NovelToon NovelToon
Diandra

Diandra

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:551.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: AfkaRista

"Mari kita bercerai, Di" ucap Saka

Diandra menatap Saka tidak percaya. Akhirnya kata itu keluar juga dari mulut suaminya. Hanya demi perempuan lain, Saka rela menceraikan dirinya. Apa yang kurang dengan dirinya hingga Saka sekejam itu padanya?

"Kamu pasti sudah tidak sabar untuk menikahi perempuan itu, kan?"

Saka menatap Diandra lekat, Jujur dia masih mencintai Diandra. Tapi kesalahan yang dia lakukan bersama Vika terlanjur membuahkan hasil. Sebagai pria sejati, tentu Saka harus bertanggung jawab.

"Vika hamil anakku. Bagaimanapun aku harus menikahinya"

"Kalian bahkan sudah sejauh itu? Kamu hebat, Mas. Tidak hanya menorehkan luka di hatiku, kamu juga menaburinya dengan garam. Kamu sungguh pria yang kejam!"

"Aku minta maaf" lirih Saka

Tidak ada yang bisa menggambarkan sehancur dan sekecewa apa Dian pada suaminya.

"Baik. Mari kita bercerai. Aku harap kamu bahagia dengan perempuan pilihanmu itu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Rani menatap sahabat sekaligus atasannya dengan sendu. Kenapa Dian harus mengalami pengkhianatan lagi. Rani kira, Saka adalah pria terakhir yang bisa membahagiakan Dian. Tapi nyatanya, dia sama saja dengan para pria pengkhianat itu.

Padahal tidak ada yang kurang dengan Dian. Wanita itu bahkan terlihat sempurna. Dia cantik, mandiri, penyayang dan sabar tentunya kaya juga. Tapi kenapa hidupnya selalu berakhir menyedihkan? Kenapa kebahagiaan seolah selalu menjauh darinya?

"Di ... Kamu mau mampir ke suatu tempat dulu?" tanya Rani memecah keheningan

Dian menggeleng, "Kita langsung pulang saja"

Rani mengangguk, dia kembali fokus pada kemudi mobilnya. Melihat sahabatnya hanya diam sejak tadi, Rani yakin Dian sedang tidak baik - baik saja sekarang.

"Are you really okay, Di?"

"I am okay. Don't worry"

"Aku akan selalu ada buat kamu, Di. Kapanpun kamu butuh. Jadi jangan sungkan berbagi kesedihanmu denganku, oke?"

"Tentu saja" jawab Dian tersenyum, "Tapi kali ini aku tidak mau bersedih lagi, Ran. Aku lelah terus menjadi orang lemah. Meratapi kesedihan hanya akan membuang - buang waktu. Semua juga tidak akan kembali seperti dulu. Hidup akan terus berjalan dan aku hanya perlu melangkah ke depan"

Inilah yang Rani kagumi dari sosok Dian. Dia adalah sosok wanita yang tegas. Di tambah pengalaman hidup yang berat membuat Dian menjadi wanita yang kuat.

Mobil yang di kendarai Rani kini memasuki pintu pagar besi berwarna putih yang menjulang tinggi. Di depan teras sudah ada Yasari dan Damar, orang tua Rani sekaligus orang kepercayaan mendiang Kakek Dian.

"Selamat datang kembali di rumah ini, Di" Yasari memeluk Dian begitu wanita itu turun dari mobil. Dian membalas pelukan Yasari dengan lembut. Ada kehangatan dan kenyamanan yang Dian rasakan. Mungkin karena sudah lama ia kehilangan sosok ibu.

"Bagaimana kabarmu, Nak?" tanya Damar

"Seperti yang Paman lihat, aku baik - baik saja"

Damar tersenyum. "Kamu pasti lelah. Sebaiknya kamu masuk lalu istirahat"

Dian hanya mengangguk sebagai jawaban. Kakinya mulai melangkah memasuki rumah. Matanya menelisik setiap bagian dari rumah ini. Tidak ada yang berubah. Semua masih sama seperti dulu.

"Kamu mau Bibi buatkan teh madu kesukaanmu?" tawar Yasari

"Boleh, Bi. Tolong nanti di antar ke kamar ya"

"Tentu. Pergilah ke kamarmu dulu. Nanti biar Rani yang mengantar tehnya"

Dian tersenyum, "Terima kasih"

Perempuan cantik itu menaiki tangga menuju ke lantai dua dimana kamarnya berada. Begitu membuka pintu kamar, pemandangan pertama yang Dian lihat adalah fotonya bersama mendiang Mamanya. Dian berjalan ke arah nakas kemudian mengambil figura itu.

