Mengalami kecelakaan tragis hingga menewaskan seluruh anggota keluarganya, membuat Nadia Putri Dewangga mengalami depresi berat hingga status kejiwaannya di nyatakan sebagai ODGJ.
"Nama kamu Reyna kan? Reyna tinggalnya sama siapa?" Tanya Aldo, seorang CEO muda yang sukses meski pernah berstatus sebagai narapidana.
"Sama mama, om." Jawab gadis kecil bernama Reyna. Usianya sekitar enam tahunan.
"Papa ngapain sih ngomong sama dia. Dia itu anaknya orang gila pah. Nanti papa di amuk lho sama mamanya." Tegur gadis kecil seusia Reyna. Ia adalah putrinya Aldo.
Melihat Reyna bersama orang asing, Nadia langsung mendekati Reyna dan memukuli lelaki yang sedang berusaha menghalangi Reyna untuk pergi.
"Nadia." Batin Aldo merasa terkejut dengan kehadiran seseorang dari masalalunya.
Cerita selengkapnya, silahkan baca di episode berikut!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faeyza Sadean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput Chila
Malam harinya menjelang waktu makan malam tiba. Nadia keluar dari dalam kamar dan melangkah menuju dapur untuk membuatkan nasi goreng keinginan Chila dan Reyna.
"Mbak masak sayur sama lauk saja ya, buat makan malam kita bertiga. Reyna sama Chila biar saya buatkan nasi goreng." Ucap Nadia saat melihat Sania baru masuk ke dalam dapur. Nadia sudah menyiapkan bahan masak di atas meja.
"Baik bu." Jawab Sania patuh, kemudian bergegas meracik bahan untuk masak yang sudah di siapkan.
Setelah makan malam siap di sajikan. Nadia segera memanggil Chila dan Reyna. Nadia juga meminta Sania untuk memanggilkan Aldo.
"Gimana? Nasi goreng buatan mama enak nggak?" Tanya Nadia pada Reyna dan Chila.
"Enak mah." Jawab Reyna dengan tersenyum. Sedangkan Chila, ia hanya diam tidak menjawab. Sepertinya ia masih merasa malu atau canggung.
"Chila suka nggak sama nasi gorengnya?" Tanya Nadia lagi, mengulangi pertanyaannya dengan fokus bertanya pada Chila.
Chila tidak menjawab. Ia hanya mengangguk dengan raut wajah datar. Meskipun begitu Nadia tetap merasa senang. Ia juga merasa bersyukur karna masih bisa bertemu kembali dengan adiknya.
"Mungkin memang lebih baik seperti ini. Supaya Chila tetap merasa punya orang tua." Batin Nadia merasa kasihan pada adiknya yang sudah menjadi yatim piatu sejak masih bayi.
Aldo merasa kagum dengan apa yang di lakukan Nadia pada Chila. Ia tidak menyangka Nadia akan sangat perhatian pada Chila.
Aldo segera mengalihkan pandangannya ke arah lain saat Nadia menoleh ke arahnya dan memergoki dirinya sedang menatap ke arah Nadia.
Melihat Aldo belum mengambil nasi, Nadia segera mengambilkannya.
Meskipun Nadia belum merasa mencintai Aldo tetapi ia merasa itu sudah menjadi tugasnya untuk melayani suami.
"Malam ini aku tidur sama Reyna sama Chila. Nggak papa kan?" Ucap Nadia memberitahu sekalian meminta izin.
"Iya, nggak papa." Jawab Aldo mengalah meskipun harapannya untuk bisa berdua dengan Nadia berakhir kecewa.
Setelah makan malam selesai dan Nadia hendak kembali masuk ke dalam kamar. Aldo langsung mencegahnya. Ia mengajak Nadia untuk berbicara sebentar. Nadia langsung menurut saja dengan ajakan suaminya itu.
"Kamu sudah ingat siapa aku sebenarnya?" Tanya Aldo memastikan lagi. Ia khawatir Nadia masih menganggapnya Arka.
Nadia mengangguk dengan raut wajah datar.
"Kenapa tiba-tiba kamu mau menikah sama aku?" Tanya Aldo ingin tahu dan merasa penasaran dengan alasan dari Nadia.
Nadia merasa bingung menjawabnya. Tapi kemudian ia memberi alasan yang lainnya.
"Aku mau menikah sama kamu karna kamu sudah menolong aku dan Reyna. Jadi tidak salah kan aku memberi kamu kesempatan?" Jawab Nadia seadanya.
"Terus, soal apa yang kamu lihat di kantor waktu itu? Kamu percaya nggak kalo aku sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi sama Arin?" Tanya Aldo penasaran. Ia ingin tahu apa yang di pikirkan dan di rasakan Nadia tentang kesalahpahaman waktu itu.
Nadia terdiam. Ia tidak tahu harus percaya atau tidak. Ia juga tidak terlalu memikirkannya. Sebab yang ia pikirkan saat ini hanya satu. Yaitu tentang Reyna. Nadia tidak mau kehilangan Reyna dan tidak mau membuat Reyna menderita lagi. Jadi sebab itu Nadia memutuskan untuk menerima pernikahannya dengan Aldo. Dan sekarang alasannya bertambah lagi yaitu soal Chila yang ternyata adiknya. Nadia ingin selalu bersama adiknya dan memberinya kasih sayang selayaknya dulu mamanya juga mendidik dan menyayanginya.
