Menceritakan anak remaja bernama Fei Chen yang menjadi korban pembantaian keji dan bertahan hidup di kerasnya dunia persilatan. Disepenggal nafas terakhirnya Fei Chen diselamatkan oleh seekor kucing yang merupakan jelmaan Dewa Naga dan sebuah pedang yang merupakan jelmaan Raja Neraka. Berkat pertemuan itu Fei Chen terjebak dalam takdir yang lebih besar, dia terkena Kutukan Raja Neraka yang dapat dipatahkan dengan menikahi sebelas wanita yang tulus mencintainya. Dari sinilah perjuangan Fei Chen untuk membalaskan dendam kedua orang tuanya dan mematahkan kutukan itu dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Ilfar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPFC 27 - Selimut Kebencian
PPFC 27 - Selimut Kebencian
“Anggap saja ini rumah kalian sendiri.” Liu Xianlin mempersilahkan Fei Chen dan Jia Li memasuki kediaman Liu Xianlin yang ada di Kota Lingdu.
Fei Chen mengangguk sedangkan Jia Li tersenyum. Keduanya disambut oleh para pelayan pribadi Liu Xianlin.
“Pelayan, siapkan kamar untuk mereka berdua.” Liu Xianlin dengan anggun memberikan perintah.
“Baik, Nona.” Para pelayan segera melaksanakan perintah Liu Xianlin.
“Nona kecil, bisa aku pinjam kekasihmu sebentar?” Liu Xianlin bertanya pada Jia Li dengan nada menggoda.
Wajah Jia Li seketika merah padam, “Ke-ke-kekasih? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya!”
“Hah?“ Fei Chen menaikan alisnya.
“Meong, meong, meong...”
Saat Fei Chen hendak berbicara, Kucing Manis datang dan langsung melompat keatas kepala Fei Chen.
‘Chen, sepertinya kau ada kemajuan. Aku menemukan hal yang menarik di Kota Lingdu. Kekuasaan kota ini akan dikuasai oleh keluarga Ma yang bekerjasama dengan Aliran Pedang Iblis. Seperti yang baru kuketahui, Aliran Pedang Iblis adalah kelompok aliran hitam yang besar dan kuat, kelompok ini juga yang telah membantai seluruh keluargamu.’
Kucing Manis berhasil menemukan informasi tentang kudeta tertutup yang terjadi di keluarga Ling. Kudeta ini hampir menewaskan seluruh keluarga Ling kecuali orang-orang penting di uarga Ling yang tunduk pada Sio Dan, mantan kepala pelayan yang mengabdi pada keluarga Ling.
Sio Dan berhasil menjalankan rencananya setelah bertahun-tahun mengabdi pada keluarga Ling. Selain tertarik akan kekuasaan, Sio Dan tergiur akan kekayan kota perdagangan Lingdu.
Melihat Fei Chen diam membuat Liu Xianlin dan Jia Li menoleh kearahnya. Fei Chen mengerti garis besarnya jika keluarga Ma berniat menguasai seluruh kekuasaan keluarga lainnya dibawah namanya.
‘Aliran Pedang Iblis. Tidak salah lagi, ini adalah nama sekte yang membantu keluarga Ma. Aku akan menghabisi mereka semua termasuk Pusaka Dosa.’ Fei Chen mengingat masa lalu kelamnya yang kembali terlihat jelas. Dua nama sekte aliran hitam ini akan menjadi target perburuan utamanya.
“Bocah tengik, apa yang sedang kau lamunkan?” Liu Xianlin menjentikkan jarinya didepan mata Fei Chen.
“Ada apa Bibi-”
PLETAK...
Belum selesai Fei Chen berbicara, Liu Xianlin sudah menjitak kepalanya. Tatapan intimidasi Liu Xianlin mendominasi, Fei Chen memalingkan wajahnya.
“Padahal aku belum selesai bicara...” Sikap Fei Chen ini membuat Liu Xianlin menertawakannya.
“Sekarang ikut aku. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu.” Liu Xianlin tanpa basa-basi menarik tangan Fei Chen dan membawanya kedalam ruangan pribadinya.
Disana Liu Xianlin memperlihatkan cincin pemberian Fei Guang. Bisa dibilang Fei Guang adalah kakak sepupu Fei Chen yang menjadi korban pembantaian.
“Cincin ini pemberian Guang‘gege...” Lirih Liu Xianlin berbicara dengan tatapan mata berkaca-kaca, “Aku mendengar jika seluruh keluarga Fei telah dibantai. Tetapi aku yakin bisa melihatmu tetap hidup, Chen‘er.”
“Bisa dibilang malam itu aku merasakan penderitaan dan keajaiban. Aku mengira diriku ini telah mati, justru sebaliknya aku terjebak dalam takdir yang lebih besar.” Fei Chen menjawabnya ekspresi tenang dan datar.
“Chen‘er, aku tidak akan bertanya lebih dalam mengenai dirimu. Tetapi sekarang kau benar-benar berbeda dengan kakak sepupumu itu.” Liu Xianlin berbicara dengan nada lembut dan membuat Fei Chen risih.
“Bibi-” Fei Chen tidak melanjutkan perkataannya saat tatapan sinis Liu Xianlin menatap tajam dirinya, “Kakak Liu, aku ingin kau merahasiakan identitasku ini. Demi keselamatan dirimu dan keluarga Liu, aku sarankan kau tidak terlibat terlalu jauh denganku.”
