tengah kolam !?? Sekarang masuk ke kamarmu dan jangan pernah keluar sampai sirine pagi membangunkan "
Seorang pria mendekat dan menyeret tangan Gracia untuk menjauhi kandang yang terletak di belakang camp mereka . Disana semua pekerja harus bangun saat sirine pagi meraung memenuhi pendengaran mereka .
Para pekerja di sana sebagian besar adalah orang orang yang pernah berurusan dengan keluarga Al Shamma . Daripada harus melenyapkan , mereka memilih untuk menggunakan tenaga para pengacau itu untuk mengurusi barak walau tentu saja dengan pengamanan yang sangat ketat .
" Kalian masih ingat perintahku kan !? "
" Tentu saja Tuan muda , kami tidak akan pernah menyentuhnya walau dia sering membuat kami sangat kesal !! Sepertinya dia menyadari bahwa kami memang tidak boleh menyakitinya "
Abbio hanya bisa mendengus kesal , sedang Gaffar terkekeh melihat raut muka putranya yang sedang sangat kesal .
" Kalian bicaralah , aku kesini karena ingin melihat Cita dan Tata "
" Tapi Dad ini sudah lama sekali "
" Bahkan sepuluh tahun lagi pun aku yakin mereka masih bisa mengenaliku son "
Yang di maksud Gaffar adalah dua singa yang dipelihara dari kecil olehnya yang menjadi salah satu penghuni barak . Dan kandang dua makhluk cantik itu di buat semirip mungkin dengan habitat aslinya yaitu hutan .
Gaffar membuat hutan buatan dengan ukuran cukup luas untuk tempat tinggal kucing kucing kesayangannya..
Setelah Gaffar dan beberapa orang yang mengiringinya pergi Abbio kemudian berbicara dengan pemimpin barak . Pria yang seusia dengan Daddynya itulah yang bertahun tahun dipercaya Gaffar untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keluarga Al Shamma .
Baik itu adalah urusan bisnis ataupun urusan pribadi yang mengganggu ketenangan keluarganya . Tidak seperti Adipraja yang berusaha menyelesaikan masalah dengan cara halus , Al Shamma mempunyai cara yang cenderung lebih brutal . Dan itu salah satu sebab kenapa keluarga itu amat sangat di segani di kalangan pengusaha besar lainnya .
" Gadis itu tidak akan lebih baik jika kita berlaku halus padanya , tingkahnya semakin hari malah semakin menjadi . Dia terlalu yakin bahwa tuan besar akan melindunginya mengingat ibunya adalah salah satu orang kepercayaan yang bertahun tahun mengabdi pada keluarga Al Shamma "
" Daddy datang kesini bukan untuk melihatnya , kau melihatnya sendiri kan ? Datang datang bukannya menanyakan masalah barak malah menanyakan kucing kucing kesayangannya . Daddy sudah nyaman dengan kehidupannya sekarang "
" Semua orang pasti akan sampai di tahap itu tuan , bahkan tuan Abbio sendiri mungkin juga akan mengalaminya sendiri . Nyaman ketika sudah menemukan orang yang tepat untuk berada di samping kita "
Abbio hanya tertawa mendengat kata kata pria itu .
" Bicaramu seperti seorang pujangga George !! "
Sementara itu dikamar yang dikhususkan untuk istirahat para pekerja barak , Gracia bangun karena terganggu dengan suara derit ranjang yang terdengar cukup keras . Dan matanya terbelalak ketika melihat seorang pekerja pria sedang berada di atas tubuh teman sekamarnya .
Gracia pura pura tidak mendengarnya dan berusaha untuk menutup matanya . Baru kali ini ada pekerja pria berhasil menyusup di kamar pekerja wanita . Setahunya penjagaan kamar para pekerja sangat ketat hingga tak mungkin bagi mereka untuk keluar kamar sebelum waktu yang di tentukan .
CEKLEKK ...
" Hai kemarilah , yang disana aku sisakan untukmu . Kita pesta malam ini karena para penjaga itu mengijinkan kita datang ke kamar ini . Cepatlah karena mungkin kita akan bergantian dengan yang lain " seru satu pria yang masih bergerak liar diatas tubuh wanita di samping ranjang Gracia itu .
Tubuh Gracia bergetar hebat , ternyata para penjaga itu sudah ada di puncak kemarahannya . Mereka memang tidak akan menyentuhnya . Tapi mereka membiarkan para pekerja pria itu mendatanginya .
Menyesal pun percuma , padahal ia yakin ibunya bisa membebaskan dirinya dari neraka ini . Tapi sepertinya ia harus lebih lama lagi tinggal di tempat ini .