"Nad. Percaya sama aku! Waktu itu Arin memang sengaja ingin membuat kamu salah paham. Aku nggak seperti apa yang kamu pikirkan Nad. Meskipun dulu aku pernah bersalah. Tapi itu dulu. Sekarang aku sudah berubah. Kamu percaya kan sama aku?" Ucap Aldo menjelaskan sembari berusaha ingin menyentuh tangan Nadia. Tapi Nadia langsung menepisnya karna ia tidak terbiasa tersentuh oleh tangan orang lain selain tangan keluarganya. Meskipun Aldo sudah sah menjadi suaminya, tapi bagi Nadia masih terasa asing.
"Maaf Al. Aku belum terbiasa dengan ini." Ucap Nadia mengungkapkan perasaannya tentang sentuhan tangan Aldo.
Aldo mengangguk dan juga meminta maaf.
"Aku akan percaya. Tapi tidak untuk sekarang. Maaf." Ucap Nadia lagi berpendapat tentang hubungan Arin dan Aldo. Kemudian Nadia langsung izin untuk masuk ke dalam kamarnya.
Aldo terlihat kesal dengan kepergian Nadia. Tapi bukan karna ia kesal dengan Nadia, melainkan kesal karna mengingat usaha Arin yang ingin menghancurkan hubungannya dengan Nadia. Sampai sekarang, Aldo juga belum berhasil mengeluarkan Arin dari kantor. Tapi ia sangat bersyukur karna pernikahannya dengan Nadia berjalan dengan lancar.
Di dalam kamar, Chila baru saja melakukan panggilan video call dengan mama Arin. Ia langsung memutuskan panggilannya setelah melihat mama Nadia masuk ke dalam kamar.
Sebelum tidur. Nadia mengajak Chila dan Reyna untuk mengobrol sambil sesekali bercanda, supaya Chila bisa lebih akrab dengan Reyna. Tapi Chila lebih banyak diam dan acuh. Ia malah sibuk memainkan ponsel.
Saat mereka hendak tidur. Chila menolak untuk tidur di dekat Reyna. Jadi terpaksa Nadia tidur di tengah-tengah mereka.
"Kok mama nggak tidur sama papa? Kata teman Chila kalo mama papa itu kan harus tidur satu kamar." Ucap Chila merasa aneh dan penasaran. Apalagi ia sering melihat pakdhe dan budhenya juga tidur dalam satu kamar.
"Nggak papa. Mama cuma lagi pengen tidur sama anak-anak mama dulu. Nggak papa dong." Ucap Nadia yang kemudian memeluk Chila.
Chila hanya tersenyum tipis dan kemudian segera memejamkan matanya. Tapi dalam hati Chila jadi bertanya-tanya.
"Jangan-jangan benar kata nenek. Mama Nadia mau menikah sama papa karna ada maunya. Apalagi waktu itu mama Nadia juga pernah mengamuk sama papa. Kenapa sekarang tiba-tiba berubah." Batin Chila merasa curiga.
Pagi harinya, Rani datang ke rumah Aldo untuk menjemput Chila. Kebetulan Reyna yang membuka pintunya. Reyna merasa terkejut saat melihat kedatangan neneknya Chila.
"Mana Chila, mana mama kamu?" Ucap Rani dengan judes pada Reyna.
"Ada di dalam nek. Silahkan masuk nek! Biar Reyna panggilkan dulu." Ucap Reyna dengan hormat kepada neneknya Chila.
"Nek nak nek nak nek. Jangan panggil saya nenek! Saya bukan nenek kamu." Ucap Rani sembari masuk ke dalam rumah putranya. Rani tampak melihat-lihat kesana kemari.
"Maaf nyonya." Ucap Reyna takut, lalu kemudian izin pergi untuk memanggil Chila.
"Dasar orang kampung. Bikin kesal saja. Sama seperti mamanya yang gila itu. Sebelas dua belas." Batin Rani kesal. Kemudian Rani memandang sengit ke arah foto pernikahan putranya yang terpampang di dinding ruang tamu. Lebih tepatnya, hanya fokus menatap ke arah foto Nadia saja.
Kemarin Aldo meminta tukang foto agar foto pernikahannya di cetak secara kilat dan dalam ukuran besar. Jadi semalam sudah jadi dan langsung di pasang di dinding ruang tamu.
"Kamu sudah berani menikah dengan putra ku, itu artinya kamu siap menerima segala resikonya. Kamu dan keluarga besar kamu itu sama saja. Hanya mencari keuntungan dalam setiap kesempatan." Batin Rani sambil memandang foto Nadia dengan sinis. Ia juga mengingat masa-masa bersama kakek neneknya Nadia. Rani merasa tidak suka dan membenci keluarga Dewangga.
Bersambung..
Gambar hanya pemanis
klo aldi tegas aq dukung tp klo msh plilplan lebih baik nadia pergi tinggal kan aldo biar dy menyesal...
menyusul suaminya arin yg baru sama c meisya....
jgn lama2 yc thor...
ayo thor buat mereka yg jahat kena karma termasuk c Vera yg mw jd pelakor...
smoga aldi bisa tegas melawan mamanya dan nadia juga bisa tegas jgn cuma tau nya pasrah makanya slalu tersakiti...