Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Visi Misi sang Duren
"Bagaimana Anindiya, apa kita sudah bisa saling berbicara sekarang."
Ya ampun pria ini sok akrab sok kenal, sok dekat sekali , baru saja Anin mengelap mulut nya karena baru saja menghabiskan makanan nya ini orang sudah tidak sabaran.
"Maaf pak Andre apa kita perlu membahas masalah itu disini. Sedangkan saya bukan sedang bekerja tapi sedang quality time bersama adik saya. Jadi saya harap bapak Andre Wijaya bisa mengerti keadaan saya saat ini. Masalah itu bisa kita bicaran lain waktu atau nanti saja,bukan nya kita belum pernah ada janji sebelum nya."
Pria yang bernama Andre itu terlihat hanya menyunggingkan senyum masam, sedangkan pria di sebelah Andre hanya menyungging kan senyum sinis nya. Apa kah pria itu lupa atau cuma pura pura lupa pada Damar, pria sama yang tidak sengaja Damar temui saat tengah bersama mantan istrinya di hotel.
"Baiklah kalau itu kemauan kamu, kita bisa bicarkan lagi lain waktu karena seperti nya calon suami kamu tidak suka dengan keberadaan saya di sini."
Sudah nyadar kau
Pria itu menyunggingkan senyum smrike nya pada Damar, namun raut wajah nya berubah ketika menatap lagi ke arah Anin dan Reina yang kebetulan duduk bersebelahan.
"Ini kartu nama saya,See you."
Anin menerima kartu itu tanpa melihat dia langsung memasukan nya kedalam tas. Lalu kembali menyendok ice cream yang dia pesan tadi.
"Kaka harus pulang ke butik, kamu mau ikut sama kaka lagi atau sama Mas mu."
Reina menatap ke arah mereka berdua, kenapa raut wajah Anin seperti tidak bersahabat begitu saat melihat Damar. Perasaan tadi baik baik saja.
"Eemm...Rein ikut mas Damar saja kak,biar kaka cantik gak capek bolak balik nganterin aku."
Reina merasa tidak enak dengan situasi saat ini. Damar pun tengah menatap Anin dalam dalam. Seolah dia tengah menyelami perasaan gadis itu yang sesungguhnya.
"Ya udah kakak duluan, tagihan nya udah kakak bayarin. See you next time Rein."
Anin menyambar tas slempang nya dari atas meja, Anin melangkahkan kaki nya menjauh dari dua orang yang masih meperhatikan nya. Anin bahkan tidak berpamitan pada Damar seperti yang dia lakukan pada Reina. Namun tiba tiba langkah Anin terhenti saat baru beberapa langkah meninggalkan Damar serta Reina.
"Jangan pernah mengambil kesimpulan yang tidak akan pernah bisa kak Damar wujudkan. Karena kita tidak tahu isi hati seseorang, jangan pernah bercanda dengan sebuah ikatan."
Tanpa menoleh pada orang nya Anin berucap seperti itu, kemudian dia melanjutkan langkahnya tanpa menoleh kebelakang lagi. Sedangkan disana, Damar terlihat mematung saat mendengar ucapan Anin tadi. Apa gadis itu marah saat dia mengakui dia sebagai calon istri, atau karena hal yang lain.
Tapi hati nya tidak ada niat untuk bercanda atau sekedar main main saat ini. Damar sudah memantapkan hati nya untuk melanjutkan hidup dan ingin menjalin hubungan baru dengan gadis lain. Dan gadis yang saat ini Damar harapkan adalah seorang Anindiya Dianka Putri.
Kakak tidak pernah bercanda tentang perasaan ini Nin
"Mas Damar ayo pulang ,Rein udah selesai makan ice cream nya."
Lamunan Damar terpecah saat Reina menepuk lengan nya. Ternyata gadis kecil itu sudah berada di samping nya sembari menggendong tas ransel sekolahnya.
Damar menganggukan kepalanya, dia meraih dua lembar uang kertas lalu menaruhnya di atas meja
"Ayo!!"
Reina menggandeng lengan kakak laki laki sematawayang nya itu. Mereka yang tidak tahu pasti berpikir kalau Damar dan Reina adalah sepasang kekasih yang baru selesai kencan.
