"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus bagaimana?
Kendra pulang ke rumah setelah pembicaraan antara dirinya dan Aleera selesai. Jujur saja Kendra masih tidak habis pikir dengan Aleera yang menolak pertanggung jawaban darinya. Disini yang nantinya akan rugi adalah Aleera, tapi kenapa justru Kendra yang jadi pusing memikirkannya. Kendra tidak mau menjadi laki-laki brengsek yang tidak bertanggung jawab. Apapun yang terjadi dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Meskipun semua ini terjadi karena ketidaksengajaan.
Cinta? Kendra tau dalam rumah tangga cinta sangat di butuhkan. Tapi disaat seperti ini apakah cinta masih menjadi yang utama? Kenapa tidak mereka saling mencintai setelah pernikahan saja? Toh setelah menikah Kendra akan berusaha untuk mencintai Aleera. Dia tidak mungkin menikahi Aleera kemudian menjalin hubungan dengan wanita lain.
Kendra sangat paham bagaimana Ayah Radit dan Bunda Sya mendidiknya agar menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan pantang untuknya menyakiti wanita. Terlebih Ayah Radit selalu mengingatkan akan dirinya yang memiliki Bunda dan adik perempuan. Kendra tentu tidak mau kalau dia sampai menyakiti wanita itu akan membuat Bunda dan adiknya menanggung perbuatannya di kemudian hari.
“Sebenarnya apa yang ada di pikiran Aleera? Kenapa aku tidak bisa memahami apa isi kepalanya sampai dia menolak pertanggung jawaban yang aku tawarkan.” Kendra terus memikirkan penolakan Aleera kepadanya.
Kendra duduk termenung di kamarnya. Ya, ruangan yang menjadi saksi bisu bagaimana dia mengambil kehormatan Aleera.
Rasanya Kendra ingin mengikuti ucapan Aleera untuk lepas tanggung jawab karena biar bagaimana pun gadis itu sudah menolak dirinya. Tapi tetap saja tidak bisa, Kendra tidak bisa melakukan itu.
“Apapun yang terjadi aku akan menikahi kamu Aleera.” Ucap Kendra dengan yakin.
“Abang… adek sama Mas Rendra mau ke Mall beli makan. Abang mau titip apa?” Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Sandra masuk ke dalam kamar Kendra seperti yang biasa dia lakukan.
“Heem?” Kendra yang memang sedang tidak fokus tidak mendengar pertanyaan Sandra.
“Adek sama Mas mau ke Mall beli makan, Abang mau titip apa?” Ujar Sandra mengulang pertanyaannya sekali lagi.
“Nggak usah, Abang nggak mau titip apa-apa. Adek perginya hati-hati, bilanngin sama Mas bawa mobilnya jangan cepet-cepet.” Ujar Kendra kepada Sandra.
“Ya udah kalau gitu adek pergi dulu ya.” Baru saja Sandra akan membalikkan tubuhnya, mendadak matanya menangkap sesuatu yang cukup familiar yang tergeletak di lantai di samping ranjang Kendra.
“Itu kok kaya gelangnya Aleera?” Sandra mendekat ke arah benda yang di lihatnya.
Kendra hanya diam, dia tidak tau harus berkata apa.
“Eeehh iya, ini gelangnya Aleera. Kok bisa ada di kamar Abang?” Sandra menatap penuh tanya ke arah Kendra.
Kendra seperti biasa terus mempertahankan wajah datarnya.
“Ooo iya? Abang malah nggak tau. Kenapa bisa ada di kamar Abang?” Kendra justru balik bertanya kepada Sandra.
Sandra terdiam mendapat pertanyaan balik dari Abangnya itu. Dia berpikir kemungkinan apa yang bisa membuat gelang Aleera ada di kamar Kendra.
“Ooo apa mungkin jatuh waktu adek sama Aleera masuk kamar Abang buat pinjem laptop ya?” Ya, seingatnya Sandra dan Aleera masuk ke kamar Kendra untuk meminjam laptop milik Kendra .
“Ya itu kali, Abang nggak tau kalau adek sama Aleera masuk kamar Abang.” Jawab Kendra. Jujur dia merasa lega saat ini.
“Ya udah deh, besok aku balikin ke Aleera. Dadah Abang… adek sama Mas Rendra pergi dulu ya.” Setelah itu Sandra benar-benar pergi dari kamar Kendra.