"Aku kembali, Ma" lirih Dian

Dia membelai foto Mamanya dengan senyum lembut. "Aku merindukan Mama. Sangat merindukan Mama. Aku juga merindukan pelukan Mama. Tidak bisakah kita bertemu sebentar saja meski hanya lewat mimpi? Aku ingin sekali di peluk, Ma. Aku butuh pelukan Mama sekarang"

Dian yang tadi tegar kini berubah menjadi wanita rapuh. Sebagai manusia biasa, Dian juga bisa merasakan kesedihan. Hanya saja, dia tidak pernah mau menunjukkan kesedihan itu di depan orang lain. Jujur ... Dia butuh tempat bersandar sekarang. Tidak hanya bathin dan hatinya yang terluka. Fisiknya pun sudah begitu lelah dengan keadaan yang menimpanya. Berpura - pura tegar dan baik - baik saja nyatanya tak semudah yang ia kira. Di depan semua orang, Dian masih bisa tersenyum. Namun saat dirinya sendiri seperti ini dia benar - benar terlihat rapuh dan menyedihkan.

Aku tidak baik - baik saja, Ma. Hatiku sakit. Dadaku terasa begitu sesak. Aku hancur. Aku terluka. Kenapa aku harus mengalaminya lagi? Kenapa aku harus mengulang cerita yang sama? Kenapa semua laki - laki itu sama? Papa ... Kak Rey dan juga Saka. Mereka semua menorehkan luka yang sama. Aku lelah, Ma. Aku sungguh lelah.

Air mata yang sejak tadi dia tahan akhirnya luruh juga. Kenangan tentang para pria itu kembali berputar. Memori menyedihkan itu kembali hadir menyapa dirinya. Semua bayangan di mana mereka tertawa di atas penderitaannya seolah menjadi cambuk yang memecut Dian berkali - kali.

"Aku lelah di khianati, Ma. Aku lelah untuk terlihat baik - baik saja. Kenapa selalu berakhir seperti ini? Kenapa kebahagiaan yang aku rasakan semuanya semu? Dada ini sungguh sesak rasanya, Ma. Sungguh sesak!" Dian memukul dadanya berulang kali. Berharap rasa sesak itu akan berkurang, namun tetap saja sesak masih memenuhi hatinya.

"Di ... Ini teh nya"

Dian segera mengusap sudut matanya lalu tersenyum pada Rani.

"Terima kasih"

Rani duduk di ranjang, dia menatap Dian dengan iba. "Menangislah kalau kamu ingin menangis, Di. Orang menangis bukan berarti dia lemah. Terkadang, dengan menangis, seseorang bisa melepas beban yang dia rasakan. Melepas semua kenangan menyakitkan yang ingin di lupakan. Lepaskan semuanya. Jangan di pendam. Menangislah jika itu bisa membuatmu lega. Tapi setelah itu, kamu harus janji tidak akan menangisi Saka lagi!"

Dian tersenyum miris, "Aku ternyata lemah, Ran. Aku tidak bisa berpura - pura tegar dan baik - baik saja sekarang. Aku terluka. Aku sakit hati. Aku ... Aku hancur untuk kesekian kalinya"

Rani memeluk Dian. Tangis wanita cantik itu kembali pecah. Dia tidak baik - baik saja.

"Ini terakhir kali kamu menangisinya, Di. Jangan pernah lagi buang air matamu untuk pecundang itu. Lepaskan semua bebanmu hari ini. Tapi esok, jadilah Diandra yang baru. Diandra yang kuat dan tegar. Kamu wanita hebat. Kamu pasti bisa melewati semuanya dengan baik. Ada aku yang akan selalu menemani kamu"

"Kamu memang sahabat yang selalu mengerti aku, Ran"

"Kita sudah mengenal sejak kecil. Aku tahu betul kamu seperti apa. Jadi jangan coba - coba membohongiku"

Dian terkekeh, "Aku lupa kalau kamu seperti cenayang"

"Ya ... Ya. Kamu benar. Dan kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku. Sudah selesai kan menangisnya? Sekarang waktunya melupakan semua kenangan pahit itu. Aku sudah memesan tiket ke Bali. Dan besok pagi, kita akan pergi berlibur"

"Kamu serius?" tanya Dian

"Tentu saja. Sudah lama juga kita tidak libur berdua kan? Jadi, mari habiskan waktu untuk bersenang - senang!"

