Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#35
Karena keributan itu, Velvet dan para gadis pembully di beri hukuman untuk membersihkan semua ruangan disana. Velvet kebagian tugas bersama salah satu gadis itu yang bernama Alesa.
Mereka akan menghabiskan waktu bersama selama seharian penuh. Alesa dan Velvet sama sekali tak mengobrol. Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing masing.
"Kapan kau keluar dari sini?" tanya Alesa akhirnya.
Mereka sedang istirahat siang dan makan roti sandwich dengan duduk di pinggir lapangan bersama.
"11 bulan lagi," jawab Velvet yang sibuk mengunyah rotinya.
"Kalau aku bulan depan akan keluar, tapi aku merasa tidak senang, aku lebih suka disini," kata Alesa.
"Kalau begitu buatlah masalah lagi agar kau masuk kemari lagi," jawab Velvet.
Alesa tertawa pelan.
"Tapi nenekku membutuhkanku," ujar Alesa.
"Apa yang membuatmu masuk kemari?" tanya Velvet.
"Prostitusi dibawah umur," jawab Alesa.
Velvet menoleh pada Alesa. Dia masih bersyukur bahwa hidupnya tak melenceng jauh seperti Alesa.
"Nenekku sakit, dia butuh biaya berobat. Lalu aku berhenti sekolah dan bekerja di bar. Temanku mengenalkanku dengan dunia gelap itu. Tapi setidaknya aku bisa membiayai nenekku," lanjut Alesa.
"Apakah setelah keluar, kau akan kembali ke dunia itu?" tanya Velvet.
"Mungkin, jika keadaan memaksaku, aku tak punya jalan lain," kata Alesa.
"Lanjutkan sekolahmu dengan mengikuti ujian kesetaraan, lalu carilah kerja yang benar. Terlihat mudah memang tetapi aku yakin itu tetap sulit dan kau yang punya pilihan akan masa depanmu, jangan selalu menyalahkan keadaan," ucap Velvet.
Alesa menoleh ke arah Velvet dan tersenyum.
"Hmm, mungkin aku akan mencobanya. Terima kasih," jawab Alesa.
Lalu merekapun melanjutkan pekerjaan mereka sampai akhirnya menjelang waktu makan malam.
2 bulan berlalu, Velvet sudah mulai membuka dirinya. Kini dia berteman dengan semua penghuni disana termasuk para petugasnya.
Tetapi Velvet masih belum mau menemui Damon dan keluarganya serta teman temannya. Rey sudah menyelesaikan semua masalah harta Velvet dan Velvet mendapatkan haknya kembali.
Rey memasukkan semua uang asuransi dan hasil penjualan rumahnya ke dalam rekening Velvet. Sebelumnya pengacara Velvet menanyakan keinginan Velvet dulu tentang rumah itu. Apakah akan tetap dijual atau diambil kembali karena Rey akan mengurusnya. Tetapi Velvet menginginkan rumah itu dijual saja karena terlalu banyak kenangan pahit disana.
Owen sudah meninggal sebulan yang lalu dan pihak keluarganya di Inggris tak memberitahu Velvet karena mereka masih menganggap Velvet adalah anak haram Owen. Rey dan keluarganya tahu hal ini dan masih tak memberitahu hal ini pada Velvet.
Damon selalu mengirimkan makanan kecil dan surat pada Velvet. Dan Velvet selalu menyimpan surat itu setelah membacanya. Begitu juga dengan Galy yang sering mengirimkan banyak makanan pada semua penghuni disana.
Damon selalu menguatkan Velvet dan tak pernah menghakiminya sekalipun. Velvet terkadang merasa sedih karena dia harus terpisah dengan orang orang yang disayanginya.
Pernah suatu saat Heidi mengiriminya makanan dan hal itu membuat Velvet menangis seharian karena mengingat kenangannya bersama Heidi.
"Damon, apakah kau jadi ke Inggris besok?" tanya Galy.
"Ya mom, Dillon juga akan kesana, kami akan mengurus kuliah kami bersama," jawab Damon.
"Berapa lama kalian disana?" tanya Galy.
"Mungkin sebulan," jawab Damon sambil memakan makan malamnya.
"Mom, mengapa Velvet tak pernah kesini lagi? Apakah kakak membuat masalah dengannya?" tanya Phoenix.
"Dia pindah keluar kota, sayang," jawab Galy.
"Siapa Velvet mom?" tanya Thea yang baru turun dari kamarnya.
"Dia calon pacarku," jawab Phoenix.
Damon yang duduk di sebelah Phoenix langsung menjitak kepala adik bungsunya itu.
"Kakaaaaaakkk," teriak Phoenix kesal.
"Aku melihat aroma persaingan disini," kata Thea tertawa.
"Ayo cepatlah makan Thea. Kau selalu saja telat turun," kata Galy.
Malam ini, Rey tak ikut makan malam di mansionnya karena dia sedang makan malam bisnis bersama relasinya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA...