NovelToon NovelToon
Cinta Dikala Hujan

Cinta Dikala Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi / Karir / Romansa / Penyelamat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rienza27

Sinopsis👇

Aneliza Emicika adalah gadis sebatang kara yang ditinggal ibunya meninggal dunia sebelum bertemu adik kandungnya, yang kini mencari sebuah pekerjaan, namun tidak ada salah satu perusahaan yang mau menerimanya.

Hingga ia putus asa menyusuri terangnya lampu jalanan seperti gadis yang hilang arah namun seketika hujan deras datang melanda membasahi tubuhnya, Tapi dikala itu Arka Leonoa Alvino datang sebagai penolongnya dikala Eliza merasa putus asa dengan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rienza27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Berlebihan

"Ehh... Arka ada apa,? Saut Eliza yang tersadar dari diamnya."

"Apa yang sedang kamu pikirkan dari tadi,? Mengapa kamu seperti orang yang sedang banyak pikiran, bahkan tidak mendengarkan ucapanku,? Ujar Arka sambil mengelus-elus kepala eliza." Eh tidak..., aku tidak papa,? Seru Eliza yang sontak menghindari tangan Arka yang dari tadi mengelus-elus kepalanya. Membuat pipi Eliza merona, dan melihat ke samping berusaha agar perasaannya tidak terlihat oleh Arka. Ada apa Eliza mengapa kamu menghindar,? Arka pun semakin mendekati Eliza bahkan mengangkat dagunya ke atas, agar melihat ke arahnya.

"Ada apa, jangan menghindariku? Aku juga temanmu, aku juga bisa sakit hati jika kamu menghindariku,? Ujar Arka yang masih menyentuh dagu Eliza, Sambil menatap dengan penuh arti." Ternyata selama ini Arka hanya menganggapku sekedar teman biasa,? Seru batin Eliza yang berusaha tersenyum manis di depan Arka. Nah begini dong senyum,? Saut arka sambil membalas senyumam manis Eliza. Arka Dan Eliza pun melanjutkan Makan yang tadi sempat tertunda dengan obrolan mereka yang mengarah pada ciuman malam itu.

Selesai makan kini Arka membayar tagihan yang diberikan oleh pelayan resto. Arka pun mengajak Eliza pergi dari resto untuk pulang karna Arka takut adiknya akan marah jika ia tau pergi dengannya, Akan tetapi Eliza menolak dan ingin pergi ke suatu tempat. Sebenarnya Arka sudah memaksa Eliza untuk pulang tapi dia tidak mau, Mengancam akan turun dari mobilnya, Mendengar itu Arka hanya menurutin perkataan Eliza, walaupun ia kesal dengan tingkah laku Eliza hari ini.

"Jadi kita mau pergi kemana,? Arka mengemudikan mobil sembari bertanya pada wanita disampingnya yang dari tadi memasang wajah menyedihkah." Lurus saja,! Nanti ada taman di depan kamu berhenti disitu, bahkan kamu bisa pulang setelah mengantarkanku kesana,? Saur Eliza yang sedang memandangi langit yang begitu indah tanpa harus melihat ke arah Arka, membuat Arka sedikit tidak tau harus bagaimana mengartikan wanita tersebut. Sebenarnya Arka menyukai Eliza hanya saja ia terlalu takut mempercayai wanita karna ia memiliki ibu yang sudah menghianatinya sejak kecil bahkan tidak pernah menemuinya sama sekali, Membuat Arka ragu untuk jatuh cinta pada seseorang bahkan untuk mengungkapkan perasaannya.

Jika Ibu adalah sosok yang paling di hormati oleh dirinya, justru itu adalah hal yang paling membuat Arka kecewa mengigat ibunya bekerja di sebuah tempat kotor, bahkan anak muda, remaja, dan tua sering terlihat keluar masuk tempat itu. Karna melihat sosok yang sangat mirip dengan ibunya, Arka mencari tau waktu ia masuk sekolah smp, Tapi apa yang diliat dengan mata kepalanya sendiri, Ibu yang selama ini ia berjanji untuk pulang setelah mendapatkan pekerjaan di luar negeri, Malah bekerja di sebuah bar bahkan menjadi seorang Pe la cur yang melayani berbagai macam pria. Melihat wanita yang sangat ia hormati didepan matanya sendiri berpakaian terbuka seperti itu, Membuat ia sok bahkan berteriak pada ibunya, Tapi ibunya malah mengusir Arka waktu itu dan berpura-pura tidak mengenalnya sama sekali. Setelah itu ibu Arka menemuinya di sekolah, juga meminta maaf karna sudah membentaknya bahkan tidak mengakui anaknya hanya karna anew malu jika Arka tau apa pekerjaan yang ia kerjaan dan akhirnya terbongkar di depan mata putra sulungnya itu, tapi Arka malah tidak mau mengakuinya dan menghindar menjauhi ibunya.

