NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta Om Duda

Dikejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:11.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

AREA DEWASA+

"Sudah ku bilang, kalau memang jodoh ku pasti tidak akan kemana!" ucap Marvel sambil memandang wanita yang selama ini menghilang entah kemana.

Sejak sekolah menengah atas, Kiran tidak pernah menduga jika ia akan di sukai oleh seorang pria yang terpaut usia dua belas tahun darinya.

Kiran sangat risih, gadis ini tidak suka dengan tatapan Marvel yang suka melihat dirinya dengan penuh nafsu.

Marvel, seorang pria tampan yang harus rela pernikahannya kandas di saat usia pernikahannya baru berjalan satu hari. Bukan tanpa alasan, semua itu di karenakan mantan istri Marvel tiba-tiba menggugat cerai dan lebih memilih pergi bersama laki-laki lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 07

"Marvel, apa ini?" tanya Dona syok, "pakaian dalam ini milik siapa?"

"Mah,.....!" Marvel tak kalah syoknya.

"Cepat katakan, punya siapa ini?" sekali lagi Dona menekan anaknya, "mbok Rumi menemukan ini kamar mu. Punya siapa Marvel?"

"Anu mah,...aduh. Gimana ya menjelaskannya?"

Marvel bingung sendiri.

"Punya siapa cepat katakan Marvel. Kamu nyolong jemuran orang ya...?" Dona menuduh anaknya sendiri.

"Aduh, anu mah...itu punya calon menantu mamah," bohong Marvel.

Kening Dona berkerut, emosinya mulai turun sedikit.

"Calon menantu, maksud kamu gimana?"

Mau tidak mau Marvel menjelaskan apa yang sudah terjadi bahkan tentang Kiran. Bukannya marah, Dona malah senang jika anaknya kembali tertarik pada perempuan setelah sekian tahun menduda.

"Tapi dia masih sekolah mah. Gimana ya cara mendekatinya?"

Marvel malah curhat pada mamahnya.

"Halah, itu gampang. Demi kamu mamah akan bantu deh!" ujar Dona yang langsung memberitahukan idenya pada Marvel.

Marvel sangat setuju dengan ide dari sang mamah. Marvel semakin percaya diri untuk mengejar Kiran.

Akhir pekan yang menyenangkan, setelah satu minggu pakaian Kiran berada di rumah Marvel pada akhirnya Marvel berniat mengembalikannya juga.

Mata Kiran melotot lebar, menelan ludahnya kasar. Fani juga tercengang saat Marvel memberikan paper bag yang berisi pakaian Kiran.

"Aku mencucinya sendiri, di jamin bersih tanpa kuman satu pun. Kalau pun ada, mungkin itu kuman-kuman cinta dari ku!" ucap Marvel begitu percaya diri.

"Ku pikir sudah om buang,...!" ucap Kiran pelan.

"Mas bewok juga mencuci pakaian dalam milik Kiran?" tanya Fani yang penasaran.

"Ya, aku mencuci luar dan dalamnya!" jawab Marvel tegas membuat wajah Kiran semakin tebal terasa.

"Om, kenapa gak di buang aja?" tanya Kiran kaku.

"Milik calon istri kenapa harus di buang?" tanya Marvel seketika membuat Kiran dan Fani menunjukan wajah kaget.

"Siapa yang di maksud calon istri?" tanya Kiran datar.

"Ya kamu, mamah mas sudah setuju kok kalau kamu jadi istri mas. Mas tahu kamu masih sekolah, mas bisa kok nunggu kamu hingga lulus!" tutur Marvel serius tapi di anggap bercanda oleh Kiran.

"Om, mending healing dulu deh. Sepertinya otak om konslet!" sahut Kiran.

"Panggilnya jangan om dong, mas aja!" ujar Marvel lagi-lagi membuat Kiran dan Fani saling pandang tak bersuara, "emmm,...ya udah. Mas pergi dulu ya, yang semangat kerjanya!"

Dengan santainya Marvel keluar dari toko kue milik Fani. Kiran langsung terduduk lemas di lantai. Tangannya sibuk mengabsen pakaiannya, sungguh wangi dan lembut pakaian tersebut.

"Mbak, masa iya om bewok yang cuci sih?"

"Gak ah, gak mungkin. Pasti dia bohong. Kalau gak pembantu ya mungkin di laundry."

"Semoga saja ya...!" seru Kiran.

Siang telah berganti malam, Kiran baru saja masuk ke dalam rumah. Sebenarnya keluarga Kiran tidak miskin, buktinya Hasan masih punya mobil.

"Nanti kita makan malam di tempat itu lagi ya," ujar Sika yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Iya, nunggu ayah gajian!" sahut Hasan.

"Wah, enak sekali ya," ucap Kiran sinis, "anak tiri di ajak makan malam di tempat mewah. Anak kandung banting tulang kerja sendiri cari makan sendiri."

"Jaga bicara mu Kiran!" sentak Hasan.

"Kamu gak sopan sama ayah!" ujar Sika.

"Gak usah dengarkan Kiran, ayo kita masuk!" ajak Desi pada Hasan dan Sika.

Hasan dan Sika lebih menurut dengan ucapan Desi. Sungguh hati Kiran terasa sakit saat di perlakukan seperti ini.

Air mata gadis ini sudah tidak tertahankan lagi, Kiran menangis di bangku taman yang berada di pinggir pagar tralis yang tidak terlalu tinggi.

Kiran hanya menangis, tak ada suara yang ia keluarkan. Hal seperti ini sudah biasa ia lakukan. Tanpa Kiran sadari, dari seberang jalan ada Marvel yang memperhatikan dirinya sejak awal drama keluarganya tadi.

Ada perasaan marah dalam hati Marvel saat melihat Kiran di perlakukan tidak adil seperti ini.

