NovelToon NovelToon
Jodoh Masa Kecil

Jodoh Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Perjodohan / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:299.8k
Nilai: 5
Nama Author: N. Mudhayati

Gendhis... Gadis manis yang tinggal di perkampungan puncak Sumbing itu terjerat cinta karena tradisi perjodohan dini. Perjodohan itu disepakati oleh keluarga mereka saat usianya delapan bulan dalam kandungan ibunya.
Gadis yang terlahir dari keluarga sederhana itu, dijodohkan dengan Lintang, anak dari keluarga kaya yang tersohor karena kedermawanannya
Saat usia mereka menginjak dewasa, muncullah benih cinta di antara keduanya. Namun sayang, ketika benih itu sudah mulai mekar ternyata Lintang yang sejak kecil bermimpi dan berhasil menjadi seorang TNI itu menghianati cintanya. Gendhis harus merelakan Lintang menikahi wanita lain yang ternyata sudah mengandung buah cintanya dengan Lintang
Seperti apakah perjuangan cinta Gendhis dalam menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Mudhayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Atur Strategi Mundur Teratur

Malam itu di asrama seusai kegiatan akademik.

Arnold mondar mandir sembari memegang ponselnya. Sepertinya dia sedang bicara dengan seseorang. Lintang hanya mengamati sahabatnya itu sambil merebahkan badannya di atas kasur.

"Iyaaa... iya... aku usahain, ya. Tapi aku nggak janji lho yaaa... " Suara Arnold terdengar cukup keras dari dalam kamar.

"Kok gitu sih... aku kan udah susah-susah pindah dari Jakarta ke Magelang, supaya kita bisa deket. Tapi apa? Setelah dapet tempat kerja di sini sama aja, kamunya sulit diajak ketemu." Suara seorang wanita dari ponsel Arnold.

"Kamu kan tahu sendiri... di sini susah banget mau izin keluar kalau nggak ada kepentingan yang urgent. Apalagi baru kemarin kita dapat jatah libur pesiar. Masa sekarang mau izin lagi..." Arnold mencoba menjelaskan.

"Ya kamu kan bisa ngajuin IK... bilang aja mau periksa ke dokter gitu, ntar aku bikinin surat keterangannya, gimana? Enak kan punya tunangan dokter?" Gabby masih terus membujuk Arnold agar bisa mengajukan IK (Ijin Keluar), supaya mereka bisa ketemu.

Rupanya dia ingin memanfaatkan profesinya sebagai dokter agar bisa ketemuan sama Arnold.

Arnold hanya memegang jidatnya. Dalam hati ia berkata, "Emang udah nasib gue kali yaaa, dapet tunangan kaya Gabby... apes banget sih..."

"Arnold... kok malah diem..." Kata Gabby mengejutkan Arnold.

"Eeemm... iya deh, aku coba dulu..." Ahirnya Arnold mau mempertimbangkan permintaan Gabby.

Percakapan keduanya pun ahirnya berakhir. Arnold masih berharap agar pertunangan itu bisa dibatalkan. Dia akan merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini, karena berhasil lepas dari kandang singa. Ia berfikir dan terus berfikir, bagaimana caranya dia bisa melepaskan diri dari dr. Gabby, wanita cantik tapi sangat posesif dan agresif itu.

"Baru sebulan bertunangan, rasanya udah kayak setahun. Gimana kalo gue jadi nikah sama dia? Bisa ancur masa depan gue..." Arnold bicara sendiri.

Lintang yang sedari tadi hanya mengamati tingkah Arnold, ahirnya angkat bicara.

"Heyyy... Bro... dari tadi mondar mandir kayak lagi lari keliling lapangan aja... kenapa?"

Arnold lalu berjalan mendekati Lintang dan duduk di kursi dekat dengan tempat tidur Lintang dan berkata.

"Gue lagi bingung, Bro... Si Gabby, ngajak ketemuan."

"Gabby? Tunangan kamu itu? Yaaa elllaa... Bro. Kirain kenapa... Diajak ketemuan sama tunangan kaya disuruh ngadep komandan aja." Kata Lintang.

"Tapi masalahnya lain, Bro... Gue nggak seberuntung elo, yang punya tunangan seperti bidadari." Jawab Arnold.

Lintang hanya tersenyum mendengar perkataan Arnold.

Setelah beberapa saat berfikir, muncullah ide jahat dalam pikirannya.

"Eh... Bro... gue bisa minta tolong nggak?" Arnold bertanya pada sahabatnya.