"Arka... heii arka..? Ujar Eliza yang dari tadi menepuk-nepuk pundak arka yang sedang terdiam melamun." Eh Eliza ada apa,? Saut Arka yang tersadar, namun ia membuat Eliza kaget karna tanpa espresi apa pun matanya mengeluarkan air mata yang kini jatuh menimpa pipi manis itu. Arka kamu kenapa? Mengapa kamu menangis,? Tegur Eliza sembari ingin menghapus Air mata yang mengalir itu. Tidak aku tidak papa? Seru Arka yang menghindar dari belaian tangan kecil milik Eliza dan menghapus air matanya sendiri bahkan menganggap dirinya baik-baik saja. Jadi kamu tidak papa? Saut Eliza yang menjulurkan tangannya, kini mengurungkan niatnya untuk membantu Arka menghapus Air matanya. Arka juga menunjukan senyuman yang kini ia buat-buat agar Eliza tidak mengawatirkannya.

Melihat Arka yang seperti itu membuat Eliza semakin mengawatirkan dirinya, Karna baru pertama kalinya ia melihat Arka menangis bahkan dalam posisi tanpa suara dan air matanya mengalir begitu saja tanpa aba-aba. Justru itu adalah hal yang paling menyakitkan yang pernah Arka alamin meski ia tidak bercerita, Eliza bisa melihat dari Raut wajahnya yang kini berusaha untuk tegar namun keadaan memaksa dirinya berhenti memendam semuanya sendiri, Karna manusia juga butuh ruang dimana ia bisa bercerita tanpa ada manusia yang tertawa mendengar ceritanya.

"Kita sudah sampai,? Arka melihat ke arah Eliza yang dari tadi memperhatika dirinya." Eliza apa kamu mendengarkanku, Aku tau aku tampan jangan terus melihatku seperti itu? Ujar Arka sambil cengegesan. Dih pede banget kamu, Siapa juga yang ngeliatin dirimu,? Saut Eliza sambil turun dari mobil dan disusul oleh Arka. Mereka berdua pun saling melihat ke sisi taman yang mengingatkan sebuah kenangan masa kecil mereka masing-masing. Taman inikan yang waktu itu,! Dimana aku bertemu gadis kecil itu? Seru Arka dengan melihat sekeliling taman di mana ia mengenal seorang anak perempuan namun ia lupa untuk menanyakan namanya waktu itu. Espresi Arka kini berubah menjadi sedikit senang karna ia tidak menyangka akan kesini lagi setelah sekian lama, walaupun ia tidak mungkin bertemu gadis itu lagi.

"Dasar Aneh, mengapa dia tersenyum seperti itu, seperti orang gila saja,? Gumam Eliza yang kini berlari ke tengah-tengah taman melihat indahnya dedaunan yang berguguran menimpa kepalanya, Eliza pun berputar-putar ditengah daun yang berguguran." Arka yang tersenyum melihat wanita aneh yang sedang berputar-putar tidak jelas di bawah pohon musim gugur. Eliza pun berlari ke arah Arka dan mengajaknya untuk berdansa dengannya.

Eliza kamu mau membawa ku kemana?

Jangan hanya berdiam diri disini, ayok kita

berdansa saja,? Seru eliza.

Baiklah nona?

Arka pun berlutut dan meraih tangan Eliza untuk mengajaknya berdansa ditengah daun musim gugur dan lantunan musik disekitar taman. Membuat Eliza tersipuh malu karna awalnya ia yang mengajak Arka berdansa.

Nona apa kamu mau berdansa denganku?

Tentu saja aku mau? Seru Eliza dengan menjulurkan tangan. Mereka berdua pun menari bersama walaupun sedikit memalukan bagi Eliza, Tapi itu adalah hal yang sangat menyenangkan baginya, Bahkan membuat Arka tersenyum kembali. Setelah beberapa menit mereka menari, Akhirnya lagu pun selesai, tarian mereka kini berakhir dengan sebuah tawa sembari berbaring di atas daun yang terjatuh. Seakan dunia merestui mereka untuk bersama.

1
Ind
tanda kutipnya dibelakang gak pernah ada kak,.apa memang penulisan tanda baca hanya dideoannya saja untuk tanda (")..
Aurora
keren cerita nya
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka
ak mau ksh info ni
kalau kaka berminat belajar menulis
bs msk gc Cmb..
nnti kaka follow akun ak dl ya
br ak bs undang kaka k gc
d sn kita belajar menulis brg..
yu gabung ...
thx
Noel: terima kasih
total 1 replies
Irma Rofi'ah
semangat kk!
Kia Shoji
Semangat lanjutin ceritanya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!