NovelToon NovelToon
Secretly Loving You

Secretly Loving You

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 5
Nama Author: ErKa

"Dear hati ...

Mengapa kau begitu buta? Padahal kau tahu dia sudah berkeluarga. Mengapa masih menaruh harapan besar kepadanya?"

Hati tak bisa memilih, pada siapa ia akan berlabuh.

Harapan untuk mencintai pria yang juga bisa membalas cintanya harus pupus begitu ia mengetahui pria itu telah berkeluarga.

Hatinya tak lagi bisa berpaling, tak bisa dialihkan. Cintanya telah bercokol terlalu dalam.

Haruskah ia merelakan cinta terlarang itu atau justru memperjuangkan, namun sebagai orang ketiga?


~Secretly Loving You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 26 - Game

"Peraturan game kali ini cukup mudah. Dua peserta menggendong satu peserta yang usianya paling muda. Kemudian berlari ke ujung sana. Tim tercepat akan menjadi pemenangnya. Apa kalian semua sudah siap?!" suara Ratih menggelegar, diiringi suara riuh peserta yang meminta waktu tambahan.

"Oke. Kami beri waktu kalian satu menit untuk berdiskusi," sambungnya lagi.

Suara Ratih untuk sementara menghilang, digantikan oleh suara-suara peserta yang berdengung seperti lebah.

"Perkenalkan, aku Arkan. Dari cabang Banten. Posisi supervisor loan. Usia 26 tahun. Kalau kamu?" Pria bernama Arkan mengalihkan pandangannya kepadaku. Wajah yang sangat manis. Matanya berbinar ceria. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Sekilas pandang, aku bisa menebak. Arkan adalah tipe pria yang ramah dan ceria. Sangat berkebalikan dengan Pak Armand yang datar dan kaku.

"Oke. Waktu telah habis. Kalian semua sudah siap?!" Belum sempat menjawab pertanyaan Arkan, suara Ratih kembali menggema. Sepertinya waktu yang diberikan panitia untuk berdiskusi bukan satu menit, melainkan satu detik! Cepat sekali waktu berlalu.

"Siap!!" Terdengar jawaban dari seluruh peserta.

"Oke! Ingat peraturannya. Dua peserta, menggendong satu peserta yang usianya paling muda. Berlari sampai tanda bendera. Tim paling cepat akan jadi pemenangnya. Oke, ayo kita mulai! Satu, dua, tiga!!"

Menurutku, game ini bahkan lebih cepat dari game-game sebelumnya. Kami tidak memiliki kesempatan untuk berpikir atau pun berdiskusi. Kami bahkan belum memutuskan, siapa yang akan menggendong siapa, meskipun aku tahu bahwa aku lah yang paling muda. Tapi aku belum mempersiapkan diriku untuk digendong dua laki-laki. Ini pertama kalinya bagiku. Hatiku menolak, karena ini tidak sesuai ...

"Eh?" Aku tidak tahu bagaimana awalnya. Yang kutahu, kakiku tak lagi menjejak tanah. Tubuhku telah melayang di udara, lebih tepatnya berada di rengkuhan lengan seseorang yang berlari dengan secepat kilat.

"Pak, peraturannya satu peserta digendong oleh dua peserta! Kita akan didiskualifikasi kalau seperti ini." Kulihat Arkan berlari di sebelah kami. Berusaha mensejajarkan langkah. Berbicara dengan orang yang tengah menggendongku.

Aku melirik pria yang lengannya berada di bawah punggung dan kakiku. Oh ya, aku digendong ala bridal style. Sungguh romantis sekali bukan? Kalau saja situasinya tidak seperti ini!

Apa yang dipikirkan bosku ini?! Mengapa dia menggendongku seorang diri? Mengapa digendong ala bridal?! Dan siapa yang mengijinkannya menggendongku?! Apa tujuannya?! Hanya untuk tanggung jawab?! Bukankah ini cukup berlebihan bila sebatas tanggung jawab?!

Aku menggerak-gerakkan kaki dan tubuh. Menyatakan pemberontakan. Berharap dengan melakukan hal itu, tangannya akan melemah dan gendongannya terlepas. Namun dugaanku salah. Tangan Pak Armand justru lebih kokoh dari sebelumnya.

