Cerita Dewasa!!!
***
Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.
"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.
"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."
"Hahaha!."
Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.
"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."
***
Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Yang Pertama
Di luar negeri..
Elkan dan Risma baru saja sampai di penginapan. Kedua insan manusia itu langsung bergegas membersikan dirinya di dalam kamar mandi untuk menyegarkan diri sekaligus menghilangkan lelah.
Selang beberapa saat kemudian, Risma sudah rapi dan wangi. Begitu keluar dari kamar mandi, Risma telah melihat Elkan yang sedang berdiri di balkon kamar sambil menikmati sebatang rokok.
Wanita yang berpakaian sexy itu pun bergegas berjalan menghampiri kekasihnya.
"Sedang mikirin apa, El?." Tanyanya sambil memeluk tubuh laki-laki itu dari belakang.
Sebelum menjawab pertanyaan Risma, Elkan lebih dulu membuang putung rokoknya di atas lantai, lalu menginjaknya supaya bara rokok tersebut mati.
"Aku sedang mikirin banyak hal?." Jawab Elkan kemudian.
"Sedang mikirin pekerjaan?." Tebak Risma.
"Itu salah satunya."
Wajah Risma langsung berubah cemberut. Dia tuh maunya Elkan fokus bersenang-senang pada dirinya saja, bukan malah kepikiran rumah dan pekerjaan.
"Kita ini sedang berlibur, El. Jadi, tolong.. untuk sementara waktu buang-lah semua beban pekerjaan mu atau apa itu. Ayo kita bersenang-senang di sini, menikmati liburan kita berdua."
Elkan mengulas senyum tipis, lalu kemudian berbalik badan menghadap Risma.
"Apa yang membuatmu tiba-tiba menjadi posesif begini, hm?." Tanya Elkan, sembari mengelus pipi Risma penuh kelembutan.
"Entahlah.. Melihat sikapmu yang cuek dan dingin, membuatku berfikiran macam-macam. Aku takut kau tergoda wanita lain. Maka dari itu, aku ingin lebih perhatian padamu." Jawabnya jujur.
"Tapi sayangnya sudah ada wanita lain di hidupku, bahkan dia juga sedang mengandung anakku." Batin Elkan.
"Kenapa? Kau tak senang jika aku bersikap posesif padamu?." Tanya Risma ketika melihat Elkan yang hanya diam tak merespon.
"Bukan begitu. Aku senang kamu telah berubah lebih perhatian padaku, hanya saja..
"Hanya saja kenapa?." Desaknya tak sabar.
"Tidak ada apa-apa. Jangan di pikirkan!." Ralat Elkan.
Risma mengulas senyum teduh, lalu kembali memeluk tubuh kekar tunangannya itu.
"El.."
"Hm?.".
"Kamu ingin menghabiskan malam denganku 'kan?."
"Tentu saja!."
Risma melepas kembali pelukannya, lalu mendongak untuk menatap wajah Elkan yang jauh lebih tinggi darinya. Di dalam mata Risma, tergambar jelas ada sebuah sorot kesedihan dan kegundahan.
"Embbb... Tapi sebelumnya aku minta maaf." Ujarnya lirih.
"Maaf untuk?."
"Embb.. A-aku.. embb..
Risma ingin memberi tahu sesuatu tentang fisiknya, tapi dia tak tahu harus dengan cara apa menyampaikannya.
"Kenapa? Katakan saja terus terang. Jangan takut."
Risma menarik napas panjang, sebelum kemudian berujar.. "Kamu bukan orang yang pertama untukku, El."
Bisa di lihat dengan jelas kalo Elkan nampak kaget sekali setelah mendengar pengakuannya. Apakah lelaki itu kecewa padanya?.
"Maaf, El. Aku sempat mengkhianati cintamu, tapi aku berani bersumpah kalo cintaku hanya untukmu seorang." Lirihnya penuh penyesalan.
"Apa itu yang membuatmu selalu menolak ajakan ku? Kau takut kalo ketahuan karena sudah tak per*w*n?."
Risma mengangguk. "Iya. Sekali lagi maafkan aku, El."
Elkan tak tahu harus bersikap bagaimana? Ingin marah, tapi dia sendiri pun tak setia, justru dia malah lebih bobrok daripada Risma.
"Kamu marah padaku, El?." Tanya Risma ragu-ragu.
"Tidak, aku hanya tak menyangka saja kalo ternyata kau tega mengkhianati ku sejauh itu."