Didalam mobil Damar dan Reina hanya saling diam, Reina sibuk dengan ponsel nya sedangkan Damar sibuk dengan pikiran nya tentang Anin,Anin,Anin dan Anin saja.
"Emm...Rein, a-apa Anin pernah curhat tentang kisah cinta nya sama kamu."
Pandangan Reina yang tadi nya terfokus pada layar ponsel nya, kini tatapan nya menyipit penuh selidik pada kakak nya yang masih fukos ke depan.
Damar yang melirik Reina dari ujung matanya,langsung berdehem agar bisa mengalihkan pandangan menyelidik adik nya itu.
"Bukan apa apa, Mas cuma kepo saja sama teman kecil Mas. Lagian kalian kan sama sama perempuan jadi kalau curhat semacam itu tidak aneh kan." Damar berkilah penuh alasan membuat Reina mengurangi tatapan mata menyelidik nya pada Damar.
"Kayak nya enggak deh." Damar menghembuskan nafas nya pelan saat mendengar ucapan Reina, gagal deh dapat info nya.
"Tapi.... Kayak nya mama pernah ngomong waktu sama lagi sama papa. Kata nya Kaka cantik itu sebenernya udah mau nikah, Tapi......". Damar tiba tiba mengerem mobil nya tiba tiba membuat Reina sedikit terhuyung kedepan. Untung saja dia sudah memakai sabuk pengaman kalau tidak bisa benjol jidat mulus nya.
"Aduh Mas yang bener dong nyetir nya."
"Maaf maaf, mas tadi cuma kaget. Anin mau menikah kapan?"
Reina mendengus, makanya kalau orang lagi ngomong itu dengerin dulu jangan langsung kaget jangan langsung di potong. Gantungkan akhirnya, harus nya kamu tahu apa apa yang di gantung itu gak enak sama kayak hubungan kita eeeeaaaakkkk...
"Tapi gak jadi karena calon suaminya ngebatalin pernikahan mereka tepat di hari pernikahan. Katanya sih si calon suaminya kaka cantik itu lebih memilih wanita lain dan menikahinya di hari itu juga karena cewek itu udah hamidun duluan,Gituh sih yang Reina denger waktu mama lagi cerita sama papa."
Damar hanya terdiam mendengar cerita tentang kisah percintaan Anin versi Reina. Jadi sebenarnya Anin hampir menikah tapi gagal karena calon suami nya membatalkan pernikahan itu lalu lebih memilih menikahi wanita lain. astaga goblok sekali laki laki itu, menyia nyiakan wanita hebat seperti Anin. Damar yakin suatu saat nanti laki laki yang sudah menyia nyiakan gadis itu akan sangat menyesal. Tapi siapa laki laki bodoh itu?
"Apa kamu tahu siapa laki laki yang sudah menyakiti Anin itu."
Reina hanya menyedikan bahunya tak peduli membuat Damar mendengus kesal pada Reina. Anin batal menikah karena di selingkuhi oleh calon suaminya bahkan sampai menghasilkan anak dengan selingkuhan nya itu. Sedangkan dia,dia di selingkuhi oleh istrinya karena dulu dia kurang materi bagi istrinya yang gila uang. Ternyata nasib mereka berdua sama, sama sama di selingkuhi oleh pasangan nya.
Damar jadi mengerti apa maksud dari ucapan Anin tadi, Damar berfikir saat ini Anin masih tidak percaya dan yakin untuk menjalin sebuah hubungan atau ikatan lagi karena suatu hal di masa lalu nya.
Damar semakin tertantang untuk semakin mendekat pada gadis itu. Damar akan membuktikan bahwa tidak semua laki laki itu brengsek seperti mantan calon suaminya. Damar akan membuktikan kalau di dunia ini masih ada laki laki tulus dan mampu mencintai nya sepenuh hati dan membuktikan nya kalau tidak akan pernah menyakiti hatinya....... lagi.
**HARI INI NENG UP NYA DOUBEL YA, DOAIN BESOK JUGA BISA DOUBEL.
HAPPY READING, SEHAT SELALU SEMUANYA...
JANGAN LUPA LIKE,VOTE DAN KOMENAN NYA YA
SEE YOU NEXT PART
BABAYYYYYYY....MUUAAAACCCHHHH.....
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘**