Clarissa gadis gendut yang baik hati dan berkeluarga konglomerat. Nasib nya malang harus menikah dengan Kendrick Emilio Raymond karna terpaksa sebab kesalah pahaman. Mereka sama-sama dari keluarga kaya dan terpandang. Setelah pernikahan itu Kendrick bersikap dingin dan cuek, tak menganggap Clarissa sama sekali.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Apakah Clarissa bisa bertahan atau akan menyerah?
Cus langsung meluncur ke cerita mereka yuk🤭 Jangan lupa LIKE, VOTE, BERI RATING TERBAIK, SHARE, AND KOMENAN Kalian author tunggu 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMEILDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27 #Sakit Hati
Eveline berada di perusahaan suaminya. Ia tak ada kegiatan hari ini, jadi Eveline ingin menemani Faero. Lagi pula Eveline juga tidak keberatan walau pun harus menunggu lama. Padahal bisa saja Eveline jalan-jalan atau shopping tapi dia gak mau.
Seisi perusahaan baik staf maupun karyawan. Mereka semua menyanjung Eveline yang anggun dan cantik. Cocok dengan Faero yang tampan.
"Yaa cocok lah yang satu cantik dan yang satunya tampan"
"Istrinya tuan Faero kan memang seorang model, pantaslah dia cantik. Kamu mah kalah"
"Iya ngarep banget bisa dapetin tuan Faero tapi sadar diri, aku mah gak sepadan"
"Lah itu tau, jadi jangan ngarep deh"
Begitu lah gosip mereka pagi ini. Memang kalau wanita sudah bergosip bakalan panjang dan gak ada gentinya. Kalau ditegur baru deh mau tutup mulut.
Eveline menemani Faero di ruang pribadinya. Dia hanya melihat saja dan berkutat dengan hanphone yang sedang di geser-geser layarnya oleh Eveline. Ia lagi mengumpulkan barang belanjanya untuk di cek out.
"Yang....yang ini bagus gak?" tanya Eveline kepada Faero.
"Bagus, cocok buat kamu" jawab Faero sembari tersenyum.
"Tapi kalau hanya dress gini mah Clarissa juga bisa buatin. Aku minta Clari buatin aja deh, lebih bagusan dia kalau membuat" ujarnya bermonolog.
"Ohh iya...bagaimana kabar Clari? Apa adikku baik-baik saja? Kamu kan sahabatnya sayang pasti tau dong" ujar Faero.
"Hmm aku gak tau, terakhir sih Clari kelihatan baik kok" ucap Eveline berbohong.
Padahal dia tau sendiri kalau selama ini Clarissa tidak bahagia dengan pernikahannya. Dari awal Clari sudah cerita banyak dengan Eveline, tapu Clari juga ingin Eveline untuk tidk menceritakan itu semua kepada keluarganya.
Faero lantas curiga karna istrinya terlihat tidak yakin saat menjawab ucapannya. Ia menutup laptopnya dan beralih duduk ke sofa disamping Eveline.
Eveline ditambah semakin gugup karna dia takut nanti Faero akan semakin bertanya-tanya tentang Clarissa kepadanya. Ia takut salah bicara dan tidak tau harus menjawab apalagi untuk menutupi semuanya.
"Yakin? Kamu tidak berbohong denganku kan?" tanya Faero menyelidik.
"Enggak, ngapain juga aku berbohong" jawab Eveline yang berusaha menetralkan diri akan tidak gugup di depan suaminya.
"Aku bisa melihat dari matamu kalau kamu sedang berbohong. Ayo jawab dengan jujur, dia adikku yang harus aku jaga. Aku gak mau sampai ketraumaan dia yang dahulu sampai kambuh lagi. Kamu tau sendiri kan susah sekali aku, mama dan papa untuk bisa membuat Clarissa melupakan masa lalunya" jelas Faero yang membuat Eveline mengingat kembali kejadian terdahulu.
Ia semakin dibuat was-was oleh Faero, lantaran memang masa lalu Clarissa yang bisa kapan saja membuat dia kembali seperti dulu, jika kekerasan itu terjadi kepadanya melalui suaminya.