🍀🍀🍀

"Bunda benar - benar kecewa padamu, Ka. Kenapa kamu setega itu pada Diandra? Kamu melukai hatinya. Kamu juga menyakiti perasaannya. Kenapa dulu kamu menikahinya kalau pada akhirnya kamu mencampakkannya?" Hastari terlihat begitu terpukul. Ia tidak menyangka jika putra semata wayang yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang, nyatanya tega menyakiti istrinya sendiri. Padahal Saka tahu betul, Hastari juga pernah mengalami hal seperti Diandra di masa lalu. Saka paham bagaimana hancur dan terlukanya dia dulu. Tapi kenapa Saka juga melakukan hal yang sama seperti Ayahnya.

"Bun. Aku sungguh minta maaf. Aku tidak pernah berniat membuat Dian menderita. Aku bahkan masih mencintainya. Tapi anak dalam kandungan Vika membutuhkan aku. Aku terpaksa menceraikan Dian karena Vika-"

"Jangan beralasan apapun! Jika saja kamu tidak tergoda, kamu tidak akan pernah melakukan kesalahan itu!! Atau jangan - jangan, kamu sengaja melakukan itu agar bisa kembali bersama Vika, iya?"

"Bun ... Bunda tahu betul aku seperti apa. Aku tidak seperti yang Bunda tuduhkan"

"Tapi kenyataannya apa, Ka? Kamu membuat Bunda kecewa. Kenapa kamu melakukan hal yang sama seperti yang Ayahmu lakukan dulu?"

Saka bersimpuh di kaki Hastari. Dia memohon ampun atas semua kesalahan yang sudah di perbuatnya. "Aku minta maaf, Bun. Aku sungguh minta maaf"

Perempuan paruh baya itu menggeleng. "Bunda sudah gagal mendidik kamu. Bunda gagal mengajarimu menjadi pria setia. Bunda gagal menjadikanmu pria yang hanya memiliki satu cinta. Kamu bahkan dengan tega membuang wanita yang menemanimu dari awal. Wanita yang menerimamu apa adanya bahkan ikut berjuang bersamamu dan mendukung apapun yang kamu lakukan. Bunda malu, Ka. Bunda malu dengan kelakuan kamu. Kamu sama saja dengan Ayahmu. Kalian sama!"

"Aku tidak sama seperti Ayah, Bun! Kami berbeda!" ucap Saka tak terima

Hastari menatap Saka dengan senyum mencibir. "Dimana letak perbedaannya? Coba jelaskan pada Bunda apa perbedaan kalian? Tidak ada, Ka! Tidak ada!!" Hastari menghela nafas kasar. "Menikahlah dengan Vika. Berbahagialah dengan wanita pilihanmu itu. Mulai hari ini, Bunda akan kembali ke kampung"

Deg

1
Tatun Tania
Luar biasa
Yati Syahira
vika setres mau lawan gama wkwk yg ada coid
Yati Syahira
saka bangga jarusnya punya istri pilihan jdi piala bergilir
Yati Syahira
top di
Yati Syahira
bodohnya laki mau aja suruh nikahin kekasih orang alasan mau bunuh diri konyool
Yati Syahira
seru ribut duo pezona itu
Yati Syahira
good bikin ribut trus ntar juga keguguran setres dan emosi trus menerus orang lgi hamil
Yati Syahira
rasain laki demi nafsu dan slengki mengahancurkan dirinya
Yati Syahira
syukurlah bangkrut ka
Yati Syahira
rasain masuk kandang serigala
Yati Syahira
lakor manusia juga punya cemburu otaknya dimana saat ambil laki orang semoga tdk bahagia duao pezina dqn pengkhianat ,saka balik ke setelan awal bangkrut dan ancur
Yati Syahira
laki bodoh saka
Azlin Hamid
Luar biasa
Ahmad Zaenuri
ya udh novelnya judulnya apa kelanjutannya kristal dan Kenzie udh baper baper mlh di putus bikin pinisirun ajah...
Ahmad Zaenuri
di sini sekalian Thor /Cry//Cry/
Ahmad Zaenuri
Thor masalah Ken dan Kris kok lebih berat dr mslh rmh tggku ... kasihan loh masih muda entar tua sebelum waktunya /Grin//Grin//Grin/
Ahmad Zaenuri
iyalah kan yazna suka dgn Ken begitu tau ken suka Kris yazna berusaha mencegah pertemuan Ken dan Kris dgn andalan kekurangan dirinya... anak siapa dulu dong..
/Smug//Smug/
Ahmad Zaenuri
i love you sekebon Thor /Heart//Heart//Heart//Heart/
Ahmad Zaenuri
demen gua dgn kisah cinta anak muda 🤩🤩🤩
Ahmad Zaenuri
🤣🤣🤣🤣🤣 UPS 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!