"Pak?!"

"Diam." Dia tak mengindahkan kata-kataku. Dia tetap berlari, sementara Arkan juga ikut berlari di sebelah kami.

Aku tidak punya muka lagi. Aku memang ingin menang, tapi aku juga tidak ingin jadi bahan gunjingan. Bagaimana bila selepas ini gunjingan akan semakin santer terdengar? Bagaimana dengan pekerjaan kami? Dan, apa sih maksud Pak Armand menggendongku seperti ini? Bagaimana bila hatiku melemah lagi? Bagaimana kalau aku baper lagi dan menyangkanya mempunyai perasaan yang sama?

Buliran keringat mulai membasahi kening dan bagian atas bibirnya. Mengalir ke jakunnya yang kokoh. Aku tergoda untuk mengelap keringat yang berkilau di bawah terpaan sang mentari. Berada di pelukannya seperti ini membuatku hampir terbuai, kalau saja aku tidak mendengar suara panitia dari pengeras suara!

"Wow, wow! Ada tim yang akan mencapai garis finish. Yak, sedikit lagi!! Tiga, dua satu! Ya, kita dapat pemenangnya!!" Ratih dan panitia yang lain datang menghampiri kami. Sementara dengung peserta mulai terdengar. Terlihat wajah-wajah tak puas di sana.

"Pak, turunkan saya," bisikku. Kali ini Pak Armand mengindahkan kata-kataku. Tanpa diminta kedua kali, dia langsung menurunkanku. Setelah kakiku kembali menjejak tanah, entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang hilang.

"Ini tidak adil Bu. Di peraturan, dua peserta harus menggendong satu peserta. Tim ini hanya satu peserta yang menggendong. Sementara peserta yang lain hanya berlari mendampingi. Tidak adil bila tim ini yang menang!" Protes salah satu tim yang berada di posisi kedua.

"Oh, begitu ya? Aku tidak terlalu memperhatikan, karena tim ini larinya secepat kilat. Coba kita rundingkan dengan panitia yang lain." Ratih berbalik dan berembug dengan panitia yang lain.

"Apa kubilang. Kita akan didiskualifikasi. Percuma jadi yang tercepat, bila akhirnya terdepak," dengus Arkan tak senang. Sepertinya pria itu memiliki ambisi untuk menang. Kekecewaan terlihat sangat jelas di wajahnya.

Aku mengintip raut wajah Pak Armand. Seperti biasa. Wajahnya datar, tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Tidak ada rasa bersalah, atau sungkan seperti manusia pada umumnya. Memang dia pria yang tidak umum.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa dia menggendongku seorang diri? Bukankah harusnya kerja sama tim? Apa sih yang dipikirkannya? Kenapa susah sekali untuk menebak isi kepalanya?

"Oke, setelah berembug. Kami memutuskan untuk mendiskualifikasi tim pertama dan menjadikan tim kedua sebagai pemenang! Selamat!" Suara pengumuman itu disambut tepuk tangan oleh tim pemenang.

"Lanjut game terakhir ya. Game ini akan memakan waktu lebih lama dari game sebelum-sebelumnya. Gamenya sangat simple. Sebelum game dimulai, kita tentukan dulu pesertanya. Bentuk tim dengan dua orang!! Mulai!!"

Entah dapat bisikan darimana, aku menganggap satu tim dengan Pak Armand akan sangat membahayakan kesehatan jantungku, sehingga tanpa berpikir panjang aku mendorong tubuh Pak Armand menjauh dan mendekat pada Arkan.

"Selesai!" Tepat ketika panitia berseru, aku sudah menjadi satu tim dengan Arkan. Sementara Pak Armand sendirian, terlihat kilatan terkejut dan bingung di raut wajahnya.