"Minta tolong? Soal apa?" Lintang balik bertanya.

"Tapi ini masalahnya agak extrem. Kira-kira elo bisa bantu nggak ya?" Arnold seolah ragu, tapi dia ngerasa nggak ada cara lain lagi.

"Extrem gimana? Kalau aku bisa ya aku bantuin." Kata Lintang sambil memainkan ponselnya.

Arnold mulai mengatakan maksud hatinya.

"Gini Bro... gue emang udah dijodohin sama Gabby, cuma masalahnya gue nggak cinta sama dia. Gue pengen banget bisa lepas dari dia dan perjodohan kami bisa dibatalin. Aku butuh banget bantuan kamu." Arnold masih basa basi.

Lintang meletakkan ponselnya, ia merasa ini masalah yang cukup serius.

"Eh, Bro... emangnya aku ayah kamu yang bisa batalin perjodohan itu? Kamu ini ada-ada aja..." Kata Lintang pesimis.

"Bukan gitu maksud gue, Bro..." Kata Arnold.

"Lalu?" Lintang penasaran.

"Eeemmm... bisa nggak, elo pura-pura deketin Gabby, buat dia jatuh cinta sama elo. Otomatis... kalau dia udah cinta sama lo... dia kan pasti batalin perjodohan kami. Setelah itu... kamu bisa putusin dia, dan gue jamin... rahasia ini akan aman dari siapapun termasuk Gendhis." Arnold ahirnya mengatakan tujuan sebenarnya.

Lintang seolah kehabisan kata-kata mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Waaahhh.... parah banget Bro. Ini ide paling gila yang pernah aku denger. Waaahhh... parah! Kamu kan tahu sendiri, aku udah punya tunangan... kamu juga udah liat Gendhis seperti apa..., apa iya aku tega khianatin wajah selugu itu? Nggak... nggak... ini nggak bener... Aku cinta banget sama Gendhis dan aku nggak mungkin bisa bohongin dia. Mending kamu terima aja Gabby sebagai takdir kamu. Lama-lama juga kamu bakalan cinta." Lintang memberikan solusi yang menurut Arnold itu bukan ending yang bagus.

"Bro... ini kan cuma pura-pura, jadi kamu nggak hianatin Gendhis, setelah semuanya beres, kamu bisa tinggalin Gabby... dan Gendhis nggak akan tahu masalah ini." Arnold masih meyakinkan Lintang.

"Ya tetep aja aku nggak bisa, Bro... aku juga bukan tipe lelaki yang suka mem PHP cewek. Kasihan juga Si Gabby, Bro..." Jawab Lintang.

Arnold bisa membaca di wajah Lintang, setidaknya dari kata yang barusan Lintang ucapkan... "Kasihan Gabby..." berarti Lintang ada rasa empati yang menurut Arnold masih bisa dinegosiasi.

"Please.... Bantuin gue dong Lin... Elo nggak kasihan apa, kalau sampai gue nikah sama orang yang nggak gue cinta? Elo sih enak... dijodohin sama cewek yang lo cinta. Nah, gue?" Kata Arnold.

"Sekali nggak ya tetep nggak... udah ah, aku ngantuk. Mending kita tidur aja dan kamu berdoa, kalau besok pagi ketika bangun, cinta mu buat Gabby udah tumbuh..." Lintang membaringkan tubuh dan menarik selimutnya.

Arnold masih berfikir seribu cara, ternyata tak mudah membujuk sahabatnya itu.

"Okey... kalo Elo nggak mau bantuin ya udah, gue nggak maksa, tapi...." Kata Arnold.

"Tapi apa lagi?" Tanya Lintang.

"Tapi... sebagai gantinya hari minggu besok, temenin gue ngajuin IK. Gue mau ketemuan sama Gabby." Pinta Arnold.

"Okey... kalau cuma itu aku mau. Udah ya Bro... ngantuk banget nih... aku tidur duluan." Lintang menyanggupi permintaan Arnold.

Arnold merasa lega, setidaknya Lintang mau di ajak menemui Gabby. Ia seolah yakin, pesona kecantikan Gabby emang bisa menyihir setiap mata yang melihatnya. Ia masih berharap, Lintang mau membantunya setelah ia bertemu dengan Gabby.

*****

Hari yang paling ditunggu oleh Gabby ahirnya tiba. Dia sudah tak sabar lagi bertemu dengan Arnold tunangannya. Maklum, setelah hari pertunangan mereka di Jakarta sebulan lalu, Gabby memang belum sempet bertemu lagi dengan Arnold. Dan sekarang, dia sudah resmi pindah tempat kerja. Yang tadinya di rumah sakit daerah Jakarta, agar bisa lebih dekat dengan Arnold, dia mengajukan mutasi ke rumah sakit swasta di Kota Magelang.