Liu Xianlin menatap tajam Fei Chen karena perkataannya barusan, “Tidak, aku adalah orang yang mengenalmu. Jika aku membiarkan dirimu mati dan tidak tumbuh dengan baik, aku akan merasa malu pada mendiang orang tuamu dan Guang‘gege.”
Fei Chen tidak terlalu mempedulikan sikap Liu Xianlin. Sekarang dia ingin mencari informasi lebih lanjut mengenai Kalung Ketenangan yang berada ditangan keluarga Ma.
“Tenang saja, Chen‘er. Aku akan merahasiakan identitasmu. Aku juga akan memberikan informasi setelah keluarga Fei binasa. Sekitar setahun yang lalu, keluarga Ling telah berubah. Aku mendengar jika Paman Han berniat membelot pada keluarga Ma.” Liu Xianlin tidak tahu secara detailnya tetapi menurutnya Kaisar Ma benar-benar berniat menguasi Kekaisaran Ma menggunakan kekuatan.
“Kau tahu, Ayahku adalah seorang pengecut. Dia mengetahui kebenaran tentang pembantaian keluarga Fei. Lagipula kami sama sekali tidak memiliki kekuatan, dia tetap bungkam bahkan diam saat mengetahui rencana Kaisar Ma. Bahkan dia sempat berniat menjodohkanku dengan pria menjijikkan yang ada di restoran.” Liu Xianlin menghela nafas saat tanpa sadar dirinya menceritakan masalah kehidupannya.
Melihat sikap Fei Chen yang biasa saja dan tidak terlalu peduli membuat Liu Xianlin canggung.
“Ah, maaf Chen‘er. Seharusnya aku tidak membicarakan ini denganmu,” ucap Liu Xianlin.
“Tidak apa, Kakak Liu. Lagian aku tidak peduli.” Fei Chen menanggapi santai terlebih eksperinya tidak menunjukkan ketertarikan sama sekali mengenai pembicaraan Liu Xianlin.
‘Bocah tengik ini!’ Kening Liu Xianlin mengkerut. Matanya menatap dingin Fei Chen.
Mengetahui Fei Chen bukanlah orang yang bisa dia ajak berbagai keluh kesah membuat Liu Xianlin menghela nafas panjang.
‘Pada akhirnya dia tetaplah seorang bocah.’ Liu Xianlin mendengus kesal.
Pada akhirnya Liu Xianlin menceritakan kebenaran tentang keluarga Ma kepada Fei Chen. Dalang pembunuhan keluarga Fei bukanlah Kaisar Ma terdahulu yang bernama Ma Shui, melainkan adik kandung Ma Shui yang bernama Ma Zhangsun.
Ma Shui berulang kali berbeda pendapat qdengan Ma Zhangsun. Ma Shui dikenal dengan kelembutannya dan keramahannya, sedangkan Ma Zhangsun dengan kejeniusannya dalam berperang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama aliran hitam.
Pada akhirnya Ma Zhangsun tergoda akan bujukan pemimpin Aliran Pedang Iblis untuk menjadikan Kekaisaran Ma sebagai Kekaisaran terbesar di Benua Tujuh Bintang.
Ambisi Kekaisaran Ma dibawah kepemimpinan Ma Zhangsun adalah menjadikan seluruh penduduknya wajib mengikuti militer Kekaisaran atau menjadi seorang pendekar.
Lambat laun sekte aliran putih dan netral melemah kekuatannya karena sumber daya pendekar yang bekerja dibawah Ma Zhangsun dibekali dengan sumber daya yang melimpah dari sebuah organisasi misterius.
“Aku tidak mengetahui nama organisasi ini, tetapi Ayahku sangat yakin semenjak organisasi ini menawarkan sumber daya pada Kaisar Ma, seketika orang itu tergiur dengan ambisi aliran hitam dan pribadinya sendiri.”
Mendengar penjelasan Liu Xianlin membuat Fei Chen berulang kali mengerutkan keningnya. Banyak yang terlibat dengan rencana Ma Zhangsun dan bisa saja organisasi misterius yang dimaksud Liu Xianlin adalah sebuah organisasi dari luar Benua Tujuh Bintang.
“Alasan mengapa Kaisar Ma menguasai sumber kekayaan dan kekuatan keluarga Ling karena pengaruh mereka di perdagangan. Selain itu keluarga Ling menguasai perdagangan Kekaisaran Ma. Dan yang paling membuat Kaisar Ma tergiur adalah kontak dan informasi keluarga Ling yang melebihi mata-mata para bawahannya.”
Setelah selesai menjelaskan Liu Xianlin mengangkat kedua bahunya, “Apa kau masih ingin balas dendam setelah mengetahui ini?”
Mendengar pertanyaan Liu Xianlin padanya membuat Fei Chen memasang ekspresi serius.
“Aku tidak akan ragu. Untuk mewujudkan ambisiku, aku akan membunuh siapapun yang menghalangiku.” Fei Chen dengan dingin mengatakan itu.
Liu Xianlin menelan ludah. Dia melihat jelas raut wajah Fei Chen yang diselimuti kebencian.
Setelah itu Fei Chen berpamitan untuk menemui Jia Li.
ceritanya gak logis.. masih berada tingkatan dasar sudah mau balas sendam
dasar murid tidak tau diuntung