NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Terima kasih Mas Hanan, atas niat baiknya. Bapak sendiri tentu kalau soal ini harus menanyakan langsung pada Nahla," jawab Bapak tidak menyangka juga akan secepat ini.

"Bagaimana, Na?" tanya Bapak lembut.

"Nahla!" panggil Hanan ikut menimpali.

Sepertinya perempuan itu masih sedikit shock, hingga diam saja tanpa kata. Lebih kepada nge-blank. Antara beneran atau bukan tetapi terlihat nyata.

"Nahla!" seru Bapak rasanya ingin menumpuknya dengan kasih sayang.

"Eh iya Pak," jawabnya terlesiap. Kembali menormalkan pikiran hati dan jiwanya.

"Bagaimana, Na?" ulang Hanan menatap serius.

"Mmm ... maaf Pak Hanan, saya ... bingung ngejawabnya. Boleh minta waktu?" jawab Nahla belum bisa menentukan jawaban itu terlalu cepat.

"Jawab saja sesuai hati nurani yang kamu rasakan Na, tidak apa-apa."

Tidak apa-apa bagaimana? Ini tuh tentang masa depan aku, bagaimana mungkin aku langsung iya atau tidak. Aku bingung ya Allah ....

Nampaknya Nahla perlu waktu, ia tidak serta merta menolak ataupun menerimanya. Hanan pun memaklumi itu karena memang sifatnya yang dadakan.

"Biar lebih jelas, kira-kira berapa hari ya Miss Nahla bisa memberikan jawaban itu. Saya akan memastikan ke keluarga besar untuk datang melamar secara resmi kalau sudah jelas," ucap Hanan serius.

"Satu minggu," jawab Miss Nahla tidak yakin. Sepertinya satu minggu juga masih kurang. Terlalu cepat, tetapi tentu saja tidak bagi Hanan. Satu minggu itu terlalu lama dan dirinya haus kepastian.

"Mmm ... bagaimana kalau tiga hari Na, saya rasa cukup waktu tiga hari untuk kamu memantapkan hatimu," nego Pak Hanan tak ingin berlama-lama.

Pak Subagio nampak menyimak, begitupun dengan Bu Kokom dan Tio yang menguping di ruang tamu. Semua pendengaran tertuju pada Nahla dan juga Hanan sebagai lakon sore ini.

Lagi-lagi Nahla terlihat bingung, ia lebih dulu menatap wajah Bapak yang mengangguk. Lalu beralih ke bocah kecil yang sedari tadi menatapnya penuh harap. Seakan tahu pembicaraan itu penting. Kali ini menatap sorot netra dingin Pak Hanan yang menatapnya meminta jawaban.

Gadis itu menelan ludah gugup dua kali sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. Semoga waktu tiga hari itu bisa menemukan jawaban yang bisa diterima semuanya.

"Baiklah, terima kasih Miss Nahla, aku tunggu jawaban itu, semoga sesuai dengan apa yang kami harapkan," ucap Mas duda penuh harap.

Ketegangan masih jelas terasa, membuat Nahla dibuat mati gaya. Perangai pria itu benar-benar tak terduga. Susah ditebak dan selalu bikin kejutan. Yang jelas membuat hati anak perawan jantungan saja.

"Silahkan diminum, Mas Hanan!" Bapak mempersilahkan jamuan yang tersaji di meja.

"Terima kasih Pak," jawabnya sembari memangku putri kecilnya yang gelendotan di tubuhnya.

"Icha mau minum?" tawar Pak Hanan fokus pada putrinya.

"Nanti, masih panas," jawab gadis kecil itu jujur sekali.

Nahla sendiri masih menatap dalam suasana canggung. Sepertinya Bapak sangat paham itu, ia pun memberikan ruang untuk putrinya saling berakrab ria dengan calon keluarga kecilnya.

"Bapak ke dalam dulu, silahkan Mas Hanan, adanya seperti itu!" Bapak beranjak sambil mempersilahkan menikmati jamuan.

"Miss, besok jangan lupa datang ya, Icha tunggu di rumah," sahut gadis kecil itu mencairkan suasana kecanggungan di antara kedua manusia tersebut.