"Peserta yang tidak mendapatkan tim, akan dianggap terdiskualifikasi dan tidak bisa mengikuti game ini. Peserta yang sudah mendapat tim, bisa berkumpul di sebelah sini." Ratih menunjuk area di sekitarnya. Aku menengok Pak Armand. Rupanya beliau juga tengah menatapku. Ada kilat tak biasa di matanya, yang tak bisa kujabarkan dengan kata-kata. Aku memalingkan wajah. Entah mengapa aku merasa tengkukku dingin. Seperti ada hantu di belakangku. Iya, hantu yang masih hidup. Namanya Pak Armand kaku dan dingin.

"Kalian tentu pernah menjadi pramuka 'kan? Nah, game ini berhubungan dengan apa yang dipelajari di pramuka."

"Peserta cukup mencari pesan sandi yang telah disebar oleh panitia. Tim yang mendapatkan sandi paling banyak, akan menjadi pemenang umum. Tentu saja panitia telah menyediakan hadiah. Dan juga, acara outbond hari ini akan masuk dalam penilaian tes kali kalian. Ada yang ingin ditanyakan?"

Beberapa peserta mulai menanyakan beberapa hal. Aku tak mengindahkan semua. Tengkukku terasa dingin dari waktu ke waktu. Aku bisa merasakan tatapan tajam Pak Armand di balik punggung. Aku tak berani membalas tatapannya.

Pria itu pasti murka. Didorong dalam kondisi yang belum sepenuhnya siap. Belum lagi, karena dorongan itu, dia akan kehilangan beberapa poin penilaian. Baiklah, semua ini salahku. Tapi aku melakukan itu dengan spontan. Nasi telah menjadi bubur. Tidak bisa kembali lagi. Aku akan menerima konsekuensi kemarahan Pak Armand nanti.

"Siapa namamu? Tadi kita belum sempat berkenalan." Tiba-tiba Arkan sudah berada di sampingku. Pria itu tersenyum lebar. Entah mengapa aku menjadi menyesal. Ah, aku memang plin-plan. Tadi aku berniat menyingkirkan Pak Armand. Setelah berhasil menyingkirkan, aku malah berharap teman setimku adalah dia. Memang aku sudah gila (sama kayak penulisnya yang juga sudah gila 😂)

"Oh, aku Arsha ...."

"Salam kenal Arsha. Kita akan menjadi tim yang memenangkan game ini. Kamu harus mengikuti perintahku ya."

***

Happy Reading 😂

NB : Yang tanya status Pak Kaku? Entar juga akan kebongkar 🤭 santai-santai saja ya seyeng, santai seperti di pantuiii... emang tipe nulisku menyebalkan gini kan... penulisnya jg menyebalkan krn jarang update 😂😂 maafkan dakuh ya 🙏🙇😂

1
Endang Sulistia
bagus banget Thor...
Endang Sulistia
huuff...akhirnya sadar juga si nadya
Endang Sulistia
ada ya cewek kayak Nadya.,pengen aja nampol pala nya biar normal
Endang Sulistia
BESTie Abang si nay rupanya
Endang Sulistia
gak mungkin ...mencurigakan
Endang Sulistia
gini kan enak...rame jadinya
Endang Sulistia
kenapa nih si Nadya?
Endang Sulistia
jaga martabat ortumu nay..
Endang Sulistia
duuaarr...jedder..
Endang Sulistia
ngilu aku..
Endang Sulistia
Arsa,arka arman
Endang Sulistia
padahal bahu yg sebelah blom kena iler tuh 🤭🤭
Endang Sulistia
gak papa Thor..dijelasin aku pun bingung, yg penting ngertilah...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
cie..cie...masnya tau aja
Endang Sulistia
arab maklum 🤪🤪🤪
Endang Sulistia
biar besok besok si Arsa dah gak banyak kerjaannya trus bisa deh di ajak jalan2 Ama si bos. 😘😘😘
Endang Sulistia
kejam banget si mas Arman...Arsa kan pengen kencan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
heran sama yg marah2 sama anak baru, namanya dia masih baru ya pasti masih grogi lagi pula yg lama aja masih aja ada yg khilap..
Endang Sulistia
si Arsa ...gayanya mau bebas, eh baru sehari dah ketakutan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
aturan dari si bos kaku itu..bukan dari perusahaan 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!