Risma menunduk dalam. Dia memang mengaku salah, tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terlanjur.
"Sejak kapan kau melakukan penghianatan?." Tanya Elkan dengan nada dingin.
"Embb.. sejak 2 tahun terkahir."
Elkan mengusap wajahnya prustasi. Dia tak menyangka kalo Risma yang ia kenal polos dan setia, ternyata tega mengkhianatinya sejauh ini. Dia memang sudah mengetahui hubungan wanita itu dengan laki-laki lain, tapi dia tak menyangka kalo Risma telah tidur bareng dengan orang lain.
"Apakah kau sudah sering melakukan hubungan badan dengan selingkuhan mu itu?."
"Tidak sering, hanya kurang lebih 30 kali saja."
"Hahaha!."
Dahi Risma mengeryit bingung ketika melihat Elkan yang malah tertawa, tapi di tawa itu tergambarkan penuh kekecewaan.
"Kau tega menolak ajakan tidur ku demi untuk menjaga perasaan selingkuhan-mu itu?."
"Tidak begitu maksudku, El. Aku menolak mu karena takut membuatmu kecewa. Aku tak mau pernikahan kita sampai batal."
Risma menjeda kalimatnya sejenak untuk menarik napas panjang.
"Aku juga melakukan itu karena terpaksa. Dia akan menyebarkan foto bugil ku ke media sosial, jika aku tak mau menuruti semua permintaannya, termasuk hubungan ranjang." Sambungnya.
"Siapa orang itu?." Tanya Elkan mulai emosi.
"Dia adalah anak dari rekan bisnis Papa."
"Apakah dia Dito?."
Deg .. Mendengar tembakan dari Elkan, membuat Risma sangat kaget sekali.
"Kau tahu darimana?."
Elkan tersenyum menyeringai. "Aku sudah tahu tentang kedekatan mu dengannya, tapi aku diam saja karena aku percaya kalo kau tak akan tega mengkhianati ku sejauh itu."
Elkan diam sejenak untuk menarik napas panjang. Dadanya terasa sesak sekali setelah tahu penghianatan yang tunangannya itu lakukan.
"Ternyata selama ini aku tertipu dengan wajah polos mu." Lanjutnya.
"Elkan.. tolong maafkan aku. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. Tapi aku minta tolong padamu untuk membantu menghilangkan foto-foto fulgar-ku yang di simpan di ponsel Dito." Mohon wanita itu, seraya menggenggam tangan Smi
Melihat wajah putus asa yang terpancar di wajah Risma, membuat Elkan menjadi merasa tak tega. Bagaimana pun, Risma adalah cinta pertamanya dan sekaligus tunangannya.
"Baiklah, akan ku urus masalah itu." Jawabnya kemudian.
"Terimakasih, Sayang!."
Karena saking senangnya, Risma, langsung memeluk erat tubuh Elkan. Dia bahagia sekali karena Elkan mau membantu dan menerima semua kesalahannya.
Sementara itu, Elkan hanya diam saja. Setelah mendengar penyataan dari Risma, membuat dirinya hilang selera. Dia sudah tak tertarik lagi untuk meniduri wanita itu.
"Akhh!."
Tanpa aba-aba, Risma langsung meloncat ke dalam gendongan Elkan. Kedua tanganya melingkar manis di leher laki-laki itu, sebelum kemudian melabuhkan sebuah ciuman panas.
"Embbhhh."
Memang dasarnya laki-laki buaya, Elkan menerima ciuman itu dengan senang hati. Apa pun yang terjadi, kepuasan ranjang tetaplah yang utama.
"Embbhhh."
Kedua tangan Elkan, menompang b*k*ng Risma, agar tidak terjatuh. Mereka berdua menikmati ciuman panas di balkon hotel, sebelum kemudian membawanya masuk ke dalam kamar.
Walaupun di luar negeri memalukan hubungan panas di balkon itu sah-sah saja, tapi Elkan lebih merasa nyaman saat melakukannya di atas ranjang.
Brukk!!.
Elkan, membaringkan tubuh Risma di atas ranjang yang empuk, lalu setelah itu menindihnya. Untuk beberapa saat, Elkan hanya memandangi wajah wanita itu, tanpa melakukan apapun.
"Kenapa, El?." Tanya Risma.
"Tidak apa-apa."
Risma, mengulas senyum manis. "Malam ini aku milikmu, El. Lakukan lah sesukamu. Aku pasrah!." Ujarnya dengan tatapan sayu.
"Tentu saja, Sayang..