Setelah Kendra pergi dari rumahnya, Aleera kembali menenggelamkan diri di ranjang kamarnya. Entahlah keputusannya menolak pertanggung jawaban Kendra benar atau tidak. Yang pasti, Aleera tidak ingin menjadi beban untuk Kendra. Biar bagaimana pun keluarga Santoso sudah sangat baik kepadanya selama ini. Aleera tidak ingin membuat mereka semua kecewa.
“Ayahh…Ibu… Aleera harus bagaimana? Aleera bingung, Aleera juga takut.” Lagi-lagi Aleera meneteskan air matanya yang entah sudah keberapa kalinya untuk hari ini.
“Maafin Aleera udah bikin Ayah sama Ibu kecewa di atas sana.” Tangis Aleera semakin deras.
Entah ini hanya pemikirannya saja atau wanita lain juga akan berpikiran sama dengannya jika kejadian ini terjadi kepada mereka. Tapi Aleera tidak ingin Kendra menikahinya hanya karena sebuah tanggung jawab. Aleera tidak ingin membuat Kendra tersiksa dengan pernikahan mereka nantinya. Pasti suatu saat nanti Kendra akan menemukan cintanya, dan Aleera tidak mau kalau itu terjadi setelah mereka menikah. Dapat di pastikan sebuah perpisahan akan terjadi diantara mereka. Dari pada harus mengalami itu semua Aleera lebih baik tidak usah menerima pertanggung jawaban Kendra sejak awal. Karena Aleera tidak tau apakah dirinya akan sanggup atau tidak.
Lagi pula belum tentu juga Aleera hamil. Dan kalau nanti dirinya tidak hamil tapi Kendra sudah menikahinya maka pengorbanan Kendra akan sangat sia-sia karena apa yang di pertanggung jawabkan tidak ada.
Dan mengenai kehormatannya yang sudah hilang, Aleera yakin di luar sana pasti akan ada laki-laki yang mau menerima kondisi dirinya apa adanya. Aleera tidak perlu mencemaskan itu. Yang terpenting Aleera tidak merusak masa depan seseorang. Dia tidak harus membuat seseorang yang tidak mencintainya hidup sengsara karena harus menikah dengannya hanya karena sebuah tanggung jawab.
Lalu bagaimana kalau dirinya hamil dan Kendra sudah tidak mau bertanggung jawab? Maka Aleera akan membesarkan anaknya seorang diri. Tapi Aleera tetap berharap kalau dirinya tidak akan hamil karena kejadian ini.
Saat ini Kendra dan Rendra sedang duduk berdua di ruang keluarga. Sedangkan Sandra ada di kamanya karena sepulang dari Mall adiknya itu langsung tidur. Ayah Radit dan Bunda Sya? Mereka juga belum pulang. Mungkin akan pulang besok atau lusa.
“Bang, lagi ada masalah? Aku perhatiin kayanya Abang dari tadi nggak fokus. Kenapa? Coba cerita sama aku. Inget Bang, kita nggak pernah ada rahasia-rahasiaan loh dari kecil.” Rendra yang sedari tadi fokus dengan design gambar bangunannya tiba-tiba menghentikannya saat mendapati Abangnya sedang terdiam dan wajahnya seolah memiliki beban berat.
“Haa? Kenapa?” Kendra memang benar-benar sedang tidak fokus saat ini. Biasanya jika Rendra sibuk dengan gambarnya maka Kendra juga akan sibuk dengan buku bacaannya. Tapi kali ini dia hanya diam saja dengan tatapan kosong.
“Tuh kan nggak fokus. Kenapa? Abang ada masalah apa sebenernya?” Kali ini suara Rendra berubah menjadi serius. Dan jika Rendra sudah dalam mode seriusnya maka itu akan lebih menakutkan di bandingkan Kendra. Memang Rendra lebih sering tertawa dan melucu, tapi jangan remehkan Rendra kalau laki-laki itu sudah dalam mode serius ataupun marah.
Kendra terdiam mendengar pertanyaan Rendra. Haruskah dia menceritakan permasalahannya kepada Rendra? Karena memang benar sejak kecil tidak ada rahasia di antara mereka. Mungkin benar Kendra dan Rendra terlihat jarang bersama dan perhatian mereka juga lebih sering tercurahkan kepada adik perempuan mereka. Tapi di balik itu semua Kendra dan Rendra selalu meluangkan waktu untuk sekedar berbagi dan bercerita mengenai permasalahn mereka satu sama lain.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)