Faero yang melihat Eveline terdiam, sudah menebak jika istrinya sedang berbohong. Ia semakin mendesak Eveline untuk jujur kepadanya. Dan akhirnya mau gak mau Eveline harus jujur kepada Faero, karna dia kakaknya yang memang berhak tau.
"Aku minta maaf, karna itu semua kemauan Clarissa yang tidak memperbolehkan aku untuk memgatakan yang sejujurnya kepada kamu atau pun orang tua kalian. Memang selama ini Clarissa tidak pernah bahagia dengan pernikahannya. Kendrick selalu menyakiti Clarissa, bukan fisiknya melainkan batinnya. Kendrick memang tidak pernah melakukan kekerasan kepada Clarissa tapi dia membuat batin Clari terluka dengan sikapnya." papar Eveline yang membuat Faero membulatkan matanya.
"Kenapa kamu sembunyikan itu selama ini. Aku berusaha menjaga adikku agar tidak disakiti oleh orang lain dan sekarang dia malah disakiti oleh suaminya sendiri. Aku gak bisa biarkan itu, aku harus temui Clarissa dan lelaki bre*s*k itu" trgas Faero yang sudah naik pitam.
Emosinya tidak terkendali lagi. Eveline berusaha untuk menenangkan suaminya yang tengah emosi.
"Mas tenanglah, jangan marah begitu...."
"Dia adikku!!! Aku saja tidak pernah sedikit pun menyakiti hatinya, sebaik mungkin aku jaga batinnya agar tidak terluka apalagi fisiknya" sahut Faero tegas.
"Itu rumah tangga mereka, kamu gak bisa ikut campur urusan rumah tangga mereka. Aku percaya Clarissa wanita yang kuat, dia mampu untuk menjalani ini semua" ucap Eveline merangkul kedua tangan Faero lalu memeluknya dengan erat.
"Aku mohon jangan temui mereka sekarang, biarkan Clarissa menyelesaikan semuanya. Dia sudah dewasa, kalau Clari berlari ke kita barulah iti tugas kita untuk membantu. Jika nanti Clarissa kembali ke kamu dan mama papa itu artinya tugas dia sudah selesai." tutur Eveline.
Merasakan kalau emosi suaminya sudah reda Eveline meleoas pelukannya dan mengajak Faero untuk duduk lagi di sofa. Faero langsung tertunduk sambil tangannya memegangi kepalanya.
Eveline mengelus pundak Faero, "Maafkan aku......Aku gak bisa jujur dari awal karna aku menghargai Clarissa" ucap Eveline.
"Gak pa-pa aku mengerti, maafkan sikapku yang tadi" balas Faero.
"Aku maklumi kok, wajar karna kamu kakaknya, untuk sekarang kita biarkan Clarissa untuk berjuang. Aku percaya dia kuat." ucap Eveline.
"Semoga saja, tapi kalau mama dan papa sampai tau soal ini pasti Clarissa akan di suruh untuk bercerai dengan Kendrick. Apalagi papa selama ini menjaga Clarissa agar tidak membuka traumanya di masa lalu" ucap Faero khawatir.
"Selama tidak ad ayang memberi tau, semua ini tidak akan diketahui oleh mama dan papa" kata Eveline.
___________
Selesai menjemput Clarissa dari butik, Kendrick langsung pulang bersama Clarissa. Ia menempati ucapannya untuk menjemput Clari. Tanpa Ken sadari Clarissa sangat senang padahal baru segitu saja. Lalau bagaimana kalau dengan yang lain? Sudah pasti Clarissa akan bertambah senang.
Sesampainya dirumah Clarissa langsung turun bersama dengan Kendrick. Mereka berjalan beriringan ke kamar atas. Dan saat Clarissa ingin menaiki tangga tapi tangannya malah ditarik oleh Ken untuk masuk ke dalam lift. Akhirnya mereka naik bebarengan.
"Jangan kepedean dulu, tadi ada Lavina" ucap Kendrick tiba-tiba.
Ting...
Saat pintu lift terbuka, Kendrick langsung kelur menuju kamarnya. Clarissa masih setia mengekor dibelakang, ia hanya mendiamkan ucapan suaminya barusan.
