Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Kaisar Yuan masih mondar-mandir di ruang kerjanya, gulungan pun menumpuk di atas meja nya dan belum dia sentuh satu pun. Pikirannya menerawang mengingat semua kejadian di istana, sudah 47 orang selir nya yang meninggal, dan dia pun mengetahui bahwa itu semua adalah tindakan dari permaisuri nya. Namun setelah kejadian hari itu, dimana permaisuri dan juga putra mahkota nya keracunan, dia pun berpikir apakah ini ada hubungannya dengan selir-selir nya yang lain? Tapi hanya selir agung dan juga selir kehormatan nya saja yang selamat, tiga orang selir yang lain pun saat ini sudah diasingkan di paviliun nya karena terkena penyakit menular.
Tok... Tok... Tok...
Ketukan di pintu ruang kerja pun membuyarkan lamunan kaisar Yuan
"Masuk!" ucapnya datar
Tak lama muncullah orang kepercayaan nya yaitu Guang memasuki ruangan. Setelah menutup pintu, Guang pun langsung membungkuk
"Yang mulia" panggil Guang
"Apakah kamu sudah mendapatkan semua informasi nya?" tanya kaisar Yuan
"Benar yang mulia" ucap Guang
"Katakan" kaisar Yuan pun tak sabar dengan jawaban Guang
"Permaisuri berkonspirasi dengan kaisar Ming, dia juga meminta racun mematikan itu dari kaisar ming untuk meracuni selir agung. dan putra mahkota menyuruh pelayan nya untuk membeli racun bunga tidur untuk meracuni pangeran kedua dan merebut putri Han" ucap Guang
"Lalu?" kaisar pun mengerutkan kening nya heran bagaimana caranya racun itu bisa saling meracuni permaisuri dan putra mahkota nya
"Pelayan putra mahkota memberikan racun itu untuk makanan pangeran kedua, hanya saja pelayan itu tidak datang, dan pelayan permaisuri lah yang mengambilnya. Setelah mengambil makanan itu, pelayan itu juga menaburkan racun di makanan yang hendak di ambil pelayan selir agung. Hanya saja terjadi perdebatan di ruang dapur istana antara pelayan selir agung dengan pelayan putra mahkota, memperebutkan makanan tersebut, akhirnya pelayan Yona mengalah dan membiarkan pelayan putra mahkota mengambil makanannya" ucap Guang
"Apa kau mendapatkan buktinya?" tanya kaisar Yuan
"Benar yang mulia, hamba menemukan banyak sekali botol racun dan juga perintah membunuh selir agung dan selir-selir lainnya di kamar permaisuri dan juga ada beberapa surat yang diterima oleh permaisuri dari kaisar Ming tentang rencana menggulingkan kekuasaan anda dan mengangkat putra mahkota menjadi kaisar yang baru, ini buktinya yang mulia" ucap Guang sambil menyerahkan kotak kayu pada kaisar
"Apa ada yang lain lagi?" tanya kaisar yuan
"Ada beberapa bukti yang hamba dapatkan di kamar putra mahkota yang mulia, ada botol racun, bukti pembelian racun, surat kerja sama dengan beberapa perampok dan bandit dan terdapat cap putra mahkota, dan juga surat perintah untuk membunuh pangeran kedua pada peperangan satu tahun yang lalu. Dan racun yang di terima oleh pangeran kedua, itu dibeli oleh putra mahkota dan menyuruh salah satu orang kepercayaan nya untuk mengoleskan racun itu ke panahnya dan membunuh pangeran kedua" tutur Guang panjang lebar
"Apa ada hal lain lagi?" tanya kaisar
"Kelima selir putra mahkota berencana untuk membunuh putri An Xia dan juga pangeran ketiga yang mulia" ucap Guang lagi
"Apa alasannya?"tanya kaisar
"Mereka berpikir jika yang meracuni permaisuri dan juga putra mahkota adalah putri An Cia, karena hanya putri An Xia saja yang berasal dari kekaisaran Ming, dan racun ular kirin berasal dari kekaisaran Ming. Mereka berpendapat bahwa tidak mungkin permaisuri atau kaisar Ming yang sengaja mengirim racun itu pada putra mahkota" jawab Guang.
Kaisar pun memijit pelipisnya merasa pusing dengan kelakuan permaisuri dan putra mahkota nya di tambah dengan ulah selir putranya.
"Apa kau mendapatkan petunjuk tentang dimana ketiga selirku itu mendapatkan penyakit menular?" tanya kaisar
"Sebelum nya ketiga selir itu berada di gazebo yang mulia, mereka terlibat percakapan serius dan membuat rencana untuk membunuh selir kehormatan dan juga selir agung, agar mereka bisa mendapatkan posisi tertinggi setelah permaisuri koma, setelah itu mereka berbelanja di ibu kota, setelah mereka membersihkan diri dan berganti pakaian, mulai muncul ruam merah dan bintik-bintik kecil yang terasa gatal dan mereka menggaruknya hingga terluka dan berdarah" Guang pun kembali menjelaskan
"Dimana posisi selir agung dan juga selir kehormatan saat itu?" tanya kaisar
"Mereka berkumpul di paviliun pangeran kedua yang mulia" ucap Guang
"Apakah ada yang aneh dengan tingkah mereka?" tanya kaisar
"Tidak yang mulia, kedua selir tingkat satu menikmati kue dan minuman yang di sediakan di paviliun pangeran kedua dengan tenang, bahkan seluruh pelayan nya juga ada disana merayakan kesembuhan pangeran kedua" ujar Guang
"Ini aneh, lalu siapa yang membuat ketiga selir zen mengalami penyakit itu?"
"Hamba juga merasa ada kejanggalan yang mulia, hanya saja hamba tidak bisa menemukan keterlibatan kedua selir tingkat satu itu dalam kejadian mana pun" ucap Guang
"Ini seperti kejadian yang sudah di atur dengan matang, tapi siapa pelakunya?" tanya kaisar
"Perlukah hamba menyelidiki pangeran kedua dan juga pangeran ketiga yang mulia? Ataukah yang mulia mau hamba mencari tahu tentang putri Han dan juga putri An?" tanya Guang
Kaisar hanya menghembuskan napas tak berdayanya.
"Baiklah, selidiki keterlibatan mereka berempat dan segera berikan informasi nya pada zen" ucap kaisar sambil berdiri dari kursinya dan mengarahkan pandangannya ke arah jendela.