Puas menangis, baru lah Kiran masuk ke dalam rumah. Marvel juga langsung memutuskan untuk pulang. Pria ini langsung kepikiran pada Kiran, entah bagaimana rasanya menjadi Kiran yang bisa menyimpan kesedihan di balik celotehan konyolnya setiap hari.

Pagi menjalang, seperti biasa Kiran bangun pagi langsung mandi tanpa sarapan dan langsung pergi sekolah. Masih tetap sama, Gama selalu membawakan bekal untuk Kiran.

"Kiran, apa makanannya tidak enak?" tanya Gama yang heran dengan raut wajah Kiran pagi ini.

"Makanan enak kok!" jawab Kiran lesu.

"Kamu sakit?"

"Gak kok,...!" jawab Kiran singkat kemudian menceritakan apa yang terjadi tadi malam.

Gama menarik nafas panjang, menepuk pundak Kiran memberi semangat pada gadis itu.

"Aku yakin jika suatu saat kau bisa sukses. Buktikan pada ayah mu jika kau bisa berdiri di atas kaki mu sendiri tanpa campur tangan dia."

"Aku punya keluarga tapi terasa asing bagi ku. Apa aku ini pembawa sial?"

"Heh, jangan bicara seperti itu. Mereka saja yang jahat pada mu!"

Gama terus memberi semangat pada Kiran. Gama tahu betul bagaimana tersiksanya Kiran dalam keluarganya sendiri.

"Kiran, kamu di panggil ke ruangan kepala sekolah," ujar salah seorang teman Kiran.

"Eh, kenapa?" tanya Kiran kaget.

"Gak tahu, udah cepat sana di tungguin loh!"

Kiran langsung menutup kotak makannya. Di temani Gama, Kiran pergi ke ruangan kepala sekolah. Hanya Kiran yang masuk ke dalam sedangkan Gama menunggu di luar ruangan.

"Kiran, bapak memanggil kamu untuk memberitahukan jika semua biaya sekolah sampai lulus sudah di lunasi," tutur kepala sekolah membuat Kiran terkejut.

"Siapa yang melunasinya pak?" tanya Kiran penasaran.

"Bapak gak tahu siapa orangnya. Yang pasti dia bilang orang yang akan hidup bersama mu di masa depan."

Kiran tertawa,

"Kenapa kau tertawa?" tanya kepala sekolah.

"Bapak ini kalau bercanda suka berlebihan deh!" ujar Kiran.

"Bapak serius, ini perinciannya!" sahut kepala sekolah sembari menunjukan buktinya pada Kiran.

"Pak, ini serius kah?" tanya Kiran yang masih belum percaya.

"Kamu ini di bilangin kok ngeyel!"

Kiran menggaruk kepalanya tak gatal, siapa yang sudah melunasi semua biaya sekolahnya ini.

"Ayah?" pikir Kiran, "tidak mungkin!"

"Heh Kiran,...malah melamun. Udah sana kembali ke kelas!" usir kepala sekolah.

Dengan wajah bingung dan penasaran, Kiran keluar dari ruangan kepala sekolah. Kakinya yang tersandung kursi saja tidak ia rasakan.

"Kiran, kau kenapa?" tanya Gama heran.

"Eh, gak apa-apa!" jawab Kiran semakin membuat Gama penasaran.

"Kau ada membuat masalah kah?"

"Gak ada, kepala sekolah cuma bilang kalau biaya sekolah ku sampai dengan lulus sudah di lunasi. Nah, aku bingung siapa yang sudah melunasinya?"

"Ayah mu mungkin!"

"Ah, tidak mungkin!"

"Ya udahlah, baguskan kalau begitu. Jadi, sekarang kamu gak usah pusing lagi mikirin biaya sekolah!"

1
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣🤣🤣 sakit kepala om, sampe bintang 7 segala 🤭
💖 sweet love 🌺
bagusan kamu ngekos Kiran..
hhhh ayah macam apa itu, kok lah sama kyk ayah q..
😓
💖 sweet love 🌺
sama loh Kiran, andai aq gk married ma suami juga pasti dulu panggilnya om juga.. 🤫
💖 sweet love 🌺
🤣🤣🤣 mantap Kiran, jangan malu2..
gitu lihat sinopsis nya sama kyk aq sama suami yg jarak umur 12th..
langsung penasaran sama ceritanya 🤭..
💖 sweet love 🌺
nama tokonya lucu ya..
tp bagus juga loh, unik malah orang bisa jd hafal..
Noer Anisa Noerma
Buruk
Noer Anisa Noerma
lanjut
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
sama kayaknya ngidamnya..aneh2 sepertimu kiran.. 🤭😆😆😆😂
Dyah Oktina
pusing ya mah... punya anak dah tua.. kelakuan kayak balita.. 😂😂😂
Dyah Oktina
sok...sok...wajar ...tp ngetawain.. terus karena duitnya gede pula.. dasar
Dyah Oktina
lah....ya calon anakmu lah...marvel ada2 aja
Dyah Oktina
baru tahu kan.... serem kan.. terlambat.. kamu dah cari penyakit. ...gama
Dyah Oktina
ujar marvel...
Dyah Oktina
mempunyai suami...
Dyah Oktina
maaf...maksutnya kiki kotor ...apa ya?
Dyah Oktina
😂😂😂😂😂😂😂😂😂ada2 aja kamu kiran
Dyah Oktina
ya beda lah jeff.. namanya juga sdh berumur.. tambah dia bos..pengalaman banyak.. ngak bisa d samakan dgn lulusan sma cara berfikirnya
Dyah Oktina
😁😁😁😁😁 usus segala d bawa2...kiran2...hehehe
Dyah Oktina
ujar fani thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!