Kendrick pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Clarissa menyiapkan baju ganti dan menaruhnya seperti biasa. Ia hendak keluar namun ada pesan masuk di hanphone Ken. Awalnya di abaikan oleh Clarissa, namun karna banyak sekali notifikasi yang masuk membuat Clarissa penasaran.
Ia mengambil hanphone Ken yang ada di atas meja dan melihat layar banyak sekali pesan masuk dari satu kontak. Clarissa mencoba untuk membuka tapi ternyata hanphonnya disandi dan Clarissa tidak tau kata sandinya. Jadi dia letakkan kembali ponsel milik suaminya dengan rasa penasaran yang tinggi.
Tadi itu bukan pesan dari rekan bisnisnya atau temannya yang lain, menurut Clarissa. Karna banyak sekali yang masuk dan itu tidak menunjukkan dari sahabat atau partner bisnis. Jadi membuat Clarissa penasaran, sayangnya ponsel itu disandi.
"Mas....tadi ada pesan masuk dihanphone kamu banyak banget. Aku gak tau dari siapa" ucap Clarissa saat Kendrick baru saja selesai berganti pakaian.
Dengan sigap Kendrick menyambar ponsel miliknya yang ada diatas meja dan melihat siapa yang mengirim pesan sebanyak itu. Saat dibuka ternyata itu pesan dari mantan kekasihnya Jennie.
("Ngapain lagi sih nih cewek, aku gak akan biarin kamu memperalat aku lagi. Awas saja kau nanti" batin Kendrick dalam hati.)
Kendrick mengambil laptopnya dan pergi ke balkon kamarnya. Disana tempat yang paling nyaman untuknya, bahkan Clarissa saja suka berlama disana. Dan tak lama Clarissa menghampiri Ken dengan membawa secangkir kopi buatannya sendiri.
Tanpa diminta oleh Kendrick, Clarissa langsung duduk disamping suaminya. "Siapa suruh kau duduk disitu" ucap Kendrick.
"Memangnya salah aku duduk disini?" tanya Clarissa.
"Iya kau menggangguku, sana pergi" usir Kendrick dengan ketus.
"Tadi lembut sekarang berubah lagi, apa tadi kamu salah minum obat mas" gumam Clarissa lirih yang masih bisa di dengar oleh Kendrick.
"Tadi kau mengatakan apa!!" ujar Kendrick menatap Clarissa tajam.
"Enggak mengatakan apa-apa, kamu salah dengar kali" kilah Clarissa ingin beranjak dari duduk nya namun di tarik oleh Kendrick sehingga dia kembali duduk.
"Aku masih bisa mendengar dengan jelas, walau pun kau mengatakannya dengan lirih sekali pun" tegas Kendrick.
"Iya a-aku mi-minta maaf, lah ka-kamu tadi sikapnya berubah-ubah kadang cuek kadang lembut" keluh Clarissa terbata-bata karna rasa yang bercampur aduk. Ada rasa takut, gugup, dan gak karuan.
"Sana pergi, muak aku melihatmu" ucap Kendrick yang sangat menyayat hati Clarissa.
Tanpa berucap lagi Clarissa berlari masuk ke dalam kamarnya. Tak terasa air matanya menetes di pelupuk pipinya. Hatinya sangat sakit dengan perkataan Kendrick barusan. Padahal baru saja pagi tadi dia merasa senang, sekarang disayat lagi hatinya oleh Ken.
"Kenapa sih aku harus mencintai dia, sekarang aku sendiri yang merasakan sakit karna hanya satu hati yang mencintai tapi hati dia enggak sama sekali" gumam Clarissa lirih dibalik selimut.
Ia menutup wajahnya agar suara tangis tidak terdengar oleh Kendrick.
Sakit bukan? Iya memang sakit sekali jika menahan tangis agar tidak diketahui oleh orang lain. Nyesek sampai dada itu terasa sakit sekali.
🌺
🌺
🌺
Kok masih sepi ya😢 Jadi sedih nih.
Kasih semangat dong buat Author.
Syukron yang sudah kasih dukungan buat author😊🌹.
Love you all
KLO BISA BUAT JUGA TUH KISAH NYA CHERA SPUPU CLARISSA