"Iya sayang, Miss akan datang," jawab Nahla tersenyum. Hanan menatapnya, yang ditanggapi salah tingkah oleh Nahla. Ia sebelumnya tidak pernah bertegur sapa dengan benar. Hanya obrolan sedikit formal dan laporan tentang perkembangan belajar Icha, selebihnya bahkan pria itu terlihat datar dan seperti tidak mungkin kalau menaruh hati padanya bahkan melamarnya. Masih terlalu kejutan, walau belakangan hari-hari terakhir nampak berbeda, tetap saja masih menyisakan rasa kurang percaya dan bingung di hati.

Nampaknya baik Icha maupun Pak Hanan betah berlama-lama di sana. Hingga kumandang adzan maghrib tidak menyurutkan niat hati pamitan. Padahal Nahla sudah pegel harus duduk berhadapan dengan duda beranak satu itu dalam kecanggungan.

"Berhubung waktu maghrib, izin ke mushola dulu, saya titip Icha sebentar ya?" pinta Pak Hanan lembut.

"Mm ... Bapak tidak sekalian pulang?" usir Nahla secara tersirat. Sungguh dirinya kenapa menjadi kaku begini dihadapkan dengan Mas Duda yang cukup dominan.

"Maunya pulang bawa kamu, bagaimana?" jawab Hanan menatap serius.

"Hah! Aku kan bilang butuh waktu tiga hari dan Bapak mengiyakan, jadi tunggu saja waktu itu tiba." Nahla menjawab dengan hati jedag jedug. Kenapa jadi tidak karuan begini, ditatap Mas Duda bikin mati gaya saja.

"Jangan pucet gitu Dek Nahla, aku sabar tiga hari ini, asalkan kamu memberikan jawaban yang bisa memuaskan hatiku," jawabnya sembari menatap dalam.

Duh ... kok makin deg degan, baru juga ditatap gini, apalagi nanti kalau beneran jadian, eh nikahnya. Apa ya nggak malah bikin jantungan. Moga aja nggak pingsan.

"Wajahmu memerah, titip Icha calon istri," pamit pria itu beranjak dengan senyuman.

1
Atip Suryana
mampir thorr
Ati Rohayati
kok dalam bab ini ngga ada icha ya ,jadimerasa kehilangan ini
Ati Rohayati
uhuy mas duda mulai mengeluarkan jurus merayu nya tapi jatuh nya ke nahla malah jadi takut degdegan ,biasanya kaya kulkas 10 pintu eh sekarang kenapa kaya panas matahari yang memerah kan muka 🤣🤣🤣🤣
Tamirah
Begitu diterima lamaran nya mas duda langsung Sat....set..... sampai-sampai dalaman nya wanita tdk malu malu ditanyakan. ....emang beda ya duda sama perjaka ting ting../Curse//Curse//Curse/
Tamirah
mas dudanya sdh kebelet kawin.gak Sabaran banget /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tamirah
ujuk ujuk kok melamar mana tahan ,gak papa dapat duda keren ganteng kaya lagi diterima saja lanjut Thor
Tamirah
Ceritanya menarik , demi sang buah hati apa saja dilakukan gak mau tahu dgn perasaan guru les nya.penasaran aja kemana istrinya sdh meninggal atau pisah cerai.
Siti Zubaedah
bagus
Nety
yg sabar ya mas hanhan 😂😂
Nety
tak lama lagi Nahla bkl balik k ibunya gegara sikap Hanan yg ke gitu
Sintia Dewi
nah lohh beneran dilamar km nahla/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
Sintia Dewi
udh ngarep gitu sm miss nahla msih aja gk sadar sm perasaan sendiri dasar pak duda
Dinar Keke
Sabar ya pak, nyesel kan jadinya. Udah terasa belum, ngomong aja langsung to the point. kayak dulu waktu pertama kali langsung ngajak nikah
Nety
jaman sekarang duda semakin di depan na 🤣🤣🤣
Cici Sri Yunita
bagus
Dinar Keke
Nah lo Hanan mikir dulu nikahin Nahla buat jadi baby sister sama guling apa jadi bini beneran?
Cuek in aja Nahla kalau jadi laki yang peka, pasti tau kesalahan dia. Saingan sama yang sudah meninggal memang berat.
Adel Sahara
bagusss
Astrid Kusuma Wardhani
Ibunya Nahla dimanfaatin jd baby sitter 🤮
Astrid Kusuma Wardhani
dari awal udah ngerasa ini laki2 yg egois. mengidap narsistic personality disorder, gak ada empati cuma mikirin diri dan kepentingannya sendiri. Menjijikan
Astrid Kusuma Wardhani
Jijik banget ama laki kayak gitu.. 🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!