STALKER GIRL (Gadis Penguntit)

Keesokan harinya, Joy keluar bersama Martha. Joy mengatakan pada Martha bahwa dia dan Ocean sudah berpacaran.

Martha sedikit tak suka dengan hal ini karena Martha takut Ocean akan mempermainkan Joy.

"Jadi dia memberimu kesempatan mendekatinya?" tanya Martha.

Joy mengangguk senang.

"Mengapa secepat itu dia berubah? Bukankah dia masih punya pacar?" tanya Martha.

"Mereka sudah putus. Wanita itu sangat licik, Martha. Dan dia tak baik bagi Oceanku. Hanya aku yang baik untuknya," kata Joy sambil mengunyah makanannya.

"Joy, aku tak ingin kau terluka," kata Martha.

"Hei, aku akan selalu bahagia dengannya. Percayalah," jawab Joy dengan yakinnya.

Martha hanya menanggapinya dengan tersenyum.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

2 hari ini dijalani Joy dengan biasa saja. Meskipun sekarang statusnya adalah pacar Ocean, tetapi Ocean tak pernah menemuinya karena kesibukannya mengerjakan tugas akhirnya.

Joy bahkan belum pergi berkencan dengan Ocean. Hal yang sangat ingin dilakukannya sejak dulu.

Ocean pun hanya membalas dengan singkat pesan pesan dari Joy.

Belum ada yang tahu tentang hubungan Joy dan Ocean termasuk teman teman Ocean. Hanya Martha saja yang tahu.

Joy kini sedang bersantai di kamarnya sembari membuka akun sosial medianya. Dia mengecek akun sosial media milik Ocean. Tak ada kabar baru apapun disana.

Lalu Joy melihat sekilas story dari Romeo. Ocean sedang bersama teman temannya di sebuah kolam renang.

Mereka sedang berpesta dan bersenang senang disana.

Joy menggenggam erat ponselnya dan dadanya tiba tiba sangat sakit.

"Ya, ini maumu, Joy. Kau yang memilih jalan ini. Kau yang memaksanya menerimamu," gumam Joy pelan.

Ocean lebih senang bersama teman temannya dibanding dengannya. Ocean sama sekali tak merasakan perasaan apapun padanya.

Joy kemudian beranjak dari ranjangnya dan mengganti bajunya. Dia kemudian keluar dari apartemen dan berjalan jalan di sekitar sana meskipun hari sudah menjelang malam.

Tiba tiba ada mobil yang berhenti disampingnya.

Dan seorang wanita keluar dari sana.

"Kau yang bernama, Joy?" tanya Greta.

"Ya, ada apa?" kata Joy.

"Naiklah, aku ingin bicara denganmu," kata Greta.

Lalu Joy naik ke dalam mobil. Joy tak gentar meskipun nanti Greta menindasnya. Joy sama sekali tak takut.

Lalu Greta menghentikan mobil sewaannya di sebuah taman yang cukup sepi.

"Jadi kau yang menggantikanku melayaninya malam itu?" sinis Greta.

Joy memandang tajam ke arah Greta. Lalu dia tersenyum.

"Lalu?" tanya Joy.

"Hah, sudah kuduga. Kau hanya gadis murahan yang bisanya hanya menjebak pria dengan cara murahan ini," kata Greta mengejek.

"Kau yang membuatnya seperti itu dan dia memilihku untuk menyelesaikannya," jawab Joy tersenyum.

"Lihatlah dirimu, Ocean bahkan tak mengakuimu. Oh kasihan sekali dirimu", kata Greta.

"Tak masalah, aku akan membuatnya mencintaiku nanti. Dan itu bukan urusanmu sekarang," jawab Joy tenang.

Greta kesal karena tak bisa memancing emosi Joy. Greta kemudian mengangkat tangannya untuk menampar Joy tetapi Joy menangkis tangannya hingga Greta terjatuh.

"Jangan bermain main denganku, Greta. Aku sama sekali tak takut dengammu," kata Joy marah.

Lalu Greta mengambil sebilah pisau kecil dari tasnya dan mengarahkannya pada Joy.

Sekali lagi, Joy bisa menghindar.

"Hei, kau gila?" teriak Joy.

"Kau merebut Ocean dariku, Gadis tengik. Aku akan membuatmu menyesal," kata Greta marah.

"Oh my ... Kurasa aku yang gila, ternyata kau lebih gila dariku," kata Joy tertawa.

Lalu Greta menyerang Joy lagi tetapi kali ini Joy langsung memukul wajah Greta dan naik ke tubuhnya. Joy mengambil Pisau dari tangan Greta dan kini posisi berbalik.

"Kau pikir aku hanya gadis ingusan? Kau salah, Nona manja. Aku tak selemah itu," kata Joy menatap Greta dengan mata birunya yang tajam.

"Hei, Nona. Lepaskan pisau itu!!" kata seseorang dari belakang Joy yang kebetulan lewat di jalan sepi itu.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