Gabby sangat bersemangat untuk menemui Arnold. Dia berdandan dengan sangat cantik. Tubuhnya tinggi semampai dengan model rambut sebahu yang lurus dan rapi. Ia mengenakan kemeja putih panjang dan sedikit ketat membuat lekuk tubuhnya seperti gitar Spanyol. Rok hitam polos di atas lutut dan sepatu high heels berwarna putih, membuat kakinya yang putih dan ramping itu terlihat sempurna. Gabby memang senang berpakaian sedikit terbuka, seolah ingin menunjukkan pada setiap orang yang melihatnya bahwa dia adalah gadis sexy yang selalu berpenampilan menarik, sehingga tak heran, banyak laki-laki yang tak bisa menahan matanya untuk menatap Gabby saat mereka berpapasan.

Ia segera mencari tas kesayangannya, lalu diambilnya kunci mobil daihatsu ayla warna putih. Ya... putih adalah warna favorit Gabby.

"Arnold... aku berangkat sekarang. Ke taman Kyai Langgeng seperti yang kamu minta." Ucap Gabby lewat ponselnya.

"Okey... Aku tunggu kamu di depan pintu masuk taman." Jawab Arnold.

Dia sengaja memilih tempat yang agak jauh dari Akmil, agar mereka tak ketahuan karena izin mereka adalah untuk periksa ke dokter. Yaitu dokter cinta Gabby. 🤭

*****

1
Nur Mashitoh
Riko cocoknya jd sahabat
Hairun Nisa
Kalau Lintang n Arnold masih Taruna, berarti Gaby yg sudah jadi Dokter... usianya jauh lebih tua donk ya?
Gandis juga baru lulus SMA kok bisa langsung jadi guru?
Nur Mashitoh
Tah jodohmu yg nolongin Dhis
Nur Mashitoh
kasihan Gendhis..beruntunglah nanti yg dpt jodoh Gendhis
Nur Mashitoh
Gala jodohnya Gendhis nih..sama² hatinya suci
Nur Mashitoh
pantaslah klo Lintang ga berjodoh dgn Gendhis yg sholeha karna Lintang punya sisi liar yg terpendam
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Ruzita Ismail
Luar biasa
⚘Senja
alur critanya mirip sinetron india "Anandi". ini menurutku ya kakak.
Afida Punya Hayat
bagus, ceritanya menarik
Sandisalbiah
penyesalan itu emang dari dulu selalu gak patuh dgn peraturan krn dia selalu datang terlambat dan sayangnya sampe sekarang gak ada yg bisa menegurnya buat sadar... hadehh.. lintang.. terima nasib aja deh...
Sandisalbiah
nah lo... sakit gak tuh... kamu yg menabur angin lintang, maka kamu yg akan menuai baday... tinggal nunggu karma buat si geby...
Sandisalbiah
karma mulai mereyap mendekat kehidupan lintang.. hemmm... selamat menikmati.... hubungan yg diawali dgn yg salah dan kebohongan juga hanya berlandaskan nafsu yaaa.. endingnya begini... rumah tangganya kacau...
Sandisalbiah
simalakama gini mah....
Sandisalbiah
nah.. makan yg kenyang hasil karya mu lintang... biar warga tau semua kebobrok kan mu... enak aja mau ngikat Ghendis, gak rela Ghendis diambil cowok aini... situ waras.... dasar kang selingkuh...
Sandisalbiah
thor.. enaknya si lintang ini kita ceburin ke kawah merapi yuk... udah egois, songong pula... pengen tak pites itu org...
N. Mudhayati: 😆😆😆 setuju bangeeet kakak.... 👍👍
total 1 replies
Sandisalbiah
pengecut berkedok pahlawan bertopeng kamu Lintang.. banci yg berkaris atas dukungan Lintang tp kamu bagai kacang lupa akan kulinya... jd gak sabar pengen lihat karma apa yg akan kamu terima karena tega menyakiti gadis yg tulus seperti Ghendis
Sandisalbiah
gak gampang buat nyembuhin luka hati pak dosen... se enggak nya perlu waktu dan kesabaran... semangat pak Gala... obatin dulu luka hati Ghendis baru rengkuh hatinya...
enokaxis_
bagus
Noer Anisa Noerma
lanjuuutttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!